Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
INDONESIAN RED CROSS SOLO BRANCH
KEDARURATAN MEDIS INDONESIAN RED CROSS SOLO BRANCH
2
GEJALA Demam Nyeri Mual, muntah BAK berlebih atau tidak sama sekali
Pusing, merasa mau pingsan Sesak, merasa sukar bernafas Rasa haus atau lapar berlebih
3
TANDA Perubahan status mental Perubahan irama jantung
Perubahan pernapasan Perubahan keadaan kulit Perubahan tekanan darah Perubahan manik / pupil mata Bau khas dari mulut atau hidung Aktivitas otot kejang atau lumpuh Mual, muntah atau diare
4
GANGGUAN JANTUNG DAN PERNAPASAN
Faktor – faktor resiko penyakit jantung Tidak dapat diubah : - Riwayat penyakit dalam keluarga - Jenis kelamin - Latar belakang etnis - Usia
5
2. Dapat diubah - Merokok - Tekanan darah tinggi - kadar kolesterol tinggi - Aktivitas fisik 3. Faktor penyulit - Obesitas (kegemukan) - Penyakit gula (diabetes) - Stres berlebihan
6
Gejala dan tanda Perasaan tidak enak, nyeri atau rasa berat di dada.
Nyeri tiba – tiba. Memegang dada & membungkuk. Tidak respon, henti napas, nadi tak teraba. Gangguan pernapasan Nadi tidak normal (cepat, lemah, tak teratur)
7
• Palpitasi (jantung berdebar – debar)
• Pelebaran pembulu vena leher, tubuh bagia atas • Bengkak – bengkak pergelangan kaki, perut • Mual, muntah, rasa tidak enak di lambung • Kepala terasa ringan • Mendadak lemas • Kulit pucat, abu – abu dan kebiruan • Keringat berlebih • Merasa mau kiamat
8
Penatalaksanaan Tenangkan penderita& jangan panik
Jangan tinggalkan penderita sendiri Hentikan semua kegiatan & berbaring pada posisi paling nyaman Pastikan jalan napas terbuka baik Kendorkan semua ikatan pada tubuh Jangan beri makan minum Jika tidak respon berikan BHD Rujuk ke fasilitas kesehatan
9
GANGGUAN PERNAPASAN Gejala & Tanda
Sukar menyelesaikan suatu kalimat tanpa berhenti untuk menarik napas Suara napas tambahan Tampak kerja otot bantu napas Posisi tripot Irama & kualitas pernapasan abnormal Perubahan warna kulit
10
Perubahan status mental
Pada asma biasanya khas yaitu adanya bunyi mengi Nadi cepat Pada kasus TBC berat dapat disertai batuk darah Bila disertai demam, penyebabnya biasanya radang paru - paru
11
Penatalaksanaan Nilai pernapasan, beri bantuan bila perlu, jaga jalan napas selalu terbuka Penderita posisikan paling nyaman Beri oksigen bila ada Tenangkan penderita Rujuk ke fasilitas kesehatan
12
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
Perubahan respon normal seorang penderita yang berlangsung secara perlahan bertahap atau langsung. Biasanya didasari gangguan medis: - Hipoksia (pingsan) - Hipoglikemi atau hiperglikemi - Kejang umum (epilepsi) - Demam, infeksi - Keracunan - Gangguan jiwa (histeria)
13
PINGSAN (Syncope/collaps)
Gangguan peredaran darah ke otak akibat emosi hebat, dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar cukup, letih dan lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
14
Gejala & Tanda Perasaan limbung
Pandangan berkunang - kunang, telinga berdenging Lemas keluar keringat dingin Menguap Nadi lambat Dapat tidak respon beberapa menit
15
Penatalaksanaaan Baringkan dengan tungkai ditinggikan
Longgarkan pakaian Usahakan menghirup udara segar Periksa cedera lainnya Bila pulih, istirahat beberapa menit Bila tidak cepat pulih: - Periksa napas & nadi - Posisikan stabil - Rujuk kefasilitas kesehatan
16
KERACUNAN Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan sampai kematian.
17
Jalur Masuknya Racun Ke tubuh
Melalui mulut / alat pencernaan : obat – obatan (luminal, valium, magadon), Makanan (singkong, jengkol, tempe bongkrek, makanan kaleng kadaluarsa), minuman beralkohol, baygon, minyak tanah dll. Melalui pernapasan : menghirup gas beracun Melalui kulit : zat kimia / tanaman beracun, binatang beracun Melalui suntikan / gigitan : gigitan / sengatan binatang berbisa, obat suntik
18
Gejala & tanda keracunan umum
Riwayat proses keracunan Penurunan respon Gangguan pernapasan Nyeri kepala, pusing, gang penglihatan Mual, muntah Lemas, lumpuh, kesemutan Pucat atau sianosis Kejang – kejang Syok Gang irama jantung dan peredaran darah
19
Penatalaksanaan keracunan umum
Pengamanan sekitar Pengamanan penderita dan penolong Keluarkan penderita dari daerah berbahaya Penilaian dini bila perlu lakukan RJP Bila racun masuk melalui jalur kontak, paparkan & bersikan sisa racun, bilas air Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun dan muntah
20
Beri oksigen bila ada Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan, amankan utk identifikasi Penatalaksanaan syok bila terjadi Pantau tanda vital secara berkala Rujuk kefasilitas kesehatan
21
Keracunan melalui mulut
Turunkan kadar racun dg susu/ air atau anti racun (norit, putih telur) Pada keracunan Fosfat jangan diberi susu karena akan bereaksi Mengeluarkan racun dg rangsang muntah efektif bila dilakukan dalam 2 jam setelah keracunan. Hal ini kontra indikasi pada :
22
- Menelan asam atau basa kuat
- Menelan minyak tanah, bensin - Korban kejang atau bakat kejang - Mengalami gangguan kesadaran Pada keracunan melalui kontak : Buka baju yg terkena Siram dengan air 20 menit Bila racun serbuk, sikat, lalu siram air Racun yg bereaksi dg air, jangan siram air Penyiraman posisikan penolong aman dari percikan racun
23
Penanganan Gigitan Ular
Periksa A, B, C (bila tidak ada) RJP Tekan pada tempat gigitan Tenangkan korban &suruh istirahat Bila yg digigit anggota badan, balut dengan pembalut gulung, yg menekan diatas gigitan Jangan gerakkan anggota badan & posisikan lebih rendah dari jantung Rujuk ke rumah sakit
24
Kejang Epilepsi (Ayan)
Adalah serangan kekakuan otot yg diikuti kehilangan kesadaran sebentar Penaganan : - Lindungi dari cidera - Jangan menahan / melawan kejang - Lindungi lidah dari gigitan
25
- Posisikan stabil segera
- Rawat cidera akibat kejang - Bila serangan telah berlalu, tidurkan lalu : - jaga jalan napas - biarkan istirahat - hindarkan dari ketegangan & rasa malu sekeliling
26
ASMA Serangan asma disebabkan karena mengejang atau menyempitnya jalan napas dalam paru – paru. Hal ini menyebabkan batuk atau suara napas mengi. Korban akan sangat menderita karena kesulitan bernapas. Tenangkan korban, posisikan yg paling nyaman (duduk/ setengah duduk).
27
Jika korban masih mempunyai persediaan obat dari dokter, bantu minum obat tsb.
Awasi ABC (bila tidak ada) RJP. Rujuk kerumah sakit.
28
KELELAHAN PANAS Berada ditempat panas & lembab dapat menyebabkan kelelahan, karena proses pendinginan tubuh menjadi tidak efisien di udara yg lembab. Korban akan merasa panas, lemas, gemetar, haus, mual, nyeri kepala, & kram otot. Ia akan tampak pucat, kulit dingin, keluar keringat banyak, napas cepat & dangkal, nadi cepat & lemah. Bila tidak segera mendapat pertolongan korban akan menjadi tidak sadar.
29
Penanganan Baringkan di tempat yg teduh tinggikan tungkai 20 – 30 cm
Kendorkan pakaian yg mengikat Beri oksigen bila ada Kompres dengan air dingin Beri minum dingin (bila sadar) Bila korban tidak sadar, awasi ABC (bila tidak sadar) lakukan RJP
30
SENGATAN PANAS Merupakan keadaan yg mengancam nyawa dimana suhu tubuh terlalu tinggi. Gejala & tanda : - Pernapasan cepat & dalam - Nadi cepat & kuat yg berangsur menjadi cepat & lemah - Kulit teraba kering, panas, kemerahan - Pupil / manik mata melebar - Tidak ada respon - Kejang umum atau gemetar pada otot
31
Penanganan Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin
Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, belakang lutut, sekitar mata kaki, & disamping leher Bila mungkin masukkan penderita kedalam bak isi air dingin & es Rujuk ke fasilitas kesehatan
32
HIPOTERMIA Pengaruh udara dingin dapat dilihat secara cepat, penderita akan : - Menggigil - Kram otot / alat gerak kaku - Pandangan kabur, pupil melebar - Pernapasan cepat kmd melambat - Nadi lambat - Mudah tersinggung kemudian acuh
33
Penanganan Penilaian dini & pemeriksaan
Pindahkan dari lingkungan dingin Jaga jalan napas & beri oksigen bila ada Ganti pakaian basah, selimuti penderita, upayakan tetap kering Bila sadar, beri minum hangat Pantau tanda vital berkala Rujuk kefasilitas kesehatan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.