Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Etika Profesi Endy Sjaiful Alim, MT
2
Topics Definition and the importance of ethics.
Moral foundation of business ethics. The difference between legal and ethical in profession. Profesionalisme in ISLAM Techniques in handling the ethical problems. Risk. SAFETY AND Accident. Engineer’s right and obligation. Ethical Code in professional organization. Industrial in ISLAM Islamic PERSONALITY
3
reference Al quran Fleddermen, Charles B., Engineering Ethics, Pearson Education Inc, 2004 Etika Rekayasa, Mike W. Martin and Roland Schinzinger, Gramedia
4
Apa yang Anda pikrkan tentang
PROFESIONAL?
5
Indonesia VS Barat
6
Apa permaslahan di Indonesia yang sering diperbincangkan ??????
7
Potensi Indonesia SDA (Sumber Daya Alam) semua tanah di Indonesia mempunyai hasil SDM (Sumber Daya Manusia) Muslim terbesar Mempunyai rasa tepo seliro, saling menghormati yang tinggi Masih saja dianggap kalah (negeri dunia ke III) oleh barat
8
SDM Buruh di negeri sendiri
SDA dikuasai asing SDM Buruh di negeri sendiri banyak yang pintar tapi selalu saja dikatakan “kita” tidak punya SDM muslim meninggalkan aturan ISLAM mengambil aturan barat meletakkan standar2 barat BARAT (AS, Eropa, Australia, dll) Mengambil kebiasaan ISLAM
9
7 HABBITS
10
1. Be Proactive Proavtivity Reactivity Product Of value not your feels
Decision not Condition Reactivity Function of Feels Moods Impulses Other people treatment
11
TUGAS 1 MINGGU
12
Studi kasus 1. Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik informatika? 2. Tuliskan karakter2 tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) 3. Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa)
13
CARA PENULISAN TUGAS Tugas di tulis tangan yang rapi
Menggunakan pena biru Di beri kode TUGAS 1 ETIKA PROFESI tulis : Nama : No Mahasiswa : tanggal : BOLEH KERJASAMA TAPI JANGAN 1 KERJA DAN YANG LAINNYA SAMA JAWABANNYA!!!!!
14
Profesional (KBBI) Bersangkutan dengan profesi
Pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan dari amatir)
15
7 Syarat Pekerjaan Profesional
Pekerjaan tersebut adalah untuk melayani orang banyak (umum) Bagi yang ingin terlibat dalam profesi dimaksud, harus melalui pelatihan yang cukup lama dan berkelanjutan Adanya kode etik dan standar yang ditaati berlakunya di dalam organisasi tersebut Menjadi anggota dalam organisasi profesi dan selalu mengikuti pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh organisasi profesi tersebut
16
7 Syarat Pekerjaan Profesional (2)
Mempunyai media/publikasi yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan anggotanya Kewajiban menempuh ujian untuk menguji pengetahuan bagi yang ingin menjadi anggota Adanya suatu badan tersendiri yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk mengeluarkan sertifikat
17
Fungsi Standar Ukuran mutu Pedoman kerja Batas tanggung jawab
Alat pemberi perintah Alat pengawasan Kemudahan bagi umum
18
Pekerjaan yang Memerlukan Standar
Menyangkut kepentingan orang banyak Mutu hasilnya ditentukan Banyak orang (pekerja) terlibat Sifat dan mutu pekerjaan sama Ada organisasi yang mengatur
19
Profesionalisme Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan -- serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut -- untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
20
2 Intinya Proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus Semangat pengabdian
21
Bedakan dengan Kerja Biasa!
Kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi
22
3 Watak Profesionalisme
Tiga watak kerja yang merupakan persyaratan dari setiap kegiatan pemberian "jasa profesi" (dan bukan okupasi) ialah bahwa kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil; bahwa kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat; bahwa kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral -- harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.
23
Arahnya? untuk tetap mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian profesi yang dikuasai bukanlah komoditas yang hendak diperjual-belikan sekedar untuk memperoleh nafkah, melainkan suatu kebajikan yang hendak diabdikan demi kesejahteraan umat manusia.
24
Honor/Upah? Kalau didalam peng-amal-an profesi yang diberikan ternyata ada semacam imbalan (honorarium) yang diterimakan, maka hal itu semata hanya sekedar "tanda kehormatan" (honour) demi tegaknya kehormatan profesi, yang jelas akan berbeda nilainya dengan pemberian upah yang hanya pantas diterimakan bagi para pekerja upahan saja.
25
Siapakah Kaum Profesional itu?
Awalnya: para dokter dan guru -- khususnya mereka yang banyak bergelut dalam ruang lingkup kegiatan yang lazim dikerjakan oleh kaum padri maupun juru dakhwah agama -- dengan jelas serta tanpa ragu memproklamirkan diri masuk kedalam golongan kaum profesional Bagaimana dengan INSINYUR, apakah termasuk profesional?
26
Organisasi Profesi Kaum profesional secara sadar mencoba menghimpun dirinya dalam sebuah organisasi profesi yang cenderung dirancang secara eksklusif yang memiliki visi dan misi untuk menjaga tegaknya kehormatan profesi, mengontrol praktek-praktek pengamalan dan pengembangan kualitas keahlian/ kepakaran, serta menjaga dipatuhinya kode etik profesi yang telah disepakati bersama
27
Insinyur (Accreditation Board of Engineering and Technology, ABET)
penerapan keahlian khusus (matematika, fisika dan pengetahuan ilmiah lainnya yang relevan) untuk melakukan perencanaan, perancangan (design), konstruksi, operasi dan perawatan dari produk, proses, maupun sistem kerja tertentu secara efektif-efisien guna kemaslahatan manusia
28
Etika Engineering Etika Rekayasa adalah (1) study tentang soal-soal dan keputusan moral yang menghadang individu dan organisasi yang terlibat dalam rekayasa (2) study ttg pertanyaan2 yang erat berkaitan satu dengan yang lain ttg perilaku moral, karakter, cita-cita, dan hubungan orang2 dan organisasi yang terlibat dalam pengembangan teknologi.
29
Kode etik Kode etik jurnalis Kode etik dokter Kode etik apoteker
Kode etik polisi Kode etik hakim Kode etik engineering Etc
30
Cara Pandang Mikro pemaslahan2 disekitar kita
Makro refleksi-refleksi atas kondisi moral masyarakat.
31
Tahapan Rekayasa Desain Manufacture Pengujian Penjualan Perawatan
32
Efevectivenes Getting What you want
In a way the enable you to get what u want again and again Key : P and PC P = Production PC = Production Capability
33
Tipe kajian Rekaya Normatif : sasaran praktis memberikan evaluasi berdasarkan penalaran atas perilaku dan karakter individu berfungsinya organisasi2, dan respon2 alternatif yang tersedia menyelesaikan problem2 konkret. prinsip utama disepakati oleh indv2 didalamnya Konseptual : menyangkut penjernihan ide-ide, prinsip2, isu2 dan tipe2 argumen dasar yang terkait dengan problem moral dalam kerekayasaan Deskriptif : berusaha memberikan informasi tentang fakta untuk memahami dan menangani isu-isu konseptual maupun normatif
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.