Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehArmando Indriani Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Model Arsitektur jaringan untuk penunjang Inherent & Jardiknas 2013
2
Outline Kondisi Inherent Saat ini Inherent 2013 Backup Inherent 2013
3
Model Infrastruktur: Jardiknas Senayan & CIputat
4
Model Infrastruktur: Integrasi Antar Zona Jardiknas
Konsep iix4edu
5
Inherent 2013 Latarbelakang Topologi network
Sebagai backbone nasional untuk Pendidikan (Pendidikan tinggi dan pendidikan menengah/dasar) Topologi network Advanced network Jawa , Kecepatan min 100 Mbps Medium Network Luar Jawa , Kecepatan min 32 Mbps Basic Network Luar Jawa , khusus yang menggunakan satelit
6
Mengapa NREN ? NREN = National Research and Education Network
Amerika : Internet2 Eropa : GEANT2 China : Cernet Thailand : Uninet Australia : AARnet Speed NREN : Internet2 : Gbps AARnet : 10 – 100 Gbps Cernet : 40 Gbps Pakistan : 100 Mbps Infrastruktur fisik Internet2 : Fiber/Lamdha network AARnet : Fiber (milik sendiri) Cernet : Fiber, milik sendiri, an Km Pakistan : Fiber, milik sendiri, an Km Routing Non Commodity traffic ( table routing)
7
Desain Umum Inherent Layer fisik Layer L2/L3 Layer L4/L5
Backbone : Fiber , MPLS , Satelit Distrbusi : Fiber , MPLS , satelit Access : wireless network , ADSL (Speedy) , Selular Network Layer L2/L3 Ip address Inherent Ip address perguruan tinggi p2p link , VLAN ID Skema routing Firewall system Layer L4/L5 Aplikasi Video Conference Aplikasi pengembangan Aplikasi untuk operasional DNS, Mailserver , webserver Virtual Machine Clustering Network ( Cloud/ Grid) E-learning clustering E-library
8
Inherent as a backbone
9
Integrasi dengan Jardiknas
Latarbelakang Inherent : decentralized network Jardiknas : centralized network Desain Umum Scale free Network Backbone Inherent (Local Node/Sub Local Node) Desentralisasi network Jardiknas sub local node Desentralisasi Routing (inter domain) Inisiasi awal untuk 4 perguruan tinggi 2011 Sekolah yang berada dalam satu area dgn local node akan di sambungkan ke Perguruan Tinggi Bandwidth ke Internet dan IIX akan mengggunakan bandwidth dari Pustekkom Implementasi nya tertunda di tahun 2012 Tahun 2013 , Integrasi akan dimulai kembali paling tidak untuk ke 4 PT
10
Integrasi awal utk 4 Perguruan Tinggi
11
Integrasi Keuntungan Kerugian Kesempatan Persiapan bagi local node
Lebih effisien Lebih cost effective Kerugian Butuh banyak ‘effort’ untuk integrasi Waktu , SDM , tenaga , biaya , koordinasi Kesempatan Pengembangan kapasitas Perguruan Tinggi Persiapan bagi local node SDM, Organisasi Pengelola dll
12
Backup Inherent 2013 (Inherent 2013)
Latarbelakang Apabila dana backbone tidak disetujui Inherent tetap harus berjalan Menggunakan IIX /OpenIXP (Internet Exchange) di Jakarta Desain Khususnya untuk local nodes Local Nodes diharapkan mempunyai ASN (AS Number) sendiri / Ip address sendiri From local nodes to sub-local nodes connected using (by university budget) Wireless LAN Leased Channel/MPLS Other Internet connection (Speedy etc)
13
Existing connection to Open IXP
Perguruan Tinggi yang terhubung ke OpenIXP ITB : 155 Mbps UI : 200 Mbps (?) UGM : 100 Mbps (?) UNILA : 100 Mbps (?) UNRI : 45 Mbps (?) UNPAD : 84 Mbps USU : 100 Mbps (2) IPB : 100 Mbps Sisanya : 5 Mbps – 50 Mbps 21 Perguruan Tinggi telah memilik ASN sendiri
14
Schenario A (using OpenIXP)
Peering BGP menggunakan IIX /OpenIXP bagi ke 21 PT yg telah mempunyai ASN Tunneling Schenario Gre Tunnel Peering BGP Using existing router or put another linux routers
15
Inherent topology using OpenIX
16
Peering ITB, UGM, UI via OpenIXP
17
The Plan Using Inherent IP allocation : 167.205.128.0/17
GRE Tunnel via OpenIXP via Border Router ITB ( ) AS18007 peering with OpenIXP for advertise /17 ITB will put the OpenIXP IP address on the Inherent’s router
18
Schenario B Using Inherent IP allocation : 167.205.128.0/17
the detail allocation will be deployed GRE Tunnel via OpenIXP via Border Router ITB ( ) AS18007 peering with OpenIXP for advertise /17 ITB will put the OpenIXP IP address on the Inherent’s router Local nodes has to put the router for sub local nodes Detail IP address allocation will be allocated Detail to setup the router for local nodes – sub local nodes connection will be designed Detail the network setup will be proposed
19
Target of Deployment Local nodes in Java Area (UI, DIKTI, ITB, UGM , UNDIP, UB , ITS) are connected with the schenario (Open IXP) via BGP peering or Gre Tunnel Local nodes in Sumatra, Kalimantan, Sulawesi , Bali , NTB, NTT , Maluku , Papua is connected via Gre Tunnel Local nodes connected with th sublocal nodes using Gre tunnel scheme Other university who has the their own IP address or ASN could be directly connected using BGP peering or Gre tunnel schenario
20
Time Schedule Persiapan dokumen untuk pelaksanaan
Review the document setup : 15 Desember 2012 Start deployment : 1 Januari 2013 End of deployment : 31 Januari 2013
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.