Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJohan Lina Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
11,12 MODUL 11,12 DARI HASIL PENGUJIAN DI LAPANGAN
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana 11,12 MODUL 11,12 KAPASITAS DUKUNG FONDASI DARI HASIL PENGUJIAN DI LAPANGAN (a) Kapasitas dukung dari hasil uji SPT Pada tanah granuler, seperti pasir, faktor-faktor Nq, Nγ adalah fungsi dari φ, karena itu jilainya sangat bergantung pada kerapatan relatif (Df). Seperti yang telah dipelajari sebelumnya , bahwa kerapatan relatif dapat diperoleh dari uji SPT. Peck, Hanson, dan Thornburn (1963) mengusulkan hubungan empiris antara N,Nq, Nγ dan φ, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1 . Jadi, jika N telah diketahui, kapasitas dukung ultimate dapat dihitung. Gambar 1. Hubungan nilai faktor daya dukung (Peck dkk, 1963) 1
2
Meyerhof (1965), menyatakan bahwa prosedur untuk menentukan qa dengan
Gambar 2. Kapasitas dukung ijin dari uji SPT untuk penurunan1” (Terzaghi dan Peck, 1948,1967) Terzaghi dan Peck menyarankan bahwa untuk fondasi rakit yang kaku dan fondasi kaison/sumuran, karena sifatnya yang kaku,,penurunan total dan penurunan tidak seragam akan lebih kecil daripada penurunan fondasi telapak atau fondasi memanjang. Untuk itu nilai- nilai qa yang diperoleh dari Gambar 2 dapat dikalikan dua kalinya, jika digunakan pada persamaan fondasi rakit yang besar dan fondasi sumuran yang dalam, diatas tanah pasir kering. Untuk pasir yang terndam air, nilai yang sama seperti Gambar 2 dapat digunakan. Meyerhof (1965), menyatakan bahwa prosedur untuk menentukan qa dengan cara yang diberikan oleh Terzaghi tersebut diatas terlalu hati-hati. Dinyatakan bahwa tidak diperlukan reduksi qa, akibat pengaruh air tanah, karena qa sah direflesikan dari hasil uji SPT, dan selanjutnya nilai qa pada Gambar 2 dapat dinaikan 50%-nya. Usulan Meyerhof ini sama dengan usulan D’Appoloniadkk. (1968). 3
3
Gambar 3. Hubungan modulus elastisitas dan tekanan kekang efektif
(Terzaghi dan Peck, 1948) Bowles (1968) nilai N diambil nilai rata-rata statistik dari zona 0,5B diatas dasar fondasi sampai pada paling sedikit 2B dibawah dasar fondasi. Jika dibawah zona tersebut terdapat lapisan tanah dengan N sangat rendah, maka penurunan menjadi perhatian jika N tidak direduksi oleh pengaruh lapisan ini. Nilai N yang diperoleh dari uji SPT dilapangan, sebelum digunakan dalam hitungan- hitungan, perlu diadakan koreksi dulu. Jika tanah mengandung pasir halus atau pasir berlanau yang terletak di bawah muka air tanah, sebelum N digunakan dalam hitungan kapasitas dukung, nilainya harus direduksi menjadi : N = 15 + ½ (N’ – 15 ) (3) dengan N’ adalah nilai –N tercatat dari hasil uji dilapangan. Koreksi yang diberikan, karena tanah yang mengandung butiran halus akan mampat pada jumlah pukulan kira- kira 15. Perubahan volume akibat terlalu banyaknya pukulan, menimbulkan tekanan air pori yang tinggi sehingga mengakibatkan kenaikan jumlah pukulan. Tanah penetrasi menunjukkan kerapatan relatif dan tegangan efektif pada kedala ttitik pengujian. Berbagai kombinasi tingkat tegangan dan kerapatan relatif akan dapat menghasilkan nilai N yang sama. Umumnya, pada kedalaman uji SPT yang lebih besar 5
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.