Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehViki Pratama Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
PERTEMUAN KE 4. Teknik penyusunan Tabel I-O : - Survei - Non survei
2
Teknik penyusunan tabel I-O
3
Tahapan menyusun tabel I-O
Penentuan Klasifikasi sektor Pengumpulan data dan informasi Penyusunan/estimasi Output (control total/ CT) NTB sektoral dan penggunaan Struktur/koefisien input komponen permintaan akhir Penyusunan matriks transaksi antar sektor Rekonsiliasi (baris dan kolom)
4
Klasifikasi sektor Tujuannya mengelompokkan seluruh keg ekonomi yg sangat beragam kedlm sektor-sektor yg memiliki kesamaan proses produksi dan menghasilkan output yg homogen Klasifikasi tabel IO merujuk pd kriteria dasar yaitu: Lengkap: mencakup seluruh komoditas/kegiatan baik domestik & impor, Jelas: tidak ada keraguan atas konsep, ruang lingkup & cakupan, Tanggap: alat yg komprehensif bg perencana atau pembuat keputusan 2 kriteria pengelompokan: Horizontal: menurut kesamaan struktur input (misal usaha kecil, menengah, dan usaha besar) Vertikal: menurut tahapan sekuensial dlm proses produksi (misal KLUI, KKI, ISIC) Konsep satuan ekonomi: Komoditas : pd sektor pertanian & pertambangan Aktivitas : industri pengolahan, bangunan, jasa-jasa Kelembagaan : sektor pemerintahan
5
Pengumpulan data & informasi
METODE LANGSUNG METODE TIDAK LANGSUNG METODE NON SURVEY METODE SEMI - SURVEY
6
SURVEY KHUSUS INPUT-OUTPUT
METODE LANGSUNG SURVEY KHUSUS INPUT-OUTPUT OUTPUT R E K O N S I L A A N L I S INPUT ANTARA INPUT PRIMER ESTIMASI : PERMINTAAN AKHIR E K S P O R I M P O R
7
Metode non survey METODE TIDAK LANGSUNG Metode semi survey
Simple Location Quotient (SLQ) Purchase only LQ (POLQ) Cross industry quotient (CIQ) Demand-Supply pool (DSP) Regional supply percentage (RSP) Metode semi survey
8
? METODE NON SURVEY INPUT ANTARA ESTIMASI : I M P O R OUTPUT
INPUT PRIMER ESTIMASI : PERMINTAAN AKHIR E K S P O R I M P O R
9
Simple Location-Quotient (SLQ)
Utk menaksir koef input regional berdasarkan nilai LQ LQ sebagai pembanding antara suatu sektor di wil tertentu dgn sektor yg sama di nasional Koefisien input regional diestimasi dgn: aijRR = aijNN x LQi untuk LQi < 1 aijRR = aijNN untuk LQi ≥ 1
10
Purchase only LQ (POLQ)
Diperkenalkan oleh Charles Tiebout utk memperbaiki SLQ dgn memodifikasi rumusnya menjadi: XiR adalah output sektor i di region R X*R adalah total output sektor2 yg menggunakan sektor i sbg input di region R Estimasi koef input rumusnya sama
11
Cross industry LQ (CIQ)
Hampir mirip dgn metode POLQ, dimana CIQ memanfaatkan informasi ttg keterkaitan antar sektor ie sektor penjual & pembeli Dimana i adalah sektor penjual dan j adalah sektor pembeli
12
Demand-Supply pool (DSP)
Bila dlm suatu wilayah pd level komoditas terjd surplus, maka diasumsikan: Impor = 0 Ekspor = nilai surplus Koef input wilayah = koef input nasional Bila defisit, maka: Ekspor = 0 Koef input wilayah dihitung dgn rumus DiRR adalah total permintaan wilayah untuk sektor i
13
Regional supply percentage (RSP)
Estimasi koef input dgn menggunakan % penyediaan regional masing2 sektor dlm perekonomian regional Dilakukan dgn membagi barang yg diproduksi & tersedia di region dgn supply brg tsb baik prod domestik & impor Rasio penyediaan regional sektor j dirumuskan sbb: Dgn demikian koef input regional dirumuskan sbb: Dan output regional dpt diestimasi dgn rumus:
14
Updating tabel I-O Sumber data yg dibutuhkan:
Updating IO dilakukan dgn mendayagunakan data PDRB baik menurut lap usaha maupun penggunaan sbg kontrol (Mangiri, 1999) Sumber data yg dibutuhkan: Tabel I-O propinsi yg akan di-update PDRB lapangan usaha PDRB penggunaan Ekspor dan impor menurut sektor Konsumsi RT menurut sektor (Susenas ) APBD menurut sektor Tenaga kerja menurut sektor (Sakernas) Rasio NTB menurut sektor (survey sektoral)
15
Proses updating Identity 800 Matriks Permintaan Antara
(Intermediate Consumption) Matriks Permintaan Akhir (Final Cons) Demand Impor Output Supply unbalance Matriks Balas Jasa Faktor Produksi (Gross Value Added) Total Input
16
Metode RAS Dikembangkan Richard Stone, Cambridge Univ., 1961
Koef input tabel I-O dibuat berdsrkan koef input thn sebelumnya ditambah dgn beberapa informasi ttg total penjualan output antarsektor, total input antarsektor, dan total output keseluruhan A(t) = R*A(0)*S A(t )=matriks koef input pd thn-t A(0)=matriks koef input pd thn-0 R=efek substitusi teknologi (penambahan jml permintaan tiap ouput sektor) S= efek perubahan jml input pd tiap sektor
17
Proses ras unbalance 800 Dist baris Matriks Permintaan Antara
(Intermediate Consumption) Dist baris unbalance Distribusi unbalance ke total kolom Matriks Balas Jasa Faktor Produksi (Gross Value Added)
18
Prinsip dasar metode RAS
Matriks transaksi antara (A) Total output antara Total output antara Nasional Total input antara Total input antara ??? Matriks transaksi antara (A) regional Total input Total input Regional
19
REKONSILIASI TABEL INPUT - OUTPUT
20
1. Pengertian Rekonsiliasi
Konteks Umum suatu upaya melakukan kesesuaian dari dua (atau lebih) faktor/objek yang berbeda sedemikian rupa agar dapat memenuhi kendala-kendala yang sudah ditentukan. Konteks I-O mengupayakan data dalam tabel I-O agar memenuhi konsistensi antara permintaan dan penyediaan serta menggambarkan struktur perekonomian suatu negara atau wilayah sesuai dengan kondisi apa adanya pada tahun I-O disusun
21
2. Tujuan Rekonsiliasi Mengusahakan jumlah penyediaan = permintaan setiap sektor ekonomi. Meneliti ketepatan struktur input sektoral dan permintaan akhir, alokasi output dan komposisi nilai tambah setiap sektor Meneliti ketepatan input-impor (import content) dan alokasi penggunaan barang impor. Meneliti ketepatan Rasio Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) terhadap supply dan harga produsen setiap komoditi domestik dan impor. Meneliti struktur ekonomi secara makro PDB dan komposisi. Menghasilkan struktur Tabel I-O atas dasar harga pembeli dan produsen untuk komoditi domestik, impor dan total, dan matrik MPP yang konsisten antara data dengan lainnya.
22
3. Syarat Rekonsiliasi Kebersamaan tim
Kesebandingan kemampuan anggota tim perihal Penguasaan metode estimasi data dasar, konsep I-O, perlakuan khusus I-O dan lain-lain. Penugasan sektor dan institusi (proses produksi dan kegiatannya) yang merupakan tanggung jawabnya. Wawasan perubahan ekonomi dari beberapa tahun sebelumnya. Lokasi supply dan permintaan sektor tersebut. Mengetahui persamaan fisik sektor tersebut (pernah melihat, membaca atau mendengar jenis komoditi atau kegiatan tersebut). Mengetahui persamaan dalam rekonsiliasi, dalam pengertian bila terdapat unbalance, artinya bisa over supply atau over demand. Ditunjang pengadaan komputer yang memadai. Program komputer yang dapat menampung volume data besar dan merekam perputaran rekonsiliasi.
23
4. Sistem Rekonsiliasi Automotion Computer Programme
Manual ( Non Automotion Computer Programme ) Semi Full Computer - Interaksi Anggota Tim Full Computer - Proses Interaksi Langsung dengan Anggota Tim
24
5. Prinsip Rekonsiliasi Proses tawar-menawar antar tim dengan mengikuti : Tahap yang seragam yang disebut putaran: mulai dari baris, kolom, baris dst. Ketidakseimbangan dari putaran n+1 lebih kecil dari putaran n, kecuali bila ada perapihan khusus, misalnya merubah CT. Perubahan data lebih banyak dilakukan pada data yang memiliki metodologi lemah dan sumbernya tidak jelas . Perubahan data dasar seperti CT hanya terjadi bila ada alasan yang kuat.
25
5. Prinsip Rekonsiliasi Proses tawar-menawar (lanjutan ….):
Perubahan data ada urutannya. Perubahan dilakukan dengan memperhatikan rambu- rambunya dengan merujuk pada suatu data kuat. Perubahan data diupayakan jangan menjauhi rasio data dasar. Perubahan umumnya dilakukan dari sudut permintaan. Supply dirubah bila ada alasan yang kuat.
26
Tabel IO 5 x 5 Sektor (putaran 1 - LKAO)
Ilustrasi Proses Rekonsiliasi Tabel IO 5 x 5 Sektor (putaran 1 - LKAO) Direktorat Neraca Produksi, BPS
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.