Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDhe Aini Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
ATMOSFER Atmosfer : Campuran dari berbagai macam gas dan aerosol yang menyelubungi permukaan bumi. Aerosol : Suatu sistem yang terdiri dari partikel cair dan partikel padat (asap, debu, serbuk sari, patogen) yang tersebar di udara Cabang dari ilmu meteorologi terapan yang berkaitan dengan respon organisme terhadap lingkungan fisik. Sebagai selubung bumi atmosfer berperan : 1. Sebagai pelindung permukaan bumi terhadap Radiasi Matahari. Penyerap sinar ultra violet : gas Nitrogen, Oksigen, Ozone. Penyerap infra merah : uap air, dan gas CO2
2
2. Sebagai Stabilisator Unsur-unsur Iklim di permukaan Bumi :
Adanya gas-gas dan uap air yang berperan sebagai penghalang terjadinya pelepasan energi dari permukaan bumi secara besar-besaran, sehingga variasi suhu di permukaan bumi relatif dapat dikendalikan. Komposisi Atmosfer Gas-gas yang konsentrasinya relatif konstan : N2 (78,08 %), O2 (20,95 %), Argon (0,93 %), Neon (18,2 ppm), Helium (5,24 ppm), Methane (1,50 ppm), Krypton (1,14 ppm), Hydrogen (0,50 ppm), Xenon (0,09 ppm). Gas-gas yang konsentrasinya berubah-ubah : Uap air (3 %), CO2 (0,03 %), CO (100 ppm), Belerang dioksida (1 ppm), Nitrogen dioksida (0,2 ppm), ozone (2 ppm), Nitrous oxide (0,5 ppm).
3
Struktur Atmosfer Berdasarkan kandungan gas dan ketinggian dari permukaan bumi dikelompokkan : - Troposfer: Lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi dan terletak pada ketinggian sampai 20 km. Hampir 90 % uap air dan gas-gas yang dikandung atmosfer berada pada lapisan ini. Pada lapisan ini terjadi gejala lapse rate yaitu terjadinya peristiwa penurunan suhu akibat dari peningkatan ketinggian tempat. - Tropopause : Lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan lapisan stratosfer. Lapisan ini mempunyai ciri suhu relatif rendah dan tidak terjadi perubahan akibat dari peningkatan ketinggian tempat. Lapisan ini ketebalannya dapat mencapai 5 km.
4
- Stratosfer : Lapisan atmosfer yang terletak pada ketinggian antara 20 – 50 km. Pada lapisan ini dicirikan adanya domonasi gas ozon (22 – 40 km) yang menyebabkan terjadinya gejala inversi suhu yaitu peristiwa peningkatan suhu akibat dari peningkatan ketinggian tempat. - Stratopause : Lapisan pembatas yang terletak diatas lapisan stratosfer. Lapisan ini mempunyai ciri suhu udara lebih tinggi dibanding lapisan stratosfer, namun relatif konstan pada ketinggian yang makin bertembah. Lapisan ini ketebalannya berkisar 1 – 1,5 km. - Mesosfer : Lapisan atmosfer yang terletak pada ketinggian antara 50 – 80 km. Pada lapisan ini kandungan uap air maupun gas-gasnya sedikit, sehingga aktivitas molekul yang ada di udara sangat rendah. Akibatnya terjadi penurunan suhu yang sangat tajam akibat peningkatan ketinggian tempat.
5
- Mesopause : Lapisan pembatas antara lapisan mesosfer dengan ionosfer. Lapisan ini mempunyai ciri suhu udara rendah yang konstan dibanding lapisan stratosfer, namun relatif konstan pada ketinggian yang makin meningkat. Lapisan ini ketebalannya dapat mencapai ketebalan hingga 10 km. - Ionosfer : Lapisan atmosfer yang terletak pada ketinggian antara 80 – 200 km masih memperlihatkan terjadinya peningkatan suhu yang cukup tinggi. Pada lapisan ini kandungan gas-gasnya sedikit sekali, karena sisa-sisa gasnya terionisasi, akibatnya daerah ini dikenal sebagai daerah hampa udara. Lapisan ini sering dikenal sebagai lapisan terluar dari atmosfer atau disebut juga lapisa exosfer.
6
Polusi Gas di Atmosfer Polusi gas di atmosfer terjadi akibat konsentrasi beberapa jenis gas yang ada di atmosfer menyimpang dari keadaan normalnya, sehingga dapat meracuni manusia ataupun mahluk hidup yang lain. Macam-macam gas polutan: - Karbon monoksida (CO) Gas ini berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil ( mobil, pabrik semen), asap rokok. Konsentrasi melebihi 10 ppm akan meracuni. Didalam tubuh gas CO masuk ke dalam haemoglobin pada darah dan menghambat transport oksigen dari jantung ke jaringan tubuh terhambat. - Nitrogen oxide : Gas ini dihasilkan dari mesin mobil dan pesawat serta dapat mengurangi konsentrasi ozone sehingga memperbesar jumlah sinar ultra violet yang sampai dipermukaan bumi.
7
- Hidrokarbon Gas ini menyebar ke udara yang tenang dan cerah, gas ini akan bereaksi dengan Nitrogen oxide yang berasal dari mesin mobil menghasilkan molekul organik yang komplek disebut Peroksi Acyl Nitrat (PAN) dan dalam jumlah besar menghasilkan SMOG (kabut asap) yang dapat mengganggu mata dan merusak paru-paru. - Belerang dioksida : Gas ini banyak dilepaskan ke atmosfer oleh proses-proses alam seperti : letusan gunung berapi, debur ombak, pembusukan bahan organik, berasal dari belerang dalam batu bara dan minyak. Dengan adanya uap air belerang oksida akan mengalami reaksi kimia menjadi tetesan asam sulfat yang mengakibatkan kerusakan pada bahan bangunan yang berasal dari logam. Bersama dengan air hujan menyebabkan tanah pertanian menjadi masam.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.