Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 6 Model-model Memori dan Memori Jangka Panjang

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 6 Model-model Memori dan Memori Jangka Panjang"— Transcript presentasi:

1 BAB 6 Model-model Memori dan Memori Jangka Panjang
Memori adalah hasil evolusi yang telah menempuh sekian banyak generasi… sebagai respons terhadap tuntutan seleksi alam. -Daniel L. Schachter

2 Lokalisasi & distribusi LTM
Studi memori masa kini  penentuan letak (plotting) fungsi-fungsi kognitif dalam topografi otak, pelacakan jejak-jejak memori (memory traces), dan pengidentifikasian perubahan neural di otak yang terasosiasi dengan pembentukan & perubahan memori. Memori bersifat spesifik. Tapi, dalam pemrosesan spesifik tersebut, bagian-bagian lain di otak tetap terlibat, walau hanya dalam tingkat yang rendah  Prinsip spesialisasi dan distribusi fungsi.

3 Lokalisasi & distribusi LTM
Region otak yang memiliki fungsi penting dalam pembentukan memori  hipokampus, korteks, dan thalamus. Informasi sensorik  dikirim ke region otak spesifik  kemungkinan LTM terkait pengalaman sensorik juga tsb juga disimpan di dalam/dekat area tsb.

4 Kapasitas LTM Kapasitas penyimpanan informasi yang mendetail dalam otak manusia untuk jangka waktu lama tidak tertandingi. Penelitian Shepard (1967)  tugas rekognisi setelah 2, 7, dan 120 hari. Penelitian Standing, dkk (1970)  rekognisi bekisar 67-97% dalam jangka waktu 1 tahun. Skor rekognisi menurun setelah 4 bulan.

5 Analisis teoretik tentang kepakaran
Chase & Ericsson (1982)  prinsip kinerja memori terlatih: Prinsip penyandian mnemonik (terkait pengorganisasian)  Para pakar menyandikan informasi berdasarkan basis pengetahuan yang luas (chunking). 2. Prinsip struktur pengambilan informasi (terkait akses)  Para pakar menggunakan pengetahuan mereka tentang suatu subjek untuk mengembangkan mekanisme yang sangat terspesialisasi dan abstrak, yang secara sistematik menyandikan dan mengambil pola-pola yang bermakna dari LTM.

6 Analisis teoretik tentang kepakaran
3. Prinsip percepatan (terkait dengan kecepatan)  Latihan meningkatkan kecepatan para pakar dalam mengenali dan menyandikan pola-pola. Para pakar juga mampu mengambil informasi dari LTM dengan lebih cepat. Ericsson, dkk (1993)  faktor penting para pakar: sering berlatih yang ‘cerdas’.

7 Durasi LTM Permastore—Very Long Term Memory (VLTM)
Penelitian Bahrick, dkk (1975)  menyelidiki durasi LTM pada wajah & nama  hasil: tingkat rekognisi setelah 34 tahun sangat tinggi (90%). Bahrick (1984)  kemampuan bahasa Spanyol setelah 50 tahun  hasil: kemampuan tsb tetap eksis  memori permanen semacam ini disebut permastore. Data Bahrick mendukung keberadaan memori jangka sangat panjang (VLTM) & memori tsb dapat bertahan hingga waktu yang sangat lama.

8 VLTM & psikologi kognitif
Penelitian Conway, dkk (1991)  hasil: retensi nama menunjukkan penurunan yang sedikit lebih cepat dibandingkan pengingatan (recall) & rekognisi konsep. Hasil ini konsisten dengan eksperimen Bahrick  VLTM menurun dengan cepat pada awalnya, kemudian menjadi stabil selama bertahun-tahun. A B A. Persentase mean nama & konsep yang dikenali (recognized) dengan tepat sepanjang interval retensi. B. Persentase mean nama & konsep yang diingat (recalled) dengan tepat sepanjang interval retensi.

9 VLTM & psikologi kognitif
Memori tentang gambar Penelitian Shepard (1967)  gambar dikenali dengan baik walau dalam rentang waktu lama. Hasil berbagai penelitian  memori tentang gambar disandikan dalam LTM; penurunan rekognisi setelah 4 bulan  akibat intervensi gambar-gambar baru. Hasil tes rekognisi Shepard

10 Memori otobiografis Adalah memori yang dimiliki seseorang mengenai masa lalunya  umumnya sangat akurat. Dapat mengungkap kepribadian & konsep diri seseorang. Studi Linton (1982)  fokus: pengumpulan berbagai pengalaman episodik selama 6 tahun. Hasil: memori sehari-hari (terkait peristiwa-peristiwa episodik) memudar seiring berlalunya waktu, dan kemampuan mengambil “item memori” tsb memudar dalam kecepatan yang stabil.

11 Memori otobiografis Jenis kelupaan: Kelupaan terkait peristiwa yang terjadi berulang- ulang (mis: menghadiri rapat bulanan)  dalam memori, rapat tsb bercampur-baur dengan rapat- rapat lain. Kelupaan terkait kejadian-kejadian yang memang dilupakan secara alamiah.

12 Penyimpanan LTM Hebb  informasi dari STM dikirim ke LTM jika diulang-ulang di STM dalam waktu lama. Transformasi informasi terjadi karena  struktur STM di otak memiliki sirkuit yang berisikan aktivitas- aktivitas neural yang bergema (reverberating), yang memiliki neuron-neuron yang mampu bergerak dalam putaran (loop) secara mandiri. Jika sirkuit tsb tetap aktif selama suatu periode tertentu terjadi perubahan kimiawi dan/atau perubahan struktural  memori tersimpan secara permanen dalam LTM.

13 Sandi Level pemprosesan
Dalam LTM  informasi disandikan secara akustik, visual & semantik. Contoh: TOT (tip of tongue) Level pemprosesan Penelitian Craik & Lockhart (1972)  informasi yang diterima indra harus menjalani serangkaian analisis yang diawali dengan analisis sensorik dangkal & dilanjutkan oleh analisis-analisis yang semakin dalam, rumit, abstrak, dan semantik.

14 Level pemprosesan Level paling dini  stimuli menjalani analisis sensorik & analisis fitur. Level lebih dalam  item tersebut dapat dikenali melalui pengenalan pola dan pemaknaan. Level yang semakin dalam  informasi yang diperoleh dari stimulus dapat mengaktifkan asosiasi-asosiasi jangka panjang seseorang.

15 Level pemprosesan VS pemprosesan informasi
Model-model pemprosesan informasi & konsep level-level pemrosesan berbeda dalam hal derajat kepentingan (importance) dari struktur & proses serta dalam hakikat pengulangan (rehearsal). Teori-teori pemprosesan informasi  menekankan struktur & maintenance rehearsal; sedangkan konsep level-level pemrosesan  menemakan pemprosesan dan elaborative rehearsal.

16 Dampak referensi-diri terhadap kemampuan mengingat .
Efek referensi-diri Penelitian Rogers, dkk (1977)  hasil: kata-kata yang berkaitan dengan referensi-diri diingat paling baik  mengindikasikan: fungsi-fungsi penilaian diri adalah satu strategi penyandian yang kuat. Skema diri  sistem terorganisasi yang terdiri dari atribut-atribut internal yang terpusat pada “aku, diriku, milikku.” Dampak referensi-diri terhadap kemampuan mengingat .

17 Model koneksionis tentang memori
Tulving  pendekatan terhadap memori menemu- kan adanya korelasi langsung antara aktivitas- aktivitas neural & jenis-jenis memori. Model koneksionis  berdasarkan hukum-hukum perkembangan yang mengatur representasi pengetahuan dalam memori. Keunggulan  model koneksionis dapat menjelas- kan pembelajaran kompleks yang merupakan jenis operasi memori sehari-hari. Penelitian koneksionis Geng Jets & Sharks (1981).

18 Skema & intisari (Gist)
Frederic Bartlett (1932)  penelitian rekonstruksi memori  dengan menguji isi versi-versi cerita yang direproduksi. Hasil: setelah 2 tahun, 6 bulan  yang tersisa hanya intisari cerita. Bagaimana memori direkonstruksi (Bartlett, 1932): Penghilangan informasi  informasi spesifik, tidak logis, atau tidak sesuai dengan ekspektasi partisipan lenyap/sulit. Rasionalisasi  penambahan informasi untuk memperjelas. Tema yang dominan. Transformasi informasi  kata diubah menjadi lebih familiar. Transformasi urutan cerita  peristiwa “diputarbalikkan”. Sikap partisipan.

19 Jenis-jenis memori Jenis informasi yang disimpan LTM (Bower, 1975):
Kemampuan Spasial  melakukan pergerakan/manuver yang efektif di lingkungan. Karakteristik-karakteristik Fisik Dunia Sekeliling Kita  berinteraksi secara aman dengan objek yang dijumpai. Hubungan Sosial  mengenali kawan, kerabat, atau musuh. Nilai-nilai Sosial  pengetahuan tentang apa yang dianggap penting oleh kelompok kita. Keterampilan-keterampilan motorik  penggunaan alat, pemanipulasian objek. Keterampilan-keterampilan perseptual  memahami stimuli dalam lingkungan.

20 Jenis Memori: Memori eksplisit  mengandalkan pengambilan (retrieval) pengalaman sadar & menggunakan isyarat (cue) berupa rekognisi & tugas-tugas recall. Memori implisit  diekspresikan dalam bentuk mempermudah kinerja & tidak memerlukan rekoleksi yang sadar.

21 Memori episodik & memori semantik
Klasifikasi memori menurut Endel Tulving: 1. Memori episodik  sistem memori neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat peristiwa pada masa lalunya. Memori mengenai pengalaman khusus; berperan penting sebagai dasar pengenalan peristiwa masa lalu. Diaktifkan lebih sering  rentan perubahan & kelupaan. 2. Memori semantik  memori mengenai kata, konsep, ide abstrak, dan peraturan. Penting bagi penggunaan bahasa  berguna dalam percakapan sehari-hari. Tidak sering diaktifkan  relatif stabil

22 BAB 7 Kelupaan & Mengingat
Dalam kegunaan praktis intelektualitas kita, melupakan sama pentingnya dengan mengingat. -William James

23 Perspektif sejarah Hermann Ebbinghaus (1885, Jerman)
Orang pertama yang melaksanakan studi sistematik tentang memori dan kelupaan. Buku: On Memory

24 Teori-teori kelupaan Kegagalan penyandian (failure to encode)
Kegagalan memasukkan materi ke LTM Faktor yang memengaruhi: Materi tidak pernah masuk sistem memori Stres  Yerkes & Dodson, 1908 Tingkat arousal/stres yang sangat rendah/tinggi  menghambat kinerja memori & proses-proses kognitif lainnya.

25

26 Sejenis kelupaan yang terjadi akibat ada masalah dalam otak.
Amnesia Sejenis kelupaan yang terjadi akibat ada masalah dalam otak. Penyebab: penyakit (mis: Alzheimer & sindrom Korsakoff) & cedera traumatik di otak. Konfabulasi  membentuk detail yang hilang (yang tidak mampu diingat) dalam memori. Gradien temporal  hilangnya memori mengenai berbagai peristiwa sesaat sebelum cedera dan menurun secara bertahap seiring mundurnya waktu.

27 Amnesia retrograde (retro = lama)
Hilangnya memori mengenai berbagai peristiwa sebelum cedera otak terjadi. Didukung oleh Lynch & Yarnell (1973)  penelitian terhadap pemain futbol yang cedera. Amnesia anterograde (ante= setelah) Lenyapnya memori mengenai berbagai peristiwa setelah cedera otak terjadi.

28 Bercampur-baurnya memori yang serupa.
Decay Memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakan. Interferensi Bercampur-baurnya memori yang serupa. Interferensi retroaktif (retro = lama) Memori baru menghambat pengambilan memori lama. Interferensi proaktif (pro= baru) Memori lama menghambat pengambilan memori baru.

29 Kegagalan pengambilan (retrieval failure)
Ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory cue) yang diperlukan bagi pengambilan memori tersebut. Kelupaan yang disengaja Represi yang disadari terhadap memori, umumnya dilakukan untuk menghindari kenangan akan pengalaman traumatik. Represi Mendorong pemikiran, memori, atau perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran.

30 Kekeliruan-kekeliruan memori
Sifat memori: Rekonstruktif  berbagai informasi disatukan untuk bersama-sama membentuk memori. Konstruktif  ingatan dipengaruhi oleh pengalaman sebelum pembentukan memori, informasi, faktor perseptual, faktor sosial, & hasrat untuk mengingat. Memori palsu Penelitian Roediger & McDermott (1995)  hasil: mudah menimbulkan memori palsu pada partisipan.  Penelitian untuk memahami problem rumit mengenai kekeliruan memori saksi mata.

31 Memori palsu Loftus & Palmer (1974)
Hasil penelitian: memori palsu dapat dibentuk menggunakan berbagai pertanyaan yang sengaja diarahkan. Memori palsu dibentuk oleh: pertanyaan manipulatif, hipnosis, pencitraan yang diarahkan, dan dorongan terapis mengikuti kelompok diskusi. Teknik “tersesat di pusat perbelanjaan”. Loftus & Bernstein, 2003  memori palsu dapat dibentuk terkait peristiwa yang baru terjadi.

32 Faktor-faktor yang meningkatkan kinerja memori
Teknik-teknik Mnemonik Mnemonik  Mnemosyne (bahasa Yunani) Teknik untuk meningkatkan penyimpanan atau penyandian dan pengambilan-kembali (recall) informasi dalam memori.

33 Strategi dalam teknik mnemonik:
imagery dan mediasi (mis: metode loci & sistem kata bergantung), karakteristik-karakteristik fonemik & ortografik (mis: mengingat kata & mengingat angka), isyarat/pemicu fonemik (fonemic cues) & imagery mediation (mis: mengingat nama & metode kata kunci, serta Pengorganisasian semantik.

34 Simonides  mampu mengingat tempat duduk tamunya dalam pesta.
Adalah metode yang meng- asosiasikan objek tertentu dengan tempat/lokasi (loci) tertentu. Contoh: Roti depan garasi Tomat pintu depan Pisang rak lemari pakaian 1. Metode Loci

35 2. Sistem Kata Bergantung
Mempelajari serangkaian kata yg berfungsi sebagai ‘gantungan’ untuk ‘menggantungkan’ item- item yang dihapalkan. Contoh: One is a bun Two is a shoe Three is a tree Four is a door Five is a hive 2. Sistem Kata Bergantung

36 Untuk mempelajari kosakata bahasa asing.
Atkinson & Raugh (1975)  berdasarkan penelitian: menyediakan kata kunci pada akan memberikan hasil lebih baik daripada membiarkan partisipan membentuk kata kunci sendiri 3. Metode Kata Kunci

37 4. Teknik-teknik Verbal Akronim Kata yang dibentuk berdasarkan huruf-huruf pertama dalam sebuah frasa/kumpulan kata. Huruf pertama  isyarat/pemicu  didukung oleh eksperimen Solso & Biersdorff (1975) Contoh: Local Area Network  LAN

38 Teknik-teknik verbal Akrostik Huruf pertama sebuah frasa/kalimat yang diasosiasikan dengan kata-kata yang harus diingat. Contoh: Kings play Chess  Kingdom, phylum, class

39 Lorayne & Lucas (1974)  proses mempelajari nama:
Mengingat nama itu sendiri: memerhatikan detail pelafalan nama  membentuk suatu nama/frasa pengganti. Pencarian karakteristik menonjol di wajah (kumis, jerawat, dll) Menghubungkan kata pengganti dengan karakteristik menonjol tsb. 5. Mengingat Nama

40 Memori-memori luar biasa
Pakar mnemonik profesional  menerapkan teknik mnemonik secara sadar. Pakar mnemonik spontan  orang dengan kemampuan mnemonik yang sudah berkembang dalam dirinya dan bisa menerapkan mnemonik tanpa usaha sadar atau trik apa pun.

41 Penelitian Luria Alexander Luria (1902-1977, Rusia)
Penemu konsep dasar dalam neuropsikologi Kasus: S  memori fenomenal Kapasitas memori & daya tahan memori terkait dengan  imagery (pencitraan; visualisasi), sinestesia, dan mnemonik (metode loci).

42 Penelitian Hunt & Love (1972)
Penelitian memori fotografik Penelitian Hunt & Love (1972) Kasus: E  pencitraan eidetik Memproyeksikan, secara mental, suatu ingatan tentang suatu gambar menjadi lukisan yang sama persis dengan aslinya. Kasus: VP  memori fenomenal Penceritaan-ulang yang verbatim indikasi LTM VP yang luar biasa.

43 BAB 8 Kesadaran Keseluruhan diri kita adalah hasil dari pikiran-pikiran kita. Pikiran adalah segalanya. Kita menjadi apa yang kita pikirkan. -Buddha

44 Kesadaran kesadaran (consciousness)  kesiagaan (awareness) terhadap berbagai peristiwa kognitif yang terjadi di lingkungan sekitar & yang terjadi di dalam diri (internal) Definisi kesadaran memiliki dua sisi: Kesadaran pemahaman terhadap stimuli lingkungan sekitar  contoh: menyadari suara kicauan seekor burung atau rekognisi visual seorang rekan lama. Kesadaran pengenalan seseorang akan peristiwa mentalnya sendiri  contoh: memikirkan nama burung yang berkicau atau nomor telepon dokter gigi langganan.

45 Sejarah kesadaran Zeman membagi kesadaran menjadi:
Kondisi terjaga (waking state)  kondisi saat kita mempersepsi dan berinteraksi. Pengalamankesiagaan setiap saat terhadap peristiwa-peristiwa yang berlangsung di sekeliling kita. Kondisi mental keyakinan, harapan, niat, &hasrat. Kesadaran diri rekognisi-diri, pengetahuan-diri, perasaan kepemilikan atas berbagai pikiran, ide, & perasaan.

46 Kerangka kerja kesadaran
Kerangka kerja kesadaran: AWAREness Attention, Wakefulness, Architecture, Recall of knowledge, & Emotive. Atribut sekunder AWAREness: novelty, emergence, selectivity, & subjectivity. Attention (atensi, perhatian) Adalah pemusatan sumber daya mental pada hal-hal eksternal maupun internal.  

47 Attention (atensi, perhatian)
Atensi terhadap suatu objek dikendalikan oleh suatu “mata pelacak” yang mencari detail-detail yang, jika dikombinasikan & diintegrasikan ke dalam pengetahu-an dunia yang lebih luas, akan membentuk fondasi bagi kesadaran yang lebih komprehensif.   Objek terlihat jelas jika berada persis di tengah medan penglihatan.  Atensi internal  merenungkan pikiran-pikiran pribadi, memori-memori, & citra-citra visual.

48 Wakefullness (kesiagaan, keterjagaan)
Adalah kontinum dari tidur hingga terjaga. Kesiagaan menyerupai arousal. Kesadaran adalah suatu kondisi mental yang dialami seseorang sepanjang hidupnya, setiap hari  karenanya terdiri dari berbagai level AWAREness & eksitasi yang berbeda-beda. Kondisi kesadaran dapat diubah menggunakan meditasi, obat-obatan, atau atensi intensif.

49 Architecture (arsitektur)
Adalah lokasi fisik struktur-struktur fisiologis yang menyokong kesadaran. Korbinian Broadman (1908)  melahirkan ilmu mengenai struktur & fungsionalitas selular. Ilmuwan kognitif masa kini  berupaya mengungkap beragam bentuk kesadaran. Kesadaran bukan sebuah proses tunggal yang dilakukan satu neuron tunggal  alih-alih, dipertahankan melalui sejumlah besar proses- proses neurologis yang diasosiasikan dengan interpretasi terhadap fenomena sensorik, semantik, kognitif, dan emosional. Seluruh otak terlibat dalam berbagai aspek yang berbeda dari AWAREness yang sadar.

50 Recall of Knowledge (mengingat pengetahuan)
Adalah proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan & dunia di sekelilingnya. Proses ini terlaksana terutama dengan bantuan proses-proses atensional yang dilaksanakan secara internal & eksternal. Ada 3 komponen: recall pengetahuan tentang diri pribadi, recall informasi-informasi umum, & recall terhadap pengetahuan kolektif individu yang bersangkutan.

51 Self-knowledge (pengetahuan-diri)
Adalah pemahaman tentang informasi jati-diri pribadi seseorang; terdiri dari kesadaran-diri & informasi- informasi lain mengenai diri. Kesadaran-diri (self-awareness)  pengetahuan fundamental bahwa Anda adalah Anda  dapat diuji dengan tes cermin (Gallup, 1970). World knowledge (pengetahuan tentang dunia)  membuat manusia mampu mengingat sejumlah fakta dari memori jangka panjangnya. Contoh: saat berada di museum manusia mampu membawa informasi mengenai kesenian abad ke-20 (yang sudah disimpan dalam LTM) ke kesadaran.

52 Self-knowledge (pengetahuan-diri)
Aktivasi pengetahuan menyadari tindakan-tindakan orang lain. Sudut pandang evolusi  kemampuan bertahan hidup akan meningkat jika seorang anggota kelompok memahami yang dipikirkan rekannya serta mengamati dan memahami apa yang dilakukan rekannya tsb. Sensitivitas yang empatik membantu kemampuan bertahan hidup & kunci untuk mengungkap cara kita, sebagai manusia modern, memahami dunia ini. Bertahan hidup sangat memerlukan bahasa, perasaan, dan kemampuan memahami kesakitan yang dirasakan pihak lain  penting dalam sosialisasi spesies.

53 Emotive (emotif) Adalah komponen-komponen afektif yang diasosiasikan dengan kesadaran. Sentience  suatu kondisi sadar yang sering dianggap sebagai suatu bentuk perasaan atau emosi (berbeda dengan pikiran atau persepsi). Emosi ditimbulkan oleh kondisi-kondisi internal saat kita merespons peristiwa-peristiwa eksternal  misal: perasaan saat jempol kaki tersandung batu atau mendapatkan nilai A .

54 Novelty (Kebaruan)  kecenderungan untuk tidak hanya berfokus pada pikiran dan peristiwa sentral, tapi untuk menemukan item-item yang baru (novel), kreatif, dan inovatif.   Emergence (Kemunculan)kesadaran berbeda dengan proses-proses neural lainnya; kesadaran berkaitan dengan pemikiran-pemikiran pribadi & internal.   Selectivity (Selektivitas) & Subjectivity (Subjektivitas)  setiap waktu seseorang memilih pikiran. Subjektivitas mengacu kepada fakta bahwa pengalaman sadar setiap orang adalah pengalaman yang unik.

55 Fungsi-fungsi kesadaran
Fungsi kesadaran Baars & McGovern (1996): Konteks-setting  sistem-sistem bekerja untuk mendefinisikan konteks & pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang ke dalam memori. Peran: menjernihkan pemahaman tentang stimulus ybs. Adaptasi & pembelajaran  untuk menangani informasi baru dengan sukses Prioritisasi & fungsi akses  untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang tersedia di tingkat ketidaksadaran.

56 Fungsi-fungsi kesadaran
Rekrutmen & kontrol  kesadaran memasuki sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar. Pengambilan keputusan & eksekutif membawa informasi & sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan & penerapan kendali. Deteksi & penyuntingan kekeliruan  berfokus pada kesadaran yang memasuki sistem norma kita (yang berada di tataran ketidaksadaran) sehingga diri “kita” (yang sadar) dapat mengetahui saat kita membuat kekeliruan.

57 Monitor-diri (self-monitoring)  mengendalikan fungsi- fungsi sadar & tidak-sadar dalam diri; bentuknya refleksi- diri, percakapan internal, & imagery. Pengorganisasian & fleksibilitasmemungkinkan kita mengandalkan fungsi-fungsi otomatis dalam situasi- situasi yang terprediksi; memasuki sumber-sumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalam situasi-situasi tidak terduga. Fungsi-fungsi kesadaran menurut Baars dan McGovern (1996).

58 Tingkat-tingkat kesadaran
Tidur Perbedaan paling jelas antara kesadaran & ketidak- sadaran dapat diamati saat seseorang tertidur atau terjaga  EEG  merekam gelombang otak saat tidur. Hasil penelitian dengan EEG: Terjaga  gelombang alpha cukup stabil. Tahap I  mengantuk  gelombang theta. Tahap II  kumparan tidur. Tahap III  gelombang delta berfrekuensi rendah. Tahap IV  gelombang delta berfrekuensi tinggi. Tahap V  tidur mendalam, lelap. Tahap REM (rapid eye movement)  fase mimpi saat mulai kembali ke kondisi sadar.

59 Tidur

60 Bermimpi Mimpi  aktivitas otak yang berlangsung selama REM diinterpretasikan otak dengan cara yang sama seperti saat sadar; otak mengakses struktur-struktur pengetahuan yang tersimpan dalam LTM & menggunakan pola berbicara sehari-hari, dalam bentuk cerita & narasi. Mimpi yang terang/jernih (lucid dreaming)  orang yang mampu menerapkan kendali kognitif dalam mimpinya.

61 Penggunaan obat Manusia memiliki reseptor-reseptor di otak yang peka terhadap obat-obatan.   Obatmengubah kondisi kesadaran sedemikian rupa sehingga menjadi sangat berbeda dengan kondisi kesadaran normal (saat terjaga). Contoh obat: Obat penenang: menghambat aktivitas sistem saraf (alkohol, mariyuana) Obat perangsang): mempercepat aktivitas sistem saraf (nikotin, methamphetamin) Obat halusinogenik: mengubah pemahaman terhadap realita (LSD/acid, psylocibyn/jamur).

62 Efek penggunaan obat mempengaruhi kewaspadaan akan aspek-aspek fisiologis & psikologis dari pengalaman sadar. Contoh: Ekstasi: mempengaruhi secara fisiologis (gemeretuk gigi di luar kendali, berkeringat) & psikologis (hasrat menyentuh orang lain)  merusak sel-sel yang menghasilkan serotonin sehingga mengganggu kemampuan belajar & daya ingat. Meditasi Adalah kondisi konsentrasi rileks saat pikiran dikosongkan. Penelitian Austin, 1999; Lazar dkk., 2000 membantu mengurangi stres, meredakan rasa sakit, serta memperlancar kondisi fisiologis yang rileks.

63 Model-model kesadaran
Johnson-Laird (1998)  model komputasional: struktur arsitektural kognitif berupa suatu sistem pemrosesan paralel yang didominasi oleh sebuah hierarki kontrol  model DICE (dissociable interactions and conscious experience). Model Shallice (1998)  sistem pemprosesan informasi yang memiliki 4 subsistem: penataan pendirian, sistem kepenyeliaan, sistem bahasa, sistem memori episodik. Baars (1983) teori medan kerja global: kesadaran adalah sebuah panggung tempat terjadinya suatu “sistem penyiaran global” yang menyebarkan informasi di seluruh otak.

64 Teori medan kerja global (Baars)
Baars memanfaatkan gedung pertunjukan untuk menjabarkan kesadaran & komponennya.

65 Proses-proses otomatis
Manusia tidak memiliki kesadaran penuh atas semua proses pikiran yang berlangsung di otak. Proses-proses otomatik  proses-proses yang tidak dapat dikendalikan, tanpa disertai niat/kesiagaan eksternal, yang berlangsung dengan sangat efisien. Memori implisit Adalah memori yang diukur melalui sesuatu perubahan kinerja yang berhubungan dengan beberapa pengalaman sebelumnya.

66 Studi-studi priming Prime  harafiah berarti pemicu
Penelitian Nisbett & Ross (1980)  meningkatkan kemungkinan adanya priming subliminal: dampak suatu prime yang disajikan di bawah ambang batas sensorik, yaitu tingkat energi terendah yang dibutuh-kan untuk mengaktifkan sebuah respons neural. Penelitian Tony Marcel  hasil: waktu reaksi, jika dipicu dengan sebuah kata asosiasi, akan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan tidak dipicu. Efek pemaparan belaka meningkatnya preferensi seseorang atas suatu objek semata-mata karena adanya pemaparan sebelumnya pada objek tsb.

67 Metakognisi Secara umum, metakognisi  bagian dari kemampuan monitor-diri terhadap pengetahuan pribadi (self-knowledge monitoring). Metakognisi berdampak pada pengawasan & pengendalian proses-proses pengambilan informasi serta inferensi yang berlangsung dalam sistem memori. Monitoring mengacu pada cara kita mengevaluasi apa yang telah kita ketahui (atau tidak diketahui).

68 Metakognisi Proses yang terlibat dalam monitoring metakognisi:
Ease of Learning Judgments (Pertimbangan Pemudahan Pembelajaran) Judgments of Learning (Pertimbangan Mengenai Hasil Pembelajaran) Feeling of Knowing Judgments (Pertimbangan Mengenai Perasaan Mengetahui) Confidence in retrieved answers (Keyakinan terhadap jawaban-jawaban yang diingat).

69 Metakognisi Kendali metakognisi meliputi strategi-strategi pembelajaran, seperti Allocation of Study Time (Alokasi Waktu Belajar), Termination of Study (Tindakan Mengakhiri Belajar), Selection of Memory Search Strategies (Strategi-strategi Pemilihan Pencarian Memori), & Decisions to Terminate the Search (Keputusan-keputusan untuk Mengakhiri Pencarian). Dua sifat monitoring: Monitoring prospektif terjadi sebelum & selama proses akuisisi informasi. Monitoring retrospektif terjadi setelah akuisisi informasi.

70 BAB 9 Presentasi Pengetahuan Secara Verbal
Anda adalah apa yang Anda ketahui. -Albert Einstein

71 Bahasa & pengetahuan Alasan kata-kata & bahasa dipelajari mendalam:
Tingkat perkembangan kemampuan verbal manusia melampaui spesies-spesies lain. Struktur semantik memungkinkan manusia mengidentifikasi jenis-jenis ‘benda’ yang tersimpan dalam memori dan bagaimana ‘benda’ yang tersimpan itu saling berhubungan dengan ‘benda’ lain.

72 Sebagian besar pengetahuan bersifat verbal.
Bahasa & pengetahuan Baddeley (1990) kata yang diketahui maknanya oleh manusia. Memori kognisi berjumlah lebih besar Sebagian besar pengetahuan bersifat verbal.

73 Pendekatan Asosiasionis
Variabel Organisasional Geary (2005)  manusia memiliki kemampuan istimewa mengategorisasikan objek, hewan, & tumbuhan prediksi dinamika lingkungan  adaptasi. Gordon Bower, dkk Pengorganisasian entitas-entitas semantik dalam memori memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap memori dan mengingat.

74 Variabel Organisasional
Bower, dkk, 1969  penelitian hierarki konseptual dalam kata-kata.

75 Pengorganisasian pengetahuan secara semantik
Model Set-Teoretik Membahas konsep semantik Konsep  ide abstrak yang merepresentasikan kategori informasi atau unit pengetahuan. Unit pengetahuan  digabungkan  membentuk konsep yang berbeda. Contoh: Pisang  pisang, apel, jeruk: konsep ‘buah’  pisang, nanas, pepaya: konsep ‘buah tropis’

76 Model Set-Teoretik Memori  konsep semantik direpresentasikan oleh rangkaian elemen/kumpulan informasi. Konsep dapat direpresentasikan dalam LTM melalui: eksemplar, item yang berpadu membentuk konsep tsb, atribut/karakteristik eksemplar. Contoh: Burung (konsep)  terbang, berkicau (atribut)

77 Model Perbandingan-Fitur Semantik
Smith dkk, 1974  Makna suatu unit leksikal (kata) direpresentasikan oleh rangkaian fitur semantik. Fitur penegas  aspek esensial suatu kata Fitur karakteristik  aspek insidental Pembatas lingustik: secara teknis, secara longgar, tampaknya, dll Pengujian kesahihan proposisi  berdasarkan fitur penegas.

78 Model Perbandingan-Fitur Semantik

79 Burung: murai (lazim), ayam (paling tidak lazim)
Model Perbandingan-Fitur Semantik Eleanor Rosch  penelitian berdasarkan logikabeberapa anggota suatu kategori memiliki makna leksikal lebih kuat dibandingkan lainnya. Tingkat kelaziman objek beragam. Objek paling umum kategori prototipe. Contoh: Burung: murai (lazim), ayam (paling tidak lazim)

80 Model Jaringan Semantik
Dasar penelitian Allen Collins & Ross Quillian  pengorganisasian memori yang disusun berdasarkan program komputer. Asumsi: konsep-konsep disimpan dalam memori sebagai unit independen yang saling terhubung oleh koneksi-koneksi spesifik & bermakna. Penelitian struktur memori hipotetik hierarti tiga tingkat. Ciri: mengeksplisitkan cara-cara pengambilan informasi dari memori semantik.

81 Model Jaringan Semantik

82 Model Aktivasi Menyebar
Allan Collins & Elizabeth Loftus (1975)  pemprosesan semantik dibuat berdasarkan suatu jaringan rumit yang di dalamnya asosiasi-asosiasi sederhana dihubungkan bersama dalam suatu ruang konseptual. Penting  Menjelaskan dampak priming. Dukungan neurosains kognitif  Posner dkk (1988) Priming repetisi  pengulangan item yang sama sebanyak 2 kali. Priming semantik  penyajian prime yang cocok secara semantik serta kata sasarannya.

83 Model Aktivasi Menyebar

84 Jaringan-jaringan proposisional
John R. Anderson (1985) Tokoh teori memori asosiatif (HAM, ACT) Proposisi: unit pengetahuan terkecil yang dapat berdiri sendiri (memiliki makna) sebagai suatu pernyataan terpisah. Contoh: bayi menangis.

85 Human Associative Memory (HAM) & Representasi Pengetahuan
Dikenalkan oleh Anderson & Bower (1973). Struktur utama penyimpanan informasi  konstruksi subjek-predikat yang dihubungkan oleh nodus fakta. Semakin rumit kalimat, struktur pohon semakin bercabang. Cabang struktur pohon  disatukan nodus konseptual (asumsi: eksis dalam memori sebelum penyandian) Nodus: representasi ide & asosiasi linear antara ide.

86 Pengendalian pikiran secara adaptif (ACT)
Teori memori bersifat asosiasionistik. Tiga jenis memori: memori kerja, memori deklaratif, memori produktif.

87 Memori kerja Memori jangka pendek, aktif bekerja, berisi informasi yang dapat diakses sistem pada saat itu juga. Mengacu pada memori aktif. b. Memori deklaratif Pengetahuan yang kita miliki mengenai dunia. Representasi pengetahuan secara deklaratif memasuki sistem dalam sujud chunks (unit kognisi), strings (rentetan informasi yang berurutan), atau citra-citra visual.

88 c. Memori produktif Serupa memori prosedural. Pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan hal-hal fisik (mis: mengikat tali). Teori: Representasi pengetahuan bersifat trisandi  string temporal, citra spasial, proposisi abstrak. String temporal  merekam struktur peristiwa yang berkesinambungan. Contoh: urutan pertandingan sepak bola.

89 c. Memori produktif Representasi spasial  diproses sebagaimana informasi disandikan, ukuran informasi tidak penting. Contoh: mengenali huruf Z, berapa pun ukurannya. Proposisi abstrak  bersifat independen, terpisah dari urut-urutan informasi Contoh: “Bill, John, pukul!”

90 Para Pakar & Pengorganisasian
Karakter para pakar: Pengetahuan yang terorganisasi & bersifat domain-specific. Paham cara menggunakan pengetahuan secara efektif & bijaksana. Hasil penelitian Chi, Feltovich, & Glaser (1981): Pengetahuan pakar > amatir. Para pakar mengorganisasikan pengetahuan berdasarkan prinsip umum; amatir berdasarkan fitur-fitur permukaan

91 Dukungan neurosains kognitif
Larry Squire (1986) “Memori bersifat terpusat (localized) dalam arti sistem-sistem otak yang spesifik merepresentasikan aspek-aspek spesifik dari setiap peristiwa, dan memori terdistribusi dalam arti sejumlah besar sistem neural terlibat dalam proses representasi peristiwa.” Mengembangkan taksonomi struktur memori yang memuat memori deklaratif & nondeklaratif sebagai bagian yang integral.

92 Otak diorganisasikan berdasarkan sistem-sistem penyimpanan informasi yang berbeda secara fundamental. Pengetahuan deklaratif Bersifat eksplisit & meliputi fakta. Mencakup memori episodik & memori semantik. Pengetahuan prosedural Bersifat implisit & dapat diperoleh melalui kinerja. Mencakup keterampilan, priming, disposisi, & jenis representasi nonasosiatif lainnya.

93 Rangkuman pengorganisasian pengetahuan secara semantik
Model Pengelompok-an (clustering) Model Set-Teoretik Model Pembandingan-Fitur Semantik Jaringan Semantik Model Neurosains Kognitif Diorganisasikan dalam kelompok (clusters). Set atau koleksi informasi. Contoh-contoh sebuah kategori & atribut-atribut atau karakteristik, dari suatu kategori. Set fitur-fitur semantik. Unit-unit independen yang saling terhubung dalam sebuah jaringan Pengorganisasian jaringan-jaringan neural. Kata-kata yang berada dalam kategori yang serupa diingat bersama-sama. Dua fitur yang menonjol terasosiasi dengan makna item: 1) fitur penegas, 2) fitur karakteristik. Penyimpanan kata-kata terikat dengan sebuah jaringan hubungan yang rumit. Pengetahuan adalah koneksi atau hubungan antara unit-unit.

94 Koneksionisme & representasi pengetahuan
Koneksionisme  teori tentang pikiran dengan gagasan mengenai keberadaan sebuah set besar berisi unit-unit sederhana yang saling terhubung dalam sebuah jaringan yang terdistribusi secara paralel (jaringan PDP). Asumsi dasar  unit-unit saling merangsang (excite) atau menghambat (inhibit) satu sama lain dalam sistem tsb, bersamaan ataupun paralel.

95 Koneksionisme & representasi pengetahuan
Representasi pengetahuan bersifat koneksionistik: Pola tidak disimpan; item yang disimpan adalah kekuatan koneksi antara unit-unit  memungkinkan pembentukan pola tsb. Pendekatan terhadap pembelajaran secara berbeda. Model PDP dibuat berdasarkan asumsi-asumsi neurologis.

96 BAB 10 Representasi Pengetahuan secara Visual
Perumpamaan atau pembayangan mental adalah substitusi yang menakjubkan bagi persepsi yang sesungguhnya. -Roger N. Shephard

97 Perspektif historis Era filosofis
Bayangan-bayangan mental dipandang sebagai bahan baku utama dalam pembentukan pikiran, & terkadang dipercaya sebagai elemen-elemen pemikiran. Aristoteles, Plato, John Locke, David Hume. Era pengukuran perumpamaan mental/imagery Penelitian Sir Francis Galton (1880), Titchener (1909), & Betts (1909). Era kognitif Pendekatan yang memuat representasi pengetahuan sebagai elemen sentral. PenelitianShepard (1975), Farah (1988), Kosslyn (1998), dll.

98 Teori-teori representasi pengetahuan secara visul
Hipotesis penyandian-ganda Pelopor: Penelitian Paivio, dkk (1965) Paradigma: pembelajaran asosiasi-berpasangan Hasil: beberapa kata bersifat lebih visual, sementara kata lain cukup sulit divisualkan. Dasar hipotesis ini  terdapat dua sistem penyandian (dua cara informasi direpresentasikan dalam memori), yaitu proses imagery nonverbal & proses simbolik verbal.

99 Hipotesis proposisional-konseptual
Tokoh: Anderson & Bower  mengembangkan model HAM (Human Associative Memory) Hipotesis ini menyatakan  kita menyimpan interpretasi-interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa (verbal & visual), alih-alih menyimpan komponen-komponen citra atau gambaran. Hipotesis ekuivalensi-fungsional Shepard & Metzler (1971)  rotasi mental Hubungan antara waktu yang diperlukan & derajat rotasi mengindikasikan  proses internal merupakan sebuah fungsi teratur dari jumlah transformasi yang dibutuhkan.

100 ekuivalensi-fungsional
Hipotesis ekuivalensi-fungsional Isomorfisme urutan kedua  hubungan antara objek-objek eksternal & representasi-representasi internal dari objek-objek yang tidak termasuk jenis isomorfik. Bentuk-bentuk visual yang lazim digunakan dalam tugas rotasi mental. Subjek penelitian diminta menentukan apakah gambar di sisi kiri adalah gambar yang sama dengan gambar di sisi kanan (hanya dirotasi). Diadaptasi dari Shepard dan Metzler (1971).

101 Dukungan neurosains kognitif
Georgopoulos, Lurito, Petrides, Schwartz, & Massey (1989)  mendukung teori rotasi mental. Hasil: ada bukti neurologis langsung terhadap rotasi mental. Penelitian Stephen Kosslyn  sebuah gambar mental memiliki kemiripan dengan persepsi suatu objek yang riil. Asumsi: sebuah citra/gambaran memiliki karakteristik spasial, yang dapat dipindai, dan sistem kognitif memerlukan waktu yang lebih lama untuk memindai jarak yang jauh dibandingkan jarak yang dekat.

102 Eksperimen Kosslyn (1973)  hasil: menunjukkan bahwa para partisipan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membuat keputusan mengenai karakteristik- karakteristik yang melibatkan pemindaian ter hadap jarak Berbagai eksperimen Kosslyn & Shepard mengindikasi- kan  bayangan-bayangan atau citra-citra visual mencerminkan representasi-representasi internal yang bekerja secara isomorfik terhadap fungsi persepsi objek- objek fisik. Studi neurologis Luria (1976) & Farah (1988, 1995) Eksperimen mendukung teori penyandian ganda. Dasar pemikiran: pengaktifan suatu proses kognitif (misal imagery) diekspresikan dalam wujud aktivitas otak yang terpusat (terlokalisasi), yang diukur melalui aliran darah regional.

103 Dukungan neurosains kognitif
Asumsi penelitian yang menggunakan pengukuran aliran darah regional serebral (rCBF; regional-cerebral blood flow) untuk mempelajari imagery  meningkatnya volume darah di suatu bagian otak berkorelasi dengan jumlah aktivitas yang berlangsung di bagian otak tersebut. Data ini menunjukkan bahwa pemrosesan visual dan area- area memori di otak diaktifkan saat kita sedang membayangkan suatu hal. Eksperimen Kosslyn  menggunakan pemindai PET dan tes imagery Podgorny & Shepard.  Hasil: adanya aktivasi yang lebih besar di korteks visual selama pembentukan citra dibandingkan selama persepsi.

104 Kesimpulan logis berdasarkan berbagai studi (Farah, 1988):
Studi-studi aktivitas otak menunjukkan bahwa area-area otak yang berbeda terlibat dalam tugas-tugas kognitif yang berbeda. Tugas-tugas pembayangan visual (visual imagery tasks) & penglihatan (vision) tampaknya melibatkan proses di lokasi-lokasi yang serupa di dalam otak. Tugas-tugas pembayangan visual, yang memerlukan pengetahuan asosiatif, tampaknya mengaktifkan bagian- bagian otak yang terkait dengan memori & penglihatan. Tugas-tugas imagery (yaitu tugas-tugas top-down) memerlukan energi pemprosesan yang lebih besar dibandingkan tugas-tugas perseptual (tugas bottom-up).

105 Kasus: L.H dengan cedera otak serius.
Penelitian Martha Farah  mengidentifikasi lokasi-lokasi neurologis tempat berlangsungnya proses-proses kognitif. Kasus: L.H dengan cedera otak serius. Hasil: kinerja L.H dalam tugas-tugas visual terganggu yang diasumsikan akibat cedera tsb, tapi tidak mempengaruhi kemampuan spasialnya. Perbedaan neurologis ini menimbulkan hipotesis adanya subsistem representasi yang berbeda-beda. Kiri: Area otak L.H yang mengalami kerusakan (bertanda X). Area-area yang rusak mencakup lobus temporal kanan & lobus frontal inferior kanan (gambar atas) serta region-region oksipital-temporal (gambar bawah). Kanan: A. Contoh-contoh gambar yang tidak dikenali oleh pasien yang mengalami kerusakan otak. B. Reproduksi (duplikasi; salinan) yang dibuat oleh pasien terhadap objek-objek A.

106 Peta kognitif Manusia menempati lingkungan 3 dimensi yang juga didiami makhluk-makhluk lainnya karenanya, demi kelangsungan hidup, manusia harus mampu menggunakan imagery untuk menjelajahi dunia spasialnya dan menghindari bahaya. Penelitian Tolman memunculkan konsep peta kognitif yang mengacu pada pengetahuan spasial umum yang ditunjukkan tikus-tikus dalam labirin.

107 Eksperimen Thorndyke dan Hayes-Roth (1982)  manusia menggunakan dua jenis pengetahuan spasial (pengetahuan rute & pengetahuan survei) untuk mempelajari dunia fisik. Pengetahuan rute  jalur-jalur spesifik yang digunakan untuk berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Pengetahuan survei  hubungan-hubungan global antara petunjuk-petunjuk dari lingkungan. Tversky  menguji distorsi memori terkait lokasi geografis. Distorsi terjadi karena orang menggunakan strategi konseptual untuk mengingat informasi geografis.

108 Peta kognitif Orang cenderung memiliki sudut pandang egosentrik dalam menilai dunia (impresi egosentris lokal)

109 Tajuk utama neurosains kognitif
Peta kognitif Penelitian Jeffrey Zacks, dkk  terpusat pada dua aspek yang berbeda dari peta kognitif. Aspek transformasi spasial yang berpusat pada objek  ketika kita merotasi suatu objek/lokasi dalam benak. Aspek transformasi perspektif egosentrik  terjadi saat kita merotasi/menyelaraskan titik pandang.

110 Sinestesia: suara yang dihasilkan warna
Sinestesia  suatu kondisi ketika sensasi-sensasi dari sebuah modalitas perseptual (misal: penglihatan) dialami juga dalam modalitas yang lain (misal: pendengaran). Orang dapat mengecap bentuk, meraba bunyi, atau melihat angka/huruf dalam warna. Banyak data meyakinkan yang mengindikasikan  banyak orang mengalami sinestesia yang di dalamnya citra-citra visual dan suara-suara (dan juga pengalaman- pengalaman sensorik lainnya) saling menjalin. Contoh: kasus S (bab 7) yang berkomentar, “Suara Anda benar-benar berwarna kuning dan rapuh,” kepada Luria.


Download ppt "BAB 6 Model-model Memori dan Memori Jangka Panjang"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google