Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Tim IAD Universitas Airlangga
limbah
2
Secara Umum Bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Definisi dari limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) Setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity,flammabi lity, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Pengertian limbah
3
Pengolongan limbah Berdasarkan Wujudnya Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan Asalnya Pengolongan limbah
4
Sasaran Pengolahan Limbah
Jangan menghasilkan limbah Kalau penimbulannya tidak dapat dihindari, memperkecil Kuantitas limbah yang diproduksi Mendaur ulang limbah Kalau dihasilkan dan tidak bisa didaur ulang,mengolah limbah untuk membuatnya menjadi tidak berbahaya Kalau tidak bisa dijadikan tidak berbahaya, membuang limbah dengan cara aman Kalau sudah dibuang, memantau limbah dari dampak negatif lain Lebih Diinginkan Sasaran Pengolahan Limbah
5
Sasaran Pengolahan Limbah
6
PROSES PENGOLAHAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Proses pemisahan fase Secara potensial berguna dalam pengurangan volume atau perolehan kembali sumber daya. Proses pemisahan komponen Sanggup memisahkan secara fisik jenis ionik atau molekuler tertentu dari aliran limbah multi komponen
7
Proses Transformasi Kimiawi
Mendorong reaksi kimiawi untuk meniadakan racun, memperoleh kembali, atau mengurangi volume komponen spesifik pada aliran limbah Metoda Pengolahan Biologis Melibatkan transformasi kimiawi yang ditimbulkan oleh tindakan organisme hidup.
8
SELEKSI PROSES PENGOLAHAN
Sifat limbah Sifat yang dikehendaki dari keluaran Kelengkapan teknis dari alternatif pengolahan Pertimbangan ekonomi Pertimbangan lingkungan hidup Pertimbangan energi Pertimbangan operasi dan pemeliharaan Pertimbangan evaluasi SELEKSI PROSES PENGOLAHAN
9
Jenis-jenis Pengolahan Limbah
Pengolahan Secara Fisik Pengolahan secara Kimia; dan Pengolahan secara Biologis
10
Pengolahan secara Fisik
Sentrifugasi (pemisahan scr sentrifugal) Klarifikasi Koagulasi (penggumpalan) Penyaringan Flokulasi (pengadukan) Flotasi (pemisahan) Pengendapan Penebalan
11
Pengolahan Secara Kimiawi
Tujuan Menetralisasi efluen Miningkatkan kerja separasi solid dan penghilangan bahan-bahan organik Memflokulasi zat-zat anorganik terlarut Menghilangkan konsentrasi sisa lemak dan minyak Meningkatkan kinerja proses flokulasi dan filtrasi Mengoksidasi zat-zat pewarnaan atau bahan beracun yang tidak dapat mengurai.
12
Macam Pengolahan Kimiawi
Netralisasi Reduksi – Oksidasi Presipitasi Solidifikasi / Stabilisasi
13
Kelebihan Pengolahan Kimiawi
Penghilangan total terhadap bahan pencemar anorganik Bahan pencemar beracun dapat merusak proses biologi, tetapi tidak dapat merusak proses kimiawi Proses biologi sering peka terhadap variasi konsentrasi dan beban organik, dan memerlukan waktu penyesuaian relatif lama, tidak dalam proses kimiawi Kebutuhan dari kelengkapan proses lebih sederhana
14
Kekurangan Pengolahan Kimiawi
Pengolahan secara kimiawi dapat berarti penambahan beban pada efluen dengan garam-garam logam yang terbentuk pada lumpur yang ditimbulkan pengolahan kimiawi.
15
Pengolahan Secara Biologis
Melibatkan transformasi kimiawi yang ditimbulkan oleh tindakan organisme hidup Bakteri Jamur Avertebrata Tanaman Air
16
LIMBAH CAIR INDUSTRI Sisa atau hasil buangan produksi yang berupa zat cair dan diolah melalui IPAL. Jika hasil analisis menunjukkan bahwa limbah tersebut beracun berdasarkan baku mutu, harus dikirim ke pusat pengolahan limbah cair. Jika sesuai baku mutu dapat digunakan untuk internal production consumption atau dibuang ke lingkungan dengan ijin BAPPEDAL
17
PENGOLAHAN BIOLOGIS UNTUK LIMBAH CAIR
Peraturan tentang baku mutu air limbah. Beberapa perlakuan dibutuhkan untuk memenuhi baku mutu: Perlakuan primer Penghilangan fisik bahan tersuspensi. Perlakuan sekunder Degradasi oleh mikroba untuk menghilangkan senyawa organik terlarut. Perlakuan tersier Pemisahan bahan terendapkan.
18
Perlakuan Primer Pemisahan fisik bahan organik tersuspensi dalam bak pengendapan untuk mengurangi kebutuhan oksigen biologis (BOD).
19
Perlakuan Sekunder Degradasi oleh mikroba untuk mengurangi kandungan senyawa organik. Dua cara: Degradasi anaerobik dalam sludge tank / activated sludge tank Degradasi aerobik menggunakan trickling bed filter.
21
Perlakuan Tertier Untuk menghilangkan sisa senyawa organik dan mineral (biasanya berbeaya tinggi dan tidak selalu dibutuhkan). Fosfat dapat diendapkan dengan flokulasi menggunakan garam yang mengandung aluminium, besi atau kalsium. Mikroba pathogen dapat dihilangkan dengan khlorinasi atau penyinaran UV. Arang aktif dapat digunakan untuk menghilangkan senyawa oganik rekalsitran (cepat tumbuh).
22
PARAMETER HASIL OLAHAN
BOD (Biological Oxigen Demand) COD (Chemical Oxigen Demand) SS (Suspended Solid) TSS (Total Suspended Solid) N-Ammonium (Nitrogen Removal) N-Nitrit (Nitrogen Removal) N-Nitrat (Nitrogen Removal) P-Phospat (Phospourus Removal) pH
23
Upaya Pencegahan Pencemaran
KTT Bumi di Rio de Janeiro telah menjadi kekuatan terhadap kepedulian lingkungan, menjadikan manajemen lingkungan sebagai kewajiban Pemerintah seluruh dunia. Kesepakatan tersebut telah memaksa para developer dan environmentalis yang saling bertentangan selama puluhan tahun, untuk memasuki platform nada yang sama, Yaitu pembangunan berkelanjutan (sustainable development) Perlunya Penerapan Suatu Standard
24
Sustainable Development
Pembangunan yang mengusahakan dipenuhinya kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka (Komisi Sedunia tentang Lingkungan dan Pembangunan, 1987).
25
ISO 14000 Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris: International Organization for Standardization (ISO atau Iso)) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.
26
Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia.
ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi (ASA), ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
27
Seri ISO 14000 Standar internasional tentang manajemen lingkungan dan keamanan operasional yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) Seri ISO meliputi - ISO : Sistem Manajemen Lingkungan - ISO – : Audit Lingkungan - ISO – : Label Lingkungan - ISO : Evaluasi Kinerja Lingkungan - ISO – : Analisa berkelanjutan - ISO : Aspek Lingkungan dari produk
28
ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan)
Semua sistem manajemen lingkungan yang dapat memberikan jaminan (bukti) kepada produsen dan konsumen, bahwa dengan menerapkan sistem tersebut produk yang dihasilkan (dikonsumsi), limbah, dan layanannya sudah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidah pengelolaan lingkungan
29
ISO – Audit Lingkungan Alat manajemen untuk menguji efektivitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan dengan menggunakan kriteria audit yang disepakati, didokumentasikan, dan hasilnya dikomunikasikan kepada klien
30
Keuntungan ISO 14000 Perlindungan Lingkungan - minimalisasi limbah
Industri yang bersertifikat telah berkomitmen memakai bahan yang tidak polutif - optimalisasi penggunaan sumber alam Ramah Lingkungan Sumber alam yang dipakai berkelanjutan. Misalnya industri kulit buaya hasil ternak buaya bukan hasil penangkapan di alam - membantu mengatasi isu lingkungan global (1) Pabrik pulp harus mempunyai hutan produksi
31
Dasar Persaingan setara
Negara negara Eropa dan Amerika telah menentukan produk tertentu harus ISO harga produk ber-ISO di negara tersebut tidak berkompetisi dengan produk yang lebih murah non ISO
32
Memiliki kekuatan pasar
- Produsen telah mempunyai negara tujuan pemasaran yang pasti - Produsen non ISO secara tak langsung hanya memasarkan di negara NON ISO, yang sebagaian negara miskin
33
Terbentuknya sistem manajemen efektif
Industri ber ISO 14000, sebelumnya telah memiliki ISO 9000, yang mempunyai kualitas produk dan manajemen standar
34
Mengembangkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat
Masyarakat menjadi yakin bahwa produk yang dibeli merupakan hasil produksi industri yang berkualitas standar dan ramah lingkungan.
35
TERIMA KASIH
36
Limbah Menurut Wujudnya
PADAT CAIR GAS CONTOH : KACA PLASTIK KAYU KERTAS DLL CONTOH : TINJA (FESSES) URINE (AIR SENI) GREY WATER (SISA PEMBUANGAN) CONTOH : CARBON DIOKSIDA FREON PVC DLL
37
Limbah Berdasarkan Asalnya
ORGANIK ANORGANIK BERASAL DARI TUMBUHAN DAN HEWAN MUDAH DIURAIKAN BERASAL DARI SDA YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI TIDAK MUDAH DIURAIKAN CONTOH : PLASTIK KACA KARET BATREY DLL CONTOH : BAHAN SISA MAKANAN KERTAS POTONGAN KAYU DLL
38
Berdasarkan Sifatnya LOGAM NON LOGAM MUDAH MEMBUSUK
TIDAK MUDAH MEMBUSUK MUDAH TERBAKAR TIDAK MUDAH TERBAKAR
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.