Kiat dan Strategi Penyusunan Proposal Penelitian Unggulan DP2M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Oleh T. Yoyok.

Presentasi berjudul: "Kiat dan Strategi Penyusunan Proposal Penelitian Unggulan DP2M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Oleh T. Yoyok."— Transcript presentasi:

1 Kiat dan Strategi Penyusunan Proposal Penelitian Unggulan DP2M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Oleh T. Yoyok Wahyu Subroto Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2 Isu Penelitian di Perguruan Tinggi Minat meneliti para dosen rendah/ Malas meneliti Honorarium peneliti rendah Meneliti untuk orientasi mendapatkan ‘poin’ (kenaikan pangkat) Meneliti untuk orientasi mendapatkan ‘koin’ Meneliti bukan sebagai dasar mengajar dan kegiatan PpM Hasil penelitian terbengkalai

3 Hakekat Penelitian Penelitian sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi Penelitian sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi Peningkatan mutu hasil penelitian merupakan tolok ukur keunggulan kompetisi mutu pendidikan di perguruan tinggi Peningkatan mutu hasil penelitian merupakan tolok ukur keunggulan kompetisi mutu pendidikan di perguruan tinggi Penelitian adalah suatu usaha pencarian ilmu kembali dari ilmu atau pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya Penelitian adalah suatu usaha pencarian ilmu kembali dari ilmu atau pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya

4 Hakekat Penelitian Ilmu secara nyata adalah hasil aktivitas manusiawi yang dilakukan oleh manusia yang tidak merupakan aktivitas tunggal, tetapi menerus sebagai suatu proses Ilmu secara nyata adalah hasil aktivitas manusiawi yang dilakukan oleh manusia yang tidak merupakan aktivitas tunggal, tetapi menerus sebagai suatu proses Ilmu menggunakan kemampuan berpikir untuk menalar, dan bukan menggunakan perasaan, intuisi atau naluri Ilmu menggunakan kemampuan berpikir untuk menalar, dan bukan menggunakan perasaan, intuisi atau naluri Ilmu menampakkan diri sebagai aktivitas penalaran logis dari pengamatan empiris. Ilmu menampakkan diri sebagai aktivitas penalaran logis dari pengamatan empiris.

5 Hakekat Penelitian Logika secara luas dapat didefinisikan sebagai suatu pengkajian untuk berfikir secara sahih Logika secara luas dapat didefinisikan sebagai suatu pengkajian untuk berfikir secara sahih Berfikir secara nalar memiliki dua unsur penting yaitu unsur logis dan unsur analitis Berfikir secara nalar memiliki dua unsur penting yaitu unsur logis dan unsur analitis Berfikir logis memiliki arti bahwa setiap bentuk berpikir memiliki logikanya sendiri. Berfikir logis memiliki arti bahwa setiap bentuk berpikir memiliki logikanya sendiri.

6 Hakekat Penelitian Hakekat Penelitian Berpikir logis memiliki konotasi jamak dalam arti kegiatan berpikir dapat logis menurut logika lain Berpikir logis memiliki konotasi jamak dalam arti kegiatan berpikir dapat logis menurut logika lain Unsur analitis akan ada dengan sendirinya ketika peneliti berpikir dengan logika. Sifat ini memiliki konsekuensi munculnya pola pikir tertentu Unsur analitis akan ada dengan sendirinya ketika peneliti berpikir dengan logika. Sifat ini memiliki konsekuensi munculnya pola pikir tertentu Berpikir secara ilmiah berarti melakukan kegiatan analitis dengan menggunakan logika secara ilmiah Berpikir secara ilmiah berarti melakukan kegiatan analitis dengan menggunakan logika secara ilmiah

7 Hakekat Penelitian Kegiatan berpikir akan muncul apabila manusia telah mengalami proses kognisi Kegiatan berpikir akan muncul apabila manusia telah mengalami proses kognisi Proses kognisi adalah suatu rangkaian aktivitas pengenalan, pencerapan, pengkonsepsian dan penalaran yang oleh karenanya manusia dapat mengetahui dan memperoleh pengetahuan tentang suatu hal Proses kognisi adalah suatu rangkaian aktivitas pengenalan, pencerapan, pengkonsepsian dan penalaran yang oleh karenanya manusia dapat mengetahui dan memperoleh pengetahuan tentang suatu hal

8 Tujuan Penelitian Berpikir secara jernih dan kritis; Berpikir secara jernih dan kritis; Memeriksa (explore), bertanya, menganalisis, dan mensintesis subjek studi yang ditekuni; Memeriksa (explore), bertanya, menganalisis, dan mensintesis subjek studi yang ditekuni; Menemukan, menyusun konsep, dan menciptakan kontribusi baru yang tidak berat sebelah; Menemukan, menyusun konsep, dan menciptakan kontribusi baru yang tidak berat sebelah;

9 Tujuan Penelitian Menantang, mempertahankan, dan mendebat maupun menjelaskan, mengklarifikasi, dan menyebarkan penemuan baik melalui komunikasi lisan maupun tertulis; Menantang, mempertahankan, dan mendebat maupun menjelaskan, mengklarifikasi, dan menyebarkan penemuan baik melalui komunikasi lisan maupun tertulis; Menangani bidang telaahnya pada ujung tombak disiplin ilmunya, suatu wilayah yang dicirikan oleh titik pandang yang berbeda dan bahkan sering kali saling berlawanan. Menangani bidang telaahnya pada ujung tombak disiplin ilmunya, suatu wilayah yang dicirikan oleh titik pandang yang berbeda dan bahkan sering kali saling berlawanan.

10 Tujuan Penelitian Menerapkan standar kriteria pembuktian yang tinggi, serta bersedia dan berhasrat besar untuk menguji pendapatnya di dalam forum sejawat dan teman sekelas pada umumnya Menerapkan standar kriteria pembuktian yang tinggi, serta bersedia dan berhasrat besar untuk menguji pendapatnya di dalam forum sejawat dan teman sekelas pada umumnya Memahami dan mengikuti etika dalam bidangnya; serta Memahami dan mengikuti etika dalam bidangnya; serta Mengajar. Mengajar.

11 Penelitian sebagai kegiatan yang bersifat sistemik Penelitian yang memiliki kualitas harus dapat menciptakan iklim kolegialitas intelektual dan keterbukaan di mana interaksi antara orang-orang yang berbeda pandangan ilmu baik yang serumpun maupun tidak secara substantif adalah esensial dalam proses pembelajaran (learning) dan pengembangan ilmu itu sendiri. Penelitian yang memiliki kualitas harus dapat menciptakan iklim kolegialitas intelektual dan keterbukaan di mana interaksi antara orang-orang yang berbeda pandangan ilmu baik yang serumpun maupun tidak secara substantif adalah esensial dalam proses pembelajaran (learning) dan pengembangan ilmu itu sendiri.

12 Kelayakan Penelitian Orisinil, memadai, bermakna, dan dilakukan secara mandiri (independently carried out) Orisinil, memadai, bermakna, dan dilakukan secara mandiri (independently carried out) JITU yaitu Jelas, Intens, Tepat dan Unik JITU yaitu Jelas, Intens, Tepat dan Unik

13 Penelitian Payung/Unggulan Bidang Ilmu?

14 Ciri penelitian tingkat lanjut Membatasi masalah, menganalisis, menginterpretasi dan mensintesis informasi; Membatasi masalah, menganalisis, menginterpretasi dan mensintesis informasi; Menunjukkan pengetahuan peneliti mengenai kepustakaan yang berkaitan dengan penelitiannya atau mengakui (acknowledge) penelitian sebelumnya yang menjadi dasar penelitian yang dilaksanakan tersebut; Menunjukkan pengetahuan peneliti mengenai kepustakaan yang berkaitan dengan penelitiannya atau mengakui (acknowledge) penelitian sebelumnya yang menjadi dasar penelitian yang dilaksanakan tersebut;

15 Ciri penelitian tingkat lanjut Menjelaskan metode dan prosedur yang digunakan dalam penelitian; Menjelaskan metode dan prosedur yang digunakan dalam penelitian; Menyajikan hasilnya secara berurutan dan logis; dan Menyajikan hasilnya secara berurutan dan logis; dan Menunjukkan kemampuan peneliti dalam mendiskusikan arti dari hasil yang didapat secara lengkap dan koheren. Dalam bidang sains pekerjaan tersebut harus dijelaskan secara rinci agar dapat direplikasi oleh peneliti lain (independent investigator) (CGS, 1997). Menunjukkan kemampuan peneliti dalam mendiskusikan arti dari hasil yang didapat secara lengkap dan koheren. Dalam bidang sains pekerjaan tersebut harus dijelaskan secara rinci agar dapat direplikasi oleh peneliti lain (independent investigator) (CGS, 1997).

16 Evaluasi Umum Proposal Penelitian Tidak sesuai format, jangan ‘under estimate’ terhadap format Tidak sesuai format, jangan ‘under estimate’ terhadap format Judul kurang informatif perlu dire-format, gunakan kata sesedikit mungkin, menarik,inovatif, spesifik Judul kurang informatif perlu dire-format, gunakan kata sesedikit mungkin, menarik,inovatif, spesifik Belum jelas ‘research novelty’ nya, orisinalitas terkait dengan judul penelitian yang sudah sering diteliti Belum jelas ‘research novelty’ nya, orisinalitas terkait dengan judul penelitian yang sudah sering diteliti Isu dan masalah kurang relevan dengan kondisi terbaru lokus penelitian Isu dan masalah kurang relevan dengan kondisi terbaru lokus penelitian Masalah belum diformulasikan secara jelas dan terfokus dan tidak terkait dengan tujuan penelitian, tunjukkan sub-masalahnya Masalah belum diformulasikan secara jelas dan terfokus dan tidak terkait dengan tujuan penelitian, tunjukkan sub-masalahnya Kaitan antara tema penelitian dengan mata kuliah yang diampu tidak begitu jelas Kaitan antara tema penelitian dengan mata kuliah yang diampu tidak begitu jelas

17 Evaluasi Umum Proposal Penelitian Jadwal belum dirinci, masih sangat umum Jadwal belum dirinci, masih sangat umum Kesiapan alat dan sarana-prasarana belum jelas Kesiapan alat dan sarana-prasarana belum jelas Dana penelitian masih diarahkan pada kegiatan investasi Dana penelitian masih diarahkan pada kegiatan investasi Secara akademis usulan dapat diterima tetapi disarankan dapat dibiayai oleh dana SPP/DPP atau dana lainnya Secara akademis usulan dapat diterima tetapi disarankan dapat dibiayai oleh dana SPP/DPP atau dana lainnya Disarankan usul penelitian diajukan pada skim penelitian lain atau instansi lain yang relevan Disarankan usul penelitian diajukan pada skim penelitian lain atau instansi lain yang relevan Lain-lain(masalah sudah banyak diteliti, permasalahan kurang relevan dengan bidang studi peneliti) Lain-lain(masalah sudah banyak diteliti, permasalahan kurang relevan dengan bidang studi peneliti)

18