Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bottom up planing oleh sri adiningsih

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bottom up planing oleh sri adiningsih"— Transcript presentasi:

1 Bottom up planing oleh sri adiningsih
Apa masyarakat mampu ? Bagaimana menyusun program ? Bagaimana kendala dana masyarakat ?

2 Bottom up planning Adaläh perencanaan yang dibuat bersama-sama antara pemanfaat (beneficiaries) dan pengambil kebijakan (policy makers) melalui prinsip kesetaraan, kebersamaan, penghargaan terhadap nilai lokal tanpa didasari oleh rasa ingin menang sendiri. Pemanfaat diberikan kesempatan seluas-Iuasnya untuk mengungkapkan masalahnya, mencari alternatif solusi dan sekaligus memutuskan program apa yang paling bermanfaat untuk mengatasi masalah tersebut.

3 Hasil perencanaan merupakan karya bersama yang harus dihargai dan ditindak lanjuti; pemanfaat diberi kesempatan seluas-Iuasnya untuk melakukan pemantauan dan èvaluasi terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan program (baik tehnis maupun finansial). Dalam perencanaan dari bawah perlu dibedakan antara technical knowledge, skills dan wisdom. Pengetahuan dan ketrampilan tehnis tentang perencanaan lebih banyak dimiliki oleh kita sedangkan masyarakat telah memiliki lebih banyak informasi tentang hal2 praktis berdasar pengalaman hidupnya yang kadang2 bersifat turun temurun (wisdom).

4 Hal lain yang menjadi tantangan kita adalah waktu
Hal lain yang menjadi tantangan kita adalah waktu. Perencanaan dan bawah membutuhkan waktu lebih lama dan perencanaan yang bersifat top-down. Diperlukan kesabaran dan ketekunan yang tinggi dan kita sehingga tidak hanya output yang dicapai tetapi output tersebut dicapai melalui proses yang benar. Dari mana dan bagaimana kita bisa memulai perencanaan dari bawah?.

5 Syarat bottom up Ide masyarakat Kemampuan masyarakat
Diterima masyarakat Dilaksanakan masyarakat Kelanggengan program

6 Ide masyarakat Faktor-faktor yang mempengaruhi Keinginan perubahan
Pengalaman masa lalu Transformasi norma baru Kendala Suara mayoritas dan minoritas IPTEK

7 Kemampuan masyarakat Faktor yang mempengaruhi
Tingkat pendidikan masyarakat Potensi masyarakat : sarana dan prasarana Kendala : Bukan ekonomi memerlukan waktu

8 Diterima masyarakat Refleksi masalah Refleksi kebutuhan masyarakat
Tersusun prioritas masalah dan program utama berdasar kemampuan masyarakat

9 Dilaksanakan masyarakat
Komitmen masyarakat ditunjukkan dalam partisipasi masyarakat melaksanakan program dan evaluasi program

10 Kelanggengan program Masyarakat punya rasa memiliki dan melakukan dukungan keberhasilan Mau menerima dan melakukan koreksi Mencoba yang baru

11 TAHAPAN PERENCANAAN PROGRAM GIZI
MENDEFINISIKAN SITUASI (COMMUNITY DIAGNOSIS) Identifikasi masalah Menentukan “kriteria” prioritas masalah Menentukan akar penyebab masalah Mengidentifikasi “sumberdaya” yang akan dipergunakan untuk mengatasi masalah PERENCANAAN PROGRAM (pengambilan keputusan) proses untuk: Memutuskan masalah yang mana yang akan diatasi (menurut kriteria) Menentukan tujuan kwantitatip (dan kwalitatip) untuk menurunican besarnya masalah Menyusun alternatif strategi untuk menurunkan besarnya masalah Memilih Strategi terbaik (menurut kriteria) Mengalokasikan sumberdaya yang sudah diidentifikasi untuk mendulcung startegi. Menentukan jenis kegiatan proyek. PENGELOLAAN OLEH/DENGAN BERSAMA MASYARAKAT p roses untuk: Mempersiapkan pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana Melaksanakan dan memonitor kemajuan kegiatan proyek berdasrkan strategi yang telah ditetapkan. Memonitor efisiensi dan efektivitas strategi yang dipakai. p roses yang berkelanjutan MAKA, dilakukan re-diagnosis, perencanaan ulang dst.

12 Advokasi Tujuan : mengadvokasi program top down menjadi bottom up
Target : perencana program, pembuat kebijakan, kepala bidang yang terkait, swasta (produsen produk mak/min), agency Metode : lobby, seminar Pesan : Dampak Masalah Gizi Kurang Pada Pembangunan SDM kurang diminati Lebih menarik tentang Dampak Ekonomi Masalah Gizi Kurang

13 Tahap Pemberdayaan Masyarakat
Tahap Persiapan terdiri dari sosialisasi konsep model dari tim pokja di kampus, dan jajaran Pemda Tingkat II sampai kelurahan, serta masyarakat untuk pemberdayaan. Tahap pengumpulan data masyarakat atau sensus diri Tahap perencanaan : diawali kegiatan refleksi hasil yang diseminasi hasil pengumpulan data masyarakat oleh masyarakat pada pemuka masyarakat setempat, Pemda dan PT dan penyusunan proposal Tahap pelaksanaan kegiatan Tahap evaluasi

14 metaplan Metaplan adalah sistem pengumpulan ide atau pendapat dari sekelompok orang yang saling bekerjasama. Metode ini dimulai oleh Eberhard Schnelle di Hamburg. Moderator yang sangat berpengalaman mampu mengatasi komplesitas pemecahan masalah dan inovasi suatu organisasi. Banyak pula praktisi yang bekerja pada level bawah melakukan fasilitasi diskusi memakai instrumen sederhana untuk awalan sebagai contoh uraian kejadian

15 metaplan Semua orang dalam grup menulis apa idenya yang keluar dari pemikiran mereka, ditulis satu ide pada satu kartu. Dalam curah pendapat (brain storming) adalah penting dimana setiap ide bebas disampaikan tanpa diadili kebenaran atau kesalahan. Kemudian semua kartu dikumpulkan dan ditempel pada papan tulis yang dialasi oleh kertas coklat. Saat itu ide mulai diproses. Kartu disusun sesuai kategori dan hasilnya menunjukkan temuan baru yang tidak disadari oleh satu o

16 Kegiatan metaplan Kerja kelompok terdiri dari 5 orang : fasilitator, co fasilitator, 2 orang penulis ( 1 pemerhati anak ), 1 orang penanggung jawab dokumentasi ( foto, mading) Tugas 1. fasilitator : memimpin diskusi ibu balita sebanyak 8-12 orang saja, (tanpa ceramah), hanya melakukan resume, 2. co fasi;itator : membantu fasilitator ( mempersiapkan ruang/tempat, alat tulis, kertas, selotip), juga membantu menuliskan ibu balita yg buta huruf 3. penulis satu : mencatat kegiatan posyandu selama 3 diskusi, data balita ( status gizi, N, D, ) jumlah balita , jumlah kader aktif. 4. Penulis ke dua : mencatat kegiatan termasuk tg penjelasan metaplan untuk laporan metaplan dan membawa untuk walking seminar 5. Untuk lancarnya kegiatan ini diperlukan Pemerhati anak dari salah satu penulis: mengajak anak bermain agar ibu balita bisa aktif diskusi tanpa ada gangguan 6. Bagian Dokumentasi yang bertanggung jawab ppd foto dan seluruh data metaplan Peserta Adalah Ibu balita, bukan kader posyandu dengan jumlah 8-12 orang

17 Topik metaplan gizi masyarakat
Tiga pertanyaan yang diajukan : masalah gizi apa saja yang dirasakan oleh ibu sekitar posyandu ini ? Penyebab masalah gizi tsb 3. upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan masalah tsb? 4. Keluarga ibu sudah melakukan apa saja untuk menurunkan masalah tsb ? Bila perlu pemahaman maka tidak diperbolehkan memberikan ceramah tetapi bisa dialkuakn ice breaker untuk menggiring pemikiran ibu balita

18 Kaitan metaplan dan walking seminar
Semua hasil metaplan ASLI dibawakan saat walking seminar ( tanpa merubah hasil dan tulisan) Dipasang MADING semua proses metaplan di ruang kelas Diskusi dilakukan dikelas dengan membaca hasil tugas masing-masing kelompok Resume Hasil walking seminar seKota surabaya Testimoni fasilitator atas semua upaya yg dilakukan Laporan disusun setelah walking seminar

19 Walking seminar Seminar yang berlangsung secara aktif setelah semua peserta membaca materi bahasan yang tersaji di dinding ruang seminar (walking). Seminar ini biasanya merupakan kelanjutan dari suatu diskusi kelompok. Dengan demikian diskusi berjalan dipandu oleh seorang moderator yang juga baru membaca sajian materi tersebut.

20 Skor Nilai 3. Aktif 2. kurang aktif 1. terlalu aktif Total nilai
Indikator Kinerja Tabel INSTRUMEN EVALUASI METAPLAN Nilai kelompok : A : bila nilai total skor B : bila nilai total skor C : bila nilai total skor <5 Skor Nilai 1. FASILITATOR 3. Aktif 2. kurang aktif 1. terlalu aktif 2. Ko-fasilitator 3. Mampu bekerjasama dengan fasilitator 2. kerjasama hanya saat metaplan 1. tidak ada kerjasama 3 Aktif menyiapkan sarana dan peserta 2. aktif menyiapkan sarana atau peserta saja 1. tidak aktif 3. Penulis 3. ada laporan tentang proses metaplan dan ada kegiatan untuk memperlancar meta-plan 2. ada laporan proses metaplan tetapi tidak mampu membuat kegiatan memperlancar metaplan 1. tidak ada laporan Total nilai

21 Tabel INSTRUMEN EVALUASI Walking SEMINAR Nilai kelas : A : bila nilai total skor B : bila nilai total skor C : bila nilai total skor < 3 Skor 1. Presentasi seluruh kelompok 3. Presentasi semua tugas fasilitasi 2. Presentasi sebagian tugas 1. tidak melakukan presentasi 2. analisis 3. diskusi temuan masalah gizi, upaya masyarakat, harapan ke pemerintah 2. diskusi hanya satu hal temuan 1. tidak terjadi diskusi 3. laporan tulis 3. lengkap (laporan kegiatan, data penujang) 2. kurang lengkap 1.tidak lengkap 4. Tip sehat dari masyarakat 3 tip sesuai pedoman 2. tidak sesuai pedoman 1. tidak ada

22 terimakasih


Download ppt "Bottom up planing oleh sri adiningsih"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google