Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRatu Andriani Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Judul, Baris Kepemilikan, Abstrak, Dan Kata Kunci Untuk Artikel Ilmiah Mien A Rifai Ali Saukah
2
TUJUAN MENERBITKAN JURNAL (Permendiknas no 22/2011 tentang terbitan berkala)
Meregistrasi kegiatan kecendekiaan Menyertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah Mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak ramai Mengarsipkan semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan pandit yang dimuatnya
3
Jadi, pada hakekatnya, tujuan menulis artikel di jurnal ilmiah adalah untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu. Artikel ilmiah akan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu jika isinya ada sesuatu yang baru. Penulis artikel baru dapat menyatakan ada sesuatu yang baru jika perkembangan ilmu mutakhir (garis depan ilmu) dapat dipaparkan (dalam bagian pendahuluan). Perkembangan ilmu mutakhir (garis depan ilmu) hanya dapat ditemukan di artikel di jurnal bereputasi internasional terbitan mutakhir. Oleh karena itu, penelitian/kajian yang dilakukan harus berpijak (inspirasinya didasarkan) pada temuan-temuan yang dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah bereputasi internasional terbitan mutakhir.
4
A(ccurate) –– berketepatan tinggi,
‘Kaidah kencana’ (golden rule) untuk selalu dipegang dalam menyiapkan karya ilmiah dapat diungkapkan dengan ABC A(ccurate) –– berketepatan tinggi, B(rief) –– singkat dan padat serta lugas C(lear) –– jelas, tak diragukan, tidak rancu, tanpa penafsiran lain
5
Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk laporan penelitian (termasuk dalam bentuk tesis dan disertasi) akan tetapi tidak ditulis dalam bentuk artikel untuk dimuat dalam jurnal ilmiah tidak ada manfaatnya bagi orang lain. Jika dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, bermanfaat bagi (a) diri sendiri, (b) lembaga tempat bekerja, (c) negara (jika dimuat di Jurnal Internasional), dan (d) masyarakat luas
6
JENIS ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL ILMIAH (1) Artikel Hasil Penelitian (induktif, deduktif-induktif, deduktif) (2) Artikel Ulasan
7
Dalam kesempatan ini, paparan selanjutnya diarahkan pada penulisan artikel hasil penelitian.
8
KOMPONEN ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN
Judul Penulis Abstrak Kata Kunci Pendahuluan (Introduction in “IMRAD”) Metode (Method in “IMRAD”) Hasil (Result in “IMRAD) Pembahasan (Discussion in “IMRAD”) Simpulan Daftar Rujukan
9
JUDUL Informatif mencerminkan isi artikel secara konseptual Memuat variabel atau konsep yang dicakup dalam artikel Tempat pelaksanaan penelitian tidak dicantumkan dalam judul Tempat pengumpulan data tidak dicantumkan dalam judul Hindari rumusan judul yang bernuansa kelembagaan Jurnal yang terakreditasi minimal harus memiliki aspirasi nasional dalam artikel- artikelnya yang tercermin juga dari judul
10
Jauhi kata-kata klise seperti
Observasi terhadap Pengamatan awal atas . . . Penelitian pendahuluan tentang . . . Studi perbandingan . . . Analisis efek . . . Pengaruh pemberian . . .
11
Karena judul artikel harus mencerminkan isi artikel:
Judul pada waktu masih menjadi proposal penelitian/tesis/disertasi perlu diubah karena mungkin masih berupa rancangan tentang penelitian yang akan dilakukan Inspirasi penulisan judul dicari dari bagian simpulan karena kesimpulan berisi esensi temuan penelitian
12
Kata-kata yang mengarah pada metode penelitian tidak perlu dicantumkan dalam judul (Misalnya: “Studi Kasus pada SMA Negeri I Malang”) Kata-kata yang mencerminkan kelokalan perlu dibuang untuk menghindari kesan aspirasi lokal (Misalnya: “Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Kuliah Statistik”/”Kinerja Kepala Sekolah di Kabupaten Malang”) Judul yang bersifat kelembagaan diubah menjadi bersifat konseptual/teoretis (Misalnya: “Perbandingan antara Para Dosen Universitas X dan Para Dosen Universitas Y dalam Menyikapi Perubahan Status IKIP Menjadi Universitas” harus diubah menjadi judul yang bersifat keilmuan)
13
Judul tulisan merupakan iklan yang bermanfaat dalam upaya menangkap minat dan memikat perhatian semua orang yang berpotensi menjadi pembaca dan penggunanya. Judul harus bisa berfungsi sebagai umpan ataupun suar untuk menarik perhatian orang, dan sedapatdapatnya termanfatkan pula sebagai sumber ilham guna memajukan ilmu melalui kegiatan selanjutnya.
14
Ingatlah bahwa judul: Merupakan bagian artikel yang paling banyak dibaca orang Sangat menentukan nasib suatu karya ilmiah selanjutnya: apakah karya tadi akan ditelaah, dan diacu serta dimanfaatkan, atau sama sekali tak diacuhkan, tidak dipedulikan, dan dilewati begitu saja. Kalau bernasib malang, judul memang akan merupakan satu-satunya bagian dari keseluruhan karya yang pernah dibaca orang.
15
mengungkapkan isi keseluruhan artikel selengkapnya
Sebagai akibatnya penulis harus menyediakan waktu khusus untuk memikirkan dan menyiapkan formulasi judul karyanya dengan sebaikbaiknya, untuk memungkinkannya mengungkapkan isi keseluruhan artikel selengkapnya sekali dibaca sepintas langsung dimengerti isi, segera dipahami maksud, cepat ditangkap kepentingan makna artikelnya menarik perhatian calon pembaca dan merangsang minatnya meningkatkan keingintahuan pencari informasi
16
Oleh karena itu dalam menyusunnya, pilihlah hanya kata-kata yang kuat, positif, penting, dan bersifat informatif Pergunakan khazanah kosakata umum beserta peristilahan sesuai dengan bidang ilmunya Simak dan pelajari judul-judul artikel sejenis karya ilmuwan kondang tokoh bidangnya
17
Usahakan untuk selalu bersahaja dan ringkas dalam membuat judul, yang dapat dicapai dengan jalan menggunakan sesedikitsedikitnya kata dan sekaligus menanggalkan sebanyakbanyaknya kata yang tak diperlukan
18
Judul yang baik idealnya hanya terdiri atas tidak lebih dari
8 kata (Jerman) 10 kata (Inggris) 12 kata (Indonesia) 90 ketukan (termasuk spasi) pada papan kunci Tetapi terjadinya perkembangan spesifikasi perincian teknis banyak juga berkala ilmiah yang bertoleransi untuk membiarkan penulis melebihinya.
19
Untuk mendapatkan judul yang paling tepat dan sepenuhnya sesuai dengan isi keseluruhan artikelnya, sangat dianjurkan agar penyiapan judul dilakukan setelah keseluruhan artikel selesai disusun dengan tuntas.
20
BARIS KEPEMILIKAN (BYLINE)
Baris kepemilikan merupakan bagian integral suatu artikel, dan merujuk pada hak kepengarangannya (authorship – berada di tangan penulisnya), dan hak kepemilikannya (ownership – kepunyaan lembaga tempat dilakukannya kegiatan yang dilaporkan). Dalam kaitan ini mohon disadari bahwa pemegang hak cipta (copyright holder) atau hak untuk memerbanyak dan menyebarluaskan (serta menjual) suatu artikel ilmiah adalah berkala tempat diterbitkannya artikel termaksud.
21
Definisi kamus ‘pengarang’ adalah orang yang menulis, menggubah, mencipta, atau menyusun sebuah karya. Lalu apa batasan pengarang tulisan ilmiah? Siapa orang istimewa ini? Kriteria apa yang harus dipenuhi untuk menjadikan seseorang berkualifikasi menjadi pengarang ilmiah? Siapa yang berhak dicantumkan namanya sebagai penulis artikel dalam jurnal ilmiah?
22
Umumnya seorang ‘pengarang’ adalah orang (-orang) yang secara nyata dianggap mencetuskan gagasan, memformulasi masalah, melakukan perencanaan pendekatan, melaksanakan dan merampungkan kegiatan, menyiapkan pelaporan, dan/atau ikut memberikan sumbangan atau saham kecendekiaan berarti terhadap substansi isi suatu artikel ilmiah terkait yang diterbitkan.
23
Karena ternyata kepengarangan memunyai implikasi akademik, sosial, dan finansial, maka konvensi dan pertimbangan etika telah dikembangkan orang untuk memandu menjelaskan perihal yang agak rumit dan sensitif ini.
24
Konvensi Vancouver 1996 mensyaratkan bahwa kredit kepengarangan sesuatu artikel hendaklah diberikan pada orang yang mengerjakan (sehingga memunyai saham dalam) semua kegiatan berikut: sumbangan substantif yang bermakna dan nyata pada konsepsi, rancangan, pemerolehan data, analisis dan interpretasi data dan informasi (sehingga meliputi sintesis, penyimpulan, dan perampatan yang dihasilkan kegiatan penelitian) penulisan buram naskah, perevisian kritis, dan penyempurnaan kecendekiaan penting pada substansi isinya penyuntingan akhir dan persetujuan final pada versi yang akan diterbitkan.
25
Sumbangan kecendekiaan seseorang pada sebuah artikel yang terbit dapat dapat dipecah- pecah menjadi beberapa masukan (intelektual, fisik, pemerosesan data, kepakaran, keahlian, kesastraan), yang masing-masing lalu diskor sesuai dengan besar sumbangan nisbi yang diberikan seseorang. Salah satu contohnya diterbitkan di berkala ilmiah Nature 352: Juli 1991, yang berikut ini dicoba dimodifikasi untuk keadaan di Indonesia.
26
Sistem skor penentuan hak kepengarangan bersama sebuah karya tulis ilmiah
27
1. Masukan intelektual (identifikasi masalah, gagasan pendekatan, perencanaan, perancangan)
Tidak ada sumbangan secara berarti Dua tiga kali diskusi 5 Beberapa kali diskusi terinci 10 Pertemuan dan pembicaraan berlama-lama 15 Pembahasan mendalam terus-menerus 20
28
2. Masukan fisik (penataan peranti, serta pengamatan, pengumpulan, perekaman, dan penyarian data)
Tidak pernah terlibat secara berarti 0 Terlibat tidak langsung, hanya dua tiga kali 5 Keterlibatan langsung, beberapa kali 10 Keterlibatan berkali-kali, tak terhitung 15 T erlibat secara penuh dan terus-menerus 20
29
3. Masukan pengolahan data (pengorganisasian, pemerosesan, analisis, sintesis)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Keterlibatan pendek, dua tiga kali 5 Beberapa kali terlibat 10 Ikut cukup lama 15 Terlibat terus-menerus dari awal sampai akhir 20
30
4. Masukan kepakaran (konsultasi, nasihat, pandangan, pemikiran, pendapat dari bidang lain)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Nasihat pendek merutin 5 Pandangan cukup bermakna 10 Bantuan pemikiran yang khusus dipersiapkan 15 Pendapat yang mendasari pendekatan & penyimpulan 20
31
5. Masukan keahlian (penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan, pencetusan teori)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Penyimpulan bagian-bagian tertentu 5 Pengikhtisaran sebagian besar hasil 10 Perampatan menyeluruh 15 Pencetusan teori umum 20
32
6. Masukan kesastraan (sumbangan terhadap buram naskah lengkap pertama)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0 Membaca dan memerbaiki sumbangan orang lain 5 Membantu menulis buram dua tiga bagian naskah 10 Ikut menulis buram sebagian besar naskah 15 Menulis buram hampir keseluruhan naskah 20
33
Skor tertinggi yang bisa dicapai seseorang adalah 100 (karena butir 4 melibatkan pihak luar). Jumlah pengarang yang dapat berbagi hak kepengarangan suatu naskah tidak terbatas, namun seseorang baru berhak ikut menjadi pengarang kegiatan yang sedang ditangani kalau paling sedikit ia berhasil mengumpulkan skor 30. Pencantuman nama pengarang(-pengarang) dilakukan dengan menggunakan peringkat urutan sesuai dengan jumlah skor yang diraihnya. Kalau dua orang peserta meraih skor yang sama, urutan alfabet nama seyogianya dipakai, dengan catatan bahwa pencetus gagasan memunyai kelebihan untuk didahulukan.
34
Oleh karena itu perlu dicamkan:
Kecuali kalau pribadinya memang terlibat secara langsung, pencantuman direktur atau kepala satuan kelembagaan dalam suatu artikel ilmiah sama sekali tidak dapat dibenarkan. Penulis ‘siluman’ (ghost writer), kolega yang kepepet mau naik pangkat, penyandang dana, dan perorangan sejenisnya juga tidak berhak untuk dicantumkan sebagai pengarang. Semua penyumbang lain (terutama lembaag penyandang dana) yang tidak dapat memenuhi kriteria hak kepengarangan dapat diakui darma bakti perannya dalam bagian persantunan (acknowledgments)
35
Jika penulis melakukan penelitiannya untuk memperoleh gelar S2 atau S3, nama Pascasarjana tempat penelitian dilakukan juga dapat disebutkan. Jika penulis jumlahnya lebih dari satu, perlu disepakati satu nama yang akan menjadi juru bicara (corresponding author) untuk berkorespondensi dengan para pembacanya
36
ABSTRAK Abstrak adalah penyajian singkat keseluruhan artikel, dan merupakan bagian artikel kedua yang paling banyak dibaca orang sesudah judul. Dengan demikian abstrak ikut menentukan nasib artikel selanjutnya, apakah akan terus ditelaah keseluruhannya atau lalu tidak dianggap perlu sehingga dapat ditinggalkan.
37
Idealnya abstrak mengandung masalah pokok dan/atau tujuan penelitian, menunjukkan pendekatan atau metode yang dipakai untuk memecahkannya, dan menyuguhkan temuan penting serta simpulan yang dicapai. Abstrak artikel telaahan atau tulisan ulasan harus mengetengahkan ringkasan pendek menyeluruh isi artikel selengkapnya berikut gagasan pemikiran yang tersimpulkan.
38
Abstrak ringkas dan padat (dalam 1 alinea) tentang ide-ide yang paling penting
Abstrak memuat: masalah dan/atau tujuan penelitian prosedur penelitian ringkasan hasil simpulan Abstrak ditulis dalam Bhs Inggris utk bisa diakses sehingga memperoleh peluang untuk disitasi Menurut UU ttg Bahasa, abstrak juga harus ditulis dalam bahasa Indonesia
39
KATA KUNCI Kata kunci merupakan sepilihan kata- kata bermakna dari sebuah dokumen yang dapat dipakai untuk mengindeks kandungan isinya.
40
Selain untuk indeks, sekarang kata kunci sengaja disajikan untuk membantu pembaca yang sedang akan mencari artikel terkait dengan permasalahan yang sedang dihadapinya. Untuk itu orang hanya perlu memasukkan kata-kata yang muncul di benaknya karena diduganya terkait dengan persoalannya ke dalam mesin pencari di internet.
41
Jika kata kunci yang ditawarkan dalam artikel dan terpungut oleh mesin pencari kebetulan persis sama dengan kata yang dimasukkan pencari informasi, artikel termaksud akan terpancing dan ditampilkan. Jumlah kata kunci yang disajikan umumnya terdiri atas 3–8 kata (yang dapat disusun dalam frase pendek) Beberapa berkala menyediakan daftar kata untuk dipilih oleh penyumbang naskah
42
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.