Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGress Cyankk Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SRIJAYA PUSAKA NUSANTARA JAKARTA TIMUR
SEMINAR PENULISAN ILMIAH
2
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SRIJAYA PUSAKA NUSANTARA JAKARTA TIMUR
DISUSUN OLEH : Nama : Gaby Gabriela Bosch NPM : Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ir.Agus Sulaksono,MMSi.,MT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2011
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dunia usaha semakin berkembang, keadaan itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja keuangan dapat diketahui dengan melakukan analisa terhadap laporan keuangan. Salah satu cara yaitu dengan melakukan analisa laporan keuangan pada PT Srijaya Pusaka Nusantara, yang mengalami ketidakstabilan sektor moneter sehingga masih kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penulisan ilmiah dengan judul “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SRIJAYA PUSAKA NUSANTARA JAKARTA TIMUR.” 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Srijaya Pusaka Nusantara di Jakarta Timur.
4
4.3.1 Analisa Rasio Likuiditas
Jika standar rasio untuk current ratio adalah 2 kali, maka kinerja perusahaan kurang baik karena tidak memenuhi syarat standar rasio. Oleh karena itu, kinerja perusahaan perlu ditingkatkan lagi. Jika standar rasio untuk cash ratio 50%, kinerja perusahaan cukup memuaskan karena berada di atas standar rasio. Namun pada tahun 2009 kinerja perusahaan belum memuaskan karena berada di bawah standar rasio. Jika standar rasio untuk quick ratio adalah 1.5 kali, kinerja perusahaan dapat dikatakan belum cukup memuaskan untuk ketiga tahun tersebut. No Rasio Likuiditas Tahun 2007 2008 2009 1 Current Ratio Naik / (turun) 1,6711 1,8116 0,1405 1,7765 (0,0351) 2 Cash Ratio 76,81% 66,14% (10,67%) 37,88% (28,26%) 3 Quick Ratio 1,4728 1,4717 (0,0011) 0,8267 (0,645)
5
4.3.2 Analisa Rasio Solvabilitas Jika standar rasio untuk total debt to equity ratio sebesar 80%, perusahaan dianggap kurang baik karena berada di atas standar rasio. Namun pada tahun 2009 kinerja perusahaan sudah cukup baik karena masih di bawah standar rasio. Jika standar rasio untuk total debt to assets ratio adalah 35%, kinerja perusahaan dinilai kurang baik. Karena itu artinya perusahaan dibiayai dengan hutang melebihi standar rasio. Jika standar rasio untuk long term debt to equity ratio adalah 100%, maka kinerja perusahaan cukup baik karena berada di bawah standar rasio. No Rasio Solvabilitas Tahun 2007 2008 2009 1 TDER Naik / (Turun) 336,33% 82,84% (253,49%) 72,38% (10,46%) 2 TDAR 77,08% 45,31% (31,77%) 41,99% (3,32%) 3 LTDER 97,73% 24,54% (73,19%) (24,54)
6
4.3.3 Analisa Rasio Profitabilitas Jika standar rasio untuk Return on equity adalah 40%, maka kinerja perusahaan tahun 2007, dan 2008 cukup baik karena keduanya masih di atas standar rasio. Namun kinerja perusahaan tahun 2009 belum cukup baik karena berada di bawah standar rasio. Jika standar rasio untuk return on investment adalah 30%, artinya laba yang diperoleh perusahaan tahun 2007 dan 2009 kurang baik karena masih di bawah standar rasio. Namun tahun 2008, laba yang diperoleh perusahaan sebesar 33,74% baik mengingat rasio berada di atas standar rasio. No Rasio Profitabilitas Tahun 2007 2008 2009 1 ROE Naik / (Turun) 110,26% 61,69% (48,57%) 22,02% (39,67%) 2 ROI 25,27% 33,74% 8,47% 12,77% (20,97%)
7
BAB V PENUTUP 5.1Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis, penulis menyimpulkan : Menurut rasio likuiditas, kinerja keuangan PT Srijaya Pusaka Nusantara adalah illikuid. Hal ini bisa dilihat dari rasio – rasio likuiditas dari tahun 2007 sampai 2009 yang masih di bawah standar rasio seperti current ratio yang masih di bawah 2 kali, dan quick ratio yang masih di bawah 1,5 kali. Menurut rasio solvabilitas kinerja keuangan perusahaan belum cukup sehat. Hal ini bisa dilihat dari total debt to equity ratio yang berada di atas 80% pada tahun 2007, dan 2008 serta total debt to assets ratio yang berada di atas 35%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang cukup banyak. Menurut rasio profitabilitas, kinerja keuangan perusahaan cukup profitable atau cukup sehat. Hal ini bisa dilihat dari rasio – rasio profitabilitasnya yaitu return on equity yang berada di atas 40%.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.