Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFadli Hanafi Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
B. Berbicara: Memperkenalkan diri dan Orang lain Dalam forum Resmi
Aspek yang perlu diperhatikan dalam memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi meliputi hal-hal berikut: Keadaan ( nama, nama panggilan, tempat tanggal lahir, tempat tinggal, nama istri/suami, hobi, serta keahlian yang dimiliki. Pendidikan( sekolah dasar sampai pendidikan terakhir, nama institusi, tempat dan tahun, serta pendidikan formal) Pekerjaan dan jabatan Karya-karya yang berharga Prestasi dan karir
2
Saat memperkenalkan diri Anda harus memperhatikan kedudukan Anda, atau sebagai apa Anda dalam seminar ter-sebut. Jika Anda sebagai peserta akan sangat berbeda dengan seorang yang berperan sebagai moderator saat memperkenalkan diri dalam sebuah seminar.
3
cara memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi
Pertama, lakukan secara tenang dan meyakinkan dalam suasana rileks. Kedua, gunakan kalimat-kalimat perkenalan dan ucapkan secara lancar dengan intonasi yang bervariasi. Ketiga, tempatkan jeda secara tepat. Keempat, lafalkan setiap kata yang digunakan secara jelas.
4
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hadirin yang saya hormati, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Pagi ini, kita telah diberi-Nya kesehatan sehingga dapat berkumpul pada seminar ini. Sebagaimana telah Anda ketahui, tema seminar hari ini adalah ”Menumbuhkan nasionalisme generasi muda melalui kegiatan apresiasi sastra.” Sebuah tema yang cukup menarik, terlebih menjelang HUT Kemerdekaan RI kali ini. Sebagaimana kita ketahui, di era global ini, gempuran budaya asing seakan tak terbendung. Tak ada lagi batas-batas yang memisahkan satu negara dengan negara lain. Sehingga nasionalisme generasi muda semakin hari kita rasakan semakin luntur. Dalam kesempatan ini kita akan mengupas masalah tersebut bersama narasumber yang telah hadir bersama kita. Namun, sebelum narasumber mengupas masalah tersebut, saya selaku moderator akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Ahmad Fajar. Saya lahir di Madiun lima belas tahun yang lalu. Saya seorang pelajar kelas X di SMA Muhammadiyah Braja Selebah.
5
Selanjutnya, saya perkenalkan narasumber yang telah hadir di samping saya. Beliau adalah Bapak Hasan Sudiro. Beliau adalah seorang sastrawan yang banyak menuliskan puisi yang bertema nasionalisme. Beliau lahir di Surabaya empat puluh tujuh tahun yang lalu. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Surabaya tahun 1998 – Aktivitas sehari-hari beliau saat ini adalah sebagai penggiat sastra di Bengkel Sastra Matahari, Surabaya. Karya-karya beliau telah dipublikasikan di berbagai media massa, baik lokal maupun nasional. Buku kumpulan puisi beliau yang telah terbit adalah “Menjaring Rembulan” dan “Tanahku Indonesia”. Pada kesempatan ini beliau akan menyampaikan makalahnya berjudul “Pemanfaatan puisi sebagai wahana menumbuhkan nasionalisme generasi muda”. Selamat mencoba menyusun sendiri kalimat-kalimat perkenalan seperti contoh di atas.
6
2. Menempatkan Jeda yang Tepat dalam Mengucapkan Kalimat
Penempatan jeda dalam pengucapan kalimat perlu kamu perhatikan ketika memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi. Mengapa? Pegucapan jeda yang tidak tepat dapat menimbulkan perbedaan arti atau pesan yang akan disampaikan. Contoh: Ilmu pegetahuan dan teknologi baru/bermanfaat bagi kehidupan manusia jika manusia kreatif menggunakannya. (yang dipentingkan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru) Ilmu pengetahuan dan teknologi/ baru bermanfaat bagi manusia jika manusia kreatif menggunakannya. (yang dipentingkan adalah kondisi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru, yakni manusia yang kreatif) Varitas bibit/ baru bermanfaat jika para petaninya giat bekerja. ( yang dipentingkan adalah kondisi bagi terwujudnya kemanfaatan varitas bibit) Varitas bibit baru/ bermanfaat jika para petaninya giat bekerja. (yang dipentingkan adalah varitas bibit baru bagi petani)
7
Penggunaan jeda secara tepat seperti dicontohkan di atas perlu diperhatikan dalam kegiatan berbahasa lisan. Dalam bahasa tulis tidak dikenal jeda. Dalam bahasa tulis penggunaan ejaan dan tanda baca serta penempatan urutan kata akan menentukan ketepatan wacana tulis yang dihasilkan. Sampai di sini, tampak adanya perbedaan antara bahasa tulis dan bahasa lisan.
8
Kata sapaan yang efektif
Kalimat sapaan yang dapat digunakan bervariasi, tergantung pada konteks acara. Konteks yang dimaksut antara lain, Siapa massa atau hadirin yang dihadapi, kelompok dewasa atau anak-anak. Apa acaranya Apa tujuan acara Bagaimana tingkat pengetahuan massa Waktu pelaksanaan acara
9
Kata ganti, misalnya Kamu, kalian, engkau, dan Anda
Jika kita bertemu dengan orang lain, hal pertama yang kita lakukan adalah menyapa orang tersebut dengan sapaan yang sopan. Ketika pertama kali kalian masuk di sebuah tempat acara. Pasti kalian melakukan dialog perkenalan dengan beberapa orang. Kata sapaan yang kita gunakan untuk menyapa orang lain dapat berupa: Kata ganti, misalnya Kamu, kalian, engkau, dan Anda Nama atau nama panggilan, misalnya Anda, Pak Kepala, Ibuk Guru Kata yang menyatakan hubungan kekerabatan misalnya Bapak, Ibu, Pak, Buk, Kakak, Berdasr kata sapaan tersebut bisa digunakan orang dalam kalimat sapaan, yaitu kalimat yang digunakan untuk menyapa orang lain. Dalam praktek berbahasa, kata sapaan dapat dilesapkan. Sebagai contoh kalimat salam yang berfungsi sebagai kalimat sapaan. Selamat pagi, Pak Jaya! Dapat dinyatakan dengan kalimat sapaan Selamat Pagi! Tanpa sapaan Pak Jaya!
10
Hal yang juga harus diperhatikan dalam memperkenalkan diri dan orang lain adalah penggunaan kata ganti diri (sapaan). Seringkali, dalam memperkenalkan orang lain, moderator kurang tepat dalam memilih kata ganti diri, sehingga dapat menimbulkan suasana kurang nyaman. Misalnya, menyebut narasumber dengan kata ”dia”. Padahal, orang yang dimaksud usianya lebih tua dan merupakan orang terpandang. Hal itu mungkin terjadi karena moderator kurang memahami latar belakang narasumber. Gunakan bahasa yang bervariasi. Perhatikan vokal, gerak, dan mimik.
11
b. Di mana Saudara tinggal?
Kata sapaan sering kita gunakan pada saat melakukan komunikasi lisan. Kata sapaan adalah kata yang mengacu pada orang yang diajak bicara. Oleh karena itu kata sapaan dapat digolongkan sebagai sebutan untuk kata ganti orang kedua. Penulisan kata sapaan dalam kalimat harus diawali dengan huruf kapital. Hal ini dilakukan untuk membedakan kata sapaan dengan kata benda biasa. Contoh: a. Apakah Anda sakit? b. Di mana Saudara tinggal? c. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih d. Kapan Adik datang e. Bagaimana Paman tahu tentang hal ini?
12
g. Saya mempunyai saudara di Aceh
Bandingkan dengan kata-kata yang bergaris bawah dalam kalimat-kaliamt berikut f. Ibu, kapan adik datang? g. Saya mempunyai saudara di Aceh h. Kemaren paman saya dilantik menjadi lurah i. Apakah itu ayahmu? Kata-kata yang bergaris bawah diatas tidak mengacu pada orang yang diajak bicara, melainkan kepada orang ketiga. Sehingga, kata-kata ini tidak perlu diawali huruf kapital karena bukan kata sapaan.
13
Teknik Bicara Pada saat berbicara di depan orang banyak apalagi dalam forum resmi biasanya gugup. Hal ini dapat disebabkan oleh banayak hal, misalnya karena kita tidak menguasai materi, karena tidak terbiasa. Karena tidak fasih berbahasa lisan dan lain sebagainya. Untuk itu, ketika kiata ingin berbicara di depan umum kita harus melakukan persiapan yang matang, seperti membaca dan menguasai atau menambah wawasan tentang materi yang akan kita sampaikan, berlatih teknih vokal yang baik, berusaha mempelajari dan meningkatkan kemampuan berbicara atau berbahasa lisan dengan baik.
14
Beberapa tips untuk melatih teknik vokal yang baik
Tarik nafas panjang secara perlahan-lahan lewat hidung, tahan nafas di diafrakma atau perut sebentar, hembuskan perlahan-lahan lewat mulut. Ulangi kegiatan ini sebanyak mungkin Ulangi kegiatan di atas tetapi pada saat menghembuskan nafas keluarkan bunyi vokal a-a-a-a-a (sepanjang nafas). Ulangi lagi, lalu keluarkan bunyi u-u-u-u-u dan seterusnya untuk vokal-vokal lain Ulangi kegiatan tersebut tetapi keluarkan bunyi suku kata ka, ki, ku, ke, ko, dan lain-lain. Ulangi kegiatan tersebut tetapi keluarkan bunyi suku kata, misalnya, kaka, lala, lalu, cuka, kaku, sasa, dan lain-lain Terakhir lakukan lagi kegiatan tersebut tetapi keluarkan dengan mengucapkan kalimmat dalam satu helaan nafas ditambah tekanan, tempo, nada, intonasi yang baik.
15
Tip untuk menghilangkan kegugupan
Sebelum naik panggung atau ke depan pentas berdoalah terlebih dahulu. Melangkah ke depan dengan percaya diri walau mungkin jantung Anda berdebar kencang. Setelah di depan pentas, tariklah nafas panjang-panjang lalu pandanglah audiens mulai dari sisi kanan, tengah sampai sisi kiri selintas sambil tersenyum, Kemudian ucapkan salam kepada audiens secara jelas, lantang, tegas, dengan tempo yang tidak terlalu cepat. Pada saat ini usahakan wajah tetap tersenyum dan pandangan ke arah audiens. Dengan ini audiens pasti menjawab salam Anda dan dalam hal ini secara tidak disadari Anda telah menarik perhatian audiens. Setelah ini pasti kepercayaan diri akan bertambah dan sedikit demi sedikit kegugupan Anda akan menghilang.
16
Ragam bahasa ini mempunyai ciri sebagai berikut:
Bahasa Baku Pada saat memperkenalkan diri atau orang lain dalam forum resmi tentu saja kita harus menggunakan bahasa indonesia yang baku atau formal. Ragam bahasa ini mempunyai ciri sebagai berikut: Memiliki kemantapan dinamis, maksutnya ragam bahas ini mempunyai kaidah dan aturan yang tetap. Tetapi, kemantapan ini tidak kaku melainkan cukup luwes. Sehingga memungkinkan perubahan-perubahan yang bersistem dalam perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang makin modern. Memiliki sifat kecendikiaan. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf dan satuan bahasa lainnya mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal. Memiliki proses penyeragaman kaidah baik dari pemilihan dan penulisan kata, tanda baca, struktur kaliamat, dan lain-lain.
17
Bahasa Baku memiliki empat fungsi yaitu:
Fungsi pemersatu Fungsi pemberi kekhasan Fungsi pembawa kewibawaan Fungsi sebagai kerangka acuan
18
Contoh memperkenalkan diri “Terima kasih kepada pembawa acara yang telah memberi kesempatan kepada saya. Bapak, Ibu, dan saudara sekalian, pepatah mengatakan, ” Tak kenal maka tak sayang” . Benar juga pepatah itu. Bagaimana mungkin orang mau menyayangi orang lain kalau tidak mengenalnya. Oleh karena itu, saya pun akan memperkenalkan diri. Nama lengkap saya Susilo Bambang Sulastoko. Biasanya dipanggil Koko. Lahir di Pringsewu, 28 februari 1988,. Saya lahir dari orang tua saya bernama Sulastoko dan Sulastri. Saya adalah anak sulung dari lima bersaudara. Saya tinggal bersama orang tua dan adik-adik saya di jalan Wawar /32 Pringsewu. Hobi yang sungguh-sungguh saya tekuni belum ada. Tetapi saya gemar membaca, mendengarkan musik, memancing dan sedikit olahraga. Untuk sementara, saya bercita-cita menjadi seorang farmakologi. Dalam acara ini saya sebenarnya lebih senang menjadi peserta, tetapi oleh panitia sya ditunjuk menjadi pembicara. Terima kasih.
19
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hadirin yang saya hormati, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Pagi ini, kita telah diberi-Nya kesehatan sehingga dapat berkumpul pada seminar ini. Sebagaimana telah Anda ketahui, tema seminar hari ini adalah ”Menumbuhkan nasionalisme generasi muda melalui kegiatan apresiasi sastra.” Sebuah tema yang cukup menarik, terlebih menjelang HUT Kemerdekaan RI kali ini. Sebagaimana kita ketahui, di era global ini, gempuran budaya asing seakan tak terbendung. Tak ada lagi batas-batas yang memisahkan satu negara dengan negara lain. Sehingga nasionalisme generasi muda semakin hari kita rasakan semakin luntur. Dalam kesempatan ini kita akan mengupas masalah tersebut bersama narasumber yang telah hadir bersama kita. Namun, sebelum narasumber mengupas masalah tersebut, saya selaku moderator akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Ahmad Fajar. Saya lahir di Madiun lima belas tahun yang lalu. Saya seorang pelajar kelas X di SMA Muhammadiyah Braja Selebah.
20
Selanjutnya, saya perkenalkan narasumber yang telah hadir di samping saya. Beliau adalah Bapak Hasan Sudiro. Beliau adalah seorang sastrawan yang banyak menuliskan puisi yang bertema nasionalisme. Beliau lahir di Surabaya empat puluh tujuh tahun yang lalu. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Surabaya tahun 1998 – Aktivitas sehari-hari beliau saat ini adalah sebagai penggiat sastra di Bengkel Sastra Matahari, Surabaya. Karya-karya beliau telah dipublikasikan di berbagai media massa, baik lokal maupun nasional. Buku kumpulan puisi beliau yang telah terbit adalah “Menjaring Rembulan” dan “Tanahku Indonesia”. Pada kesempatan ini beliau akan menyampaikan makalahnya berjudul “Pemanfaatan puisi sebagai wahana menumbuhkan nasionalisme generasi muda”. Selamat mencoba menyusun sendiri kalimat-kalimat perkenalan seperti contoh di atas.
21
Kualitas tampilan (lingkari Angka di Depannya)
Nama siswa yang diamati : Kelas : Format penilaian Aspek yang diamati Kualitas tampilan (lingkari Angka di Depannya) Kalimat 1 Cepat dan efektif 1 bervariasi 2 kurang cermat dan efektif 2 kurang bervariasi Pilihan kata 1 tepat 2 kurang tepat Pengucapan Lafal Jeda Intonasi 1 jelas 2 kurang jelas Tampilan 1 tenang dan meyakinkan 1 tenang tapi kurang meyakinkan 1 tidak tenang atau gelisah dan tidak meyakinkan Ekspresi wajah 1 riang dan simpatik 1 Sedih dan kurang simpatik 1 cemberut dan tidak simpatik
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.