Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBintang Fahri Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Susunan respirasi. Gambaran anatomi sistem pernafasan
Susunan respirasi. Gambaran anatomi sistem pernafasan. Nafas: pertanda hidup yang langsung dari diri seseorang yang diamati. Nafas tenang, nafas terburu, nafas dangkal, nafas dalam, marah, gugup. Susunan alat tubuh yang berfa’al langsung dalam proses pertukaran gas dalam jaringan tubuh manusia dengan udara pernafasan Susunan tubuh ini bermula di hidung, berlanjut dengan saluran udara sesudah hidung, dan pertukaran gas berlangsung di paru.
2
Saluran pernafasan. Saluran nafas dibagi menjadi saluran nafas atas dan saluran nafas bawah
Secara anatomis topografis susunan pernafasan berada di kepala, leher, dan dada. Saluran nafas atas : hidung, kerongkongan, tenggorokan atas. Saluran nafas bawah : tenggorokan bawah, trakhea, bronkhus, dan paru Topografi : pembelajaran menentukan letak suatu alat/organ dibandingkan dengan alat-alat lain yang letaknya berbatasan
3
Istilah-istilah. Laring disebut juga kotak suara. Kepala : kaput
Leher : kolum Dada : thorax Perut : abdomen Laring disebut juga kotak suara.
4
Saluran nafas atas dan saluran nafas bawah.
Bagian atas dan bagian bawah saluran nafas. Batas bagian atas dan bagian bawah saluran nafas adalah : lapisan pita suara (glotis). Lapisan pita suara terdiri atas pita suara (plika vokalis), dan celah diantara pita suara (rima glotis) Foto kiri bawah : adiatus laringis dilihat secara laringoskopi indirek (melihat pita suara dengan cermin kecil dimasukkan kedalam mulut). Terlihat epiglotis, adiatus laring, sepasang pita suara berwarna putih, dalam keadaan merapat satu sama lain.
5
Bagian-bagian saluran nafas atas :
Hidung (nasus) Kerongkongan (farink) Tenggorokan atas (larink bagian atas) Pembuluh darah Saraf Saluran getah bening
6
Bagian-bagian saluran nafas bawah.
Larynx bagian bawah (tenggorokan bawah) Trakhea Bronkhus utama Bronkhus lobaris Bronkhiolus Paru (pulmo; pneumo, lung) Pleura Lobus paru Lobulus Alveoli
7
Hidung (nasus) dan bagian-bagiannya: Nares anterior, vestibulum, septum nasi, konkha nasalis, sinus paranasalis dan dinding rongga hidung Hidung: dikelilingi oleh kulit, rawan, mukosa, dan beberapa tulang. Dalam tulang-tulang itu terdapat beberapa rongga (sinus paranasalis) Sinus paranasalis adalah rongga tulang yang dilapisi mukosa respiratorius
8
Bagian-bagian hidung Cuping hidung (ala nasi)
Apeks nasi: puncak hidung Nares anterior: lubang hidung depan Vestibulum nasi: ruang yang berada dibelakang cuping hidung Fibrisae: bulu hidung Choanae: lobang belakang rongga hidung ke nasofarink Pernafasan cuping hidung : cuping hidung bergerak waktu inspirasi. Hal ini bisa merupakan gejala bronkhopneumonia Khoane
9
Mukosa rongga hidung. Mukosa adalah selaput lendir
Mukosa rongga hidung. Mukosa adalah selaput lendir. Mukosa melapisi bagian dalam pembuluh/saluran Mukosa rongga hidung merupakan selaput lendir yang terdiri atas 2 jenis sel epitel: Mukosa respiratorik dengan epitel bercilia dan sel goblet, melapisi sebagian besar dinding rongga hidung, berfaal meningkatkan mutu udara pernafasan dengan membersihkan dari debu, menghangatkan, dan melembabkan udara nafas Mukosa olfaktorik
10
Mukosa olfaktorik Mukosa olfaktorik berada di bagian atas rongga hidung dengan ujung saraf bebas n.olfaktorius (saraf otak ke-1; n.1; saraf penciuman) dalam selaput lendir, berfungsi sebagai alat penciuman Ujung serabut n.olfaktorius
11
Khonkha nasalis. Khonkha nasalis adalah 3 penonjolan didinding lateral hidung, yang memperluas permukaan mukosa hidung. Konkha ini adalah khonkha nasalis superior, khonkha nasalis media, dan khonkha nasalis inferior Diantara konkha ini terdapat lekuk yang dinamai meatus nasi Ada tiga meatus nasi, yaitu meatus nasi nasi superior, meatus nasi media, dan meatus nasi inferior Meatus nasi media (10 )
12
Sinus paranasalis Ada beberapa sinus paranasalis, yaitu
sinus maksilaris, sinus frontalis, Sinus etmoidalis sinus sfenoidalis Sinus paranasalis bermuara di meatus nasi superior dan meatus nasi media
13
Mukosa sinus paranasalis,
Mukosa sinus paranasalis adalah mukosa respiratorik dengan epitel bersilia Mukosa sinus paranasalis bersifat steril Yang sering kena penyakit infeksi : sinus maksilaris
14
Meatus nasi inferior dan saluran air mata.
Pada meatus nasi inferior bermuara duktus nasolakrimalis, yang mengalirkan air mata dari dari saluran dimedial kelopak mata meatus nasi inferior
15
Mukosa saluran pernafasan.
16
Bagian-bagian rangka hidung
Bagian-bagian rangka hidung. Dorsum nasi, tulang, kartilago, dan bagian-bagian septum nasi Tulang dinding hidung Os nasal Maksila Os palatinum Os frontal Bagian septum nasi Kartilago ala nasi Lamina perpendikularis os etmoidalis Os vomer Kartilago septi nasi
17
Perdarahan hidung. Hidung dan bagian yang berbatasan dengan hidung didarahi oleh beberapa arteri: A.sfenopalatina cabang dari a.maksilaris (a.maksilaris cabang merupakan cabang dari a.karotis eksterna) Cabang a.fasialis A.sfenopalatina
18
Persarafan hidung. Mukosa dan kulit hidung disarafi oleh
N.olfaktorius (n.1) : berisi serabut aferen viseral khusus dari reseptor penciuman, melintasi atap rongga hidung untuk bersinapsis di dasar otak dengan neuron di bulbus olfaktorius N.maksilaris(n 52), yaitu cabang ke 2 n,trigeminus, berisi serabut sensorik somatik dan sensorik viseral dari mukosa hidung N.maksilaris
19
Pharynx: merupakan bagian dari saluran pencernaan sesudah rongga mulut.
Saluran nafas berlanjut dari koane ke nasofaring Faring dibagi menjadi : Nasofarink Orofarink Laringofaring Waktu menelan nasofaring ditutup dari orofaring oleh palatum mole (langit-langit lunak; velum palatinum) yang ditarik kearah atas belakang.
20
Nasofarink, orofaring, dan laringofaring dilihat dari belakang.
Khoane Ostium faringis tuba auditiva Epiglotis Adiatus laringis Esofagus adiatus laringis
21
Mulut: merupakan saluran nafas sewaktu latihan.
Bagian-bagian rongga mulut: Palatum durum Palatum mole Lantai rongga mulut : diafragma oris Arkus palatoglosus Arkus palatofaringeus Orofarink Orofarink
22
Penyakit saluran nafas
Ispa Epistaksis (mimisan), pecahnya pembuluh darah pleksus Kieselbach di septum nasi Tindakan awal : tutup lubang hidung dengan kapas yang dibasahi dengan larutan adrenalin
23
Faal pernafasan. Bernafas terjadi karena perubahan bentuk dan tekanan di : Rongga dada Rongga pleura Dinding dada Otot pernafasan Diafragma
24
Os hyoid Os hioid berada pada perbatasan leher bagian atas dengan bagian belakang dagu Os hioid
25
Adiatus laringis: bermula di laringofarink
Adiatus laringis: bermula di laringofarink. Adiatus laringis ditutup oleh epiglotis sewaktu menelan. Epiglotis Mukosa larink Glotis Rima glotis. Plika vokalis Ventrikulus laringis Plika vestibularis
26
Adiatus laringis dan glotis.
Epiglotis Rima glotis Glotis Trakhea Kartilago aritenoid
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.