Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MODUL 13 PENEMUAN MASALAH 6.1 MENCARI MASALAH Masalah yang dapat diselidiki sebenamya tak terbatas jumlahnya. Namun seorang calon senng mengalami kesulitan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MODUL 13 PENEMUAN MASALAH 6.1 MENCARI MASALAH Masalah yang dapat diselidiki sebenamya tak terbatas jumlahnya. Namun seorang calon senng mengalami kesulitan."— Transcript presentasi:

1 MODUL 13 PENEMUAN MASALAH 6.1 MENCARI MASALAH Masalah yang dapat diselidiki sebenamya tak terbatas jumlahnya. Namun seorang calon senng mengalami kesulitan untuk menemukan satu masalah yang cocok baginya. Memang ada kesulitan dalam menemukan topik yang tepat itu. Masalah dapat dipilih berdasarkan pertimbangan pnbadi dan praktis, Misalnya, - Apakah masalah itu sesuatu yang baru, menank serta menimbulkan rasa ingin tahu pada calon? - Apakah masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan, dan latar belakang pendidikannya? - Apakah masalah memerlukan alat-alat khusus dan kondisi kerja yang dapat dipenuhi oleh calon? - Apakah dengan metode tertentu dapat dikumpulkan data yang diperlukan. - Apakah calon dapat menanggung segala pembiayaannya? - Apakah penelitian itu mengandung bahaya, ancaman, atau nsiko lainnya? - Apakah calon dapat menyelesaikannya dalam waktu yang tersedia? Tak dapat tiada hal-hal serupa itu perlu dipertimbangkan oleh setdap orang yang akan menyusun tesis atau disertasi. Akan tetapi ada lagi kritena yang bersifat ilmiah yang perlu diperhatikan, yang pada pokoknya mensyaratkan agar masalah penelitian itu memberi sumbangan kepada perkembangan pengetahuan antara lain a.Masalah itu hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang pokok atau hubungan antara konsep-konsep yang pokok. b.Masalah itu hendaknya mengembangkan atau memperluas cara-cara menguji suatu teon. c.Masalah itu memberI sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian dengan menemukan alat, teknik, atau metode baru, http://www.mercubuana.ac.id

2 mengajar-belajar tertentu. 6.3 KESALAHAN DALAM PERUMUSAN MASALAH Dalam perumusan tujuan sexing terdapat kesalahan yang berikut l. - Masalah terlampau luas, misalnya Bimbingan dan Penyuluhan Praktik Mengajar Pengajaran Bahasa Inggris Supervisi Keuangan Pendidikan Moral Ekonomi Indonesia Hukum Perdata Vulkanologi, dan sebagainya. Topik yang diajukan di atas jelas terlampau luas sebab masing-masing meliputi bahan suatu bidang studi. Pengajaran Bahasa Inggris misalnya, meliputi segala aspek pengajaran bahasa seperti membaca, mengarang, bercakap-cakap, mendengarkan, ejaan, tata bahasa, kesusastraan, dan sebagainya. Juga meliputi pengajaran bahasa pada tingkat SD sampai Perguruan Tinggi selain kursus-kursus. Itu sebabnya topik itu hares dibatasi misalnya "Kesulitan dalam Pengajaran Bahasa Inggris berhubung dengan perbedaan struktur kalimat dengan Bahasa Indonesia". "Praktik mengajar" dibatasi misalnya menjadi "Peranan Video Tape - Recorder dalam Praktik MengajAr" Topik ini pun bila perlu masih dapat dikhususkan lagi. 2.Masalah terlampau sempit, sehingga_kurang layak menjadi pokok penelitian bagi suatu tesis atau disertasi. Misalnya "Peranan Video -Tape Recorder dalam mengajarkan struktur kalimat bagi Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris". Tentu ada kesukaran untuk menentukan batas yang tegas antara topik yang terlampau luas dan yang terlampau sempit. Bila topik dirasa terlampau sempit seperti "Sejarah Perkembangan Fakultas Hukum Universitas Pajajaran", maka topik ini dapat diperluas menjadi "Sejarah Perkembangan Pendidikan Hukum di Indonesia". Mempersempit atau memperluas suatu topik merupakan suatu masalah yang harus diputuskan dalam konsultasi dengan dosen pembimbing. Mempersempit suatu topik http://www.mercubuana.ac.id

3 Jika tentang masalah itu telah ada dilakukan penelitian sebelumnya, Jika wajib mempelajannya melalui bacaan. Untuk itu kita harus berusaha memperoleh bacaan itu dari berbagai sumber dan perpustakaan. Berdasarkan bacaan, kita dapat mengemukakan Kedudukan penelitian kita dalam rangka'an penelitian yang telah dilakukan di dalam maupun di luar negen. Kita dapat memberi uraian singkat tentang hasil-hasil penelitian yang telah ada untuk menunjukkan kedudukan tesis kits sebagai lanjutan penelitian, jadi bukan merupakan duplikasi. Ringkasan tentang penelitian yang lampau harus singkat, cukup satu atau beberapa kalimat tentang tiap penelitian. Dari studi literatur kita dapat belajar lagi kebaikan dan kekurangan metode penelitian lain. dCorak penelitian Perlu diberi penjelasan tentang Corak penelitian kita, apakah bersifat desktriptif, survey, case study, eksperimen atau kombinasi berbagai jenis penelitian itu. Asumsi-asumsi Biasa pula diberikan asumsi-asumsi yang digunakan dalam tesis itu. Map penelitian memerlukan asumsi-asumsi, yang diterima sebagai suatu yang benar tanpa pembuktian. Geometri Eudides misalnya menerima asumsi bahwa garis paling pendek antara dua titik adalah garis lurus. Atas dasar itulah dibangun selui ul1 geometri Euclides itu. Demikian pula fap tesis memerlukan asumsi atau anggapan dasar misalnya bahwa pendidikan dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, moral, dan politik, bahwa ada hubungan antara hasil tes dengan tinggi inteligensi, dan sebagainya. Namun ada kalanya kebenaran itu perlu kita pertimbangkan masak- masak sebelum menentukan asumsi-asumsi apa yang digunakan dalam penelitian kita. f.Pentingnya penelitian Penelitian dilakukan sebab dirasa penting dan ada maknanya, yang bersifat teere is maupun praktik. Perlu kita ura'kan apa alasan-alasan maka penelitian kita ini penting. g.Istilah-istilah Istilah-istilah, kata-kata, atau peneertian-pengertian yang penting atau yang digunakan dengan makna tertentu Irarus diben batasannya agar jangan tirnbul tafsiran yang berinacam-macam. Dalam keseluruhan penelitian itu istilsiij hares http://www.mercubuana.ac.id


Download ppt "MODUL 13 PENEMUAN MASALAH 6.1 MENCARI MASALAH Masalah yang dapat diselidiki sebenamya tak terbatas jumlahnya. Namun seorang calon senng mengalami kesulitan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google