Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
2
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Penelitian Eksplanatif menjelaskan hubungan antar variabel menguji hipotesis hampir selalu kuantitatif. Hubungan antar variable yang paling dasar adalah: Hubungan antar dua variable: variable bebas (Variabel pengaruh/independent variable) dengan simbol X dan variable terikat (variabel terpengaruh/ dependent variable) dengan simbol Y Hubungan antar variable independen/bebas dan variabel dependen/terikat tidak selalu menunjukkan hubungan SEBAB AKIBAT.
3
Hubungan Sebab Akibat KONDISI TATA TEMPORAL ( temporal order)
Ada 3 elemen dalam hubungan sebab akibat Neuman (2000): KONDISI TATA TEMPORAL ( temporal order) SEBAB harus ada sebelum AKIBAT, asumsi ini menghasilkan arah sebab akibat yaitu dari sebab ke akibat merupakan salah satu kondisi yang dibutuhkan untuk kausalitas Peneliti juga perlu “ ASOSIASI” Dua gejala berasosiasi ketika keduanya terjadi bersama- sama dalam cara terpola atau muncul secara bersama Mengeliminasi ”ALTERNATIF” AKIBAT disebabkan oleh variable SEBAB dan bukan karena hal lain. Dilakukan dengan mengendalikan variable lain (peneliti biasanya menggunakan teknik statistik)
4
Beberapa ketentuan dalam hubungan sebab akibat:
Penjelasan sebab akibat dalam bentuk linier (garis lurus) A B, B C, C D Sebab akibat yang baik menentukan mekanisme sebab akibat. X menyebabkan Y, Y terjadi karena X, dimana X dan Y adalah konsep. Banyak peneliti, menyatakan hubungan sebab akibat dalam bentuk prediksi: X terjadi, maka Y mengikuti, X menghasilkan Y X mempengaruhi Y, X berubungan denganY, semakin besar X maka semakin besar Y dsb
5
Arah Hubungan antar variable:
Hubungan positif : nilai tertinggi pada variable sebab sama dengan nilai tertinggi pada variable akibat Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi angka daya beli masyarakat. Semakin rendah semangat belajar, semakin rendah IPK mahasiswa Hubungan negatif: nilai tertinggi pada variable sebab seiring dengan nilai terendah pada variable akibat. Semakin sering pasangan menghadiri layanan keagamaan, maka semakin rendah peluang terjadinya perceraian. Semakin tinggi pendidikan, maka semakin rendah derajad fatalismenya
6
Tipe hubungan antar variable:
Hubungan Simetris apabila variable yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable yang lainnya. Ada empat (4) jenis hubungan simetris, yaitu: Kedua variable merupakan indicator untuk konsep yang sama Kedua variable merupakan akibat dari factor yang sama Kedua variable berkaitan secara fungsional Hubungan yang kebetulan semata-mata
7
2. Hubungan Timbal Balik hubungan di mana suatu variable dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variable lainnya Dalam penelitian sosial tidak pernah ditemui hubungan timbal balik yang murni. Bagaimana hubungan timbal balik dalam penelitian ilmu sosial?
8
3. Hubungan Asimetris: apabila variable yang satu mempengaruhi variable yang lainnya. Ada enam (6) jenis hubungan asimetris, yaitu: Hubungan antara stimulus dan respons Hubungan antara disposisi dan respon Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku Hubungan antara prekondisi dan akibat tertentu Hubungan yang imanen Hubungan antara tujuan dan cara
9
HUBUNGAN ASIMETRIS Penelitian survai dan penelitian social pada umumnya diarahkan pada hubungan asimetris.
10
Hubungan antar dua variable (bevariat)
Dalam penelitian survai dan penelitian sosial, pada dasarnya hubungan antar variable yang dimaksud adalah hubungan asimetris yang lebih diarahkan pada hubungan antara dua (2) variable pokok yaitu variable pengaruh (X) dan variable terpengaruh (Y). Variabel X dan Y sering disebut sebagai variable pokok. Hubungan antar variable pokok tersebut merupakan titik awal analisis dalam penelitian sosial
11
Ada dua pola hubungan antara dua variable:
Bivariat (hubungan antara dua variable saja) X Y
12
Multivariat (Hubungan antara beberapa variable pengaruh dan satu variable terpengaruh)
Satu syarat yang harus dipenuhi pada pola ini adalah bahwa antar variable pengaruh harus independen satu terhadap lainnya. X1 X2 Y X3 Xn
13
Lanjutan Dalam penelitian Ilmu Sosial hubungan tunggal antara satu variable dengan variable lainnya hampir tidak pernah ada dalam realita. Karena itu, kesimpulan yang di dapat dari hubungan antara dua variable harus dianggap sebagai kesimpulan sementara, spurious dan harus diinterpretasikan secara hati-hati.
14
Hubungan antar lebih dua variable
Dalam penelitian social hubungan antar dua variable pokok hampir tidak pernah ditemui mengingat hasilnya merupakan kesimpulan sementara, spurious--, MAKA peneliti kemudian menggunakan: pola multivariate, atau dengan memasukkan variable tambahan yang mempengaruhi hubungan variable pengaruh-terpengaruh ke dalam analisis. Variable tambahan ini yang disebut sebagai variable kontrol. Pengaruh variable tambahan dapat ‘dikontrol’ melalui sistem analisis, atau dengan cara penentuan sample.
15
Variabel kontrol variable penekan (suppressor variable) yang dapat mengaburkan hubungan antara variable pengaruh - terpengaruh. Contoh ..... variable pengganggu (distorter variable) yang dapat membelokkan arah hubungan antara variable pengaruh – terpengaruh.
16
Selain variable kontrol ada beberapa variable ketiga, a.l.
Variabel antara (intervening variable). Variabel ini dapat menguatkan hubungan antara variable pengaruh – terpengaruh Contoh ..... Variabel pendahulu (antecedent variable) Variabel ini mendahului variable pengaruh. (ingat bahwa teori terdiri dari unsur eksplanan dan eksplanandum)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.