Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRoby Tetsuya Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Pemimpin Setiap diri kamu sekalian adalah pemimpin; dan setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya (Al Hadits)
2
Pamingpin… Soloyong kapal udara, di Andir kakalayangan,
Ingkut-ingkut tujuh likur, carang-carang lima belas, isuk-isuk nungkup tuur, mikiran nya mahal beas. Ka walungan ngala keusik, sakalian jeung koralna, pangwangunan teu ngan pisik, apanan eujeung mentalna. Ngala jaah buah tangkil, mapay galeng sisi hunyur, rahayat baroga wakil, anu jareneng nu di luhur. Binih mana binih mana, binih cabe nu ti dapur, milih mana milih mana, milih wae nu jalujur. Soloyong kapal udara, di Andir kakalayangan, nu bohong pasti katara, di ahir kawiwirangan. Ngala jati sisi lembur, sikina dibawa ngungsi, ka rahayat nitah jujur, dirina anu korupsi. Manuk puyuh anak meri, papanting aya mataan, henteu butuh ku tiori, anu penting kanyataan.
3
Perspektif Teoritis tentang Kepemimpinan
Oleh Akhmad Munjin
4
Pengertian Kepemimpinan
Ordway Tead: Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan. John D. Pfifner dan Robert Presthus: Kepemimpinan adalah seni mengkoordinasi dan memotivasi individu-individu serta kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. James A.F. Stoner: Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas hubungan tugas anggota kelompok.
5
Kesimpulan Pengertian Kepemimpinan
Rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6
Intisari Kepemimpinan
Aktivitas mempengaruhi Kemampuan mengajak Kemampuan mengarahkan Kemampuan meyakinkan Kemampuan menciptakan Menggunakan wewenang dan membuat keputusan Kemampuan membuat orang bertindak Seni mengkoordinasi dan memotivasi Seni membujuk
7
Cara Mempengaruhi Bawahan
Memberi gambaran masa depan yang lebih baik Memberikan perintah Memberi imbalan Melimpahkan wewenang Mempercayai bawahan Memberikan penghargaan Memberi kedudukan
8
Pendekatan Kepemimpinan
Pendekatan Sifat Pendekatan Perilaku Pendekatan Kontingensi Pendekatan Terpadu
9
Sifat yang Harus Dimiliki Pemimpin
Kecerdasan, inisiatif, kekuatan atau pendorong, kematangan emosi, persuasive, kemampuan berkomunikasi, ketenangan diri, daya cipta, cerdik, peran serta.
10
Catatan tentang Sifat Kepemimpinan
Sifat-sifat yang disebutkan adalah sifat ideal. Dapat terjadi orang memiliki sifat-sifat tersebut tetapi tidak menjadi pemimpin. Dapat terjadi sebelum memimpin tidak memiliki sifat tersebut, tetapi setelah menjadi pemimpin ia memiliki sifat tersebut. Dalam kenyataan ada seseorang yang memiliki sifat kharismasik, yaitu seseorang yang memiliki kesetiaan dan tanggung jawab dari pengikutnya, bukan karena memiliki kemahiran atau kedudukan khusus, tetapi karena para pengikutnya menanggapinya sebagai individu. Sifat-sifat tersebut tidak mungkin berlaku untuk segala organisasi dan segala situasi. Tidak ada satu sifat umum untuk semua pemimpin yang efektif; tidak ada gaya yang efektif untuk segala situasi.
11
Sifat Pemimpin yang tidak efektif
Tidak tegas; Komunikator yang buruk; Proses pengambilan keputusan yang buruk; Tidak memiliki kepemimpinan; Berpusat pada diri sendiri; Tidak agresif Bukan delegator.
12
Pendekatan Perilaku Keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bertindak dan bersikap seorang pemimpin. Berdasarkan pendekatan tersebut terdapat gaya kepemimpinan: otoriter, demokratis, laissez-faire.
13
Kepemimpinan Gaya Otoriter
Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan. Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan. Kebijakan selalu dibuat oleh pimpinan. Komunikasi satu arah. Pengawasan ketat. Tugas-tugas kepada bawahan diberikan secara instruktif. Lebih banyak kritik daripada pujian. Kasar dalam bertindak Kaku dalam bersikap. Prakarsa harus selalu dari pimpinan. Tidak ada kesempatan untuk memberi saran dan pendapat. Cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman. Pimpinan menuntut prestasi sempurna tanpa syarat. Tanggung jawab organisasi hanya dipikul oleh pimpinan.
14
Kepemimpinan Gaya Demokratis
Wewenang pimpinan tidak mutlak. Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan. Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan. Komunikasi dua arah. Pengawasan dilakukan secara wajar. Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan. Banyak kesempatan bawahan untuk menyampaikan saran dan pendapat. Tugas kepada bawahan diberikan bersifat permintaan. Pujian dan kritik seimbang. Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pimpinan meminta kesetiaan secara wajar. Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak. Terdapat suasana saling percaya, saling menghormati, dan saling menghargai. Tanggung jawab organisasi dipikul bersama.
15
Kepemimpinan Liberal Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan. Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan. Kebijakan lebih banyak dibuat oleh bawahan. Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahannya. Hampir tidak ada pengawasan. Prakarsa selalu datang dari bawahan. Hampir tidak ada pengarahan dari pimpinan. Peran pimpinan sangat sedikit. Kepentingan pribadi lebih utama daripada kelompok. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh individu.
16
Perbandingan Gaya Kepemimpinan
Bidang Urusan Gaya Otoriter Gaya Demokratis Gaya Liberal Siapa pembuat perencanaan? Pemimpin Pemimpin dan kelompok Individu atau kelompok Siapa yang memecahkan masalah? Siapa membuat keputusan? Bagaimana arah komunikasi? Ke bawah Ke bawah, ke atas, dan menyilang Menyilang Dimana tanggung jawab prestasi dirasakan? Tidak dirasakan Dimana tanggung jawab akhir dipikul Kepercayaan pemimpin kepada bawahan Tidak ada Tinggi Hubungan pemimpin dengan bawahan Rendah Diragukan Banyaknya pelimpahan wewenang oleh pemimpin Banyak Manajemen krisis Baik Buruk Kacau Manajemen perubahan Tidak efektif
17
Perbandingan Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan berpusat pada pemimpin Kepemimpinan berpusat pada bawahan Pemakaian wewenang Otoriter 1 2 3 4 5 6 Daerah Kebebasan bawahan Liberal 7 Demokratis Menyajikan mslh, menerima saran, dan membuat keputusan Merumuskan batas, minta bawahan untuk membuat keputusan Memberi kesempatan bawahan utk membuat kep dlm batas yg ditetapkan pimpinan Membuat keputusan dan mengumumkan Menjual Keputusan Menyajjikan ide dan mengundang pertanyaan Menyajikan kemungkinan keputusan yg dpt dirubah Demokratis Otoriter Murni Liberal Murni
18
Managerial Grid Dikembangkan oleh Robert R. Blake dan James Mouton.
Ada 2 perilaku pemimpin: Perhatian terhadap produksi Perhatian terhadap orang Gaya 1.1 : Impoverished management Gaya 1.9 : Country Club Management Gaya 9.1 : task or authoritarian management Gaya 5.5 : middle-of- the-road management Gaya 9.9 : Team or democratic management
19
Managerial Grid 1,9 9,9 5,5 1,1 9,1 “perhatian pada orang”
tinggi 1,9 9,9 5,5 1,1 9,1 “perhatian pada orang” rendah rendah “perhatian pada produksi” tinggi
20
Pendekatan Kontingensi
Tiap-tiap organisasi memiliki ciri khusus dan unik. Oleh karena itu tidak mungkin dipimpin dengan perilaku tunggal untuk segala situasi. Situasi yaang berbeda harus dikelola dengan perilaku kepemimpinan yang berbeda
21
Model Kepemimpinan Situasional Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard
Berdasarkan kombinasi antara perilaku tugas dan perilaku hubungan dapat dibedakan 4 gaya kepemimpinan: Telling Selling Participating Delegating
22
Gaya Kepemimpinan Situasional
Telling Tinggi tugas, rendah hubungan. Pemimpin memberikan tugas khusus. Pengawasan dilakukan secara ketat. Pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, kapan harus dilaksanakan, dimana pekerjaan itu harus dilakukan. Disebut Gaya 1 atau G1
23
Selling Tinggi tugas dan hubungan. Pemimpin menerangkan keputusan.
Pemimpin memberi kesempatan untuk penjelasan. Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan. Pemimpin mulai melakukan komunikasi dua arah. Disebut Gaya 2 atau G2.
24
Participating Tinggi hubungan dan rendah tugas.
Pemimpin dan bawahan saling memberikan gagasan. Pemimpin dan bawahan bersama-sama membuat keputusan. Disebut Gaya 3 atau G3
25
Delegating Rendah hubungan dan rendah tugas
Pemimpin melimpahkan pembuatan keputusan dan pelaksanaan kepada bawahan. Disebut dengan Gaya 3 atau G3
26
Gaya Kepemimpinan Situasional
tinggi TINGGI HUBUNGAN & RENDAH TUGAS TINGGI TUGAS & TINGGI HUBUNGAN RENDAH HUBUNGAN & RENDAH TUGAS TINGGI TUGAS & RENDAH HUBUNGAN SELLING PARTICIPATING G3 G2 Perilaku Hubungan GAYA PEMIMPIN G4 G1 TELLING DELEGATING rendah Perilaku Tugas tinggi
27
Tingkat Kematangan Bawahan
Tingkat kematangan rendah (M1), ciri: tidak mampu, tidak mau, tidak mantap. Tingkat kematangan rendah ke kematangan madya (M2), ciri: tidak mampu tetapi mau atau yakin. Tingkat kematangan madya ke kematangan tinggi (M3), ciri: mampu tetapi tidak mau atau tidak mantap. Tingkat kematangan tinggi (M4), ciri: mampu, mau, cakap,yakin.
28
Tingkat Kematangan Bawahan
Tinggi Madya Rendah Matang Belum Matang M4 M3 M2 M1 Kematangan Bawahan
29
Perpaduan Gaya Kepemimpinan dan Tingkat Kematangan Bawahan
tinggi TINGGI HUBUNGAN & RENDAH TUGAS TINGGI TUGAS & TINGGI HUBUNGAN RENDAH HUBUNGAN & RENDAH TUGAS TINGGI TUGAS & RENDAH HUBUNGAN SELLING PARTICIPATING G3 G2 Perilaku Hubungan GAYA PEMIMPIN G4 G1 TELLING DELEGATING rendah Perilaku Tugas tinggi Tinggi Madya Rendah Matang Belum Matang M4 M3 M2 M1
30
KESELAMATAN & KEAMANAN
Perpaduan antara Teori Motivasi, Gaya Kepemimpinan, dan Tingkat Kematangan Bawahan GAYA YANG TEPAT tinggi BERKELOMPOK PENGHORMATAN G3 KESELAMATAN DAN KEAMANA G2 Perilaku Hubungan GAYA PEMIMPIN PEMUASAN DIRI FISIK G1 G4 rendah Perilaku Tugas tinggi Tinggi Madya Rendah Belum Matang Kematangan Bawahan Matang M4 M3 M2 M1 Pemuasan Diri Berkelompok FISIK KESELAMATAN & KEAMANAN PENGHORMATAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.