Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
DIAGNOSIS HEMATOSEROLOGIS PADA INFEKSI
dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK Bagian Patologi Klinik FK Unand/RSUP Dr.M.Djamil Padang
2
DIAGNOSIS HEMATOSEROLOGIS PEMERIKSAAN HEMATOLOGI PEMERIKSAAN SEROLOGI
3
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai darah Volume darah: laki-laki ±5,6 L; perempuan ±4,5 L atau 7 – 8% berat badan Komposisi: 45% sel darah 55% plasma: 90% air 10% protein, vitamin, lemak, karbohidrat, garam, enzim
4
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Terdiri atas: Pemeriksaan hematologi rutin Pemeriksaan yang dilakukan tanpa indikasi Pemeriksaan hematologi khusus Pemeriksaan lanjutan jika ditemukan kelainan pada pemeriksaan rutin
5
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
HEMOGLOBIN HITUNG LEUKOSIT HITUNG JENIS LEUKOSIT LAJU ENDAP DARAH (LED)
6
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN PADA INFEKSI
7
PeNETAPAN KADAR HEMOGLOBIN
Fisika : CuSO4 Kimia : Fe Gasometri : O2, CO2 Kolorimetrik: Visual – Sahli : acid hematin, ± 10% Fotoelektrik : cyanmet-Hb, drabkin, ± 2% Hematology analyzer
8
KADAR HEMOGLOBIN PADA INFEKSI
Infeksi Akut Pada umumnya kadar Hb tidak terpengaruh Infeksi DHF –- hemokonsentrasi: ---- Hb , hematokrit Infeksi Kronik Anemia defisiensi Fe: Gangguan recycle Fe: TBC Perdarahan kronik (kehilangan Fe): ankylostomiasis
9
Hitung Jumlah Leukosit
Manual: Kamar hitung “Improved Neubauer” Pipet leukosit Mikroskop Larutan Turk Otomatis: Hematology analyzer
10
HITUNG LEUKOSIT Normal: 5.000 – 10.000/L Jumlah leukosit dipengaruhi:
Produksi dalam sumsum tulang Kecepatan masuk ke sirkulasi Perpindahan ke marginating pool Kecepatan keluar jaringan
11
Leukositosis : > 10.000/l
– /l : leukositosis ringan – /l : leukositosis sedang – /l : leukositosis berat > /l : reaksi leukemoid pada infeksi bakteri Jika akut dan berat, disertai netrofilia dengan tanda degenerasi netrofil: Granulasi toksik, Dohle bodies Vakuolisasi Inti piknotik
12
LEUKOPENIA Infeksi virus Infeksi bakteri :
Respiratory Syncytial Virus (RSV), Parvovirus B19, Influenza A/ B, Hepatitis A & Hepatitis B Rubeola, Varicella, Rubella, Infectious Mononucleosis (Infeksi virus Epstein-Barr) HIV DEMAM DENGUE! Infeksi bakteri : Sindroma Sepsis Tuberkulosis Demam Enterik (Demam Tifoid dan Paratifoid)
13
LAJU ENDAP DARAH (LED) Ukuran kecepatan pengendapan sel darah dalam plasmanya, dinyatakan dalam mm/jam Cara Westergreen, nilai normal: Laki-laki: 0 – 10 mm/jam Perempuan: 0 – 15 mm/jam Pada infeksi : LED cepat Inflamasi : reumatik fever, reaumatik akut, TBC kronik Degenerasi jaringan : nekrosis, infark Kadar protein plasma : hipoalbuminemia, hiperglobulinemia
14
HITUNG JENIS LEUKOSIT (DIFFERENTIAL COUNT)
Leukosit berdasarkan fungsinya : Fagosit: Granulosit Netrofil Eosinofil Basofil Monosit Imunosit: Limfosit Sel plasma
15
HITUNG JENIS LEUKOSIT Cara: dari sediaan hapus darah tepi Nilai normal : Basofil : 0 – 1 % Eosinofil : 1 – 3 % Netrofil Batang : 2 – 6 % Netrofil Segmen : 50 – 70 % Limfosit : 20 – 40 % Monosit : 2 – 8 %
16
Hitung Jenis Leukosit BASOFIL EOSINOFIL NETROFIL BATANG MONOSIT
NETROFIL SEGMEN LIMFOSIT
17
eosinofilia • Infeksi Bakteri: • Infeksi Parasit: • Infeksi Fungus:
Demam "Scarlet" dari infeksi Streptococcus • Infeksi Parasit: Ascariasis, Ankylostomiasis, Strongyloidiasis, Trichinosis, Visceral larva migrans, Filariasis, Malaria, Scabies, Schistosomiasis, Pneumocystis carinii (tanda HIV-AIDS) • Infeksi Fungus: Aspergillosis, Coccidioidomycosis
18
netrofilia Infeksi Bakteri: Infeksi Virus: Infeksi Fungus:
Streptococcus, Staphylococcus, Neisseria, E. Coli, Pseudomonas, C. diphtheriae, T. pallidum (sifilis) Infeksi Virus: Herpes Zoster, Varicella, Rabies, Poliomyelitis, Mononucleosis infectiosa Infeksi Fungus: Actinomycosis, Coccidioidomycosis
19
limfositosis Infeksi Bakteri: Infeksi Virus
Pertussis, TBC, Brucelosis, Demam Enterik (Tifoid) Sifilis Infeksi Virus Limfosit "atypical": Cytomegalovirus (CMV), Hepatitis A,B,C, Mononukleosis infeksiosa Limfosit biasa: Rubeola, Rubella, Varicella, Parotitis (Mumps), & banyak virus lain Infeksi Parasit: Toxoplasmosis
20
monositosis Infeksi Bakteri: Infeksi Virus: Infeksi Parasit: TBC
Endokarditis bakteri Demam Enterik (Tifoid) Sifilis, Bruselosis Infeksi Virus: Mononucleosis infectiosa Infeksi Parasit: Malaria
21
TROMBOSIT Cara hitung: Normal : 150.000 – 400.000/L
Manual: kamar hitung, larutan rees ecker atau amonium oksalat Otomatis: hematology analyzer Normal : – /L Pada infeksi dapat terjadi: TROMBOSITOSIS REAKTIF Ex: Infeksi bakteri TROMBOSITOPENIA Ex: Infeksi virus (Dengue)
22
Pemeriksaan serologi SEROLOGI INFEKSI
: Pemeriksaan terhadap serum penderita untuk membuktikan adanya infeksi berdasarkan reaksi antigen antibodi Teknik pemeriksaan: Kualitatif: rapid test --- hasil positif atau negatif Semikuantitatif: berdasarkan titer antibodi Kuantitatif: immunoassay ELISA ELFA ECLIA RIA
23
TES serologi INFEKSI Penanda inflamasi/infeksi Deteksi Antigen
Contoh: CRP, sitokin Deteksi Antigen Contoh: HBsAg, HBeAg Deteksi Antibodi Contoh: IgM dan IgG
24
DETEKSI ANTIGEN : Mendeteksi bagian dari struktur mikroba:
Misal pada infeksi virus Hepatitis Antigen permukaan virus : HBsAg Antigen envelope : HBeAg Antigen inti : HBcAg
25
DETEKSI ANTIBODI - Mendeteksi antibodi yang dibentuk oleh tubuh akibat adanya infeksi - Dapat berarti: Sedang terinfeksi saat ini : IgM Infeksi di masa lalu: IgG Memiliki imunitas terhadap infeksi tertentu
26
DETEKSI ANTIBODI Contoh sedang terinfeksi saat ini Antibodi spesifik :
IgM Dengue IgM anti Hbc Antibodi tdk spesifik: Tes Widal : utk tifoid ASTO : utk Streptococcus VDRL : utk sifilis
27
DETEKSI ANTIBODI Contoh infeksi masa lalu Anti HAV IgG Dengue
Contoh mempunyai imunitas Anti HBs
28
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.