Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)"— Transcript presentasi:

1 PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
TATAP MUKA I

2 Definisi Sistem Informasi Geografis
Kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bergeoreferensi. (ESRI)

3 Pengertian Sistem Informasi dan Informasi Geografis
Sistem Informasi: suatu sistem yang dibuat oleh manusia, terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi, untuk mencapai suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi. Informasi Geografis: informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi di mana suatu obyek terletak di permukaan bumi, dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui

4 Pengertian Data dan Informasi
Data: fakta mengenai obyek, orang, dll yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakter, atau simbol-simbol lainnya) Informasi: makna/pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan konversi-konversi yang umum digunakan dalam representasinya

5 Jenis Data Data spasial/geospasial: data hasil pengukuran, pencatatan dan pencitraan terhadap suatu unsur keruangan yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi dengan posisi keberadaannya mengacu pada sistem koordinat bumi (bergeoreferensi) Data nonspasial/atribut: mempresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya

6 Sejarah Pengembangan SIG (1)
35000 tahun yang lalu di dinding Gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut Tahun 1700-an teknik survei modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis

7 Sejarah Pengembangan SIG (2)
Tahun 1900-an awal memperlihatkan pengembangan litografi foto di mana peta dipisahkan menjadi beberapa layer Tahun 1967 Roger Tomlison mengembangkan CGIS (Canadian GIS) yang diterapkan oleh Departemen Energi, Pertambangan, dan Sumber Daya di Ottawa, Ontario untuk menyimpan, menganalisis, dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi tanah Kanada.

8 Sejarah Pengembangan SIG (3)
Tahun 1970-an beberapa vendor seperti Integraph mengeluarkan aplikasi pemetaan komersil. Kemudian vendor lainnya seperti ESRI dan MapInfo berhasil membuat banyak fitur SIG. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Akhir abad 20 SIG mulai ditampilkan di internet

9 Keuntungan Menggunakan SIG
penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan penghematan waktu dan biaya keputusan yang akan diambil menjadi lebih tepat sasaran

10 Pertanyaan-Pertanyaan yang Mampu Dijawab dengan SIG (1)
What is at......? (Apa…..? pertanyaan lokasional ; apa yang terdapat pada lokasi tertentu) Where is it.....? (Di mana…..? pertanyaan kondisional ; lokasi apa yang mendukung untuk kondisi/fenomena tertentu) How has it changed ? (Apa yang berubah sejak…..? pertanyaan kecenderungan ; mengidentifikasi kecenderungan atau peristiwa yang terjadi)

11 Pertanyaan-Pertanyaan yang Mampu Dijawab dengan SIG (2)
Which data are related ? (Ada relasi apa di antara…..? pertanyaan hubungan ; menganalisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis) What if ? (Bagaimana jika…..? pertanyaan berbasiskan model ; komputer dan monitor dalam kondisi optimal, kecocokan lahan, resiko terhadap bencana, dll. berdasar pada model)

12 Pertanyaan-Pertanyaan yang Mampu Dijawab dengan SIG (3)

13 Contoh Aplikasi SIG Poverty map Nutrition map

14 P E T A TATAP MUKA II

15 Pengertian Peta Peta adalah suatu gambar dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu Untuk mengubah bentuk bumi yang bulat (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar harus dilakukan proyeksi Skala peta adalah angka perbandingan antara jarak dua titik di atas peta dengan jarak tersebut dimuka bumi

16 Keuntungan Menggunakan Peta
Pengguna dapat memahami hubungan spasial dengan lebih baik. dapat diperoleh informasi mengenai jarak, arah, dan luas area; dapat diperlihatkan pola; dan dapat dipahami relasi.

17 IMR of East Java Province by Subdistrict

18 Fungsi Utama Peta Orientasi atau navigasi: menunjukkan arah, jarak, dan lokasi berbagai tempat di permukaan bumi Perencanaan: untuk menentukan arah pembangunan Monitoring: memonitor suatu keadaan. Misalnya, keberadaan hutan, kondisi jalan Pendidikan. Misalnya: atlas, peta dinding Kodifikasi. Misalnya: pemberian kode wilayah administrasi menurut aturan tertentu

19 Administrative Area Index Map

20 Jenis Peta Menurut Skala
Peta skala besar: wilayah yang dipetakan relatif kecil dan data yang disajikan lebih detil. Peta skala kecil: wilayah yang dipetakan relatif luas. Note: Jika skala disajikan sebagai bilangan pecahan, peta skala besar mempunyai skala relatif besar atau penyebutnya relatif kecil.

21 Skala Minimal Peta Wilayah
Nasional  1: Provinsi  1: Kabupaten  1: Kota  1: Note: Dalam hal wilayah yang dipetakan bentangan wilayahnya sempit, dapat digunakan peta yang skalanya lebih besar

22 Jenis Peta Menurut Isinya
Peta umum (peta topografi): peta yang menggambarkan keadaan umum daerah yang dipetakan. Contoh: atlas, peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) Peta tematik: peta wilayah yang menyajikan data dan informasi tematik. Contoh: peta curah hujan, peta tata guna lahan, peta industri, peta penduduk, peta kemiskinan, dsb.

23 Peta RBI

24 Peta Pendapatan Petani

25 Jenis Peta Menurut Bentuk Fisiknya
Peta analog: representasi fenomena geografis yang disimpan dalam bentuk kertas atau media cetakan lain. Contoh: Peta SP2010-WA, Peta SP2010-WB, Peta RBI Peta digital: representasi fenomena geografis yang disimpan untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer. Contoh: shapefile

26 Peta SP2010-WB

27 Komponen Peta (1) Isi peta: menunjukkan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta Judul peta: harus mencerminkan isi peta Skala peta, untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. Simbol arah dicantumkan sebagai petunjuk arah atau orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta.

28 Komponen Peta (2) Legenda, untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta. Simbol-simbol standar dapat dilihat pada lampiran PP No. 10 Tahun 2000. Inset dan Index peta Inset peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Index peta merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.

29 Contoh Inset Peta

30 Contoh Indeks Peta

31 Komponen Peta (3) Sumber/keterangan riwayat peta, meliputi penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi peta, tanggal/tahun pengambilan data, tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan. Grid atau graticule, untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di peta atau untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta

32 Simbol Simbol adalah gambar atau tanda yang mempunyai makna/arti. Simbol merupakan penyederhanan objek geografis karena untuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu yang sebenarnya. Menurut bentuknya, simbol dapat dikelompokkan menjadi: simbol titik, simbol garis, dan simbol area/luasan

33 Numeric Scale (Skala Angka)
Numeric scale (skala angka atau skala pecahan) atau Representative Fraction adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan. Contoh: 1: Satu satuan panjang pada peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan kali satuan panjang 1 cm di peta menggambarkan jarak cm = 1 km di lapangan.

34 Graphic Scale (Skala Grafis)
Graphic scale (skala grafis atau skala batang), dinyatakan dalam suatu garis lurus yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama panjang dan pada garis tersebut dicantumkan ukuran jarak sesungguhnya di lapangan dalam satuan tertentu, misalnya meter, kilometer, mil, dsb. Contoh: Km 1 2 3

35 Mengubah Skala dari Skala Grafis ke Skala Angka
Km 1 2 3 Misal, jarak 0 ke 1 = jarak 1 ke 2 = jarak 2 ke 3 = 2,5 cm di peta menggambarkan jarak sesungguhnya 1 km di lapangan  2,5 cm : 1 km = 2,5 cm : cm = 1 cm : cm = 1 :

36 Ellipsoid Referensi Untuk mempermudah penghitungan, permukaan fisik bumi diganti dengan permukan yang teratur dengan bentuk dan ukuran yang mendekati bumi, disebut Ellipsoid Referensi. a b a = jari-jari equator atau setengah sumbu panjang b = setengah sumbu pendek f = (a-b)/a = penggepengan

37 Datum Geodetik (1) Datum geodetik adalah sejumlah parameter (misal: a, b, f) yang digunakan untuk mendefinisikan bentuk dan ukuran ellipsoid referensi yang digunakan untuk pendefinisian koordinat geodetik, serta kedudukan dan orientasinya dalam ruang terhadap fisik bumi.

38 Datum Geodetik menurut Luas Area (1)
Lokal, untuk daerah yang tidak terlalu luas. Contoh di Indonesia: Datum Genoek, DGN 95 (Datum Geodetik Nasional 1995). Regional, untuk daerah yang relatif luas biasanya digunakan bersama oleh negara yang berdekatan hingga negara yang terletak dalam satu benua. Contoh: NAD (North-American Datum) 1983, European Datum 1989.

39 Datum Geodetik menurut Luas Area (2)
Global, untuk seluruh permukaaan bumi, yaitu WGS (World Geodetic System). WGS direalisasikan dan dipantau oleh NIMA (National Imagery and Mapping) Amerika Serikat.  Dimulai dengan WGS 60, WGS66, WGS 72, dan terakhir WGS 84. WGS 84 adalah sistem yang saat ini digunakan oleh sistem satelit navigasi GPS.

40 Proyeksi Proyeksi peta merupakan suatu fungsi yang merelasikan koordinat titik-titik yang terletak di atas permukaan suatu kurva (ellipsoid, bola) ke koordinat titik-titik yang terletak di atas bidang datar. Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan: azimuthal (zenithal), kerucut (conical), silinder (cylindrical). Berdasarkan kedudukan sumbu simetris bidang proyeksi: normal, miring, transversal (equatorial)

41 Proyeksi Azimuthal (Zenithal)
Proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai proyeksinya.

42 Proyeksi Kerucut (Conical)
Proyeksi yang menggunakan bidang kerucut (didatarkan) sebagai proyeksinya.

43 Proyeksi Silinder (Cylindrical).
Proyeksi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder (didatarkan)

44 Proyeksi Normal Sumbu simetrinya berimpit dengan sumbu bumi

45 Proyeksi Miring (Oblique)
Sumbu simetrinya membentuk sudut dengan sumbu bumi.

46 Proyeksi Transversal (Equatorial)
Sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak pada bidang equator.

47 Peta Ideal Equidistance, jarak-jarak di peta setelah diperhitungkan dengan skalanya harus sama dengan jarak sebenarnya. Equivalen, luas bidang yang digambar di peta setelah diperhitungkan dengan skalanya harus sama dengan keadaan yang sebenarnya. Conform, sudut atau arah dan bentuk unsur yang digambar di peta harus sama dengan sudut atau arah dan bentuk unsur di permukaan bumi

48 Universal Transverse Mercator (UTM)
Metode proyeksi: silinder, transversal, konform. Seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 60 zone, setiap zone dibatasi 2 meridian selebar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri, mulai dari 180°BB sampai dengan 180°BT. Batas lintang dalam sistem koordinat ini 80°LS sampai dengan 84°LU, terdiri atas bagian-bagian selebar 8°, mulai dari 80°LS ke utara dengan notasi C, D, E,…,X (kecuali huruf I dan O).

49 Zone UTM Seluruh Dunia

50 Zone UTM Wilayah Indonesia
Indonesia: 93°BT - 141°BT; 11°LS - 6°LU

51 Menghindari Koordinat Negatif dalam Proyeksi UTM
Setiap meridian tengah dalam tiap zone diberi nilai mT (meter timur). Untuk nilai-nilai ke arah utara, ekuator dipakai sebagai garis datum dan diberi nilai 0 mU (meter utara). Untuk perhitungan ke arah selatan ekuator diberi nilai mU.

52 UTM

53 Sistem Koordinat Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan yang menentukan bagaimana koordinat-koordinat yang bersangkutan merepresentasikan titik-titik. Jenis sistem koordinat: Sistem koordinat lokal Sistem koordinat kartesian Sistem koordinat global Sistem koordinat geodetik

54 Sistem Koordinat Kartesian
Koordinat Kartesian 2 dimensi memiliki pusat di O dan 2 sumbu koordinat yang saling tegaklurus, yaitu x dan y. Koordinat Kartesian 3 dimensi berpusat di O dan memiliki sumbu x, y dan z.

55 Sistem Koordinat Geodetik (1)
Sistem koordinat ini mengacu pada permukaan suatu bentuk ellipsoid tertentu dan tergantung juga pada ukuran, bentuk dan orientasi tiga dimensi ellipsoid. Posisi suatu titik pada sistem koordinat geodetik ditentukan oleh lintang geodetik (latitude), bujur geodetik (longitude) dan tinggi di atas permukaan ellipsoid

56 Sistem Koordinat Geodetik (2)

57 Sistem Koordinat Geodetik (3)
Lintang geodetik (L) suatu titik adalah sudut lancip yang dibentuk oleh normal ellipsoid yang melalui titik tersebut dengan bidang ekuator (-900≤L≤+900). Bujur geodetik (B) adalah sudut yang dibentuk antara meridian lokal dengan meredian referensi Greenwich (00≤B≤1800E dan W≤B≤00 ). Tinggi suatu titik di atas ellipsoida dihitung sepanjang normal ellipsoid yang melalui titik tersebut.

58 Tugas: Download Lampiran PPRI No. 10 Tahun 2000

59


Download ppt "PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google