Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODE PENELITIAN SOSIAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODE PENELITIAN SOSIAL"— Transcript presentasi:

1 METODE PENELITIAN SOSIAL
Kerangka teoritis

2 PERBEDAAN PARADIGMA PENELITIAN
Perbedaan paradigma penelitian paling tidak dapat dilihat paling tidak pada dua aspek utama: Posisi dan peran teori Cara pandang terhadap fenomena Perbedaan dalam dua aspek tersebut mempunyai implikasi pada perbedaan dan perumusan definisi teori. Pembahasan mengenai definisi teori dalam hal ini menggunakan kerangka berfikir penelitian kuantitatif.

3 PENGERTIAN TEORI (MENURUT KELLINGER)
Teori merupakan kumpulan konstruk atau konsep, definisi, peoposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui hubungan antar variabel dengan tujuan untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena alam

4 Lanjutan Ada tiga hal pokok yang diungkap dalam definisi teori:
Elemen teori terdiri dari construct, konsep, definisi, dan proposisi. Elemen teori memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena hubungan antar variabel. Tujuan teori adalah utk menjelaskan dan memprediksi fenomena alam

5 CONCEPT-CONTRUCT Konsep dan konstruk keduanya merupakan elemen teori
Keduanya sering ambigu Konsep dan konstruk merupakan dasar pemikiran peneliti yang dikomunikasikan pada orang lain. Peneliti perlu merumuskan konsep atau konstruk agar dapat direplikasi atau di extensi oleh peneliti lain

6 Lanjutan Misal peneliti menguji apakah kemampuan berkomunikasi mempunyai pengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa? Agar dapat dinyatakan dalam rumusan masalah penelitian yang jelas/tdk ambigu dan merupakan hipotesis yang diuji melalui pengumpulan dan analisis data, perlu kejelasan apa yang dimaksud dengan kemampuan komunikasi? Prestasi akademik yang mana? Siapa yang dimaksud mahasiswa? Pertanyaan tersebut terkait dengan konsep dan konstruk.

7 KONSEP Mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena. Merupakan abstraksi dari realitas yang tersusun dengan mengklasifikasikan fenomena-fenomena (a.L. Berupa obyek, kejadian, atribut atau proses yang memiliki kesamaan karakteristik.

8 Lanjutan Misalnya prestasi akademik merupakan konsep yang mengekspresikan abstraksi kemampuan beajar mahasiswa antara lain dalam: mengerjakan matematika ekonomi, menyusun laporan keuangan, membuat bagan arus prosedur akuntansi

9 Lanjutan Konsep mempunyai tingkat abstraksi yang bersifat progresif tergantung pada mudah tidaknya fenomena-fenomena yang diabstraksikan dapat diidentifikasi.

10 Lanjutan Misal: aktiva tetap perusahaan berupa tanah, gedung, peralatan, dan kendaraan merupakan konsep-konsep yang mudah diidentifikasi, karena aktiva tersebut merupakan wujud fisik yang mudah diamati. Aktiva tetap juga merupakan konsep yaitu merupakan penggolongan aktiva2 yang mempunyai karakteristik: Dimiliki oleh perusahaan Mempunyai umur lebih dari 1 tahun Digunakan utk operasi perusahaan tdk utk dijual.

11 Lanjutan Antara tanah dan aktiva tetap mempunyai perbedaan abstraksi
Aktiva tetap lebih abstrak dibanding konsep tanah Konsep motivasi kerja, kepuasan kerja, sikap thd pekerj lebih abstrak dibanding konsep tanah dan aktiva tetap Konsep yang lebih abstrak dinamakan construct.

12 CONSTRUCT Sebenarnya bukan hanya merupakan konsep yang lebih abstract, melainkan mempunyai makna tambahan yang sengaja diadopsi untuk keperluan ilmiah. Mis: kepuasan sebagai konsep merupakan abstraksi dari pengamatan terhadap fenomena psikologis yang dirasakan seseorang

13 Lanjutan Kepuasan sebagai suatu construct ilmiah mempunyai makna yang berbeda karena kepuasan sbg suatu construct merupakan abstraksi dari beberapa fenomena yang diamati dari beberapa dimensi. Pernyataan psikologis puas atau tidak atau tidakpuasnya seseorang dapat disebabkan oleh tanggapan seseorang terhadap berbagai macam obyek salah satunya thd pekerjaan, yang selanj kita sebut sbg construct.

14 Lanjutan Construct kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena psikologis seseorang terhadap pekerjaan yang dapat diamati berdasar persepsi yang bersangkutan terhadap berbagai demensi lingkungan pekerjaan antara lain: Tugas yang dikerjakan Atasannya Rekan sekerja Kompensasi pekerjaan Promosi karier Masing masing dimensi lingkungan pekerjaan tersebut merupakan dimensi-dimensi konstruk kepuasan yang tersusun menjadi konstruk yang lebih abstrak yaitu kepuasan kerja.

15 Lanjutan Construct sengaja digunakan secara sistematik untuk penelitian ilmiah melalui dua cara: Mengoperasionalisasikan construct ke dalam konsep-konsep yang dapat diamati dan diukur menjadi variabel-variabel penelitian. Menghubungkan construct yang satu dengan construct yang lain menjadi suatu konstruksi teori.

16 Lanjutan Constuct: kepuasan kerja Dimensi:
Kepuasan pada tugas: konsep: rutinitas, kompleksitas, kegunaan, kesesuaian, tantangan Demensi kepuasan pada atasan: konsep: pengaruh, intelegensi, prestasi, perhatian, tanggung jawab. Dimensi kepuasan pada rekan: stimulasi, ambisi, loyalitas, sikap, tanggung jawab. Dimensi kepuasan pada kompensasi: konsep: kewajaran, kesesuaian, keinginan, keamanan, nilai.

17 VARIABEL DAN CONSTRUCT
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Costruct adalah abstraksi dari fenomena-fenomena nyata yang diamati Variabel merupakan proxi construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai Variabel memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena yang digeneralisasi dalam construct

18 NILAI VARIABEL Variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai tergantung pada construk yang diwakili. Contoh variabel: sikap, motivasi, prestasi akademik, absensi. Sikap mahasiswa dinilai dengan negatif-positif. Motivasi belajar mahasiswa dinilai tinggi, sedang, kurang. Prestasi akademik: sangat memuaskan, memuaskan, kurang memuaskan

19 VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian dapat diklasifisikan berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar variabel: Variabel independen Variabel dependen Variabel moderating Variabel intervening

20 VARIABEL INDEPENDEN DAN DEPENDEN
Variabel independen: tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Sesuai dengan fenomena sosial yang dijelaskan, bentuk hubungan antara variabel independen dengan dependen dapat bersifat negatif atau positif.

21 Lanjutan Variabel independen disebut juga ‘variabel yang diduga sebagai sebab’ (presumed cause variabel) dari variabel dependen yaitu’variabel yang diduga sebagai akibat (presummed effect variable). Variabel independent disebut sebagai variabel yang mendahului (antecedent variable) dan variabel dependen sebagai variabel konsekuensi (consequent variable)

22 Lanjutan Pengaruh pemecahan saham (iv) terhadap harga saham (dv).
Pengaruh pengumuman right issue (iv) terhadap tingkat keuntungan (dv) dan likuiditas saham (dv) Pengaruh desentralisasi (iv) dan karakteristik ssistem informasi akuntansi manajemen (iv) terhadap kinerja manajerial (dv)

23 VARIABEL MODERATING Tipe variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dan dependen. Merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel Sifat atau arah hubungan antara iv dan dv kemungkinan negatif atau positif tergantung variabel moderating, o.K.I variabel moderating dinamakan pula dengan variabel contingency.

24 Lanjutan PARTISIPASI ANGGARAN KINERJA (DV) STRUKTUR ORGANISASIONAL

25 VARIABEL INTERVENING Variable intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara iv dan dv menjadi hubungan tidak langsung. Var ini merupakan variabel yang terletak diantara iv dan dv sehingga iv tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi dv. MOTIVASI KINERJA PARTISIPASI

26 SKALA NILAI VARIABEL Variabel umumnya diukur dengan skala nilainya, variabel penelitian diklasifikasikan menjadi: variabel kontinyu (continuous variable) dan variabel kategori (categorical variable). Variabel kontinyu adl tipe variabel penelitian yang teratur dalam kisaran tertentu. Nilai dalam variabel kontinyu setidaknya menggambarkan peringkat atau jarak berdasarkan skala pengukuran tertentu.

27 Lanjutan Skala pengukuran nilai variabel kontinyu dapat berupa:
Perbedaan lebih atau kurang; tinggi-sedang-rendah. Skor nilaiyang berbeda dan mempunyai jarak 1-7 (tipe skala ini sering digunakan dalam penelitian2 keperilakuan.

28 Lanjutan Variabel kategoris: adalah tipe variabel penelitian yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu atau lebih dikenal dengan sebutan skala nominal Skala nilai pada variabel ini hanya merupakan label untuk mengidentifikasi kateori atau kelompok variabel yang bersangkutan. Contoh variabel kategoris dikotomi: jenis kelamin (l/p), perilaku (baik/buruk), sikap (+/-) Variabel kategoris politomis (agama/tk pddk/warga negara)

29 VARIABEL AKTIF DAN VARIABEL ATRIBUT
Variabel aktif adalah variabel-variabel penelitian yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian eksperimen Variabel penelitian yang tidak dimanipulasi disebut dengan dengan variabel atribut, mis jenis kelamin, status sosial, sikap, intelegensi.

30 DEFINISI OPERASIONAL Variabel adalah constuct yang diukur dengan berbagai macam nilai utk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena Definisi operasional adalah penentuan contruct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construk yang lebih baik.

31 TEORI DAN PENELITIAN Penelitian merupakan operasionalisasi metode ilmiah, yaitu metode yang digunakanutk memperoleh pengetahuan ilmiah. Penelitian berperan dalam mengembangkan ilmu. Teori sebagai bagian ilmu dengan demikian juga mempunyai jalinan erat dengan penelitian, penelitian merupakan proses sistematis dalam mengembangkan teori.

32 POSISI DAN PERAN TEORI Perbedaan paradigma antara penelitian kuantitatif dengan penelt kualitatif mempengaruhi posisi dan peran teori dalam penelitian. Ditinjau dari segi tujuan penelt, kedua paradigma tsb memp perbedaan yang prinsip shg meletakkan posisi dan peran teori dengan perlakuan yang berbeda.

33 PENELITIAN KUANTITATIF
Mempunyai tujuan utk menguji atau verifikasi teori, meletakkan teori secara deduktif menjadi landasan dalam penemuan dan pemecahan masalah penelitian. Teori merupakan kerangka dalam penelitian kuantitatif yang melandasi perumusan masalah atau pernyataan pengemb hipotesis, pengujian data dan membuat kesimpulan. Posisi dan peran strategis teori dalam penelitian kuantitatif direfleksikan dalam hasil penelt yang berupa dukungan atau penolakan thd teori

34 PENELITIAN KUALITATIF
Tujuan untuk menyusun teori, memandang teori sebagai proses induksi dari pengamatan terhadap fakta.

35 PENELITIAN INDUKTIF DALAM PARADIGMA KUANTITATIF
Peneliti menguji konstruksi teori Peneliti menguji hipotesis/petanyaan penelitian yang diperoleh dari teori. Peneliti mengoperasionalisasikan konsep/konstruk/variabel Peneliti menggunakan instrumen untuk mengukur variabel-variabel dalam teori

36 PENELITIAN INDUKTIF DALAM PARADIGMA KUALITATIF
Peneliti mengumpulkan informasi. Peneliti menjawab pertanyaan-pertanyaan Peneliti membentuk kategori-kategori. Peneliti mencari teori Peneliti menyusun konstruksi teori atau membandingkan teori dengan teori lain.

37 PROPOSISI Merupakan ungkapan atau pernyataan yangdapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Proposisi yang dirumuskan dnegan maksud utk diuji secara empiris disebut dengan hipotesis.

38 HIPOTESIS Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris

39 Lanjutan Fungsi hipotesis dalam penelitian kuantitatif:
Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris. Hipotesis digunakan sebagai pedoman utk memilih metode-metode pengujian data Hipotesis menjadi dasar utk membuat kesimpulan penelitian.

40 PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Hipotesis dikembangkan dari telaah literatur Cresswell mengemukakan beberapa parameter dalam menelaah literatur: Bagian pendahuluan telaah literatur berisi pengenalan mengenai pokok bahasan dalam telaah literatur dan sistematika pembahasan. Telaah literatur mengenai variabel dalam penelitian(iv,moderating, intervening, dv) Telaah literatur mengenai hubungan antar variabel. Rangkuman literatur.

41 Lanjutan Telaah literatur merupakan sumber utama penyusunan kerangka teoritis suatu penelitian. Telaah literatur bersumber pada penelitian sebelumnya , dismping diarahkan utk memperoleh perspektif ilmiah yang menjadi landasan pengembangan hipotesis, juga dimaksudkan utk menghindari kemungkinan duplikasi dalam penggunaanmetode pengumpulan dan analisis data.

42 MERUMUSKAN KERANGKA TEORITIS
Membahas identifikasi variabel yang relevan dengan masalah penelitian dan diberi nama yang jelas dalam membahas kerangka teoritis. Kerangka teoritis menyatakan sifat arah hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variabel yang diteliti. Kerangka teoritis menjeleskan hubungan atau perbedaan antar variabel penelitian yang divisualisasikan dalam bentuk diagram. Kerangka teoritis menjelaskan perspektif yang menjadi landasan pengembangan hipotesis berdasar pada temuan-temuan penelitian sebelumnya.

43 KITERIA RUMUSAN HIPOTESIS
Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud dapat diuji secara empiris Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasar teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.

44 RUMUSAN HIPOTESIS Pernyataan jika… maka(if then statement)
Hipotesisn nol (null hypothesis): tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti Hipotesis alternatif; ada hubungan antar variabel yang diteliti.


Download ppt "METODE PENELITIAN SOSIAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google