Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFitria Rahmadi Telah diubah "10 tahun yang lalu
2
Step 4 in the 10 steps to successful breastfeeding has a new interpretation in revised Baby Friendly Hospital Initiative Global Criteria (2006) “place babies in skin to skin contact with their mothers immediately following birth for at least one hour and encourage mothers to recognize when their babies are ready to breastfeed, offering help when needed” “place babies in skin to skin contact with their mothers immediately following birth for at least one hour and encourage mothers to recognize when their babies are ready to breastfeed, offering help when needed”
3
TATALAKSANA INISIASI MENYUSU DINI 1. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi saat melahirkan 2. Hindari penggunaan obat kimiawi dalam proses persalinan. 3. Segera keringkan bayi tanpa menghilangkan lapisan lemak putih (verniks). 4. Dalam keadaan ibu dan bayi tidak memakai baju, tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu agar terjadi sentuhan kulit ibu dan bayi dan kemudian selimuti kedua agar tidak kedinginan.
4
5. Anjurkan ibu memberikan sentuhan kepada bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. 6. Biarkan bayi bergerak sendiri mencari puting susu ibunya. 7. Biarkan kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu selama minimal satu jam walaupun proses menyusu telah terjadi. Bila belum terjadi proses menyusu hingga 1 jam, biarkan bayi berada di dada ibu sampai proses menyusu pertama selesai
5
8.Tunda tindakan lain seperti menimbang, mengukur, dan memberikan suntikan vitamin K1 sampai proses menyusu pertama selesai. 9.Proses menyusu dini dan kontak kulit ibu dan bayi harus diupayakan meskipun ibu melahirkan dengan cara operasi atau tindakan lain. 10.Berikan ASI saja tanpa minuman atau cairan lain, kecuali ada indikasi medis yang jelas.
6
What does this mean for APN? There has been a revision of the steps and now there are 58 steps instead of 60.
7
PENTNTUN BELAJAR PERSALINAN NORMAL Steps 1-19 sama BARU--Dihapus LAMA 20. Seka (dengan lembut) muka, mulut dan hidung bayi dengan kasa/kain bersih.
8
BARU 23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memgang lengan dan siku sebelah atas. LAMA 24.Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perimeum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memgang lengan dan siku sebelah atas.
9
BARU 25. Lakukan penilaian (selintas): Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan? Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak dengan aktif? Apakah bayi bergerak dengan aktif? Jika bayi tidak menangis,tidak bernapas atau megap- megap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir). LAMA 26. Lakukan penilaian (selintas): Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan? Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak dengan aktif? Apakah bayi bergerak dengan aktif? Sambil menilai, letakkan bayi di atasa perut ibu dan selimuti bayi. Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap-megap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir) Jika bayi menangis kuat dan aktif, lanjutkan ke langkah selanjutnya.
10
BARU 26. Keringkan tubuh bayi Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut ibu. LAMA 27. Keringkan tubuh bayi, bungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
11
BARU 27. Prtokol sama, tetapi dipilndahkan agar sesuai dengan urutan baru– Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal). LAMA 32. Letakkan kain bersih dan kering pada perut ibu. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).
12
BARU 28. Protokol sama, tetapi dipindahkan agar sesuai dengan urutan baru. LAMA 33. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
13
BARU 29. Protokol sama, tetapi dipindahkan agar sesuai dengan urutan baru. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin). LAMA 34. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).
14
BARU 30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. LAMA 28. Jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat byi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.. Catatan: Untuk memberi sejumlah darah melalaui tali pusat sebaiknya penjepitan setealah satu menit bayi lahir.
15
BARU 31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan. Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.LAMA 29. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.
16
BARU 32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu. LAMA 30. Ganti handuk yang basah dengan handuk/kain baru yang bersih dan kering, selimuti dan tutp kepala bayi dan dibiarkan tali pusat terbuka. Tali pusat tidak perlu ditutup kasa atau diberi yodium tapi dapat dioles dengan antiseptik. Jika bayi mengalami kesulitan bernapas, lihat penatalaksanaan asfiksia. Jika bayi mengalami kesulitan bernapas, lihat penatalaksanaan asfiksia.
17
BARU 33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi. LAMA 31. Berikan bayi kepada ibunya, dan anjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan untuk memulai pemberian ASI dini.
18
BARU 37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial......... Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat: Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat: 1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM 2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh 3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan 4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya 5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi perdarahan, segera lakukan plasenta manual. LAMA 38. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial......... Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat: Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat: 1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM 2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh 3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan 4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya 5. Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir 6. Bila terjadi perdarahan, lakukan plasenta manual.
19
BARU 43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. Sebagian besar Bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30- 60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara. Sebagian besar Bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30- 60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu.LAMA 44.-46. Protokol pengikatan tali pusat tetap sama, tetapi dilakukan sebelum bayi diletakkan di dada ibu dari pada plasenta lahir).
20
BARU 44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukur an bayi, beri tetes mata profilaksis, dan vitamin K 1 1 mg intramuskular di pada kiri anterolateral. LAMA 47.-48. Protokol neonatal dan pemberian ASI sergera dirubah.
21
BARU 45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1, berikan suntikan imunisasi hepatitis B di pada kanan anterolateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa disusukan. Letakaan kambli pada dad ibu bila bayi belum berhasil menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan sampaui bayi berhasil menyusu. LAMA
22
BARU 50. Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali / menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5). LAMA Sebelumnya, belum ada langkah tentang pemeriksaan bayi di langkah 49-52 (evaluasi).
23
1. 1. DADA IBU MENGHANGATKAN BAYI DG TEPAT KEHANGATAN SAAT MENYUSU MENURUNKAN KEMATIAN KARENA HYPOTHERMIA 2. 2. IBU DAN BAYI MERASA LEBIH TENANG, MEMBANTU PERNAFASAN DAN DETAK JANTUNG BAYI LEBIH STABIL. KURANG MENANGIS HINGGA MENGURANGI PEMAKAIAN ENERSI 3. 3. BAYI TERCEMAR BAKTERI IBU YANG TIDAK BERBAHAYA ATAU ADA ANTINYA DI ASI IBU. BAKTERI BAIK INI MEMBUAT KOLONI DI USUS DAN KULIT BAYI MENYAINGI BAKTERI JG LEBIH GANAS DARI LINGKUNGAN Advantages of this new protokol
24
4. BAYI MENDAPATKAN ASI KOLOSTRUM – CAIRAN EMAS YANG KAYA AKAN ANTIBODI DAN ZAT PENTING UNTUK PERTUMBUHAN USUS, KETAHANAN TERHADAP INFEKSI - KELANGSUNGAN HIDUP BAYI INI 5. MAKANAN AWAL YANG BUKAN ASI MENGANDUNG PROTEIN YANG BUKAN PROTEIN SUSU MANUSIA ( MISALNYA SUSU HEWAN), DAPAT SANGAT MENGGANGGU PERTUBUHAN, FUNGSI USUS DAN ALERGI 6. BAYI YANG DIBERIKAN KESEMPATAN MULAI MENYUSU DINI AKAN LEBIH BERHASIL MENYUSU EKSKLUSIF DAN MEMPERTAHANKAN MENYUSUI
25
7.SENTUHAN, KULUMAN/EMUTAN DAN JILATAN BAYI PADA PUTING IBU AKAN MERANGSANG KELUARNYA OKSITOSIN YG PENTING UNTUK BEBERAPA HAL: 1.MENYEBABKAN RAHIM BERKONTRAKSI MEMBANTU PENGELUARAN PLASENTA DAN MENGURANGI PERDARAHAN IBU 2.MERANGSANG HORMON LAIN MEMBUAT IBU MENJADI TENANG, RILEKS DAN MENCINTAI BAYI, MENINGKATKAN AMBANG NYERI, EUPHORIA 3.MERANGSANG PENGALIRAN ASI DARI PAYUDARA 8.IBU DAN AYAH AKAN MERASA SANGAT BAHAGIA BERTEMU DENGAN BAYINYA PERTAMA KALI SEPERTI INI AYAH DAPAT MENGAZANKAN ANAKNYA DIDADA IBUNYA
26
MERANGKAK MENCARI PAYUDARA MERANGKAK MENCARI PAYUDARA 5 TAHAPAN PERILAKU SEBELUM MENYUSU PERILAKU SEBELUM MENYUSU Berlangsung beberapa menit sampai satu jam bahkan lebih Berlangsung beberapa menit sampai satu jam bahkan lebih 1.Dalam 30’ pertama : ISTIRAHAT KEADAAN SIAGA sekali-kali melihat ibunya, menyesuaikan dg lingkungan 2.Antara 30’-40’ : MENGELUARKAN SUARA, MEMASUKKAN TANGAN KE MULUT, GERAKAN MENGISAP 3.MENGELUARKAN AIR LIUR 4.BERGERAK KEARAH PAYUDARA DG KAKI MENEKAN PERUT IBU AREOLA SEBAGAI SASARAN. MENJILAT-JILAT KULIT IBU Sampai di ujung sternum : MENGHENTAK-HENTAKAN KEPALA KEDADA IBU, MENOLEH KEKANAN KIRI, MENYENTUH PUTINGSUSU DG TANGANNYA 5. MENEMUKAN, MENJILAT, MENGULUM PUTING, MEMBUKA MULUT LEBAR DAN MELEKAT DG BAIK
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.