Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

OLEH : MELIA DIANINGRUM, SE, M.Si

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "OLEH : MELIA DIANINGRUM, SE, M.Si"— Transcript presentasi:

1 OLEH : MELIA DIANINGRUM, SE, M.Si
PEMILIHAN STRATEGI OLEH : MELIA DIANINGRUM, SE, M.Si

2 Pemilihan strategi korporat
Pengertian strategi korporat (corporate level strategy) Adalah berbagai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan menjalankan usaha di berbagai pasar (multiple markets) (Barney dan Hesterly, 2008). Contoh : Unilever : perusahaan global memasarkan produknya di berbagai negara (multiple markets) dengan tujuan memperoleh profitabilitas yang maksimum bagi para pemegang saham. Bakrie Brothers : menjalankan usaha pada berbagai bidang industri (pertambangan batu bara, stasiun TV, properti, dll).

3 Grand strategy pada tingkat korporat
Sumber : Wheelen dan Hunger, 2004. GROWTH - Concentration : Vertical growth Horizontal growth - Difersification : Concentric Conglomerate STABILITY - Paused / Proceed with caution - No Change profit RETRECHMENT - Turnaround Captive Company - Divestment - Bankruptcy / Liquidation

4 Jenis-jenis Strategi Korporat
Strategi korporat dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori orientasi strategi yang sering disebut sebagai grand strategy (Wheelen dan Hunger, 2004). Ketiga grand strategy tersebut adalah : Strategi pertumbuhan (growth strategies) Strategi stabilitas (stability strategies) Strategi penciutan usaha (retrenchment strategies) Penjelasannya : Strategi Pertumbuhan → perusahaan mengembangkan aktivitas usaha baik melalui konsentrasi di dalam industri yang sekarang ini dijalankan oleh perusahaan maupun melakukan diversifikasi dengan memasuki industri baru di luar industri yang selama ini menjadi domain bisnis perusahaan.

5 Pada saat perusahaan memilih strategi pertumbuhan melalui konsentrasi di bidang industri di mana perusahaan beroperasi selama ini, maka perusahaan dapat menggunakan : strategi integrasi vertikal (vertical integration) maupun strategi integrasi horizontal (horizontal integration). Integrasi vertikal (vertical integration) Perusahaan dikatakan melakukan integrasi vertikal apabila perusahaan memperluas cakupan usaha dilakukannya dengan cara menguasai rantai pasokan bahan baku atau menguasai rantai distribusi produk perusahaan. Contoh : Salim group sebagai pemegang saham mayoritas pada Indofood di tahun an, melakukan integrasi ke belakang (backward integration) dengan menguasai rantai pasokan bahan baku mi instan yang dipasok oleh PT.Bogasari dimana mayoritas saham Bogasari juga dimiliki oleh Salim Group. Pertamina melakukan forward integration melalui penugasan bahan bakar minyak sejak eksplorasi sampai penjualan bahan bakar minyak ke konsumen akhir.

6 Perusahaan memilih strategi integrasi vertikal dengan tujuan memaksimalkan nilai tambah (value added) di dalam wilayah kegiatan perusahaan. b. Integrasi Horizontal Strategi ini dapat diterapkan oleh perusahaan dengan cara memperluas pasar perusahaan ke area geografis pemasaran yang baru atau dengan meningkatkan rentang lini produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar yang saat ini dilayani oleh perusahaan. Integrasi horizontal dapat dilakukan baik dengan proses akuisisi atau merger dengan tujuan memperoleh keunggulan kompetitif yang berasal dari skala usaha yang lebih besar atau cakupan usaha yang lebih luas.

7 Strategi pertumbuhan lainnya dapat dilakukan perusahaan melalui pemilihan STRATEGI DIVERSIFIKASI (diversification) yaitu proses untuk menambah satu atau lebih bisnis baru ke dalam portofolio usaha perusahaan, yang berbeda dengan bidang usaha perusahaan saat ini. Contoh : Wings food Tujuan dari berbagai penerapan strategi tersebut adalah terjadinya maksimalisasi laba perusahaan dalam jangka panjang. Strategi pada level korporasi juga akan menjadi acuan bagi pengembangan strategi pada unit bisnis dan strategi fungsional perussahaan. Strategi diversifikasi terbagi jadi 2 yaitu diversifikasi yang berkaitan dengan bisnis yang saat ini dijalankan oleh perusahaan (concentric diversification) maupun diversifikasi yang tidak berhubungan dengan bisnis saat ini dijalankan perusahaan (unrelated diversification/conglomeration). Penjelasan:

8 Diversifikasi berhubungan (concentric diversification)
Perusahaan dapat melakukan diversifikasi ke industri yang berhubungan dengan industri tempat perusahaan beroperasi saat ini dengan tujuan memperoleh sinergi dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Strategi ini sangat cocok digunakan oleh perusahaan yang saat ini memiliki posisi persaingan yang sangat baik tetapi beroperasi di industri yang memiliki daya tarik rendah. Konglomerasi (conglomeration) Merupakan bentuk diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan memasuki industri baru yang tidak berhubungan dengan industri perusahaan saat ini (unrelated diversification). Contoh : kelompok Sinar Mas melakukan konglomerasi dengan membentuk usaha pabrik kertas, perusahaan kimia, bank, asuransi, perusahaan minyak dll. Tujuannya: meningkatkan nilai perusahaan dengan memasuki berbagai industri yang sedang mengalami pertumbuhan dengan memanfaatkan daur/siklus hidup industri (industry life cycle).

9 2. Strategi Stabilitas Ditandai oleh berlanjutnya operasi perusahaan dengan aktivitasnya saat ini tanpa disertai dengan perubahan arah signifikan dalam pengelolaan usaha perusahaan (tidak ada penambahan produk baru maupun pasar yang baru). Strategi ini akan berhasil dalam jangka pendek terutama bagi perusahaan yang melayani ceruk/relung pasar (market niche). Tetapi jika relung pasar tersebut sudah menarik pesaing yang lain maka strategi ini bisa membahayakan perusahaan tersebut. Contoh : beberapa Bank Swasta di Indonesia yang sudah memiliki relung pasar selama ini seperti : Bank Niaga, Bank NISP, Bank Jabar Banten harus merelakan sebagian sahamnya diambil oleh perusahaan asing pada saat persaingan bank sudah terbauka dengan beroperasinya bank-bank asing di Indonesia. Bank Niaga diakuisisi oleh CIMB Group-Malaysia, Bank NISP diakuisis oleh OCBC Bank Singapore dan saham Bank Jabar Banten (BJB) sebagian sudah dikuasai asing.

10 Menurut Wheelen dan Hungermenyebutkan beberapa strategi yang termasuk dalam kelompok strategi stabilitas : Pause with caution strategy Pada saat perusahaan memilih strategi ini, perusahaan memutuskan untuk berhenti meneruskan strategi pertumbuhannya karena pertumbuhan usaha yang dialami perusahaan melebihi apa yang diperkirakan sebelumnya (Wheelen dan Hunger, 2004). Hal ini mengakibatkan perusahaan tidak mampu lagi mengelola perubahan secara efektif. Contoh : Dell Computer Corporation pernah mengalami pertumbuhan usaha 285% selama dua tahun berturut-turut dimana pertumbuhan yang sangat cepat tersebut mengakibatkan Dell tidak mampu mengelola karyawannya yang menjual PC di 95 negara.

11 b. No Change Strategy Merupakan suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru, atau dengan kata lain perusahaan memilih untuk melanjutkan operasi dan kebijakan perusahaan saat ini karena perubahan lingkungan eksternal di masa mendatang relatif telah dapat diramalkan perusahaan. Strategi ini dipilih oleh perusahaan yang sudah tidak lagi mengalami pertumbuhan tetapi masih bisa profit. Contoh : perusahaan tekstil dan garmen. 3. STRATEGI PENCIUTAN USAHA Perusahaan mempertimbangkan memilih strategi penciutan usaha (retrenchment strategy) manakala perusahaan memiliki berbagai kelemahan pada beberapa produk atau seluruh lini produk sehingga perusahaan tidak dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang mengakibatkan kinerja perusahaan memburuk yang tercermin dari penurunan penjualan dan laba secara terus-menerus.

12 Beberapa strategi yang termasuk dalam kelompok penciutan strategi :
Turnaround Strategy Pada saat perusahaan strategi ini, perusahaan menekankan untuk melakukan perbaikan terhadap efisiensi operasional yang dirasakan sebagai masalah utama bagi perusahaan. Contoh : Strategi ini pernah dijalankan oleh IBM yang mengalami penurunan penjualan sangat tajam pada awal tahun 1990-an. b. Divestmen Strategy Strategi ini dilakukan dengan cara menjual perusahaan ke perusahaan lain dengan tujuan memperoleh harga jual yang baik bagi para pemegang saham dengan harapan karyawan perusahaan masih bisa bekerja di perusahaan setelah perusahaan terjual.

13 Motif perusahaan dalam melakukan divestasi dapat dikelompokkan ke dalam 5 kelompok motif :
Perusahaan menjual bagian dari unit bisnisnya dengan tujuan untuk lebih fokus pada bisnis intinya. Perusahaan melakukan divestasi untuk memperoleh dana bagi pengembangan usaha intinya. Perusahaan menjual bagian-bagian perusahaan dengan perhitungan bahwa penjualan bagian-bagian perusahaan tersebut bisa memiliki nilai besar dibandingkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan melakukan penjualan unit bisnisnya dengan tujuan melakukan stabilisasi bisnis karena anak perusahaan yang dijual merupakan anak perusahaan yang memiliki pasar yang sangat fluktuatif. Perusahaan melakukan penjualan salah satu atau beberapa unit bisnis karena unit-unit bisnis tersebut menunjukkan kinerja keuangan yang semakin menurun.

14 C. BANKRUPTCY/ LIQUIDATION STRATEGY
Perusahaan dinyatakan pailit dan harus mengalami likuidasi pada saat perusahaan tidak bisa lagi memenuhi kewajibannya kepada para kreditor. Likuidasi dapat dilakukan dengan 2 cara : Voluntary liquidation (likuidasi secara sukarela) Compulsory liquidation (likuidasi yang ditentukan oleh pengadilan)


Download ppt "OLEH : MELIA DIANINGRUM, SE, M.Si"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google