Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAmran Febrina Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
BELAJAR biologi BARENG-BARENG YUK UNTUK UN
2
Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi
Biologi mempelajari kehidupan pada berbagai tingkatan organisasi, yaitu: Molekul DNA, Gen Sel Bakteri, Saraf, dsb Jaringan Kulit, Otot, Epitel, dsb Organ Ginjal, Hati, Mata, Kulit Sistem Organ Ekskresi, Respirasi, Sirkulasi, Imun, dsb Individu Organisme Populasi Kumpulan organisme sejenis Komunitas Kumpulan berbagai organisme Ekosistem Interaksi faktor biotik dengan abiotik Biosfer Kumpulan ekosistem
3
Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi
Biologi mencakup berbagai bidang yang merupakan cabang-cabang biologi. Contoh: Genetika Sitologi Histologi Morfologi Anatomi Fisiologi Taksonomi Ekologi Evolusi Mikrobiologi 11. Zoologi Botani Malakologi Virologi Bakteriologi Mikologi Entomologi Ornitologi Mamologi Embriologi Algologi Biologi Kelautan Bioteknologi Helmintologi Farmakologi Klimatologi Ginekologi
4
Contoh Perambahan dan perusakan hutan di Papua, menyebabkan menurunnya jumlah spesies Paradisaea minor, permasalahan merupakan objek biologi di tingkat …. Peristiwa tanah longsor dan banjir sering terjadi di beberapa daerah sebagai dampak kerusakan lingkungan. Permasalahan kerusakan lingkungan merupakan kajian biologi dibahas pada tingkat... Virus Tungro merupakan hama tanaman padi yang perantaranya adalah Wereng Hijau. Secara Biologis hama-hama tersebut dipelajari dalam cabang ilmu …. Mewabahnya penyakit kaki dan mulut pada hewan ternak di pulau Madura Penularan penyakit dari hewan ke manusia akibat dari bakteri yang berevolusi akibat interaksi dekat antara hewan dengan manusia. Menurunnya jumlah aneka primata akibat pengalihan fungsi hutan menjadi lahan kelapa sawit.
5
Contoh Bencana banjir yang melanda Jakarta bulan Januari lalu akibat dari rusaknya lingkungan di area Bopunjur (Bogor, Puncak, dan Cianjur) Kebutuhan hormon Insulin yang tinggi sehingga dilakukan teknik transfer gen ke dalam plasmid bakteri E. coli Pencemaran logam berat di perairan teluk Jakarta, hasil buangan limbah industri Dari hasil pemeriksaan di laboratorium, darah Pak Amin teridentifikasi kadar glukosanya tinggi. Mengembalikan fungsi hutan sebagai tempat menyimpan cadangan air melalui aktivitas reboisasi setelah terjadi kebakaran hebat Iritasi kulit akibat terbakar sinar matahari saat berenang di laut Perbanyakan tanaman anggrek dalam jumlah besar dengan menggunakan prinsip totipotensi, mengingat perbanyakan dengan biji relatif sulit
6
Ciri Jamur Struktur dan Fungsi Tubuh Organisme eukariotik
Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof Saprofit, pengurai sampah organik Parasit, merugikan organisme lain Simbiosis, saling menguntungkan
7
Ciri Jamur Tubuh jamur Reproduksi: Vegetatif: miselium dan hifa
Generatif: badan buah Reproduksi: Vegetatif: spora, membelah diri, fragmentasi, konidiospora Generatif: konjugasi, askopora, basidiospora
8
Fungi (mikologi) multiselular berbentuk benang (hifa) dan bercabang (miselium) eukariotik, heterotrof dan ekstraselular 1. Ascomycotina, punya askus, hifa bersekat, Co: Penicilium, Aspergilus, Neurospora, Aspergillus, dan Saccharomyces. 2. Basidiomycotina, punya basidium, hifa bersekat, Co: Jamur besar-besar seperti payung/kipas seperti Auricularia, Ganoderma, Volvariella, kecuali jamur api (Ustilago) dan jamur karat (Puccinia) 3. Zygomycotina, punya zigospora, hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang Co: Rhizopus, Mucor 4. Deuteromycotina, ukuran mikroskopis, tidak punya reproduksi seksual (Fungi imperfectia), aseksualnya dengan blastospora (tunas). Co: Mallasezia, Tinea
9
Menjelaskan peran Virus bagi kehidupan manusia
No Nama Virus Penyakit 1. Measles Virus Luka cacar pada seluruh tubuh 2. Herpes Simplex Virus Gelembung-gelembung kecil pada kulit 3. Human Papilloma Virus Kutil pada kulit 4. Mumps Virus Gondok pada kelenjar tiroid 5. Dengue Virus Demam berdarah 6. Polio Virus Kelumpuhan pada alat motorik 7. Varicella zoster virus Cacar Air 8. Orthomyxovirus Influenza 9. H5N1 Flu Burung 10. Coxsachie Virus Penyakit kuku dan mulut pada ternak 11. Rhabdovirus Rabies
10
PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA) Menyerupai hewan (aktif bergerak), eukariotik, uniselular, heterotrof 1, 5 = Flagelata/mastigofora, Bulu cambuk, Euglena dan Tripanosoma 2,6 = Ciliata, rambut getar, Paramaecium 3,4 = Rhizopoda/sarcodina, kaki semu, Amoeba Sporozoa tanpa alat gerak, Plasmodium (malaria)
11
Protista Mirip Tumbuhan (Algae) Protista mirip tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton, sedangkan Protista mirip tumbuhan multiselular sering disebut alga Jenis Algae Warna Dominan Pigmen Contoh Manfaat 1 Euglenophyta Hijau klorofil Euglena Fitoplankton 2 Pyrrophyta Cokelat merah dinosantin, fikobilin Noctiluca, Gymnodinium Blooming jadi red tide, dpt membunuh ikan dan hewan 3 Chrysophyta Keemasan santofil Navicula, Synura, Diatome Bahan peledak, campuran semen, isolasi, saringan 4 Rhodophyta Kemerahan fikoeritrin Euchema, Gellidium Penghasil gelatin utk agar2 5 Phaeophyta Kecokelatan fukosantin Sargassum, Laminaria, Macrocystis Laminaria: yodium obat gondok Macrocystis: bahan pengental utk es krim 6 Chlorophyta Chlorella, Ulva, Spirogyra Chlorella dan Ulva: Makanan gizi tinggi
12
MONERA bersifat prokariotik, bakteri dan alga biru
Eubacteria Merugikan Tipus (Salmonella typhii) Kolera (Vibrio cholerae) Lepra (Mycobacterium leprae) Disentri (Shigella dysentriae) TBC (Mycobacterium tuberculosis) Pneumonia (Diplococcus pneumoniae) Sifilis (Treponema pallidum) Gonorea (Neisseria gonorrhoe) Tetanus (Clostridium tetani) Pes (Pasteurella pestis) Toxic makanan kaleng (Clostridium botulinum) Menguntungkan Yogurt Lactobacilus bulgaricus Streptococcus thermophilus Fiksasi N2 (Rhizobium sp) Membentuk Nitrat Nirosococcus dan Nitrosomonas Nata de coco (Acetobacter xylinum) Antibiotik (Streptomycin griceus) Pembusukan makanan di usus besar dan pembentukan vit K (Escherecia coli) Aseton & Butanol (Clostridium acetobutylicum) Botoks (Clostridium botulinum) Alga HB (Cyanobacteria) Mengikat N2 (Anabaena, Nostoc) PST (Spirulina)
13
Tumbuhan berspora Bryophyta dan Pteridophyta
LUMUT 1. Akar semu 2. Atrakeofita (tanpa xilem/ploem0 3. Daun kecil-kecil 4. Sporogonium (kotak spora) 5. Gametofit Dominan PAKU Akar serabut Batang ada xilem/ploem Daun berspora, yang muda menggulung Sporangium Sporofit Dominan
14
BEDA LUMUT PAKU
15
TUMBUHAN BERBIJI GYMNOSPERMAE (BIJI TERBUKA) Pembuahan tunggal
Alat strobilus Akar tunggang Berkambium Daun tajam/konifer ANGIOSPERMA (BIJI TERTUTUP) Pembuahan ganda Alatnya bunga Dikotil (akar tunggang dan berkambium, daun menjari/menyirip, bunga 3/4) Monokotil (serabut, tak berkambium, daun sejajar, bunga 3/5
16
Gymnospermae (Biji Terbuka) Angiospermae (Biji Tertutup)
Spermatophyta Bagian Tumb Gymnospermae (Biji Terbuka) Angiospermae (Biji Tertutup) Akar Tunggang Monokotil : Serabut Dikotil : Tunggang Batang Tegak lurus dan bercabang Monokotil : Tidak bercabang Dikotil : Bercabang Daun Majemuk & tidak lebar Bervariasi dan pada umumnya lebar Bunga Belum ada, bijinya terlihat Sudah ada, biji tidak terlihat karena tertutup daging buah Anatomi Akar & batang sudah berkambium Pembuluh angkut bertipe kolateral terbuka Monokotil : Tidak berkambium : Kolateral Tertutup Dikotil : Berkambium : Kolateral Terbuka Klasifikasi Gingkoinae (Gingko biloba) Gnetinae (Gnetum gnemon) Cycadinae (Cycas rumpii) Coniferae (Damar, Pinus) Dikotil Monokotil
17
Cycadinae Mirip palem Berkayu Cabangnya sedikit Tulang daun menyirip
Daun muda menggulung Sporofil tersusun dalam strobilus di ujung batang (terminal) Contoh Pakis Haji (Cycas rumphii)
18
Coniferae Habitus: pohon, perdu, semak Tajuk menyerupai kerucut
Daun berbentuk jarum Tinggi bercabang Berkayu Contoh: Pinus, Damar, Cemara
19
Gnetinae Berkayu Ada yang bercabang Ada yang tidak bercabang
Bunga berkelamin tunggal, terdapat di dalam ketiak daun pelindung yang besar Contoh: Gnetum gnemon (melinjo) Welwitschia mirabilis
20
Ginkgoinae Tunas pendek Daun bertangkai panjang berbentuk kipas/pasak
Tulang daun seperti garpu Contoh Ginkgo biloba Ginkgo biloba
21
Dikotil vs Monokotil
22
HEWAN Diploblastik : Coelenterata
Triploblastik aselomata : Platyhelmintes=cacing pipih Triploblastik pseudoselomata : cacing gilik Triploblastik selomata : anelida, artropopda dll Simetri Radial : Coelenterata dan Ekinodermata Asimetri : Porifera Simetri bilateral : Hewan lainnya
23
Ciri Filum dan kelas Porifera : Berpori, saluran air; ostium-spongosol-osculum, sel pencerna (koanosit). Coelenterata : Berongga (gastrovasculer), polip dan medusa. Echinodermata : berkulit duri, kaki ambulakral (bintang laut, bulu babi, teripang) Mollusca : Tubuh lunak dan bermantel, beberapa bercangkang . siput (gastropoda), Kerang (pelecypoda), Gurita (cephalopoda) 5. Arthropoda : Kaki berbuku-buku, punya rangka luar. Insecta (kaki 6), Arachnida (kaki 8), Crustacea (kaki 10), kaki banyak (Chilo/Diplopoda) 6. Annelida : Cacing bercincin, hermaprodit. Cacing tanah, lintah. 7. Nemathelminthes : cacing Gilik, jantan betina. Cacing perut, tambang, kremi 8. Platihelminthes : cacing pipih, hermaprodit. Cacing hati, pita
24
CHORDATA (punya calon tulang belakang) vertebrata (punya tulang belakang)
Pisces (ikan, ovipar, jantung 2, poikilo (dingin), eksternal, bersisik) Amfibia (dua alam) : ovipar, jantung 3, poikilo, eksternal, kulit lendir Reptilia (melata) : Ovipar, jantung 4, poikilo, internal, kulit sisik Aves :ovipar, jantung 4, homoi (panas), internal, berbulu. Mamalia (punya mamae) : Vivipar, homoi, jantung 4, internal, berambut. Contoh ordo : Rodentia = pengerat Primata = kera Carnivora = makan daging Monotremata = bertelur Marsupia = berkantung
25
REPRODUKSI (Obelia, Aurelia, Cacing hati, Cacing Pita)
26
Reproduksi Cacing Cacing Filaria (Wucheria bancrofti) Cacing Planaria
27
Reproduksi Cacing Cacing Taenia saginata PT ZOS
Proglotid – Telur – Zigot – Onkosfer – Sistiserkus – Cacing Cacing Ascaris lumbricoides Ciri khasnya jalan-jalan dulu ke paru-paru dan faring
28
Reproduksi Cacing Cacing Enterobius vermicularis / Oxyuris vermicularis / cacing kremi Kata kuncinya = autoinfeksi = infeksi diri sendiri Cacing Ancylostoma duodenale / cacing tambang Ciri khasnya masuk lewat kulit telapak kaki dan tangan terus jalan-jalan dulu ke paru-paru dan faring
29
Metamorfosis Tidak Sempurna Telur – Nimfa – Imago
Metamorfosis Sempurna VS Metamorfosis Tidak Sempurna Telur – Nimfa – Imago Telur – Larva – Pupa/Kepompong - Imago
30
Perlindungan Alam Insitu = di habitat asli
Eksitu = di pindah ke tempat lain Jenis Konservasi: Cagar alam = Suaka alam karena ekosistem yang unik dan asli Suaka margasatwa = suaka alam karena alamnya sebagai habitat hewan langka/khas Taman Nasional = Perlindungan alam pd daerah / tanah luas dengan sistem zonasi, penelitian juga rekreasi
31
Ekosistem Peran/nisia/relung : Urutan Tropi: Tropi 1 adalah produsen
Produsen : Tumbuhan dan fitoplankton Konsumen Detritivor : cacing, belatung, bintang laut, keluwing Dekomposer : pengurai, jamur dan bakteri Urutan Tropi: Tropi 1 adalah produsen Urutan aliran energi : Matahari-produsen-konsumen. Energi makin berkurang karena untuk aktivitas dan terbuang
32
SIKLUS SIKLUS N2 DAN SIKLUS KARBON
FIKSASI NITRIFIKSASI (Nitritasi dan Nitratasi) AMONIFIKASI DENITRIFIKASI
33
PENCEMARAN UDARA AIR /TANAH Gas CO2 : efek rumah kaca
Gas CFC : lubang ozon Gas NO2/SO2 : hujan asam Gas CO : berikatan dengan Hemoglobin Asfiksi AIR /TANAH Pupuk organik : eutrofikasi (gulma blooming Eceng gondok) gara-gara eutrofikasi: cahaya ga bisa masuk, kadar oksigen dalam air menurun Pestisida/logam : akumulasi pada rantai makanan
34
SEL Mitokondria Ribosom Badan golgi Membran sel
Peroksisom (enzim katalase) Dinding sel Plastida Vakuola besar Sentriol lisosom Gambar sel
35
Membran sel Prorein integral/intrinsik Protein periferal/ekstrinsik
Glikoprotein Glikolipid Fosfolipid Hidrofob : lipid, Hidrofil : protein
36
Osmosis dan difusi osmosis
Osmosis = air bergerak dari hipo (encer) dan hiper (pekat). Difusi = kedua larutan jadi sama (isotonis) dan tidak ada perubahan apa-apa Transpor aktif = gerakan melawan arah osmosis dengan energi ATP osmosis
37
i ii iii iv v
38
Jaringan Epitel Epitel silindris selapis, di lambung dan usus
Epitel kubus selapis, di kelenjar air liur, tiroid Epitel pipih selapis, di pembuluh darah, alveolus Epitel bersilia, di trakea
40
Geser Engsel Pelana Putar peluru antagonis Fleksi dn ekstensi Supinasi dgn pronasi Adduksi dgn abduksi Elevasi dgn depresi
42
thalasemia siklemia haemofilia arteriosklerosis eritroblastosis foetalis
43
Mengubah amilum jadi maltosa Pepsin, usus halus
Enzym organ fungsi amilase pancreas Mengubah amilum jadi maltosa Pepsin, usus halus Mengubah protein menjadi peptide Lipase pankreas Mengubah lemak menjadi asam lemak empedu hati Mengubah lemak jadi emulsi lemak erepsin Usus halus Pepton jadi asam amino
44
respirasi Inspirasi karena : kontraksi otot difragma dan otot antar rusuk luar Ekspirasi karena : relaksasi otot diafragma dan antar rusuk luar Pernafasan perut : otot diafragma Pernafasan dada : otot antar rusuk Respirasi eksternal : antara alveolus dengan pembuluh darah Pernafasan internal : antara pembuluh darah dengan sel tubuh Pernafasan selular : di dalam mitokondria
45
Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2
46
Mekanisme Pernapasan Dalam pernapasan ada 2 siklus
Menghirup (INSPIRASI) Mengeluarkan (EKSPIRASI)
47
Mekanisme Pernapasan Pernapasan Dada / Tulang Rusuk
Mekanisme Menghirup Udara (INSPIRASI) Otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga: Rongga dada membesar, Tekanan udara dalam paru mengecil, Udara masuk dari luar ke dalam paru-paru. Mekanisme Mengeluarkan Udara (EKSPIRASI) Otot antar tulang rusuk berelaksasi sehingga: Rongga dada mengecil, Tekanan udara dalam paru membesar Udara keluar dari paru-paru
48
Mekanisme Pernapasan Pernapasan Perut
Mekanisme Menghirup Udara (INSPIRASI) Otot diafragma kontraksi sehingga: otot diafragma mendatar, rongga dada membesar tekanan udara dalam paru mengecil, udara dari luar masuk kedalam paru-paru Mekanisme Mengeluarkan Udara (EKSPIRASI) Otot diafragma relaksasi sehingga: otot diafragma kembali melengkung ke atas, rongga dada mengecil tekanan udara dalam paru meningkat, udara keluar paru-paru
49
Di dalam ginjal, proses filtrasi untuk pembentukan urine primer terjadi pada bagian P. Hasil filtrasi menunjukkan bahwa masih banyak zat yang diperlukan tubuh sehingga urin primer direabsorbsi oleh bagian Q dan kemudian di augmentasi oleh bagian R dan terbentuklah urine yang sesungguhnya yang terkumpul dalam bagian S nefritis diabetes mellitus oligouria diabetes insipidus albuminaria
50
STRUKTUR GINJAL Pada bagian Cortex dan Medulla terdapat nefron (satuan fungsional dan struktural terkecil).
51
Arah gerak rangsang-reseptor-sensorik-pusat-motorik efektor
Kelenjar hormon Fungsi bagian otak 1 = berpikir, berbicara, kesadaran, planning 2 = penglihatan 3 = otak kecil = keseimbangan/gerak otot 4 = sumsum lanjutan = pusat nafas. Denyut jantung 5 = pusat pendengaran, emosi
52
Lidah : Ujung = manis Pangkal = pahit Pinggir ujung asin Samping = asam
54
FASE MENSTRUASI : bila tidak terjadi fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh sperma ), maka korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron terhenti. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum, ditandai dengan pendarahan dari uterus selama ± 5 hari dengan volume darah sekitar 50 ml.
55
FASE PRA OVULASI : Pada fase akhir menstruasi ini:
hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya akan tumbuh sampai hari ke 14 dari hari I menstruasi, saat itu folikel matang disebut dengan folikel de Graaf dengan oosit sekunder di dalamnya. Selama pertumbuhannya folikel melepaskan hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali lapisan endometrium dan penetralan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung kehidupan sperma.
57
FASE OVULASI : Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama pra ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik negative yaitu penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis. Karena FSH berkurang maka hipofisis ganti mengeluarkan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf
58
FASE PASCA OVULASI : FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan progesteron. Keduanya bekerja menebalkan endometrium, juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan implantasi zygot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.
60
Sistem Pertahanan Tubuh
Pertahanan Tidak Spesifik Pertahanan Eksternal Pertahanan Internal Pertahanan Spesifik Antibodi
61
Pertahanan Tidak Spesifik
Tujuan: Menangkal masuknya zat asing ke dalam tubuh tanpa membedakan jenis zat tersebut. (Ada musuh pokoknya sikat) Terdiri dari: Eksternal: Kulit, membran mukosa Internal: Fagositosis, Peradangan, Protein Komplemen, Interferon
62
Pertahanan Tidak Spesifik Eksternal
Kulit Pertahanan fisik: tebal, melindungi jar dalam Pertahanan kimia: keringat, minyak Membran Mukosa Ada di: Pencernaan: Co: Lambung HCl Pernapasan: Co: Trakea cairan kental Mata: Co: Air mata lisozim Ada yang berupa: Mikroflora normal yang hidup di manusia
63
Pertahanan Tidak Spesifik Internal
Jika patogen lolos dari PTSE, maka patogen akan berhadapan dengan PTSI PTSI: Fagositosis Peradangan Senyawa Antimikroba Protein Komplemen Interferon
64
Pertahanan Tidak Spesifik Internal: Fagositosis
Mekanisme: Fagositosis oleh leukosit Monosit: sel darah putih yang berkembang menjadi makrofag (sel pemangsa bakteri) Netrofil memiliki kemampuuan untuk memangsa dan menghancurkan bakteri
65
Pertahanan Tidak Spesifik Internal: Peradangan
Mekanisme: Peradangan: respon cepat kerusakan jaringan / infeksi patogen Pelebaran pembuluh darah pd bagian tsb aliran darah meningkat suhu akan meningkat warna memerah bengkak krn adanya histamin (melekat pada bagian yang rusak) trombosit membekukan darah (utk menutup luka n melokalisir patogen sel fagosit dipanggil (netrofil n monosit) utk memakan patogen dan sisa-sisa jaringan yang rusak
66
Pertahanan Tidak Spesifik Internal: Senyawa Anti Mikroba
Protein komplemen: berfungsi untuk menghancurkan berbagai patogen Interferon: senyawa antivirus yang bekerja menghancurkan virus dengan cara menghambat reproduksi virus dalam sel tubuh
67
Pertahanan Spesifik Patogen/benda asing (antigen) yg lolos dari PTS akan dilawan oleh PSp. PSp = Sistem kekebalan Respon kekebalan berupa produksi antibodi oleh limfosit B. Antibodi: senyawa yang dibentuk Limfosit: Limfosit B (Sel B): diproduksi di sumsum tulang (Bone marrow) Fungsi: memproduksi antibodi Limfosit T (Sel T): diproduksi di kelenjar Timus Fungsi: bagian dari sistem pengawasan
69
Antibodi (Ig) Dihasilkan oleh Limfosit B
Disebut juga Immunoglobulin (Ig) / serum protein globulin Merespon adanya antigen dalam tubuh Satu antibodi spesifik hanya untuk satu antigen
70
Jenis Antibodi (Ig) IgM IgG: IgA
antibodi pertama/priMer yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen IgG: antibodi paling umum, antibakteri dan antivirus, penetral racun, didapat dari ibu via plasenta dan kolostrum IgA antibodi di bagian tubuh yg dilapisi selaput lendir seperti hidung, mata, air mata, air liur, paru-paru, usus, ASI, getah lambung, sekresi usus.
71
Jenis Antibodi (Ig) IgE IgD
antibodi yang beredar dalam darah, melawan infeksi parasit skistosomiasis, dapat menimbulkan reaksi alergi akut. IgD antibodi yang beredar dalam darah, membantu sel T untuk menangkap antigen
72
Cara Kerja Antibodi Penetralan Pengendapan / Pre-sipi-tasi Pelekatan
Antibodi menetralkan racun/toksin yang dihasilkan bakteri menjadikan tidak berbahaya Pengendapan / Pre-sipi-tasi Antibodi mengendapkan antigen menjadi gumpalan yang tidak larut sehingga bisa dimakan oleh sel fagosit Pelekatan Antibodi melekat di antigen sehingga sel fagosit dapat memakan atau netrofil dapat menghancurkan Aktivasi Protein Komplemen Bekerja sama dengan protein komplemen untuk menghancurkan patogen.
73
Organ yang Berperan Sumsum Tulang (di tulang pipa)
Memproduksi limfosit B untuk antibodi Kelenjar Timus (di atas rongga dada) Memproduksi limfosit T untuk sistem pengawasan dan menyerang sel yang bersifat asing Limpa (di perut kiri belakang lambung) Menghancurkan sel darah rusak, bakteri Menghasilkan limfosit Tonsil (amandel, polip) Penghasil limfosit untuk melawan infeksi
74
Cara Memperoleh Kekebalan
Tubuh membuat antibodi sendiri setelah memderita penyakit (cacar air, batuk rejan, campak, gondongan) Kekebalan Aktif Alamiah Kekebalan Aktif Kekebalan Aktif Buatan Tubuh membuat antibodi sendiri setelah memperoleh vaksinasi Tubuh membuat antibodi sendiri Kekebalan Tubuh Kekebalan Pasif Alamiah Tubuh memperoleh antibodi selama dalam kandungan dan melalui ASI Kekebalan Pasif Kekebalan Pasif Buatan Tubuh tidak membuat antibodi sendiri Tubuh memperoleh antibodi yang sudah jadi dari serum
75
Pertumbuhan Asam traumalin Gas etilen Sitokinin
Giberelin : raksasa, perkecambahan Asam absisat = dormansi, gugur daun Auksin = pemanjangan, partenokarpi, dominansi apikal, cahaya (etiolasi) Anthokalin Kaulokalin Rizokalin Filokalin
77
Respirasi aerob
78
fotosintesis 3 4 PGAL Glukosa Dihidroksi aseton fosfat 1 2 12 NADPH
6 ATP
79
Respirasi Anaerob : glukosa jadi 2 asam laktat + 2 ATP Glukosa jadi 2 etanol + 2 CO2 + 2 ATP
80
Kemosintesis mengoksidasi senyawa kimia untuk mendapatkan energi kimia NH3 + O2 HNO2 + e kimia HNO2 + O2 HNO3 + e kimia H2S + O2 H2O + S + e kimia
81
Struktur DNA
82
Sintesis protein Transkripsi : DNA sense membuat RNA d /kodon
RNAd keluar inti ke sitoplasma menuju ribosom Translasi : RNA t (antikodon) membawa asam amino sesuai kodon Terbentuk rantai polipeptida dan jadi protein
83
Pembelehan sel dan gametogenesis
1. Spermatogonium (oogonium) (2n) 2.Spermatosit primer (2n) 2ke 3 : meiosis 1/reduksi 3. Sit sekunder (n) 4. Spermatid (n) 5. spermatozoa
84
ovarium
85
dihibrida P = AABB x aabb F1 = AaBb
F1 sesamanya : AaBb x AaBb = 9 : 3 : 3 : 1 F1 di testcross : ???? x aabb = 1 : 1 : 1 : 1 F1 di backcross : ???? X AABB = 1
86
Penyimpangan Semu Hk. Mendel
Epistasis/hipofisis Kriptomeri H.K. Atau H.kk = hitam hhK. = kuning Hhkk = putih HhKk x HhKk = 12 : 3 : 1 A.B. = Ungu A.bb = merah aabb = putih AbBbxAaBb = 9 : 3 : 4 Komplementer Atavisme R.P. = walnut R.pp = Rose rrP. = Pea/biji rrpp = single RpPp xRrPp = 9:3:3:1 P.E. = Ungu P.ee = putih ppE. , ppee = putih PpEe X PpEe = 9 : 7
87
Kelainan Herediter
88
Mutasi ABCDEFGfg 3. ABCDEF ABEFCDG 4. ABCDEFGKL
Adenin jadi Guanin dan Citosin jadi Timin = Adenin jadi Timin dan Citosin jadi Guanin = Sindrom XXY, Sindrom down +21 =Trisomi Sindrom turner (XO) = Monosomi
89
Asal usul kehidupan Biogenesis : Abiogenesis : Francesco Redi
L. Spalanzani L. Pasteur Abiogenesis :
90
Hukum hardy berlaku bila
Viabilitas tiap genotip sama tingginya Fertilitas genotip AA , genotip Aa dan aa sama besar Migrasi genotip AA, Aa dan aa sama besarnya Terjadi mutasi pada gen A sedangkan gen a frekuensinya stabil Tidak terjadi seleksi dan mutasi di alam Jumlah populasi genotip AA, Aa dan aa sangat banyak Perkawinan diantara genotip AA, Aa dan aa terjadi secara acak
91
Teori seleksi alam Beberapa pernyataan mengenai evolusi:
1. Semua belalang berwarna hijau karena hidup di padang rumput hijau. 2. Serangga yang resisten tetap hidup ketika disemprot pestisida 3. Perkembangan industri menyebabkan kupu-kupu sayap cerah punah. 4. Kaki bebek berselaput karena selalu berenang di air.
92
Teknologi Manfaat Kultur jaringan P Tanaman transgenik Hibridoma Q
1 Kultur jaringan P Tanaman transgenik 2 Hibridoma Q Hormon insulin 3 Teknologi plasmid R Antibodi monoklonal 4 Transplantasi gen S Asam organik 5 Fermentasi T Bibit seragam
93
Macam bioteknologi konvensional modern Fermentasi Biogas Bioleaching
Pembuatan penisiln Daur ulang Teknologi plasmid PST Kloning Transgenik Kultur jaringan
94
Dampak transgenik Menurunnya keanekaragaman hayati/plasma nutfah
Makanan yang alergi dan toksik Pencemaran gen = perpindahan gen karena penyerbukan Serangga non target ikut mati
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.