Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehObbie Apriani Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Resumed by: anita wijayanti, SE. M.SA., Ak
MODEL BELAJAR-MENGAJAR METODOLOGI AUDIT Resumed by: anita wijayanti, SE. M.SA., Ak
2
A U D I T I N G II MATA KULIAH PRASAYARAT : B A H A S A N :
Akuntansi keuangan (Pengantar akuntansi I dan II, Akuntansi Keuangan I dan II) Sistem Informasi (Sistem Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi I dan II) B A H A S A N : Dasar-dasar prosedur pengauditan laporan keuangan Sifatnya lebih teknis dan operasional dibanding audit I Materi tentang model pengauditan laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan siklus transaksi. Setiap pokok bahasan harus dimulai dengan pemahaman secara menyeluruh terhadap kelas transaksi, rekening, dan aktivitas yang berkaitan dengan siklus yang dibahas.
3
SEGMENTASI AUDIT PELAKSANAAN AUDIT MENYELURUH dibagi ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil. TUJUANnya adalah agar audit dapat lebih mudah dikendalikan dan agar membantu penetapan tugas-tugas kepada staf. DUA SEGMEN yang paling luas adalah: @ pengujian transaksi (tests of transactions) dibagi lagi dalam berbagai bagian dari sistem akuntansi seperti: penjualan dan penerimaan uang tunai, daftar upah dan gaji dan pengeluaran uang tunai. @ pengujian langsung saldo-saldo pada laporan keuangan (direct tests of financial statement balances). dibagi dalam jenis-jenis perkiraan seperti: kas dan bank, piutang, persediaan, dll.
4
PENDEKATAN SIKLUS DALAM AUDIT
Merupakan cara yang lazim untuk membagi audit dalam segmen-segmen yang terdiri dari jenis-jenis transaksi dan perkiraan-perkiraan yang saling berkaitan, misalnya: Siklus pendapatan Siklus pengeluaran Siklus personalia Siklus produksi Siklus investasi dan pendanaan Siklus kas
5
Secara garis besar, prosedur audit laporan keuangan dapat dipilah menjadi dua tahap, yakni:
Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian Penyusunan program audit untuk pengujian substantif
6
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
tujuan utama pembelajaran ini adalah agar mahasiswa dapat merancang program audit untuk pengujian pengendalian. untuk dapat merancang, mahasiswa harus memahami model sistem informasi akuntansi. audit pada dasarnya merupakan audit sistematik terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yang merupakan hasil sistem informasi akuntansi. untuk dapat melakukan audit terhadap laporan keuangan, kita harus memahami sistem informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk menghasilkan laporan tersebut. olehkarenanya
7
TAHAPAN PERANCANGAN PROGRAN AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP TRANSAKSI
Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
8
Sistem informasi akuntansi memberikan gambaran:
PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PELAKSANAAN TRANSAKSI Sistem informasi akuntansi memberikan gambaran: Bagaimana entitas melaksanakan transaksi bisnis Bagaimana entitas mengolah informasi yang dihasilkan dari transaksi bisnis
9
Sistem informasi akuntansi diperlukan untuk:
Mengidentifikasi dan mencatat hanya transaksi sah yang terjadi pada periode kini (asersi keberadaan atau keterjadian) Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi sah yang terjadi pada periode kini (asersi kelengkapan) Memberikan keyakinan bahwa aktiva dan kewajiban yang dicatat merupakan hak atau kewajiban entitas yang dihasilkan dari transaksi yang dilaksanakan oleh entitas (asersi hak dan kewajiban) Mengukur nilai transaksi dengan suatu cara yang memungkinkan dicatatnya nilai moneter semestinya untuk penyajian laporan keuangan (asersi penilaian atau alokasi) Menangkap cukup rinci semua transaksi untuk memungkinkan penyajian semestinya dalam laporan keuangan, baik dalam klasifikasinya maupun pengungkapan yang diharuskan (asersi penyajian dan pengungkapan)
10
Setiap tahap yang didesain
PENENTUAN KEMUNGKINAN SALAH SAJI POTENSIAL DALAM SETIAP TAHAP PELAKSANAAN TRANSAKSI Setiap tahap yang didesain dalam pelaksanaan transaksi bisnis, selalu di dalamnya terdapat risiko bawaan terjadinya salah saji material Misalnya: Penjualan dilakukan kepada orang yang tidak sah Barang diserahkan kepada pembeli sebelum pembeli membayar harga barang Kas yang diterima oleh fungsi penerimaan kas digunakan untuk kepentingan pribadi
11
Review terhadap kinerja
PENENTUAN AKTIVITAS PENGENDALIAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENDETEKSI DAN MENCEGAH SALAH SAJI POTENSIAL Aktivitas pengendalian dapat berupa: Pengendalian pengolahan informasi mencakup: Otorisasi semestinya terhadap transaksi Dokumen dan catatan Pengecekan independen Pemisahan tugas Pengendalian fisik Review terhadap kinerja
12
PENENTUAN PROSEDUR AUDIT UNTUK MENDETEKSI EFEKTIVITAS AKTIVITAS PENGENDALIAN
Untuk setiap aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial,auditor menentukan prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang diperlukan PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP TRANSAKSI Dari daftar prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang dihasilkan dari langkah empat, auditor kemudian mengelompokkan kembali prosedur audit untuk pengujian pengendalian manurut asersi yang dituju: keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi.
13
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
Tahapannya adalah: Menentukan tujuan audit khusus untuk setiap asersi yang berkaitan dengan saldo akun Menentukan prosedur audit dalam pengujian substantif untuk mencapai tujuan audit khusus yang telah ditetapkan Menyusun program audit dengan mengelompokkan prosedur audit dalam pengujian substantif menurut proses audit berikut ini: * prosedur audit awal * prosedur analitik * pengujian terhadap transaksi rinci * pengujian terhadap saldo akun rinci
14
PENENTUAN TUJUAN AUDIT
Perancangan program pengujian substantif ditentukan oleh tujuan audit yang telah ditetapkan. Pengujian substantif menguji kesesuaian antara jumlah aktiva yang tercantum pada lap. Keuangan dengan keadaan yang sesungguhnya. Untuk membuktikan kesesuaian tersebut, auditor bertujuan untuk: Verifikasi keberadaan atau keterjadian Kelengkapan Penilaian dan alokasi Hak dan kewajiban Verifikasi penyajian Pengungkapan akun yang bersangkutan dalam neraca
15
Setiap tujuan audit dapat dirancang berbagai prosedur audit.
PERANCANGAN PROSEDUR AUDIT DAN PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF Setiap tujuan audit dapat dirancang berbagai prosedur audit. Prosedur audit disusun menurut tahap audit berikut ini: * prosedur audit awal * prosedur analitik * pengujian terhadap transaksi rinci * pengujian terhadap saldo akun rinci * verifikasi penyajian dan pengungkapan
16
PROSEDUR AUDIT AWAL Prosedur ini dilakukan dengan merekonsiliasi antara informasi akun yang dicantumkan di neraca awal dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Prosedurnya: Usut saldo akun yang tercantum di neraca ke saldo akun yang bersangkutan di dalam buku besar Hitung kembali saldo akun di dalam buku besar (footing) Lakukan review terhaap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun tersebut Usut saldo awal akun ke kertas kerja tahun lalu Usut posting pendebitan akun tersebut ke dalam jurnal yang bersangkutan Lakukan rekonsiliasi akun kontrol akun tersebut dalam buku besar ke buku besar pembantu akun yang bersangkutan
17
PROSEDUR ANALITIK Prosedur ini dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Pada tahapan ini, auditor melakukan perhitungan berbagai macam ratio keuangan yang berkaitan dengan akun yang diperiksa. Ratio tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan auditor, misalnya ratio tahun yang lalu, rerata ratio industri, atau ratio yang dianggarkan. Pembandingan ini membantu auditor untuk mengungkapkan: 1. peristiwa atau transaksi yang tidak biasa 2. perubahan akuntansi 3. perubahan usaha 4. fluktuasi acak 5. salah saji
18
PENGUJIAN TERHADAP TRANSAKSI RINCI
Keandalan saldo akun sangat ditentukan oleh keterjadian transaksi yang didebit dan dikreditkan ke dalam akun tersebut. Oleh karenanya auditor melakukan pengujian terhadap transaksi rinci yang mendebit dan/atau mengkredit akun yang bersangkutan. Keandalan saldo akun ditentukan pula oleh ketepatan pisah batas yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi yang berkaitan.
19
PENGUJIAN TERHADAP SALDO AKUN RINCI
Menguji berbagai asersi yang terkandung dalam saldo akun (keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi, hak dan kewajiban) Titik berat prosedur audit yang digunakan oleh auditor dalam pengujian ini adalah: 1. pemeriksaan bukti pendukung (vouching) 2. pengusutan (tracing) 3. pengamatan (observation) 4. inspeksi
20
VERIFIKASI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Verifikasi penyajian dan pengungkapan akun tertentu yang tercantum dalam laporan keuangan memerlukan pengetahuan auditor tentang prinsip akuntansi berterima umum yang berlaku untuk akun yang bersangkutan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.