Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
Agama Tao Nama Mahasiswa: hayat Hidayat Dosen: Siti Nadroh, M.Ag Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
2
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
“Konsep Tuhan, Alam, Manusia, dan Eskatologi Agama Tao” Oleh: Hayat Hidayat Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
3
“Konsep Tuhan dalam Agama Tao”
Di dalam Taoisme, ketuhanan terwujud di dalam berbagai cara. Dalam pengertian, semua penciptaan yang ada alam ini adalah suatu yang wujud dari ungkapan tentang Tuhan, seperti ungkapan dalam agama Tao bahwa segala sesuatu datang dari Tao (jalan) dan segala sesuatu juga akan kembali kepada Tao. Tao bukanlah makhluk tertinggi, dia adalah prinsip- prinsip alam, menyerap semua aspek penciptaan dengan tenaga atau kekuatan. Dan dia juga sering digambarkan sebagai yang tak dapat dirasakan, dilihat, dan diraba. Dalam Tao dikenal cukup banyak dewa-dewa dan roh-roh yang mendiami alam ini, pertama-pertama ada unsur ketuhanan yang terwujud dari energi asal. Kemudian, dewa-dewa yang menciptakan dunia: Banyak di antaranya adalah dewa-dewa masa lampau yang diambil dari Taoisme, dewa-dewa yang lain berasal dari tradisi orang kebanyakan yang dipuja oleh orang banyak, orang-orang yang memiliki kekuasaan di dunia, setelah mereka mati dianggap penguasa surga atau memiliki kekuasaan di surga dan juga dianggap sebagai dewa. Karena dianggap sebagai dewa, maka mereka dipuja dan dimintai pertolongannnya. Pertolongan yang diminta bermacam-macam sesuai dengan keinginan para pemuja. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Tao adalah prinsip alam yang menggambarkan kesatuan dari segala sesuatu yang diciptakan atau sesuatu yang ada di alam ini. Dalam Taoisme, sumber-sumber ketuhanan adalah Tao, karena Tao diyakini tidak dapat dilihat, dirasakan, dan dibandingkan dengan yang lain. Pada dasarnya Tao diartikan sebagai “jalan” sebagaimana dijelaskan dalam buku-buku filsafat-filsafat Cina dan dalam kitab tao te cing. Dalam Taoisme, Tao atau jalan menjadi prinsip alam yang menyatu dengan alam dan berada di atas segala sesuatu yang ada di alam ini. Tao melengkapi setiap penciptaannya dengan de atau te nya atau kekuatan khususnya, terutama setelah proses penciptaan itu sendiri tejadi barulah kekuatan itu diberikan. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa Tao tidak berbentuk, tanpa menempati ruang dan waktu, dan tidak tebatas. Tao yang awalnya sebagai sesuatu yang tanpa bentuk, melahirkan qi yang asli, kemudian yin dan yang, kemudian melahirkan segalanya yang di alam ini. Oleh karena itu, Tao dianggap sebagai sumber segala sesuatu. Segala sesuatu yang ada di alam ini tidak terlepas dari Tao, mereka hidup karena Tao, dan kembali kepada Tao. Tao sumber segalanya dan tempat untuk mereka kembali. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
4
“Konsep Tuhan dalam Agama Tao”
Tao dikenal dalam dunia manusia melalui dewa-dewa dan orang-orang yang dianggap setengah dewa yang menjelama dalam diri manusia sepanjang masa. Diantara orang-orang atau tokoh-tokoh tersebut yang paling terkenal adalah Lao zi, Taishang Loujan, Dewa Lao yang dianggap maha tinggi dan didewakan oleh kebanyakan orang di China dan di luar China. Oleh karena itu dia dipuja oleh banyak orang yang membutuhkan pertolongannya. Dr. M. Ikhsan Tangok, mengenal lebih dekat Agama Tao, hal. 96 Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
5
“Konsep Alam dalam Agama Tao”
Secara umum orang China memahami alam sebagai wadah (tempat) dan isinya terdiri dari benda-benda nyata atau tanpak dan benda-benda tidak nyata atau ghaib sebagai unsur-unsurnya yang dihidupkan oleh berbagai kekuatan yang mereka kenal dengan sebutan dewa-dewa atau roh. Alam ini mempunyai suatu pusat yang dikenal oleh orang China dengan sebutan Thian (Tuhan Yang Maha Esa). Thian mempunyai kekuasaan cukup luas yang meliputi alam ini. Oleh karena itu, orang China memuja serta memohon sesuatu kepada Thian dengan menghadap ke langit sebelum mereka memuja dewa-dewa dan roh-roh leluhur. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
6
“Konsep Manusia dalam Agama Tao”
Manusia dalam Taoisme adalah bagian alam semesta yang diciptakan Tao dan manusia perlu mengalami perubahan yang harmonis dengan Tao. Bila Tao dianggap sebagai 'prima causa' dan kekuatan mistik semesta atau makro cosmos, maka manusia dan mahluk disebut mikro-kosmos yang semuanya memiliki 'Chi' dalam dirinya yang bekerja mengikuti irama Yin & Yang. Keselamatan atau kesembuhan adalah bila tercapai keselarasan antara irama Yin & Yang manusia dan mahluk dengan Yin & Yang semesta alam, dan tugas manusia adalah mengusahakan keseimbangan tersebut. Manusia disebut sehat dan sejahtera bila keseimbangan itu terjaga, tetapi kalau keseimbangan itu terganggu, maka manusia akan jatuh sakit atau kesejahteraannya menurun. Tugas manusia dalam hidupnya adalah menjaga keseimbangan Yin & Yang ini agar senapas dengan Yin & Yang alam semesta, dan tugas penyelamatan adalah mencapai harmoni manusia dengan alam, Chi dengan Tao. Bagi Taoisme, alam semesta adalah kekal dari dahulu sampai sekarang dan tetap dalam keseimbangan kosmis demikian, demikian juga yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
7
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
“Eskatologi Agama Tao Orang China di Indonesia percaya bahwa roh orang yang mati tidak langsung masuk surga tapi terlebih dahulu masuk ke neraka untuk mempertanggungjawabkan dosa-dosa mereka. Setelah dosa mereka terhapus, baru mereka masuk surga atau terlahir kembali, yaitu diberi kesempatan memperbaiki kesalahan mereka, sebagaimana keyakinan orang China umumya. Orang China juga beranggapan bahwa surga tidak ubahnya seperti dunia dimana orang yang mati juga membutuhkan peralatan-peralatan seperti rumah, perabot-perabot rumah, kendaraan, uang, hiburan, dan sebagainya. Keyakinan ini terlihat dari upacara kematian dari salah satu anggota keluarga mereka yang meninggal dunia, dimana orang yang meninggal dunia itu dibuatkan rumah-rumahan, tempat tidur, kendaraan yang tebuat dari kertas yang kesemuanya mensimbolkan peralatan yang akan leluhur mereka gunakan di surga nanti, serta kertas uang (duplikat dari uang). Setelah jenazah yang meninggal dunia dikuburkan, semua peralatan yang terbuat dari kertas ini dibakar tidak jauh dari kuburan, yang artinya dikirimkan untuk keperluan orang yang mati di dunia lain. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
8
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
Eskatologi Agama Tao Keperacayaan terhadap neraka sama artinya dengan percaya terhadap adanya kehidupan setelah mati. Dalam ajaran Konghucu (kitab susi) kita tidak menemukan penjelasan tentang seperti apa neraka dan surga. Salah seorang murid dari Konghucu pernah bertanya tentang kehidupan setelah mati, dan dia menjawab: “Pelajarilah dirimu terlebih dahulu, nanti kamu akan mengetahui seperti apa kehidupan setelah mati itu”. Berdasarkan penjelasan Konghucu ini, banyak orang mengganggap bahwa ajaran Konghucu dalam ajarannya tidak bicara tentang kehidupan setelah mati. Berdasarkan itu juga banyak orang mengganggap ajaran Konghucu kurang lengkap, san kurang layak dianggap sebagai ajaran dari sebuah agama. Begitu juga dalam Tao Te Ching juga tidak dijelaskan secara rinci tentang kehidupan di neraka. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
9
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
Eskatologi Agama Tao” Meskipun dalam ajaran Konghucu dan Tao tidak ditemukan secara jelas tentang konsep neraka maupun surga, tapi umumnya orang China, termasuk orang China di Indonesia mempunyai pendapat sendiri tentang keberadaan neraka. Neraka mereka gambarkan sebagai tempat “hukuman” bagi orang-orang yang banyak berbuat kejahatan selama hidupnya di dunia. Karena banyak berbuat jahat, maka mereka harus dihukum sesuai dengan kejahatan yang mereka perbuat selama mereka masih hidup. Dalam kosmologi orang China, keadaan di neraka disusun menurut struktur seperti yang ada didunia. Jika di dunia memiliki penguasa, maka di neraka, juga memiliki penguasa. Mereka (orang-orang China) tampaknya tidak membedakan antara neraka dengan akhirat, karena sering kali istilah nereka disebut dengan akhirat, dan demikian juga sebaliknya. Penguasa di neraka itu disebut dengan istilah “raja”, yang mengambil istilah raja yang ada di dunia. Mereka meyakini bahwa di neraka itu dikuasai oleh seorang raja yang bernama Yen Lo Wang. Raja neraka atau akhirat ini mempunyai pegawai-pegawai tidak ubahnya seperti di dunia, dimana kaisar yang memiliki mentri-mentri sebagai pembantu-pembantunya. Jika di dalam sebuah kerajaan banyak pegawai kerajaan yang dapat “disuap” atau disogok, hal yang sama juga berlaku di neraka, yaitu tidak sedikit pegawai-pegawai neraka yang mau disuap atau disogok. Dr. M. Ikhsan Tangok, Mengenal Lebih Dekat Agama Tao, hal. 11 Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
10
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
“BA KUA DAI CHI” sebagai lambang agama Tao, dimana gambar DAI CHI melambangkan matahari dan bulan, juga melambangkan YIN YANG serta melambangkan posisi ATAS dan BAWAH, sedangkan BA KUA melambangkan segala sesuatu yg ada dialam semesta ini, juga melambangkan segala arah yang berarti 4 penjuru 8 arah. “Lambang Agama Tao” Yang Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
11
“Lao Tzu” The Founder of This Religion
Laotzu (also called: Lao Dan, Li Er, Laozi, and Laotse) is the founder of this religion. The writer of the “Tao Te Ching”. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
12
Tao Te Ching”The first page of Tao Te Ching
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
13
“The Big Noise of Tao” Beberapa Tokoh Besar Agama Tao
Chuang Zi: Beliau adalah seorang ahli filsafat yang sangat mengagumi ajaran Lao Zi Zhang San Fong : Beliau adalah seorang ahli dalam ilmu bela diri dan olah Qi Gong, penemu dari ilmu bela diri Dai Chi Quan Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
14
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
Ke Hong 284 – 364 M: Beliau adalah salah seorang tokoh agama TAO ( ) yang sangat ahli dalam pengobatan penyakit pada jamannya Dao Hong Jing 456 – 536 M : seorang tokoh Agama TAO ( ) yang sangat pandai dalam bidang Astronomi, Strategi perang dan Ilmu pengobatan, namun lebih dikenal karena jasa-jasanya dalam bidang Ilmu obat-obatan Tiongkok kuno Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
15
“Tai Shang Lao Jun” Dewa Tertinggi Agama Tao
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
16
Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
“Dewa Dapur Dewa Dapur biasanya hanya ditampilkan dengan papan nama yang bertuliskan "Teng Hok Sien Ci" atau "Teng Hok Sing Kun". Sngat jarang menemukan Altar Dewa dapur dengan Pratima(Arca/Patung) maupun Gambar. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
17
See you…..my loving teachear
The Last… It’s me……… “Hayat Hidayat” BE THE BEST See you…..my loving teachear Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.