Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DEFINISI BENIH / BIBIT Dr

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DEFINISI BENIH / BIBIT Dr"— Transcript presentasi:

1 DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr. SUPRIYONO PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM KADIRI UNISKA KEDIRI

2 Definisi Benih / Bibit "BIBIT" mempunyai arti "BENIH" atau asal dari segala sesuatu yang berkembang (wujud) untuk kemudian dikembang biakan menjadi lebih banyak.

3 Proses penyediaan bibit/benih
Benih berasal dari induk yang baik. Tempat asal yang jelas Perhatikan daya kecambah pada label kemasan benih.. Perhatikan bulan dan tahun benih yang dijual tersebut. Memilih benih yang baik :

4 Persemaian sementara (Flyng nursery)
adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan. 2. Persemaian Jenis persemaian Persemaian sementara (Flyng nursery) Persemaian Tetap

5 PERSEMAIAN SEMENTARA PERSEMAIAN SEMENTARA Adalah persemaian yang berukuran kecil dan terletak di dekat daerah yang akan ditanami. biasanya digunakan hanya untuk beberapa periode panenan (bibit/semai) yaitu hanya untuk waktu 5 tahunan.

6 PERSEMAIAN TETAP PERSEMAIAN TETAP Adalah jenis persemaian yang biasanya berukuran (luasnya) besar dan lokasinya menetap di   suatu tempat, untuk melayani areal penanaman yang luas.

7 Persemaian sementara (Flyng nursery)
Keuntungan Keadaan ekologi selalu mendekati keadaan yang sebenarnya. Ongkos pengangkutan bibit murah. Kesuburan tanah tidak menjadi masalah Tenaga kerja sedikit kerugian Ongkos persemaian jatuhnya mahal Ketrampilan petugas sulit ditingkatkan Seringkali gagal menyulitkan pengawasan.

8 Persemaian tetap kelebihan kekurangan
Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan pemupukan. Dapat dikerjakan secara mekanis Pengawasan dan pemeliharaan lebih efisien Perencanaan pekerjaan lebih teratur Produktivitas bibit tinggi kekurangan Keadaan ekologi tidak selalu mendekati keadaan yang sebenarnya. Ongkos pengangkutan lebih mahal Membutuhkan biaya investasi lebih tinggi

9 Pemilihan lokasi persemaian
Aspek teknis Aspek fisik Kebutuhan bahan

10 Aspek teknis Letak lokasi persemaian
Diusahakan terletak di tengah-tengah daerah penanaman. Areal persemaian terbuka / kena sinar matahari langsung, mudah dijangkau setiap saat dan terlindung dari angin kencang. Jalan angkutan Dekat jalan angkutan yang memadai sesuai keperluan, baik lewat darat maupun lewat air/sungai. Luas Persemaian Luas persemaian tergantung pada jumlah semai yang diproduksi, cara penanaman, dan lamanya semai/bibit dipelihara di persemaian. Aspek teknis

11 Aspek fisik Air Kebutuhan air untuk persemaian tidaklah sama, tergantung pada jenis tanaman yang disemaikan. Media tumbuh/tanah. Untuk persemaian diusahakan memilih tanah yang steril dan yang mempunyai sifat-sifat baik seperti porositas dan drainasenya baik, bebas batu dan kerikil. pH media sebaiknya berkisar antara 5 – 7 dan diusahakan tidak menggunakan tanah liat. Kelerengan persemaian sebisa mungkin dipilih/digunakan lahan kelas kelerengan relative datar – landai. Pada umumnya diusahakan agar kelerengan untuk areal persemaian kurang dari 10 %.

12 Kebutuhan bahan Benih Dua faktor penting yang perlu mendapat perhatian di dalam penyediaan benih untuk bahan penanaman di persemaian yaitu kualitas dan kuantitas benih. Pasir dan tanah (jenis media tumbuh lainnya) Pada dasarnya bahan pasir maupun tanah untuk media sapihan dipilih yang baik, bebas batu, kerikil dan benda-benda lain. Kantong plastik Kantong plastik ini digunakan untuk media sapihan setelah diisi hampir penuh dengan tanah. Tanah untuk media sapih dipilih tanah yang baik halus, merata dan dicampur dengan pupuk.

13 Pelaksanaan persemaian
Persiapan Pelaksanaan Penyapihan Pemeliharaan persemaian Pemanenan dan seleksi bibit

14 Persiapan Pengadaan bahan, yang perlu disiapkan antara lain: Pasir
Bedengan / bak , diberi atap Bedengan sapih, diberi atap Kantong plastik yang bagian bawah telah diberi lubang-lubang. Tanah yang baik, yang artinya dicampur dengan pupuk TPS Pupuk TSP dan NPK. Seng atau tripleks untuk label. Fungisida dan Pestisida. Bahan untuk pemagaran persemaian,

15 Peralatan/bangunan yang perlu disiapkan adalah:
Parit / saluran pangairan Alat menyemprot fungisida / dan pestisida yaitu spayer. Alat-alat kerja : cangkul, sabit, ganco, gergaji, linggis. Alat pengukuran : meteran / roll meter, kompas. kantor, barak kerja, rumah jaga.

16 Pelaksanaan Persiapan lapangan Pengukuran batas persemaian
Pembersihan lapangan Pengerjaan/pencangkulan tanah dengan baik dan meratakannya. Pengaturan tempat. Pemagaran persemaian. Pembuatan bedengan/ bak yang diberi pasir bagian atasnya setebal cm dan bedengan sapih dengan diberi atap. Pembuatan jalan angkutan Pembuatan/pemasangan alat pengairan Pengisian kantong plastik sebagai medium sapihan

17 penaburan dapat dilakukan tiga cara :
Penaburan benih Penaburan benih adalah menanam benih yang telah dipersiapkan / telah melalui perlakuan - perlakuan khusus dibedengan / bak dengan tujuan agar benih dapat berkecambah dengan baik. penaburan dapat dilakukan tiga cara : (1) satu persatu (drill sowing) (2) bentuk garis/baris (line sowing) (3) menabur mereta (dust sowing).

18 penyapihan penyapihan adalah memindahkan bibit semai dari bedengan ke media di bedengan sapih. Cara penyapihan : pada waktu mencabut / menggali bibit semai di bedengan maupun waktu menanamnya ke media sapih harus dilakukan dengan hati-hati Waktu penyapihan sebaiknya dilakukan sore hari setelah disapih segara dilakukan penyiraman sampai tanahnya cukup basah. Waktu kecambah siap disapih tergantung pada jenisnya, biasanya sesudah keluar daun pertama sudah dapat dilakukan penyapihan.

19 Pemeliharaan persemaian
Penyiraman Cara pengairan / penyiraman yang paling ekonomis ialah dengan membuat bedengan di hulu sungai dan mengalirkan airnya di bedengan Cara penyiraman yang biasa dikerjakan ialah penyiraman dengan tangan dilakukan 2 kali setiap hari (sekitar pukul ) dan pagi hari (sekitar pukul ). Penyiraman berhati-hati, terutama di bedengan/bak untuk menghindari agar kecambah yang masih lemah tidak rusak.

20 Penyiangan / perumputan
Untuk mencegah tumbuhan liar/gulma di persemaian tindakan-tindakan yang dapat dilakukan adalah : lapangan yang akan dipakai untuk persemaian, rumput-rumput atau tumbuhan lainnya dibersihkan dahulu, Benih semai diusahakan jangan sampai tercampur dengan biji tumbuhan liar. Jangan mengizinkan ternak masuk ke persemaian. Tanah, pasir, batu dan bahan-bahan lain yang dipakai sebagai bahan  membuat persemaian diusahakan bersih dari biji dan rizoma tumbuhan  liar

21 Pemanenan dan seleksi benih
sebelum bibit didistribusikan ke lapangan terlebih dahulu dilakukan penyeleksian untuk memperoleh bibit yang baik, antara lain : (1) tinggi minimal 25 cm (2) media kompak (3) batang berkayu dan tunggal (4) tajuk sehat dan lain sebagainya.

22 Proses pengolahan tanah sebelum tanam
Pembersihan Pencangkulan Pembajakan penggaruan

23 Penanaman Pemilihan bibit Ciri-ciri bibit yang baik antara lain:
Tingginya kurang lebih 25 cm Berdaun 5-7 helai Batangnya besar dan kuat Bebas dari hama dan penyakit Penanaman bibit Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam. Penanaman harus menggunakan larikan ke kanan dank e kiri jarak tanam sesuai dengan besarnya tanaman setelah tumbuh penanaman bibit tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal

24 Penyiangan dan penyulaman Pemupukan Pemberantasan hama / penyakit
Pemeliharaan Pengairan Penyiangan dan penyulaman Pemupukan Pemberantasan hama / penyakit


Download ppt "DEFINISI BENIH / BIBIT Dr"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google