An Explanation from Ergun Ozbudun turki membedakan kelembagaannya dari bangsa timur tengah yang lain  Keberpihakan pada sebuah Ideologi  Trend memilih.

Presentasi berjudul: "An Explanation from Ergun Ozbudun turki membedakan kelembagaannya dari bangsa timur tengah yang lain  Keberpihakan pada sebuah Ideologi  Trend memilih."— Transcript presentasi:

1

2 An Explanation from Ergun Ozbudun turki membedakan kelembagaannya dari bangsa timur tengah yang lain  Keberpihakan pada sebuah Ideologi  Trend memilih partai yang berubah-ubah  Partai-partai di Turki telah diiringi oleh penolakan terhadap sistem organisasional, dan kurangnya dukungan masyarakat dan pengenalan pada sebuah partai.

3 AN EXPLANATION FROM ERGUN OZBUDUN Welfare Party (WP) Virtue Party (VP) Motherland Party (MP) True Path Party (TPP) The Democratic Left Party (DLP) Republican People’s Party (RPP) The Biggest Party in Turkey

4 Deinstitusionalisasi, Perpecahan, dan Keberpihakan Polarization, Volatility, Fragmentation Kelemahan kaum moderat sayap kanan dan kiri Peningkatan penting pada isu agama dan etnis Kelemahan organisasional dari partai itu sendiri "penyakit" dari sistem partai Turki pada tahun 1970-an

5 Karakteristik Organisasi Partai Politik Partai politik Tradisional di Turki memainkan peranan yang penting Dalam hal ini pada mobilisasi pemilihan sampai kepada tingkat lokal Islamis memainkan peranan yang penting sebagaimana dibuktikan dalam berbagai perkumpulan, yayasan, surat kabar, majalah, penerbitan, jaringan televisi, Al-Quran kursus, asrama mahasiswa, kursus persiapan universitas WP menjadi sebuah partai yang sangat mirip dengan Kristen Demokrat di Eropa

6 Sayap-Kanan (right)  Semenjak pemilihan multipartai bebas pertama tahun 1950. Turki telah diperintah oleh partai-partai sayap kanan  Sayap kanan diwakili oleh DP di tahun 1950-an  Ciri yang paling penting dalam partai politik di tahun 1980- an adalah keunggulan MP, yang memberi Turki pemerintahan yang tidak terganggu selama delapan tahun dalam kepartaian tunggal  TPP mewakili yang lebih konservatif, populis, dan egaliter.

7 1950. Turki telah diperintah oleh partai-partai sayap kanan (DP) 1980-an. keunggulan MP, yang memberi Turki pemerintahan yang tidak terganggu selama delapan tahun dalam kepartaian tunggal Pada 1996, pendukung TPP mengalami peningkatan. Akan tetapi Tampaknya TPP hanya lebih populer di kalangan petani (35%) Progress of right-Party in Turkey

8 Sayap-Kiri (left)  Posisi sayap kiri dalam spektrum politik Turki, ditempati oleh dua partai, DLP dari BÜlent Ecevit dan RPP dari Deniz Baykal  Posisi sayap kiri diwakili oleh tiga partai (DLP, RPP, dan SDPP)  RPP ialah partai yang sangat elit, mewakili gagasan untuk melakukan reformasi dari atas, “untuk rakyat tetapi berlawanan dengan keinginan rakyat.”  Beberapa program SDPP/RPP memberi lebih banyak aturan yang mengemuka pada urusan ekonomi negara  DLP cenderung lebih banyak untuk membuat variasi dari struktur ekonomi dengan mendorong pendirian koperasi dan persatuan ‘produsen’ dalam upaya mencegah monopoli negara dan individu.

9 Perbedaan ideologi antara DLP dan SDPP (sekarang RPP) Pemerintah Rakyat DLP SDPP (RPP)

10 Partai-Partai Kecil  Hukum pemilihan Turki tidak mengizinkan anggota parlemen untuk mendirikan partai jika menerima kurang dari 10% dari total pendapatan suara nasional  Grand Unity Party (berorientasi keagamaan konservatif bagian dari NAP) adalah salah satu partai kecil di Turki, padahal partai ini kurang memenuhi kuota 10 %  NAP dan People’s Democracy Party (PDP, HADEP di Turki) mendapatkan presentase hampir tinggi dari pemilihan suara tetapi terhalang dari perwakilan karena tidak mendapatkan 10%.

11 NAP dan PDP Grand Unity Party Hukum pemilihan Turki tidak mengizinkan anggota parlemen untuk mendirikan partai jika menerima kurang dari 10% dari total pendapatan suara nasional

12 Deinstitusionalisasi  Sistem kepartaian Turki hingga akhir tahun 1970 pada dasarnya adalah sistem keberpihakan pada dua kubu (jika bukan dua partai)  (RPP dan DP/ JP) mendominasi percaturan politik  banyak kemunduran dalam kemampuan organisasi dari partai-partai politik (terutama dalam hal seleksi calon-calon mereka, mobilisasi pemilu, dan isu fungsi struktural).