Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

“Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "“Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”"— Transcript presentasi:

1 “Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”
PENGAMBILAN RISIKO “Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”

2 BERANI MENGAMBIL RISIKO
Berani mengambil risiko  kesiapan menghadapi segala akibat yang mungkin akan timbul atau akan dialami dari sikap atau perbuatan. Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan  menyukai tantangan.

3 BERANI MENGAMBIL RISIKO
Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan  mampu mengambil risiko yang wajar. Berani mengambil risiko  salah satu nilai hakiki dalam kewirausahaan, individu yang tidak berani mengambil risiko tidak akan berani untuk berinisiatif.

4 PENGAMBILAN RISIKO Sifat pengambilan risiko  tidak khawatir akan menghadapi situasi yang serba tidak pasti dan usahanya belum tentu membuahkan keberhasilan. Individu berani mengambil risiko kegagalan dan selalu antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan kegagalan. Segala tindakan yang dilakukan selalu diperhitungkan secara cermat.

5 PERILAKU PENGAMBILAN RISIKO
Perilaku pengambilan risiko  keikutsertaan individu yang disadari ataupun tidak disadari dalam mengontrol sebuah perilaku dan mengambil keputusan dengan penerimaan tentang ketidakpastian mengenai suatu hasil.

6 KEBERANIAN MENGAMBIL RISIKO
Keberanian mengambil risiko  kesiapan menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi atau akan dialami dari sikap ataupun perbuatan.

7 Risiko non-entrepreneurial Risiko entrepreneurial
JENIS-JENIS RISIKO Risiko non-entrepreneurial Risiko entrepreneurial

8 Risiko non-entrepreneurial
Risiko non-entrepreneurial  risiko yang tidak diakibatkan oleh pengambilan keputusan kewirausahaan yang diambil individu. Individu cenderung memanfaatkan jasa asuransi yang merupakan salah satu cara melindungi usaha dari risiko.

9 Risiko entrepreneurial
Risiko entrepreneurial  risiko yang diakibatkan oleh pengambilan keputusan kewirausahaan yang diambil individu. Jika mengambil keputusan bisnis yang tidak tepat  mengalami kerugian yang signifikan. sebaliknya jika mengambil keputusan bisnis dengan tepat  individu akan mengalami keuntungan.

10 RISK TAKER Pemimpin sejati  memiliki keberanian menghadapi risiko dan selalu berhitung dalam setiap keputusan. Pemimpin  tidak mengambil keputusan dengan emosional apalagi dalam suasana penuh amarah.

11 RISK TAKER Pemimpin  merenung dan berpikir dengan penuh perhatian dan menghubungkan diri dengan sang ilahi. Pemimpin  sadar bahwa keputusan dilakukan akibatnya akan membawa dampak yang menentukan hidupnya di masa depan.

12 RISK TAKER Pemimpin ideal  membuat simulasi dalam pikirannya dengan bertanya WHAT, WHY, and WHAT IF.

13 RISK TAKER Sebenarnya apa (what) yang sedang terjadi? Seperti apa realitas yang dihadapi saat ini? Mengapa (why) hal ini terjadi? Apa penyebabnya? dan terakhir apa risikonya (what if) bila keputusan ini dilakukan atau terdapat alternatif lain yang lebih baik untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan keuntungan.

14 Karakteristik Pengambil Risiko
Tidak mudah mengalami kepanikan (Low arousability): Rendahnya rasa takut (Lack of fear) Pelatihan Kewirausahaan

15 Low arousability Pengambil risiko (risk taker) pada dasarnya memiliki tingkat arousability yang rendah. Risk taker tidak mudah menunjukkan kepanikan jika diberikan rangsangan-rangsangan negatif. Sehingga seorang pengambil risiko sulit untuk dirangsang.

16 Lack of fear Risk taker suka dengan sesuatu hal yang baru sebagai pengalaman bagi dirinya. Perilaku pengambilan risiko yang muncul berasal dari dalam diri risk taker sendiri sehingga rasa takut dengan kegagalan yang muncul akan sangat rendah. Misalnya, berani menginvestasikan modal yang besar agar usaha semakin maju.

17 Mengapa orang takut mengambil risiko?
Seseorang tidak tahu apa sebenarnya tantangan yang akan dihadapi pada saat memutuskan untuk berada di zona aman atau akan keluar dari zona aman, apalagi ketika memasuki situasi baru yang belum dikenal. Tidak mengenal diri sendiri dengan baik sehingga tidak memahami kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki, terutama saat berhadapan dengan situasi yang mengandung banyak risiko. Terpengaruh oleh cerita orang lain tentang betapa beratnya menghadapi risiko pada situasi tertentu. Beratnya risiko yang dihadapi oleh orang lain kemudian diadaptasikan dengan risiko yang akan dihadapi.

18 Mengapa orang takut mengambil risiko?
Berlebihan dalam memperhitungkan kemungkinan terburuk pada saat berhadapan dengan sesuatu yang mengandung risiko, sehingga tidak pernah memikirkan solusi yang akan dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terburuk tersebut. Tidak jujur dan tidak proporsional dalam menilai kelemahan dan kekuatan hanya untuk melindungi kewibawaan di mata orang lain. Sering berusaha membesar-besarkan kekuatan dan mengecilkan kelemahan, sehingga membodohi diri sendiri.

19 Hal yang harus dilakukan jika ingin mengambil risiko
Perkirakan sebanyak mungkin risiko yang akan dihadapi. Buatlah keputusan untuk menghadapinya dengan kekuatan yang dimiliki. Menyadari dan mewaspadai bahwa apapun tindakan yang dilakukan selalu ada kemungkinan berakhir dengan kegagalan dan kekalahan. Tentukan sikap terhadap bobot risiko tersebut. Jika merasa risiko itu terlalu berat melebihi apa yang telah dipersiapkan, sebaiknya menunda langkah untuk mempersiapkan dengan lebih matang. Sebaliknya, jika yakin bahwa risiko itu lebih kecil dibandingkan kekuatan yang dimiliki, lanjutkan rencana tersebut.

20 Tips menghadapi risiko
Menentukan dan mengenali situasi yang akan dihadapi. Daftar semua risiko yang mungkin terjadi sebelum hal tersebut benar-benar terjadi. Mengenali karakteristik risiko dan menentukan strategi untuk menghadapinya. Mengenali kekuatan dan keterbatasan kemampuan yang dapat digunakan untuk menghadapi risiko. Memberanikan diri untuk keluar dari zona aman dan menyiapkan diri untuk menerima risiko.

21 Tips menghadapi risiko
Menguatkan diri dengan berfokus pada pengendalian reaksi. Setiap orang harus tahu kapan saat yang tepat untuk menghadapi risiko, dan kapan meninggalkannya. Meninggalkan risiko kalau itu melebihi kemampuan dan menghadapi risiko itu kalau di bawah atau setara dengan kemampuan yang dimiliki. Mengoptimalkan keberanian secara mati-matian dengan doa, kejujuran, kebenaran, serta berorientasi pada risiko. Menghadapi risiko apapun dengan konsentrasi tinggi.

22 TERIMA KASIH 


Download ppt "“Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google