Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehArsa Gooners Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Teori dalam Pemilihan Karir Muhammad Riyadi Nasution
Teori Holland Kelompok IV: Muhammad Riyadi Nasution Werry Kurniawan Nadya Kencana P. Vanita Utami Romarta Fitri Yana
2
KONSEP DASAR TEORI HOLLAND
Kebanyakan orang dapat dikategorikan sebagai salah satu dari enam tipe : Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Giat (suka berusaha), dan Konvensional. Ada enam jenis lingkungan : Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Giat (suka berusaha), dan Konvensional. Orang menyelidiki lingkungan-lingkungan yang akan membiarkan atau memungkinkannya melatih keterampilan-keterampilan dan kemampuan-kemampuannya, mengekspresikan sikap-sikap dan nilai-nilainya, dan menerima masalah-masalah serta peranan-peranan yang sesuai. Perilaku seseorang ditentukan oleh interaksi antara kepribadiannya dan ciri-ciri lingkungannya. Manrihu (1992:70)
3
TIPE KEPRIBADIAN MENURUT HOLLAND
aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat, mesin-mesin, dan binatang-binatang. aktivitas-aktivitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik, sistematik, dan kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan sistematik guna memberikan kontribusi kepada tujuan-tujuan organisasi. aktivitas- aktivitas yang melibatkan manipulasi terhadap orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau tujuan-tujuan organisasi. aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang lain dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan bantuan. aktivitas-aktivitas yang ambi- guous, bebas, dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk-produk artistik, seperti lukisan, drama, karangan.
4
KARAKTERISTIK TEORI HOLLAND
Holland mengasumsikan bahwa orang yang memiliki minat yang berbeda-beda dan bekerja dalam lingkungan yang berlainan, sebenarnya adalah orang yang berkepribadian lain-lain dan mempunyai sejarah hidup yang berbeda-beda pula.
5
LINGKUNGAN OKUPASIONAL
GAYA PRIBADI TEMA LINGKUNGAN OKUPASIONAL R E A L I S T C N V G Agresif, lebih menyukai tugas-tugas pekerjaan konkret daripada abstrak, pada dasarnya kurang dapat bergaul, interaksi interpersonal buruk. Pekerja terampil seperti tukang pipa, tukang listrik, dan operator mesin. Keterampilan teknisi seperti juru mesin, pesawat terbang, juru foto, juru draft dan pekerjaan servis tertentu. Intelektual, abstrak, analitik, mandiri, kadang-kadang radikal dan terlalu berorientasi pada tugas. Ilmiah seperti ahli kimia, ahli fisika, dan ahli matematik. Teknisi seperti teknisi lab, programmer komputer, dan pekerja elektronik.
6
LINGKUNGAN OKUPASIONAL
GAYA PRIBADI TEMA LINGKUNGAN OKUPASIONAL A R T I S C O L Imaginatif, menghargai estetika, lebih menyukai ekspresi diri melalui seni, agak mandiri dan extrovert. Artistik seperti pematung, pelukis, dan desainer. Musikal seperti guru musik, pemimpin orkestra, dan musisi, sastrais seperti editor, penulis, dan kritikus. Lebih menyukai interaksi sosial, senang bergaul, memperhatikan masalah-masalah sosial, religius, berorientasi layanan masyarakat, dan tertarik pada kegiatan pendidikan. Edukasional seperti guru, administrator pendidikan, dan profesor. Kesejahteraan sosial seperti pekerja sosial, sosiolog, konselor rehabilitasi, dan perawat profesional.
7
LINGKUNGAN OKUPASIONAL
GAYA PRIBADI TEMA LINGKUNGAN OKUPASIONAL E N T R P I S G C O V A L Extrovert, agresif, petualang, lebih menyukai peran-peran pemimpin, dominant, persuasif, dan memanfaatkan keterampilan verbal yang baik. Managerial seperti manajer personalia, produksi, dan manajer pemasaran. Berbagai posisi pemasaran seperti salesperson asuransi, real estate, dan mobil. Praktis, terkendali, bisa bergaul, agak konservatif, lebih menyukai tugas-tugas terstruktur dan menyukai aturan-aturan dengan sanksi masyarakat. Pekerja kantor dan administrasi seperti penjaga waktu, petugas file, teller, akuntan, operator, sekretaris, petugas pembukuan, resepsionis, dan manejer kecil.
8
KEKUATAN DAN KELEMAHAN DALAM PELAYANAN KONSELING
Banyak pakar psikologi vokasional menilai teori ini sebagai teori yang komprehensif karena meninjau jabatan sebagai bagian dari keseluruhan pola hidup seseorang. Dalam teori ini kurang ditinjau proses perkembangan yang melandasi keenam tipe kepribadian dan tidak menunjukkan pase-pase tertentu dalam proses perkembangan itu serta akumulasi rentang umur. Menunjuk pada taraf Intelegensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu. Dipertanyakan apakah masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi dalam hal tersebut, seperti taraf aspirasi. (Winkel & Hastuti, 2005:639)
9
Orientasi dari teori ini adalah berdasarkan budaya Amerika.
KEKUATAN KELEMAHAN Dibandingkan dengan teori lain, teori ini lebih konprehensip dengan memadukan sain yang telah ada, sedangkan yang lain lebih menekankan hanya pada salah satu aspek saja Individu hanya terkait pada enam tipe kepribadian yang telah ada, sehingga bila ada individu yang memiliki kepribadian di luar aspek tersebut akan sulit menempatkannya pada bidang pekerjaan yang akan dimasukinya, dan juga belum ada lingkungan kerja sepenuhnya yang merupakan satu tipe. Ada beberapa instrumen yang dikemukakan Holland untuk menunjang teorinya tersebut. Orientasi dari teori ini adalah berdasarkan budaya Amerika.
10
PENERAPAN DALAM PELAYANAN KONSELING
SEKOLAH Dalam teori ini penekanan diberikan pada pemahaman diri sehubungan dengan beberapa kualitas vokasional yang dimiliki siswa. Memberikan informasi yang akurat mengenai berbagai lingkungan okupasi kerja/karir kepada siswa. Menyadarkan konselor sekolah akan tugasnya untuk membantu siswa mengenal diri sendiri dan mengenal ciri-ciri lingkungan. LUAR SEKOLAH Membantu klien dalam memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan tipe kepribadian yang dominan dalam dirinya. Membantu klien menyesuaikan tipe kepribadian yang dominan dalam dirinya dengan pilihan karir yang ada serta lingkungan kerja yang sesuai.
11
PENUTUP Pada prinsipnya kebenaran suatu ilmu buatan manusia berada pada tataran relatif. Kebenaran ilmu buatan manusia tidaklah diarahkan pada benar yang sebenar-benarnya, tetapi lebih diarahkan sebagai benar yang bermanfaat. Semakin bermanfaat suatu ilmu bagi kepentingan umat manusia, maka semakin tinggilah nilai kebenarannya. Individu dalam memilih pekerjaan sangat tergantung dari corak hidupnya, yaitu yang terlihat dari hasil pengukuran penilaian diri dan intelejensi yang kemudian dari hasil tersebut didapatkan hierarkis pilihan pekerjaannnya yang di urutkan berdasarkan enam golongan orientasi John L. Holland. Individu dalam memilih pekerjaannya karena dipengaruhi oleh sejarah hidupnya dan juga karena tekanan sosial yang terjadi pada dirinya. Penggolongan model-model orientasi ditujukan agar bisa diketahui urutan kecenderungan seseorang dalam bekerja.
12
SUMBER : Hadiarni, Irman Konseling Karier. Batusangkar : STAIN Batusangkar Press Dewa Ketut Sukardi, Drs Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia. Manrihu, Muhammad Thayeb Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier . Jakarta . Bumi Aksara Winkel, W.S & Sri Hastuti Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan . Jakarta: PT. Grasindo
13
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Membaca Adalah Pintu Untuk Menambah Wawasan Diri. Ilmu Terus Berkembang. Siapapun Anda!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.