Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

UPAYA MENGATASI MASALAH GIZI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "UPAYA MENGATASI MASALAH GIZI"— Transcript presentasi:

1 UPAYA MENGATASI MASALAH GIZI
Pada berbagai tahapan usia dan kelompok fisiologis khusus

2

3

4

5 Underweight among children under-five
by district 88 dist 122 dist 75 dist More than 2 out of 10 underfives are Underweight in 72% distircts in Indonesia 35 dist

6

7

8

9 Risk of CED and Rate of CED Women aged 15-49 years
MUAC <23.5 cm, Susenas BMI < 18.5, NSS HKI

10 Overweight Prevalence (BMI>25)
Male & Female >18 yrs National survey, 27 cities (96/97) Women yrs, NSS-HKI Rural Areas,

11 Prevalence of VAD Sub-national data: Night blindness Rural Urban poor
Women (Reproductive Age): % % Children (18-59 mo): % % Source: Nutritional and Health Surveillance System; 9 provinces ( )

12

13

14 DAMPAK KURANG GIZI ASET BEBAN Gizi kurang & infeksi Gizi cukup & sehat
“Otak Kosong” bersifat permanen Tak terpulihkan Anak cerdas dan produktif MUTU RENDAH MUTU SDM TINGGI ASET BEBAN Sumber : FKM UI & Unicef, 2002

15 Ilustrasi: Ukuran Kualitas Manusia??
Seorang sopir Indonesia diminta majikannya untuk menemukan alamat rumah (nama jalan dan kelurahan) dalam Buku Peta Jakarta (200 hal) Tanya saja ya pak? Rumit bacanya!! Sopir taxi di Los Angeles bertanya tujuan seorang penumpang. Lalu dia buka Buku Peta (300 hal). Kemudian, dia senyum. OK. “may be about 45 minutes. Depending on the traffic condition!” jawabnya.

16 DAMPAK SOSEK MASALAH GIZI
No Kondisi Proses Dampak 1 Kekurangan zat yodium selama kehamilan Menghambat perkembangan otak dan janin Kehilangan 10 IQ poin 2 Kekurangan energi-protein disebabkan oleh kekurangan makanan bergizi dan infeksi Gangguan pertumbuhan dan perkembangan Kehilangan 5-10 IQ poin 3 Anemia kekurangan zat besi pada bayi Gangguan fungsi kognitif dan perkembangan 4 Cacing usus pada anak sekolah Penurunan penyerapan zat besi dan kekurangan zat besi Ketidakmampuan / hambatan belajar 5 Anemia kekurangan zat besi pada orang dewasa Penurunan kemampuan kerja dan daya tahan tubuh Penurunan pendapatan dan produktivitas

17 No Kondisi Proses Dampak 6 Kekurangan vitamin A Penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi Resiko kematian anak tinggi 7 Kekurangan seng Hambatan pertumbuhan dan penurunan resistensi terhadap infeksi Peningkatan frekuensi kesakitan dan peningkatan pengeluaran biaya obat

18 DAMPAK SOSIAL EKONOMI GIZI KURANG
DAMPAK LANGSUNG BIAYA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN KELAINAN GIZI DAN REHABILITASI BIAYA UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT SEBAGAI AKIBAT DARI TIMBULNYA MASALAH GIZI TIMBULNYA KEGUGURAN, LAHIR MATI DAN MENINGKATNYA MORTALITAS ANAK BIAYA UNTUK SUPLEMENTASI/MPASI DAMPAK TAK LANGSUNG KEHILANGAN PRODUKTIVITAS KARENA KECACATAN/ RENDAHNYA FUNGSI KOGNITIF GANGGUAN PERTUMBUHAN FISIK HILANGNYA KEMAMPUAN BELAJAR PERUBAHAN KEBIASAAN BERKURANGNYA KENIKMATAN HIDUP INDIVIDU

19

20

21 SASARAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI
Lansia WUS: Remaja Putri, Calon Pengantin, Pekerja Wanita Anak Usia Sekolah Bayi Bumil, nifas & Buteki Balita 21

22 PROGRAM PENANGGULANGAN MASALAH GIZI SELAMA KEHAMILAN
Suplementasi tablet besi-folat, (kadar besi 60 mg, asam folat 250 ug), dikonsumsi minimal 90 tablet selama kehamilan PMT bagi ibu hamil (pemberian makanan tambahan kudapan atau makanan biasa dengan komposisi energi Kcal dan protein gram selama 90 hari makan) sasaran keluarga miskin program JPS-BK untuk mengatasi masalah KEK Pemantauan status gizi dan kesehatan melalui pemeriksaan di Posyandu atau Polindes dengan menggunakan KMS Ibu Hamil dan pita LILA

23 Program Penanggulangan Masalah Gizi
Ibu Nifas & Buteki Deteksi Kurang Energi Kronik (KEK) memakai pita LiLA & menimbang Suplementasi TTD (Fe-folate): 40 hr nifas Suplementasi kapsul yodium pd kec. Endemik sedang & berat (1x bumil & 2 x buteki ) Test Hb (endemik malaria) Suplementasi Vitamin A (2 x IU nifas < 30 hr) Konseling Gizi: -ASI segera (1/2 – 1 jam) - ASI ekslusif (6 bln) - Garam beryodium - Meningkatkan konsumsi makanan (protein, lemak omega 6 & 3, kalsium, vitamin B, Vit. A, Vit. C, Fluor, Fe, Zn, Se) 23

24 - 1 x kapsul biru : bayi 6 – 11 bln
…..pada Bayi & Balita Deteksi BBLR ASI segera (1/2 – 1 jam) ASI ekslusif (6 bln) MP-ASI (mulai 6 bln – 2 thn) Pemantauan Pertumbuhan (posyandu) Suplementasi Vit A: - 1 x kapsul biru : bayi 6 – 11 bln - 2 x kapsul merah/tahun : anak balita 12 – 60 bln 24

25 .…bayi & balita (lanjutan)
Suplementasi Fe : - 6 – 11 bln : 15 mg/hr } - 1 – 5 thn : 30 mg/hr } Pemeriksaan Hb, bila diperlukan (endemik malaria) Suplementasi Multivitamin & mineral (sprinkle) Deteksi dini anak gizi buruk Suplementasi Zn: - Anak diare : mg Zn selama 14 hr - Anak gizi buruk: ReSoMal (diare) & Formula WHO (Zn) Konseling gizi pada ibunya: - Garam beryodium - Meningkatkan konsumsi makanan (AKG) - Aneka ragam makanan 60 hr 25

26

27

28

29

30

31

32

33

34 ….anak usia sekolah Monitoring BB & TB (setiap 6 bln)
PMT-AS (program lokal) Suplementasi Fe-folate (program lokal) : - 30 mg Fe & 0,125 mg folate/mg selama 16 mg Test Hb, bila perlu (endemik malaria) + obat cacing Suplementasi Fe-Zn : - Rasio dosis 2: 1  30 mg Fe & 15 mg Zn selama 12 mg - Periksa Hb sebelum dan sesudah suplementasi - Monitoring BB & TB - untuk memicu pertumbuhan anak Pendidikan gizi : - Garam beryodium - Aneka ragam makanan (protein hewani  produk laut) 34

35 ….WUS /REMATRI Deteksi Kurang Energi Kronik (KEK) pakai pita LiLA Suplementasi TTD (Fe-folate) : - 60 mg Fe & 0,25 mg folate masa menstruasi selama 10 hr Suplementasi kapsul yodium kec endemik berat dan sedang (2x per thn) Pendidikan gizi : - Promosi garam beryodium & TTD - Aneka ragam makanan (protein hewani  produk laut, sayur & buah) - Hindari diet ketat 35

36 LANSIA - Promosi garam beryodium - konseling gizi ~ penyakit
Monitoring BB (kartu Lansia) Pendidikan gizi : - Promosi garam beryodium - Aneka ragam makanan (protein hewani  produk laut, sayur & buah) - Hindari kegemukan dan obesitas Suplementasi : - Diabetes - Meningkatkan daya tahan tubuh - Mengembalikan fungsi pengecap Lansia dengan penyakit degeneratif: - konseling gizi ~ penyakit 36

37 THE INTERNATIONAL CODE
In 1981, the World Health Assembly (WHA) adopted The International Code of Marketing of Breast-milk Substitutes, which aims to regulate promotion and sale of formula. This Code is a minimum requirement to protect breastfeeding. The Code is a code of marketing. It does not ban infant formula or bottles, or punish people who bottle feed. The Code allows baby foods to be sold everywhere, and it allows every country to make its own specific rules. The code covers all breast-milk substitutes – including infant formula, any other milks or foods, including water and teas and cereal foods which are sometimes marketed as suitable for infants under six months of age, and also feeding bottles and teats.

38

39

40

41

42


Download ppt "UPAYA MENGATASI MASALAH GIZI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google