Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTri Mirawati Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Teknik Mengelas Menggunakan Las Oxy-acetylene
2
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengelasan Oxy-acetylene :
Pemanasan benda kerja menggunakan nyala api las harus terbagi rata pada kedua bagian benda kerja yang hendak disambung. Pemanasan benda kerja dilakukan secara berangsur-angsur hingga mencapai titik lebur Ujung kawat pengisi dicairkan pada saat kampuh las sudah melebur. Ketika melakukan pengelasan posisi vertikal, kawah lasan tidak boleh terlalu besar agar benda kerja yang sedang berada dalam kondisi cair tidak tumpah
3
Teknik Ayunan Nozzle Beberapa pola ayunan nozzle yang sering digunakan pada las Oxy-acetylene adalah : Ayunan melingkar Ayunan segitiga/zig-zag Ayunan trapesium Ayunan “l” Ayunan “e” Ayunan “i”
4
Gambar Teknik Ayunan Nozzle
5
Mengelas tanpa bahan tambah
Kampuh sudut luar dapat dilas tanpa menggunakan bahan tambah,bahan tambah diambil dari benda kerja itu sendiri. Benda kerja yang berada pada posisi vertikal ditonjolkan sedikit keatas untuk dijadikan sebagai bahan pengisi kampuh. Kedudukan nozzle 30o – 45o terhadap bidang kerja. Kecepatan gerakan brander agak lambat.
6
Gambar Mengelas Tanpa Bahan Tambah pada Kampuh Sudut Luar
7
Mengelas Posisi Mendatar (Flat )
Kampuh I Kemiringan nozzle antara 60o– 70o. Kemiringan bahan tambah antara 30o– 40o. Bahan tambah dipanasi hingga mencair, dan digerakkan mengayunke samping (kiri-kanan) untuk mengaduk kawah lasan.
8
Gambar Mengelas Kampuh I Pada Posisi Flat
9
Kampuh V Pada saat mengelas kampuh V, harus diperhatikan agar cairan las tidak menetes di muka nyala api las. Kemiringan nozzle 70o, sedangkan bahan tambah dimiringkan 60o terhadap jalur lasan. Pada saat mengisi jalur lasan, nozzle dan bahan tambah dijauhkan –didekatkan ke kampuh secara bersamaan dengan arah gerakan yang berlawanan. Saat nozzle dijauhkan, bahan tambah didekatkan ke kampuh, dan sebaliknya; dilakukan secara kontinyu hingga alur lasan selesai.
10
Gambar Mengelas Kampuh V Posisi Flat
11
Kampuh Berimpit Nyala api las diarahkan ke sudut kampuh agar pencairan terjadi pada kedua benda kerja. Nozzle dimiringkan membentuk sudut 80o terhadap permukaan benda kerja dan 60o – 70o terhadap jalur lasan. Bahan tambah dimiringkan 30o– 40o terhadap jalur lasan.
12
Gambar Mengelas Sambungan Berimpit Pada Posisi Flat
13
Kampuh T Posisi benda kerja diatur sedemikian rupa agar kampuh membuat sudut 45o terhadap bidang horisontal. Sebelum melakukan pengelasan, buat titik-titik las pengikat (tack weld ) beberapa tempat. Sudut jalan bahan tambah berkisar antara 30o– 40o terhadap jalur lasan.
14
Gambar Mengelas Kampuh T Posisi Flat
15
Kampuh Sudut Luar Nyala api las diarahkan ke tengah kampuh.
Nozzle digerakkan sepanjang jalur sambungan. Kemiringan nozzle sekitar 70o terhadap jalur lasan. Kemiringan bahan tambah sekitar 60o terhadap jalur lasan.
16
Gambar Mengelas Kampuh Sudut Luar Posisi Flat
17
Mengelas Posisi Horisontal
Pada pengelasan posisi horisontal, cairan las cenderung mengalir kebawah. Oleh karena itu posisi nozzle dimiringkan ke bawah 10o dari garis horisontal seperti pada gambar. Apabila cairan las terlihat akan meleleh, jauhkan nyala api las darikawah lasan. Ayunan nozzle dilakukan sekecil mungkin. Untuk pengelasan arah mundur (ke kanan), lakukan ayunan nozzle dengan kecepatan 2 atau 3 langkah per detik.
18
Gambar Mengelas Posisi Horisontal Arah Maju (Kiri)
19
Gambar Mengelas Posisi Horisontal Arah Mundur (Kanan)
20
Mengelas Posisi vertikal
Bahan tambah diposisikan di antara nyala api las dengan kawah cair.Sudut bahan tambah 45o– 60o dan sudut nozzle 80o terhadap jalur lasan.
21
Gambar Posisi nozzle & bahan tambah pengelasan posisi vertikal
22
Gambar Memulai Pengelasan Posisi Vertikal
Pengelasan dimulai dengan mencairkan las titik pengikat bawah untuk membentuk rigi-rigi las, kemudian dilakukan pengelasan ke arah atas Gambar Memulai Pengelasan Posisi Vertikal
23
Gambar Gerakan ayunan nozzle & bahan tambah pengelasan posisi vertikal
Nozzle dan bahan tambah diayun ke samping (kiri-kanan) denganarah gerakan berlawanan. Gambar Gerakan ayunan nozzle & bahan tambah pengelasan posisi vertikal
24
Gambar Mengakhiri jalur lasan pengelasan posisi vertikal
Pada akhir jalur lasan, bahan tambah diposisikan di sebelah atas nozzle. Gambar Mengakhiri jalur lasan pengelasan posisi vertikal
25
Pengelasan Posisi Atas Kepala ( Overhead )
Pengelasan Arah Maju (Ke Kiri). Posisi nozzle dan bahan tambah sebagaimana diperlihatkan padagambar. Pengelasan arah maju dilakukan untuk menyambung benda kerjadengan ketebalan mencapai 6 mm.
26
Gambar Pengelasan Arah Maju Posisi Overhead
27
Pengelasan Arah Mundur (Ke Kanan)
Pengelasan arah mundur dilakukan untuk benda kerja denganketebalan lebih dari 6 mm. Nozzle tegak lurus dengan benda kerja, dengan kemiringan 10o terhadap jalur lasan. Bahan tambah berada di belakang nyala api las, dengan kemiringanantara 45o– 60o terhadap jalur lasan. Ayunkan bahan tambah menyilang 2 sampai 3 kali, kemudian naikdan turun seperti pada gambar, kemudian tahan kawat di dalamkampuh.
28
Gambar Pengelasan Arah Mundur Posisi Overhead
29
Gambar Dorongan Nyala Api Terhadap Kawah Lasan
Nyala api las memberi gaya dorong cairan kawah lasan masuk kedalam kampuh. Gambar Dorongan Nyala Api Terhadap Kawah Lasan
30
Rigi-rigi las yang baik
Kualitas Hasil Las Hasil Las Keterangan Rigi-rigi las yang baik Penembusan kurang dalam Akibat pemanasan berlebih ,rigi-rigi terlalu dangkal Dengan penggalian terlalu dalam Penempelan rigi-rigi (overlapping ) harusdihindarkan Penembusan yang terlaludalam Terjadi keropos
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.