Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTyo Alex Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Social Research Methods: The Meanings of Methodology Henny E. Wirawan
2
Pendekatan positivistik Lahir di abad 19 Auguste Comte, John Stuart Mill, Emile Durkheim Melihat ilmu sosial sebagai metode terorganisir untuk mengkombinasikan logika deduktif dengan observasi empiris tentang tingkah laku individu, dalam rangka mengungkapkan dan memastikan serangkaian kemungkinan hukum sebab akibat yang pada akhirnya dapat digunakan untuk meramalkan pola umum aktivitas manusia.
3
Variasi: logical empiricism, the accepted or conventional view, postpositivism, naturalism, the covering law model, behaviorism. Menggunakan data kuantitatif Experimen, survei, statistik Melakukan penelitian dengan pengukuran yang pasti dan objektif, menguji hipotesis dengan melakukan analisis terhadap sejumlah pengukuran. Kritik: pendekatan ini mereduksi orang ke dalam angka, berkaitan dengan hukum atau formula abstrak yang tidak relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari.
4
Pendekatan Interpretif Lahir di Jerman abad ke-19 Max Weber, Wilhelm Dilthey Analisis sistematis terhadap tindakan yang bermakna secara sosial melalui observasi detail terhadap individu dalam setting natural dalam rangka mendapatkan pemahaman dan interpretasi tentang bagaimana seseorang menciptakan dan mempertahankan lingkungan sosialnya.
5
Menggunakan pemahaman empatis Mempelajari tindakan sosial yang bermakna/bertujuan Kita harus mempelajari alasan atau motivasi pribadi seseorang yang membentuk perasan dan mengarahkan keputusannya dalam bertindak dengan suatu cara. Berkaitan dengan hermeneutics (teori tentang makna, menekankan pembacaan atau pemeriksaan detail suatu teks, dapat berupa hasil percakapan, tulisan, atau gambar) Variasi: hermeneutics, constructionism, ethnomethodology, cognitive, idealist, phenomenological, subjectivist, qualitative sociology.
6
Pendekatan kritis Lahir abad 19 Karl Marx, Sigmund Freud, Theodor Adorno, Erich Fromm, Hert Marcuse Variasi: dialectical materialism, class analysis, structuralism Diasosiasikan dengan teori konflik, analisis feminis, dan psikoterapi radikal. Menggabungkan pendekatan nomothetic and ideographic.
7
Proses kritis dalam penggalian data dengan mengungkapkan struktur nyata dalam dunia material dalam rangka membantu individu mengubah kondisi dan membangun dunia yang lebih baik bagi diri mereka sendiri.
8
Mengkritik positivisme: –Gagal menangani makna individu yang sesungguhnya, serta kapasitas manusia untuk berpikir dan merasa. –Mengabaikan konteks sosial dan antihumanis –Mempertahankan status quo karena berasumsi bahwa aturan sosial tidak berubah (tidak melihat masyarakat saat ini dalam suatu proses berjalan)
9
Mengkritik pendekatan interpretif: –Terlalu subyektif dan relativis –Memperlakukan ide manusia seolah-olah lebih penting daripada kondisi aktualnya dan berfokus pada setting lokal, level mikro, dan bersifat jangka pendek dan mengabaikan konteks yang lebih luas dan jangka panjang. –Terlalu peduli dengan realitas subyektif –Amoral dan pasif, karena tidak mengambil posisi nilai tertentu atau secara aktif membantu individu untuk melihat ilusi keliru di sekitar mereka yang sebenarnya akan berguna untuk memperbaiki kehidupan mereka.
10
Ciri umum ketiga pendekatan: –S–Semuanya empiris Berakar dari kenyataan yang dapat diobservasi (melalui penglihatan, pendengaran, tingkah laku, situasi, diskusi, dan tindakan individu) –S–Semuanya sistematis Menekankan kegiatan yang berhati-hati –S–Semuanya teoretis Menekankan penggunaan ide dan pola. –S–Semuanya bersifat publik Eksplisit dan dapat dibagikan kepada peneliti lainnya –S–Semuanya self-reflective Peneliti harus memikirkan apa yang mereka lakukan dan self-conscious –S–Semuanya open-end process Penelitian dilihat sebagai sesuatu yang secara konstan bergerak, ber-evolusi, berubah, mengajukan pertanyaan baru.
11
Perbedaan ketiga pendekatan Alasan meneliti –Positivistik: mengungkapkan hukum alam, sehingga individu bisa meramalkan dan mengontrol kejadian dalam hidupnya –ISS: memahami dan mendeskripsikan tindakan sosial yang bermakna –CSS: menangkal mitos dan memberdayakan individu agar bsia mengubah masyarakat secara radikal
12
Hakikat realitas sosial: –Positivistik: pola atau aturan stabil yang telah muncul sebelumnya, sehingga bisa diungkapkan. –ISS: definisi cair dari situasi yang diciptakan oleh interaksi manusia. –CSS: konflik yang dipenuhi dan diatur oleh struktur tersembunyi yang mendasarinya.
13
Hakikat makhluk hidup: –Pos: individu yang tertarik pada dirinya sendiri dan rasional yang dibentuk oleh kekuatan dari luar. –ISS: makhluk sosial yang menciptakan makna dan yang secara konstan memaknai lingkungannya sendiri. –CSS: individu yang kreatif dan adaptif yang tidak menyadari potensinya, terjebak dengan ilusi, dan eksploitasi
14
Peran common sense (akal sehat): –P–Pos: secara jelas dibedakan dari dan kurang valid dibandingkan dengan ilmu. –I–ISS: teori sehari-hari yang sangat berguna dalam keseharian individu –C–CSS: keyakinan keliru yang menyembunyikan kekuasaan dan kondisi obyektif.
15
Teori terlihat seperti: –Pos: sistem yang logis dan deduktif dari suatu definisi, aksioma, dan hukum yang saling terkait. –ISS: deskripsi tentang bagaimana suatu sistem pemaknaan kelompok dihadirkan dan bertahan. –CSS: kritik yang mengungkapkan kondisi nyata dan membantu individu melihat cara untuk mencapai lingkungan yang lebih baik.
16
Penjelasan yang benar: –Pos: secara logis terkait dengan hukum dan didasarkan pada fakta. –ISS: penalaran atau perasaan yang dianggap benar oleh orang yang diteliti. –CSS: menyediakan bagi individu perangkat yang dibutuhkan untuk mengubah dunia.
17
Bukti yang baik: –Pos: didasarkan pada observasi yang tepat, yang dapat diulangi oleh orang lain. –ISS: ditampilkan dalam konteks interaksi sosial yang cair –CSS: diinformasikan melalui suatu teori yang menyingkapkan ilusi.
18
Pandangan tentang nilai: –Pos: ilmu bebas nilai dan nilai tidak memiliki tempat dalam ilmu, kecuali dalam rangka memilih topik. –ISS: nilai adalah bagian integral dari kehidupan sosial; tidak ada nilai kelompok yang salah, yang ada hanya perbedaan. –CSS: semua ilmu harus diawali dengan posisi nilai tertentu; sejumlah posisi tepat, lainnya keliru.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.