Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRuri Lucky Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
CESTODA Cacing dewasa hidup dalam saluran usus vertebrata
Larva hidup dalam jaringan vertebrata dan invertebrata Bentuk badan cacing dewasa memanjang seperti pita Pipih dorsoventral Tidak mempunyai alat cerna dan daluran vaskuler Terbagi dalam segmen2 yg disebut proglotid
2
Badan cacing dewasa terdiri dari:
Scolex, yaitu alat untuk melekat Terdapat Rostelum Sucker Kait atau hooklet Leher, merupakan tempat pertumbuhan segmen Strobila, terdiri dari proglotid Immature Mature Gravid
3
Telur dikeluarkan bersama proglotid atau tersendiri
Telur mengandung embrio heksakan atau embrio dengan 6 kait atau onkosfer Infeksi terjadi karena menelan: Telur infektif Telur
4
Taenia saginata Cacing pita sapi HD : manusia, HP: sapi, kerbau
Penyakit: taeniasis saginata Larvanya disebut: cisticercus bovis Distribusi geografis: kosmopolitan, yaitu di Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, Rusia dan Indonesia (Bali, Jakarta)
5
Morfologi Terdiri dari: Panjang strobila : 4 -12 m
Kepala disebut scolex Leher Strobila, yaitu untaian segmen/proglotid, terdiri dari segmen imatur, matur dan gravid Panjang strobila : m Scolex berbentuk segi empat, terdapat 4 sucker, tidak ada rostelum, tidak ada kait2 Telur: bulat, terdapat struktur radier, berisi embrio heksakan (onkosfer)
6
EMBRIO HEKSAKAN SRTUKTUR RADIER
7
SUCKER PROGLOTID GRAVID SCOLEX
8
Siklus hidup Dalam tubuh sapi
Telur keluar bersama tinja Px (manusia) – menempel pada rumput – termakan oleh sapi – telur menetas di dalam saluran pencernaan – keluar embrio heksakan –menembus dinding usus – masuk pembuluh getah bening atau pembuluh darah - mengikuti aliran darah – sampai ke otot – menjadi larva sistiserkus bovis
9
Dalam tubuh manusia Daging sapi yang mengandung sistiserkus bovis apabila dimakan mentah - scolex akan keluar (evaginasi) dari sistiserkus bovis - melekat pada mukosa usus halus - tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam tubuh manusia
11
Gejala klinik Infeksi oleh cacing dewasa pada manusia menimbulkan gejala yang ringan: mual, muntah, mencret, pusing, gugup Gejala yg lebih berat terjadi apabila ada proglotid menyumbat apendix, atau penyumbatan usus oleh strobila Infeksi oleh cisticercus bovis pada manusia sangat jarang terjadi Diagnosis: dengan menemukan telur dan proglotid gravid yang lepas di dalam tinja Px
12
Taenia solium Cacing pita babi HD: manusia, HP: babi
Larvanya disebut: cisticercus cellulosae Penyakit: taeniasis solium Distribusi geografis: Eropa, Amerika Latin, Amerika Utara, Cina, India, Jepangan Indonesia (Irian Jaya, Bali, Sumatra Utara)
13
Morfologi SUCKER ROSTELUM KAIT PROGLOTID GRAVID SCOLEX
14
Siklus hidup Sama dengan T. saginata
Manusia dapat terinfeksi oleh larva sisticercus cellulosae, apabila memakan daging babi mentah yang mengandung larva tsb. Cisticercus cellulosae banyak terdapat pada otot babi bagian lidah, punggung dan pundak Infeksi oleh cisticercus cellulosae pada manusia disebut cistisercosis. Infeksi ini lebih sering dijumpai pada manusia dp infeksi oleh cisticercus bovis
16
Gejala klinik Diagnosis Mirip dengan taeniasis saginata
Gejala yang lebih berat terjadi karena infeksi oleh larva cisticercus cellulosae Infeksi berat terjadi apabila organ penting terinfeksi oleh larva cisticercus cellulosae Diagnosis Dengan menemukan proglotid gravid pada tinja Px Dengan pemeriksaan radiologis untuk menemukan larva cisticercus cellulosae
17
Pencegahan BAB di tempat yang benar
Memasak daging sapi & babi sampai matang benar Pengawasan/pengontrolan daging sapi & babi oleh pihak yang berwajib Pemeriksaan kersehatan sapi & babi di peternakan secara teratur
18
CYSTICERCOSIS Yaitu infeksi yang disebabkan oleh larva t. solium (cysticercus cellulosae) Morfologi cicticercus cellulosae: P 5 mm, l 8-10 mm Berbentuk seperti kantong Berwarna putih susu Mengandung invaginated scolexx
19
Bagian yang terinfeksi
Cara infeksi Hetero infection External auto infection Internal autoinfection Bagian yang terinfeksi Jaringan sub kutan Mata, otak Organ dalam: liver, jantung, paru
20
Diagnosis Ditegakkan dengan menemukan larva cycticercus yanag mengalami pengapuran yaitu dengan pemeriksaan radiologis Dengan menemukan telur dalam feses Px untuk membentu Dx Anamnesa Tes serologis MRI
21
Pencegahan Pengobatan Px
Kebersihan perorangan untuk mencegah terjadinya autoinfeksi Menghindari kontaminasi makanan dan minuman dari tinja Px Cysticercus bovis: jarang terjadi
22
Hymenolepis nana Cacing pita kerdil atau dwarf tapeworm
Panjang: mm HD: manusia dan tikus Penyakit: hymenolepiasis Distribusi geografis: kosmopolitan, di daerah tropik, juga ditemukan di Indonesia
23
Morfologi Menyerupai T. solium tetapi ukurannya lebih kecil
Scolex mempunyai: sucker 4, rostelum, kait2 Telur : lonjong, terdapat polar filamen, berisi embrio heksakan (onkosfer)
24
EMBRIO HEKSAKAN POLAR FILAMEN
25
Siklus hidup Telur dan proglotid gravid keluar bersama tinja Px – tertelan oleh manusia – menetas – keluar embrio heksakan – menembus vilus – menjadi sistiserkoid – pecah – masuk ke rongga usus – scolex melekat pada mukosa usus – tumbuh cacing dewasa di nusus halus Apabila telur termakan oleh serangga (kumbang) – kumbang termakan oleh manusia – telur menetas – sistiserkoid - dewasa
27
Epidemiologi Dikatakan bahwa H. nana tidak memerlukan hospes perantara Cara infeksi Makanan & minuman terkontaminasi telur Autoinfeksi externa (fecal-oral) Autoinfeksi interna
28
Gejala klinik: Rasa sakit pada abdomen, nausea, diarea, anorexia Urtikaria, pucat Eosinofilia Pencegahan Kebersihan lingkungan, makanan dan minuman Pengobatan Px
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.