Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIrham Deni Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Budi Mulyaningsih Bagian Parasitologi FK-UGM
NEMATODA USUS Budi Mulyaningsih Bagian Parasitologi FK-UGM
2
SOIL TRANSMITTED HELMINTHES
Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Necator americanus Ancylostoma duodenalae
3
ASKARIASIS MORFOLOGI:
Infeksi karena menelan telur (stadium infektif) Ascaris lumbricoides MORFOLOGI: Dewasa : Jantan : cm,ujung posterior melengkung Betina : cm, ujung lurus Telur : 4 macam 1. Fertil 2. Infertil 3. Decorticated 4. Embryonated (infektif)
5
DAUR HIDUP Dalam usus Tertelan TELUR FERTIL MASAK Paru-paru Sirkulasi
DEWASA Telur KELUAR BERSAMA TINJA Dalam usus Tertelan TELUR FERTIL MASAK DI TANAH LEMBAB,HANGAT (2 – 3 MINGGU) . Paru-paru Sirkulasi Larva menetas telur infektif Dalam usus tertelan
7
PATOGENESIS DIHUBUNGKAN DNG : 1. RESPON IMUN HOSPES
2. EFEK MIGRASI LARVA 3. EFEK MEKANIK CACING DEWASA 4. DEFISIENSI ZAT GIZI KRN CACING DEWASA
8
GEJALA KLINIS PULMONARY ASCARIASIS: Batuk bbrp hari, musiman
Ascaris pneumonitis/ LOFFLER Syndrome Dispnea, demam, substernal discomport (burning) Eosinofilia tinggi Larva dapat ditemukan dlm sputum / muntahan
10
2. INTESTINAL ASCARIASIS:
MOON FACE, RAMBUT KERING, ABDOMINAL PAIN ANAK - ANAK : BB Turun, ANOREXIA PERUT BUNCIT 3. KOMPLIKASI: MIGRASI CACING DEWASA (EFEK OBAT , DEMAM) . OBSTRUKSI USUS ILEUS * JUMLAH CACING * LOKASI OBSTRUKSI * SIFAT OBSTRUKSI :KOMPLET/PARTIAL * KOMPLIKASI LANJUT: INTUSUSEPSI, PERFORASI
11
DIAGNOSIS * 1. FASE MIGRASI LARVA : MENEMUKAN LARVA DLM SPUTUM
ATAU BILUS LAMBUNG * 2. FASE INTESTINAL : MENEMUKAN TELUR DLM TINJA EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN KONTAMINASI TANAH OLEH TELUR CACING PERBAIKAN SANITASI KEBERSIHAN LINGKUNGAN/PERORANGAN TDK MENGGUNAKAN PUPUK TINJA
12
TREATMENT Habitat cacing di lumen usus halus, mudah diobati dengan :
1. PIPERAZINE SITRAT 2. PIRANTEL PAMOATE 3. MEBENDAZOLE
13
TRIKHURIASIS MORFOLOGI :
INFEKSI KARENA MENELAN TELUR INFEKTIF TRICHURIS TRICHIURA MORFOLOGI : CACING DEWASA SEPERTI CAMBUK UJUNG ANTERIOR RUNCING UJ. POST. CC.JANTAN : MELENGKUNG: MM UJ. POST. CC.BETINA : TUMPUL: MM HABITAT: MENEMPEL PD MUKOSA COECUM TELUR : SEPERTI TONG DNG 2 TUTUP PD UJUNG
14
DAUR HIDUP TELUR BERSAMA TINJA DEWASA TELUR MENGANDUNG LARVA TERTELAN
TELUR MASAK DI TANAH (14 HR)
17
BERHUBUNGAN DENGAN : PATHOGENESIS
CACING DEWASA : KERUSAKAN MEKANIK MUKOSA KOLON REAKSI INFLAMASI DR HOSPES ANEMIA KRN KERUSAKAN KAPILER & EROSI KEHILANGAN DARAH BERHUBUNGAN DENGAN : 1. JUMLAH CACING 2. LAMANYA INFEKSI 3. UMUR DAN STATUS KESEHATAN UMUM PASIEN
18
DIAGNOSIS GEJALA KLINIS HANYA PD INFEKSI BERAT : ANAK
DISENTRI : DIARHE DNG LENDIR & DARAH ATAU KOLITIS KRONIK MUKOSA USUS EDEMA DAN RAPUH KEJANG PERUT TENESMUS REKTUM- PROLAPSUS REKTI ANEMIA HIPOKROMIK MALNUTRISI DIAGNOSIS MENEMUKAN TELUR DALAM TINJA
20
TREATMENT MEBENDAZOLE ALBENDAZOLE
PIRANTEL PAMOATE & PIPERAZIN KURANG EFEKTIF EPIDEMIOLOGI: DAERAH TROPIS: INFEKSI TINGGI INFEKSI SERING BERSAMA-SAMA DNG ASCARIS PENCEGAHAN: PENGOBATAN MASAL PERBAIKAN SANITASI LINGKUNGAN KEBERSIHAN PERORANGAN
21
( HOOKWORMS ) CACING KAIT NEKATORIASIS N * Necator americanus MAN
ANKILOSTOMIASIS * Ancylostoma duodenale MAN CUTANEOUS LARVA MIGRANS * Ancylostoma ceylanicum MAN/HW * Ancylostoma braziliense Hewan * Ancylostoma caninum Hewan N
22
MORFOLOGI Cacing dewasa : SILINDRIS KECIL PANJANG 1Cm
BADAN MELENGKUNG C / S WARNA PUTIH KEKUNINGAN MULUT (KAPSULA BUKALIS) PUNYA GIGI/LEMPENG PEMOTONG DR CHITIN, TIAP SP. BEDA jantan : - LEBIH KECIL DARI BETINA - UJUNG POSTERIOR BURSA KOPULATRIKS betina : - EKOR RUNCING
23
MORFOLOGI TELUR - OVAL / LONJONG TELUR Necator sp. & Ancylostoma sp.
- UKURAN : ± 60 x 40 m - DINDING : TIPIS JERNIH - ISI : 4 – 8 SEL TELUR Necator sp. & Ancylostoma sp. SULIT DIBEDAKAN N.americ :10.000/hr/C. A.duoden : /hr/C. IDENTIFIKASI SP LARVA FILARIFORM
24
DAUR HIDUP CACING KAIT USUS HALUS Inang definitif : MAN / HEWAN
KULIT INANG ALIRAN DRH VENA JANTUNG KANAN PARU – PARU NEMBUS ALVEOLI BRONKHI TRAKHEA FARING TERTELAN Inang definitif : MAN / HEWAN TELUR L. RHAB L. FIL TANAH: LEMBAB, TEDUH, HANGAT TINJA INANG DEFINITIF P.PREPATEN 6 – 10 bl USUS HALUS CACING DEWASA
25
PATOLOGI & GEJALA KLINIS
LARVA MENEMBUS KULIT FOL RAMBUT, PORI, KULIT UTUH MAKULO PAPULA & ERITEM GATAL GROUND ITCH MIGRASI KE PARU – PARU, JML BANYAK INDIVIDU PEKA BRONKHITIS / PNEUMONITIS INF. KRONIS TAK ADA GEJALA AKUT ANEMIA : MIKROSITIK HIPOKROMIK INF. ANKILOSTOMIASIS LBH BRT INF. NEKATORIASIS (0,15ml/HR/1CACING) (0,03ml/HR/1CACING)
26
PATOLOGI & GEJALA KLINIS, SEBANDING DNG JMH. CACING & STATUS GIZI
PATOLOGI & GEJALA KLINIS, SEBANDING DNG JMH. CACING & STATUS GIZI * 50 CACING GEJALA SUB KLINIS * 50 –125 CACING GEJALA KLINIS MUNGKIN TIMBUL * 500 CACING BB BERPENGARUH GEJALA KLINIS PD INF. AKUT : * NAFSU MAKAN - / * MUAL, MUNTAH * DIARE, KONSTIPASI * JANTUNG HIPERTROPI ADA BISING * NADI CEPAT , EOSINOFIL NAIK INF. BERAT PD ANAK FISIK & MENTAL TERGANGGU ANEMIA
27
DIAGNOSIS KLINIS : KELELAHAN PERNAFASAN MEMENDEK PUCAT KUNING JERAMI ANEMIA RADIOLOGIS : DILATASI PROKSIMAL JEJUNUM LIPATAN MUKOSA USUS JADI KASAR LABORATORIS : MENEMUKAN TELUR DLM TINJA / + DARAH * KUALITATIF : LANGSUNG & KONSENTRASI * KUANTITATIF : METODA KATO DERAJAT INF. DPT. DIKET * KULTUR HARADA MORI INF. RINGAN IDENTIFIKASI L.FIL LEBIH SENSITIF SPESIES C. KAIT
28
Terapi & EPIDEMIOLOGI TERAPI Epidemiologi
* MEBENDAZOLE (VERMOX) : 100mg, 2 x 1hr 3 hr : DWS/ANAK>2Th * PYRANTEL PAMOATE : 11mg/Kg X 1hr BILA ANEMIA, + FERROUS SULFAS 200 mg, 3 x 1 hr 3bl TINJA DIPERIKSA, MINGGU SESUDAH TERAPI Epidemiologi BANYAK DITEMUKAN : * TROPIS & SUBTROPIS * DAERAH TAMBANG * N. americanus A. duodenale FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENYEBARAN : 1. PDR. BAB SEMBARANG TEMPAT 2. TANAH PASIR / LIAT + PASIR HIDUP LARVA BAIK 3. IKLIM PANAS MENGUNTUNGKAN PERKEMBANGAN TELUR 4. TEMPAT LEMBAB & M.PANAS TELUR & LARVA TMBH BAIK 5. KEBIASAAN TANPA ALAS KAKI MUDAH TERINFEKSI
29
Necator americanus CACING DEWASA : - BADAN MELENGKUNG BTK. HURUF S
- MULUT : PUNYA SEPASANG LEMPENG PEMOTONG CHITIN - C. BETINA : 9-11 mm 0,4 mm - C. JANTAN : 7-9 mm 0,3 mm - BURSA KOPULATRIKS: RUSUK EKSTERNOLATERAL TERPISAH DARI RSK. MEDIOLATERAL YG. JADI SATU DNG. RSK POSTERO- LATERAL. - SPIKULA C.JTN : 2BH, UJUNG BERSATU
30
Ancylostoma duodenale
CACING DEWASA : - BADAN MELENGKUNG, BTK.C BETINA : mm 0,6 mm JANTAN : mm 0,5 mm - MULUT : 2 PASANG GIGI SAMA BESAR - BURSA KOPULATRIK : RUSUK EKSTERNOLATERAL, MEDIOLATERAL DAN POSTEROLATERAL SALING TERPISAH - SPIKULA C.JTN: 2BH,EJAJAR
31
Ancylostoma ceylanicum
CACING DEWASA : - BADAN : MELENGKUNG , BTK C C. BETINA : 7 mm C. JANTAN : 5 mm - MULUT : LUBANG BULAT, 2 PASANG GIGI VENTRAL, 1 PS. GIGI DALAM KECIL 1 PS. GIGI LUAR BESAR. - BURSA KOPULATRIKS : RUSUK EKTERNO LATERAL TERPISAH DARI 2 RUSUK LATERAL LAINNYA YG BER- DAMPINGAN.
32
Ancylostoma braziliense
CACING DEWASA : - BADAN MELENGKUNG, BTK C C.JANTAN : 7,8-8,5 mm 0,35 mm C.BETINA : 9-10,5 mm 0,375 mm - LUBANG MULUT KECIL, OVAL - MULUT : 2 PASANG GIGI, 1 PS. GIGI MEDIAL KECIL 1 PS GIGI LATERAL BESAR - BURSA KOPULATRIKS : RUSUK EKSTERNOLATERAL KECIL TERPISAH DARI 2 RUSUK LATERAL YANG BERDAMPINGAN.
33
Ancylostoma caninum CACING DEWASA : - BADAN MELENGKUNG, BTK C
- BETINA : 14 mm 0,6 mm - JANTAN : 10 mm 0,4 mm - MULUT : 3 PASANG GIGI, KUAT - BURSA KOPULATRIKS : KETIGA RUSUK LATERAL PANJANG, TERSEBAR DAN TERPISAH.
34
LARVA FIL Kulit manusia
CREEPING ERUPTION LARVA FIL Kulit manusia STRATUM GERMINATIVUM TEROWONGAN BBRP mm – cm /HARI BBRP MINGGU S/d BBRP BL MATI / KE ORGAN DLM LESI DI KULIT : - ERYTEMA - VESICULA - GATAL INF. SEKUNDER PUSTULA GEJALA : GATAL & PANAS PADA INVASI LARVA DIAGNOSIS : - ADA GAMBARAN LESI MENJALAR - RIWAYAT PENDERITA
35
TERAPI & PENCEGAHAN TERAPI PENCEGAHAN
PRINSIP : MEMBUNUH LARVA DI DALAM KULIT 1. PENDINGINAN DI UJUNG TEROWONGAN DNG - ETHYL CHLORIDE SPRAY - CARBON DIOXIDE SNOW 2. THIABENDAZOLE PER ORAL 50 mg/Kg BB, DLM 3 HARI 3. HETRAZAN PER ORAL 2 mg/Kg BB, 3 X 1 ,DLM 9 – 26 HARI 4. FUADIN, im. 2cc – 5cc DIBERIKAN 2X PENCEGAHAN * MENGHINDARI TEMPAT ANJING & KUCING BERAK * MEMUTUSKAN DAUR HIDUP CACING
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.