Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

3.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "3."— Transcript presentasi:

1 3

2 2

3 1

4

5

6 ASSALAMUALAIKUM.WR.WB KAMI PERSEMBAHKAN

7 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

8 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
MASYARAKAT KOTA MASYARAKAT DESA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

9 DISUSUN OLEH ADE IRMAYANTI (1113021001)
ANDRIAN REZA SAPUTRA( ) DWI LAILA SULISTIOWATI( ) FLORENSIA EVINDONTA ( ) MUHAMMAD PANJI WIBOWO( ) SUCI ROHANI ( )

10 PENGERTIAN MASYARAKAT
Dalam Bahasa Inggris disebut  Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran  hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

11 PEMBAGIAN MASYARAKAT BERDASARKAN TEMPAT TINGGAL
MASYARAKAT PEDESAAN MASYARAKAT PERKOTAAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

12 KARAKTERISTIK MASYARAKAT DESA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
MASYARAKAT PEDESAAN PENGERTIAN DESA PERAN DESA UNSUR DESA KARAKTERISTIK MASYARAKAT DESA CIRI UMUM DESA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

13 Sutardjo Kartodikusuma ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Bintaro Paul H. Landis  Koentjaraningrat UU Nomor 32 Tahun 2004 PENGERTIAN DESA UMUM  ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

14 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Menurut Sutardjo Kartodikusuma,desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

15 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Menurut Bintaro,desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

16 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Menurut Koentjaraningrat, desa adalah satuan komunitas kecil yang menetap di suatu tempat ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

17 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Menurut Paul H. Landis,desa adalah pendudunya kurang dari jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut : 1. mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama  tentang kesukaan terhadap kebiasaan 3. Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

18 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

19 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Desa dalam arti umum adalah permukiman manusia yang letaknya di luar kota, dan penduduknya bermatapencaharian agraris ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

20 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Tiga unsur desa Rangkah (wilayah) Darah (keturunan) Warah (Ajaran atau adat) Bintarto menyebutkan versi modern dari ketiga hal diatas sbb: Daerah Penduduk Tata kehidupan ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

21 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
CIRI UMUM DESA SEMAKIN JAU DARI PUSAT KOTA SEMAKIN TERTINGGAL JAUH DARI KOTA(meskipun ada desa yang dekat kota) JAUH DARI SARANA DAN PRASARANA VITAL JAUH DARI PUSAT KEGIATAN EKONOMI JAUH DARI PUSAT PEMERINTAHAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

22 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Talcot Parsons Clifford Gertz KARAKTERISTIK MASYARAKAT DESA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

23 Karakteristik masyarakat desa menurut Clifford Gertz:
Sederhana Mudah Curiga,namun juga gampang percaya Menjunjung tinggi kekeluargaan Lugas Tertutup dalam keuangan Minder terhadap orang kota Sangat menghargai orang lain Gotong royong Religius ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

24 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut : Orientasi kolektif  Talcot Parsons Kekabaran  (diffuseness) Partikularisme  Askripsi  ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

25 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme) ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

26 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi). Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

27 PERAN DESA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR SEBAGAI LUMBUNG PANGAN
SEBAGAI PENYEDIA TENAGA KERJA SEBAGAI AKAR PERKEMBANGAN MASYARAKAT BAHKAN BERKEMBANGNYA PERADAPAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

28 KARAKTERISTIK MASYARAKAT KOTA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
MASYARAKAT PERKOTAAN MASYARAKAT PERKOTAAN PENGERTIAN KOTA PERAN KOTA UNSUR KOTA KARAKTERISTIK MASYARAKAT KOTA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

29 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Wirth PENGERTIAN KOTA Bintarto Max Weber Dwigth Sanderson ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

30 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Wirth Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

31 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Max Weber Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

32 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Dwigth Sanderson Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

33 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Bintarto, kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan adanya strata sosial ekonomi yang heterogen, dan masyarakat yang bercorak matrealistis ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

34 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
5 UNSUR PERKOTAAN MARGA WISMA KARYA SUKA SEMPURNA ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

35 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Karya apa yang dihasilkan atau dikerjakan masyarakatnya ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

36 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Wisma bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

37 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Marga sarana jalan ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

38 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Suka tersedianya fasilitas hiburan dan rekreasi ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

39 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Sempurna fasilitas komplementer, seperti masjid, gereja, pemakaman, sekolah, RS, dsb. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

40 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Orientasi Diri Netral Afektif Universalisme Prestasi CIRI-CIRI MASYARAKAT KOTA menurut Talcott Parsons Heterogenitas ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

41 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Netral Afektif Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

42 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Orientasi Diri Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

43 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Universalisme Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

44 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Prestasi Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima  berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

45 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Heterogenitas Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

46 CIRI-CIRI UMUM MASYARAKAT PERKOTAAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu : i. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja. ii.Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme). iii.Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. CIRI-CIRI UMUM MASYARAKAT PERKOTAAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

47 CIRI-CIRI UMUM MASYARAKAT PERKOTAAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
iv. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota. v. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu. vi. Perubahan-perubahan tampak nyata  dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar. CIRI-CIRI UMUM MASYARAKAT PERKOTAAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

48 Menghasilkan bahan-bahan pakaian, dan obat-obatan
P E R A N K O T A Menghasilkan bahan-bahan pakaian, dan obat-obatan Menyediakan sarana transportasi Menyediakan teknologi yang diperlukan untuk pengembangan desa ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

49 PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DENGAN MASYARAKAT PEDESAAN
Perilaku homogen Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status Isolasi sosial, sehingga statik Kesatuan dan keutuhan kultural Banyak ritual dan nilai-nilai sakral Kolektivisme Perilaku heterogen Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi Mobilitas sosial, sehingga dinamik Kebauran dan diversifikasi kultural Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular      Individualisme                           ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

50 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
CARA KOTA MEMPENGARUHI DESA INVASI KOTA PENETRASI KOTA KE DESA  KO-OPERASI KOTA-DESA EKSPANSI ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

51 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

52 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjad ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

53 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

54 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

55 Hubungan antara kota dan desa Diantaranya :
Urbanisasi dan Urbanisme Desa merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa Kota menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

56 Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ). ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

57 Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors) 2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors) ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

58 Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

59 Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : ). ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

60 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
SEKIAN TERIMAKASIH WASSALAMUALAIKUM WR.WB. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


Download ppt "3."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google