HUKUM DAN TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

Presentasi berjudul: "HUKUM DAN TEORI-TEORI PERKEMBANGAN"— Transcript presentasi:

1 HUKUM DAN TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
1 Perlu diketahui orang tua, tiap anak secara kodrat membawa variasi dan irama perkembangan sendiri.

2 2 Hukum perkembangan adalah suatu konsepsi yang biasanya bersifat deduktif, dan menunjukan adanya hubungan yang ajeg (continue) serta dapat diramalkan sebelumnya antara variable-variable yang empirik.

3 Macam-macam hukum perkembangan
3 Hukum Tempo Perkembangan Hukum Irama (ritme) Perkembangan Hukum Masa Peka Hukum Kesatuan Organ Hukum Hierarchi Perkembangan Hukum Rekapitulasi Hukum Bertahan dan Mengembangkan Diri

4 Hukum Konvergensi Perkembangan
2)Hukum Tempo Perkembangan 4 Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak adalah pengaruh dari unsur lingkugan dan pembawaan (William Stern). Perkembangan jiwa setiap anak itu berbeda dengan yang lain menurut temponya masing-masing/ada yang cepat dan ada yang lambat.

5 3) Hukum Irama Perkembangan
4)Hukum Masa Peka 3) Hukum Irama Perkembangan Masa peka ialah suatu masa yang paling tepat untuk berkembang suatu fungsi kejiwaan atau fisik seseorang anak. 5 perkembangan setiap orang, baik jasmani maupun rohani merupakan gelombang-gelombang besar dan kecil yang silih berganti.

6 5) Hukum Kesatuan Organ 6) Hukum Hierarchi Perkembangan 6 Tiap-tiap anak itu terdiri dari organ –organ atau anggota tubuh, yangmerupakan satu kesatuan yg fungsi dan bentuknya tidak dapat dipisahkan. Perkembangan anak tidak mungkin akan mencapai suatu phase tertentu dengan cara spontan akan tetapi harus melalui tahapan tertentu.

7 Hukum Bertahan dan Mengembangkan Diri
Hukum Rekapitulasi Hukum Bertahan dan Mengembangkan Diri 7 Merupakan ulangan (secara cepat) sejarah kehidupan terdiri: masa memburu dan menyamun, masa menggembala, bercocok tanam, masa berdagang Dalam kehidupan timbul dorongan dan hasrat untuk mempertahankan diri yang disusul dengan dorongan untuk mengembangkan diri.

8 Teori perkembangan adalah sistem pengertian atau konseptualisasi yang diorganisasikan secara logis, dan diperoleh melalui jalan(pendekatan) yang sistematis, terdiri dari: 8 Teori Empirisme Teori Nativisme Teori Konvergensi Teori Rekapitulasi Teori Psikodimika Teori Kemungkinan Berkembang Teori Interaksionisme

9 Teori Empirisme Teori Nativisme 9
Dianggap anak lahir dalam kondisi kosong, putih bersih seperti meja lilin (tabola rasa), maka pengalaman (empiris) anaklah yang bakal menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak . Terdiri dari: Teori optimisme, Teori yang berorientasi lingkungan, Teori Tabolarasa . Anak lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami(kodrat). Pengruh lain dari luar tidak akan mampu merubah pembawaan anak. Dengan demikian pendidikan bagi anak akan sia-sia (Shopenhaeur ,Jerman )

10 Teori Konvergensi Teori Rekapitulasi
10 perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang, yakni faktor bakat dan faktor pengaruh lingkungan, keduannya tidak dapat dipisahkan. Disimpulkan bahwa seorang manusia akan mengalami: Masa berburu ± 8 tahun dimana anak suka bermain pistol-pistolan. Masa menggembala ± 8 tahun dimana anak suka dg binatang. Masa bertani ± 10 tahun dimana anak suka merawat tumbuhan. Masa berdagang ± 12 tahun dimana anak suka dengan permainan pasar-pasaran. Masa industry ,14 tahun keatas, diaman anak mulai berkarya.

11 Teori Kemungkinan Berkembang
Teori Psikodinamika Teori Kemungkinan Berkembang 11 Perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosioafektif, menekankan pada peranan lingkungan dalam perkembangan anak . K,Horney, E. Formm&Sigmund Freud Teori ini dilandaskan pada; >Anak adalah makhluk manusia yang hidup. >Waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya, sehingga membutuhkan perlindungan. >Dalam perkembangan anak melakukan kegiatan bersifat pasif (menerima) dan aktif .(Dr.M.J.Langeveld,Belanda).

12 Teori Interaksionisme
12 Perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya. Pengaruh yang datang dari pengalaman dalam berinterksi budaya, serta dari penanaman nilai-nilai lewat pendidikan (transmisi sosial). 

13 13 SEKIAN, DAN TERIMAKASIH YA !!!