Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SUSPENSI (suspension)
Suspensi adalah mekanisme yang dipasang di antara body dan roda yang berfungsi untuk menciptakan kestabilan kendaraan (nyaman dan aman) Unsur kestabilan kendaraan : 1. Stabil pengendaraannya (kenyamanan) 2. Stabil arah kendaraan (keamanan) Penempatan suspensi : 1. Suspensi depan 2. Suspensi belakang
2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESTABILAN KENDARAAN
1. Lebar body kendaraan * Makin lebar body makin stabil, tapi kenyamanan kurang 2. Lebar roda kendaraan * Makin lebar roda makin stabil, tapi kenyamanan kurang 3. Diameter roda kendaraan * Makin kecil diameter roda makin stabil, tapi kenyamanan kurang 4. Tinggi pusat gravitasi kendaraan * Makin rendah pusat gravitasi makin stabil, tapi kenyamanan kurang 5. Kekakuan pegas * Makin kaku pegasnya makin stabil,tapi kenyamanan
3
TIPE SUSPENSI RIGID INDEPENDENCE
4
Suspensi tipe rigid : adalah suspensi yang tidak memungkinkan roda kiri bergerak bebas terhadap roda kanan atau gerakan roda kiri dapat mempengaruhi gerakan roda kanan. Contoh: Truck, Bus Suspensi tipe independence : adalah suspensi yang memungkinan gerakan roda kiri tidak mempengaruhi gerakan roda kanan atau gerakan roda kiri dan gerakan roda kanan saling bebas Contoh : Sedan
5
MACAM-MACAM ISTILAH GERAKAN MOBIL
1. pitching 2. rolling 3. bounching 4. yawing 5. scuff change 6. jacking effect 7. squat 8. tail lift
7
PITCHING Mobil bergoyang bag.depan dan belakang secara bergantian
8
ROLLING Body mobil bergoyang ke sisi kanan dan kiri (rolling)
9
YAWING Gerakan body mobil mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap titik berat
10
SCUFF CHANGE Adalah pergeseran jalur pada saat melewati jalan yang tidak rata
11
pandangan atas
12
PERUBAHAN SUDUT CAMBER SAAT MOBIL BELOK
Karena adanya gaya sentrifugal maka sudut camber roda bagian luar :negatif dan sudut camber roda bagian dalam :positif.
13
JACKING EFFECT Gejala di mana kendaraan mengalami hentakan/ jangkitan pada body bagian belakang saat belok sehingga terjadi perubahan pusat gravitasi
14
SAAT MOBIL BELOK Bila tidak ada perubahan ketinggian pusat gravitasi maka tidak terjadi jacking tetapi hanya oleng.
15
THREE LINK MODEL Terdiri dari beberapa link yang dapat bergerak bebas sehingga jumlah jacking kiri dan kanan menghasilkan harga nol karena sifatnya berlawanan.
16
SQUAT Gejala di mana bagian belakang kendaraan tertekan ke bawah (saat percepatan)
17
TAIL LIFT Gejala di mana bagian belakang kendaraan terangkat ke atas (saat pengereman)
18
PENEMPATAN TITIK PUTAR SUSPENSI
Titik putar berada di garis zero squat untuk mengantisipasi Squat Titik putar berada di garis zero tail lift untuk mengantisipasi Tail lift (antara ttk kontak ban dg. pusat momen)
19
PERUBAHAN SUDUT DAN GAYA TOE
Saat belok maka terjadi sudut slip roda belakang < sudut slip body belakang Keseimbangan antara gaya belok depan dan belakang cenderung tidak tetap (tidak stabil) Untuk mendapatkan radius belok dan mengimbangi gaya sentrifugal, maka sudut slip roda belakang dibuat besar.
20
PERUBAHAN SUDUT DAN GAYA TOE (lanjutan)
Dengan mengarahkan roda ke dalam maka roda belakang mempunyai sudut slip yang lebih besar dari pada slip body bagian belakang Sehingga memberikan gaya belok yang besar Kendaraan dapat berbelok lebih stabil (tidak terjadi penambahan sudut slip pada body bagian belakang)
21
KOMPONEN SUSPENSI Terdiri dari : 1. Pegas (spring) 6. Batang torsi
2. Shock absorber Batang strut 3. Upper arm Batang kontrol 4. Lower arm Batang lateral/ 5. Stabilizer Sway bar
22
FUNGSI MASING-MASING KOMPONEN SUSPENSI
Pegas (spring) : untuk menimbulkan ayunan pada body mobil saat mobil melewati jalan tidak rata/bergelombang. Shock absorber : untuk meredam ayunan yang ditimbulkan oleh pegas dalam waktu secepatnya. Upper arm : untuk menimbulkan ayunan roda pada bagian atas/tempat dudukan knuckle arm bagian atas Lower arm : bawah/tempat dudukan knuckle arm bagian bawah
23
(lanjutan) Stabilizer : untuk mencegah body mobil melayang saat belok
Batang torsi/torsion bar : untuk mencegah roda bergerak naik/turun ketika mobil menumbuk gundukan Batang strut : untuk mencegah roda bergerak maju/mundur ketika mobil Batang kontrol : untuk mencegah body belakang terangkat saat pengereman (upper control arm) untuk mencegah body belakang tertekan ke bawah saat percepatan (lower control arm) Batang lateral/sway bar : untuk mengatisipasi gaya dari samping pada body mobil saat salah satu roda melewati gundukan.
24
SUSPENSI DEPAN
25
SUSPENSI DEPAN TIPE DOUBLE WISHBONE (PEGAS COIL)
26
SUSPENSI DEPAN TIPE DOUBLE WISHBONE (PEGAS TORSI)
27
SUSPENSI DEPAN TIPE MACPHERSON STRUT
28
STABILIZER - DEPAN
29
SUSPENSI DEPAN TIPE MACPHERSON STRUT-LOWER ARM BENTUK L
30
SUSPENSI DEPAN TIPE PEGAS DAUN PARALEL (4X2)
31
SUSPENSI DEPAN TIPE PEGAS DAUN PARALEL (4x4)
32
SUSPENSI BELAKANG
33
SUSPENSI BELAKANG TIPE DOUBLE WISHBONE
34
SUSPENSI BELAKANG TIPE PEGAS DAUN PARALEL
35
SUSPENSI BELAKANG TIPE PEGAS DAUN PARALEL (FWD)
36
STABILIZER - BELAKANG
37
SWAY BAR (BATANG LATERAL)
38
SUSPENSI BELAKANG TIPE 4 - LINK
39
NISSAN MULTILINK REAR SUSPENSION
40
Upper arm : Double Upper link Lower arm : A-arm dan Link lateral
KONTRUKSI / KOMPONEN Upper arm : Double Upper link Lower arm : A-arm dan Link lateral
42
PNEUMATIC TRAIL Adalah jarak antara pusat roda dengan titik kerja gaya samping Akibat adanya gaya yang terbentuk karena deformasi ban maka telapak kontak ban tertarik ke samping sepanjang arah maju
43
COMPLIANCE STEERING OF TRAILING ARM TYPE SUSPENSIONS
44
COMPLIANCE STEERING OF CONVENTIONAL LOWER A-ARM TYPE SUSPENSIONS
52
DUET SS – MOBIL NISSAN
53
DUET SS Adalah teknologi dari Nissan yang memadukan kerja secara kompak (duet) antara steering dan suspensi. Prinsip Kerja : Mengkombinasikan antara supersonic suspensi, power steering dan kecepatan kendaraan yang dikontrol oleh elektronik, sehingga dapat memberikan pengendaraan yang nyaman dan stabil
54
PERALATAN DUET SS INPUT:
1. Steering angle sensor (sensor sudut kemudi) 2. Vehicle speed sensor (sensor kec.kendaraan) 3. Sonar road surface sensor (sensor ultra sonic sonar) 4. Select switch (tombol pemilih) 5. Stop lamp switch (tombol lampu rem) PROSES : 1. Control Unit (Micro computer) OUT PUT : 1. Power steering solenoid----- > Sistem Kemudi 2. Front/rear shock absorber actuator (aktuator peredam kejut depan/belakang)----- > Sistem Suspensi
55
KARAKTER DUET-SS POSISI SWITCH SIFAT PEREDAM KEJUT KEMUDI COMFORT
(pengemudian normal) LEMBUT RINGAN (pengemudian sporty) AGAK KERAS SPORT KERAS BERAT
56
FRONT SHOCK ABSORBER ACTUATOR
57
REAR SHOCK ABSORBER ACTUATOR
58
STEERING ANGLE SENSOR
59
STOP LAMP SWITCH
60
VEHICLE SPEED SENSOR
61
POWER STEERING SOLENOID
62
SONAR ROAD SURFACE SENSOR
63
SELECT SWITCH
64
CONTROL UNIT
65
SELF DIAGNOSIS/DTC Nyala 0,1 det : Normal Nyala 1 det : Ada kerusakan
(abnormal)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.