Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

 Pembakaran bahan bakar minyak dan gas (BBMG) menghasilkan gas CO 2 yang jumlah emisinya terus meningkat yang ditandai dengan meningkatnya polusi udara.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: " Pembakaran bahan bakar minyak dan gas (BBMG) menghasilkan gas CO 2 yang jumlah emisinya terus meningkat yang ditandai dengan meningkatnya polusi udara."— Transcript presentasi:

1

2  Pembakaran bahan bakar minyak dan gas (BBMG) menghasilkan gas CO 2 yang jumlah emisinya terus meningkat yang ditandai dengan meningkatnya polusi udara sejalan dengan mening- katnya jumlah penduduk dan sebutan: "Kota sejuta angkot".  Di lain pihak RTH yang berfungsi sebagai rosot gas CO 2, luasannya terus menurun.

3 2000 19901972 Perubahan Tata Guna Lahan Di Kota Bogor 2003 Sumber: Suryadi (2007) dan Indriyani (2005)

4 Sumber: P4W LPM IPB 2006

5 Rerata tahunan 5 tahunan Sumber: Http://data.giss.nasa.gov/gistemp/2005 Rerata Tahunan 5 tahunan

6 Gangguan kesehatan (0,5% = 5000 ppmv) Pemanasan Global 0,03% (300  350 ppmv) Hb-CO 2 H 2 CO 3 Hilangnya pulau dan kota pantai Flora dan fauna berubah 150 m dpl lebih tinggi Flora dan fauna 250 km mendekati kutub, dll. Emisi Gas CO 2 perlu dikendalikan Pengaruh Negatif CO 2 Iritan Asfiksian COP 13 di Bali Desember 2007 Potensi Ancaman Es di kutub mencair Peningkatan Suhu Udara 1 o C

7 Http://www.rflux.psu.edu_methods_Backwin1998.pdf

8  Ruang Terbuka Hijau Kota : RTH non Hutan Kota (areal berpepohon-an, sawah, semak dan rumput)  RTH RTH Hutan Kota (telah dikukuhkan)  H K: fungsional dan terarah dlm pengelolaan lingkungan kota  Alasan dengan H K: Sulit dialih fungsikan Mempunyai tujuan yang jelas dalam pengelolaan lingkungan.

9  Sequestration : removing carbon dioxide from the air atau process of increasing carbon content of a carbon pool other than atmosphere.  Sink : any process or mechanism which removes a greenhouse gas from the atmosphere (Wikipedia 2005).  Rosot: serapan gas CO 2 oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis yang mengakibatkan berkurangnya gas ini di atmosfer.

10 Luas Wilayah : 11.850 Ha Terdiri dari 6 Kecamatan 68 Kelurahan Sumber: Bapeda 2006

11 Tujuan umum dari penelitian : Menentukan kebutuhan luasan HK sebagai rosot gas CO 2 antropogenik dari BBMG dengan simulasi model sistem dinamik serta menentukan daya dukung kependudukan Kota Bogor berdasarkan analisis emisi dan rosot gas CO 2. Tujuan Khusus : (1). Menganalisis emisi gas CO 2 :  Estimasi kebutuhan BBMG,  Estimasi emisi gas CO 2.  Mengukur konsentrasi gas CO 2 ambien. (2). Menganalisis rosot gas CO 2 :  Mengukur daya rosot gas CO 2 oleh pohon di KRB dan HPD  Perhitungan rosot RTH

12  Merupakan bahan masukan dalam menyusun Rencana Tata Ruang Kota Bogor tahun 2009 – 2014.  Peluang bisnis perdagangan karbon yang akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bogor. Kota Bogor dengan daya dukung yang tinggi dengan indikator luasan RTH HK yang efisien, namun efektif sebagai rosot gas CO 2 antropogenik dari BBMG

13 Penentuan Luasan Optimal Hutan Kota sebagai Rosot Gas CO 2 Antropogenik dengan sistem statik mempunyai kelemahan:  Daya rosot tanaman H K diperhitungkan (tiba-tiba) dewasa.  Tidak ada peubah waktu dalam model.

14 Penentuan kebutuhan luasan HK dengan model sistem dinamik berdasarkan :  Populasi manusia  Emisi gas CO 2 dari BBMG  Konsentrasi gas CO 2 ambien  Luasan lahan terbangun  Luasan RTH,  Daya rosot gas CO 2 sesuai umur pohon HK  Kendala lahan yang terbatas.

15 CO 2 antropogenik Kebutuhan H K RTH Lahan terbangun Kerangka Pikir Pendekatan Pemecahan Masalah BBMG Penduduk Bertambah

16  Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2005 – Juni 2007.  Jumlah bensin, solar, minyak tanah dan LPG diperoleh dari PT. Pertamina  bahan bakar minyak dan gas per kapita  Perhitungan emisi gas CO 2  Perhitungan jumlah kendaraan per hari  Konsentrasi gas CO 2 ambien diambil di 10 lokasi pukul 7.30 – 9.00.  Perhitungan luasan RTH dan laju penu- runannya.  Penentuan Kebutuhan Luasan H K dengan simulasi Program Powersim 2.5.

17 Diagram Alir

18

19 Tahun Jumlah Penduduk (orang) 20553.874.319 20604.504.495 20655.237.171 20706.089.020 20757.079.427 20808.230.927 20859.569.723 209011.126.282 209512.936.021 210015.040.123 Tahun Jumlah Penduduk (orang) 2010998.019 2015 1.160.352 20201.349.088 2025 1.568.523 2030 1.823.651 2035 2.120.276 2040 2.465.149 2045 2.866.117 2050 3.332.304 Perlu Penataan Ruang

20

21 Lokasi Waktu Pengukuran Siang hariMalam hari Warung Jambu 389.96387.18 Baranang Siang 401.62389.51 Ekalokasari 380.16378.93 Jembatan Merah 396.85390.90 Hutan Penelitian Dramaga 380.76379.02 Rerata 389.87385.11 Konsentrasi Gas CO 2 di 5 lokasi Pengukuran Siang dan Malam Hari di Bulan Februari 2006 (ppmv)

22 NoLokasi Kemarau Juni 2006 Penghujan Februari 2007 1Warung Jambu 401,06398,05 2Baranang Siang 403,64 403,44 3Ekalokasari 380,72 379,32 4Jembatan Merah 401,06 400,05 5Pasar Bogor 399,87 397,61 6Htn Pen Dramaga 382,77 380,88 7Indraprasta 383,57 383,83 8Bogor Lake Side 383,38 383,77 9Taman Cimanggu 387,14 383,12 10Ciremai Ujung 385,91387,85 Rerata 390,91388,87 389.89

23 NoNama Jenis Rosot CO 2 (kg pohon -1 tahun -1 ) Klasifikasi Daya Rosot 1C. excelsa 1) 0,20Sr 2H. mengarawan 2) 0,42Sr 3T. indica 1) 1,49Sr 4N. lappaceum 1) 2,19Sr 5H. odorata 2) 4,23Sr 6E. cristagalli 1) 4,55Sr 7M. grandiflora 1) 8,26Sr 8P. dulce 1) 8,48Sr 9P. indicus 1) 11,12Rd 10P. affinis 2) 12,63Rd 11A. mangium 2) 15,19Rd 12S. indicum 2) 16,50Rd 13I. bijuga 1) 19,25Rd 14K. anthotheca 1) 21,90Rd 15D. retusa 2) 24,24Rd 16C. pulcherrima 1) 30,95Rd

24 NoNama Jenis Rosot CO 2 (kg pohon -1 tahun -1 ) Klasifikasi Daya Rosot 17C. guinensis 2) 34,15Rd 18M. elengi 1) 34,29Rd 19P. alata 2) 36,19Rd 20M. kauki 1) 41,78Rd 21D. regia 1) 42,20Rd 22A. auriculiformis 2) 48,68Rd 23S. wallichii 2) 63,31Sd 24A. muricata 1) 75,29Sd 25K. senegalensis 2) 83,86Sd 26S. macrophylla 1) 114,03Sd 27C. grandis 1) 116,25Sd 28A. heterophyllus 1) 126,51Sd 29T. grandis 2) 135,27Sd 30L. speciosa 2) 160,14At 31A. pavoniana 1) 221,18At

25 NoNama Jenis Rosot CO 2 (kg pohon -1 tahun -1 ) Klasifikasi Daya Rosot 32C. parthenoxylon 2) 227,21At 33S. mahagoni 2) 295,73At 34P. pinnata 1) 329,76At 35F. decioiens 1) 404,83At 36B. roxburghiana 2) 442,63At 37F. benjamina 1) 535,90Tg 38T. verrucossum 2) 562,09Tg 39D. excelsum 1) 720,49Tg 40C. odoratum 1) 756,59Tg 41S. zeylanica 2) 1603,20Tg 42Cassia sp. 1) 5.295,47St 43S. saman 1) 28.488,39St

26 NoTipe Penutupan Lahan Luasan (Ha) Laju Perubahan (% per tahun) 1 Vegetasi Rapat : RTH HK 469,08 144,75 -0,33 0,00 2 Vegetasi Jarang 2.495,06- 1,15 3 Sawah 825,22- 1,23 4 Semak dan rumput 720,68- 1,77 5 Area Terbangun 6.268,65 3,30 6 Lahan kosong 606,05- 2,82 7 Situ 109,330,00 8 Sungai 211,180,00

27 Tipe Penutupan Lahan Daya Rosot Gas CO 2 (t CO 2 /ha/tahun) Sawah175,20 Semak dan Rumput1.489,20 Hutan569,40 Kebun569,40 Sumber : IPCC (2006) Http://www.159.226.205.101/climatechange2/IPCC/report/land/ch9910/ report%5Csinksch4 : 110

28 Masalah: Emisi vs Rosot

29

30  UU No. 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang: - RTH minimal 30% - Lahan terbangun < 70%  Dalam Skenario digunakan nilai : - RTH HK 32 %. Jika hasil simulasi RTH HK > 32%, maka skenario tersebut ditolak. - Lahan terbangun 68%. - Luas awal HK 144,75 ha (1,22%). Kebutuhan Luasan HK

31

32 Daya Rosot Sangat Tinggi vs Tinggi Sangat Tinggi T i n g g i

33 Upaya Pengkayaan dan Gabungan Dengan jenis berdaya rosot Sangat Tinggi PengkayaanGabungan

34 Kemampuan air hujan dalam membersihkan udara 239 ton/th, sedangkan emisi gas CO 2 antropogenik di Kota Bogor pada tahun 2010 sebanyak 600.216 ton dan pada tahun 2100 sebesar 848.175 ton. Peran Hujan

35  UU No. 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang: - RTH HK minimal 30% - Lahan terbangun < 70%  Dalam Skenario digunakan nilai : - RTH HK 32 % - Lahan terbangun 68% dengan variasi jumlah lantai  untuk berapa orang - Luasan HK yang diperlukan sebagai rosot gas CO 2 antropogenik Azas

36 12 32 % RTH dan HK 11 68% Lahan terbangun 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

37

38  Emisi gas CO 2 antropogenik dari BBMG di Kota Bogor tahun 2010 diprediksi 600.216 ton, sedangkan tahun 2100 menjadi 848.175 ton.  Rerata konsentrasi ambien gas CO 2 di lokasi yang padat dan kurang padat kendaraan di Kota Bogor tahun 2006/2007 sebesar 389,8900 ppmv.

39  Kebutuhan penambahan luasan HK di Kota Bogor sangat mendesak dan bervariasi menurut jenis daya rosot pohon, penggunaan bahan bakar, pengkayaan pada areal bervegetasi jarang dan waktu.  Tanpa penambahan luasan H K konsentrasi gas CO 2 ambien pada tahun 2100 akan meningkat menjadi 389,8964 ppmv, sedangkan jika ada penambahan HK menjadi 389,8752 ppmv.  Jenis tanaman yang memenuhi persyaratan dan efektif dalam menurunkan konsentrasi gas CO 2 adalah tanaman berdaya rosot sangat tinggi.

40 Bangunan 2 lantai  Jumlah penduduk 2,5 juta orang  Kebutuhan HK dengan jenis berdaya rosot sangat tinggi sekitar 1.400 ha  Pada tahun 2100 dibutuhkan luasan HK seluas 1.278,81 ha

41  Air hujan tidak berperan nyata dalam membantu membersih- kan gas CO 2 dari udara.

42  Meneliti daya rosot jenis tanaman lainnya untuk mendapatkan jenis tanaman berdaya rosot sangat tinggi  keragaman jenis tanaman menjadi meningkat.

43  Perlu dilakukan penelitian kemampuan rosot gas CO 2 dari beberapa bentuk tutupan lahan: taman kota, peneduh jalan, lapangan rumput dan beberapa bentuk ruang terbuka hijau lainnya yang ada di Kota Bogor.

44  Produsen automotif menanam pohon. Misalnya 1 mobil 5 pohon dan 1 motor ditanam 1 pohon. Jadi dalam 1 tahun dapat ditanam ribuan pohon/puluhan ha, berdasarkan produksi mobil/motor.  Produsen memberikan sumbangan pohon untuk ditanam di lahan pemda juga dana pemeliharaannya. Sebagai imbalan dipasang “billboard”: Hutan Kota ini merupakan sumbangan dari …………….


Download ppt " Pembakaran bahan bakar minyak dan gas (BBMG) menghasilkan gas CO 2 yang jumlah emisinya terus meningkat yang ditandai dengan meningkatnya polusi udara."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google