Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFenny Gooners Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
DR. Heri Nugraha. SE. MSi ACTIVITY ON ARROW
2
ACTIVITY ON ARROW 1.1 Pengertian dan Konsep Dasar
Beberapa metoda perencanaan penjadwalan (scheduling) di dalam proyek konstruksi antara lain: Metoda Barchant/Gantt Chart + S Curve Metoda Network (jaringan kerja), yang terdiri dari: a. CPM b. PERT (Programme Evaluation and Review Technique) c. PDM (Precedence Diagram Method) Linear Scheduling Method (LSM) atau Line Balance Diagram
3
Penjadwalan (scheduling) merupakan form yang menunjukkan/menguraikan kegiatan/aktifitas yang ada dalam penyelesaian proyek yang berhubungan dengan durasi/waktu dan hubungan-hubungan yang logis dari kegiatan-kegiatan tersebut. Data yang dapat diketahui dari scheduling : - Jenis/item pekerjaan/aktifitas - Durasi/waktu untuk tiap aktifitas - Waktu mulai (start) dan waktu akhir (finish) tiap pekerjaan - Waktu mulai dan waktu akhir proyek - Hubungan antar pekerjaan/kegiatan hubungan yang logis
4
Penjadwalan dengan Network diagram (Diagram Jaringan Kerja) adalah diagram penjadwalan yang menunjukan hubungan-hubungan antar kegiatan/aktifitas/pekerjaan atau event/peristiwa/kejadian dan durasinya dalam suatu proyek Hubungan antar kegiatan/kejadian didalam network merupakan hubungan yang logis Aktifitas/kegiatan/pekerjaan adalah bagian unit pekerjaan individual yang ada pada suatu proyek yang memerlukan waktu dan sumber daya dan merupakan lingkup pekerjaan/kegiatan proyek secara menyeluruh
5
Didalam network diagram ada 2 metoda untuk menggambarkan saat kegiatan/aktifitas yaitu :
Activity On Arrow (AOA) yaitu kegiatan/aktifitas yang digambarkan pada anak panah (Arrow) Disini “Node” atau lingkaran merupakan suatu peristiwa (event) 1 2 3 Aktifitas Event 1 Event 2 Event 3
6
Activity On Node (AON), yaitu kegiatan/aktifitas yang digambarkan pada Node (lingkaran). Di sini anak panah (Arrow) merupakan hubungan logis antar kegiatan. aktifitas A Hubungan aktifitas B Hubungan aktifitas C Logis Logis
7
Dalam AOA i j Starting Event Finishing Event Nama Kegiatan
Durasi Kegiatan Starting Event Finishing Event Nama kegiatan pada anak panah Durasi kegiatan pada anak panah Awal anak panah menunjukan awal kegiatan dan ujung anak panah menunjukan akhir kegiatan Node membatasi awal kegiatan dan akhir kegiatan yang menandakan event (kejadian) Starting event dan finishing event Finishing event dari suatu kegiatan menjadi starting event kegiatan berikutnya.
8
1 2 3 Earliest Event Time Latest Event Time EET LET Starting Event
B Starting Event Finishing Event - Tiap titik Node diberi nomor kode/event dari kecil kebesar 1,2,3, dst - Tiap Node berisi Earliest Event Time Yaitu waktu paling awal/dini suatu peristiwa terjadi Latest Event Time Yaitu waktu paling akhir EET LET No Event
9
1.2 Hubungan Aktifitas Hubungan antar aktifitas adalah hubungan logis yang menujukkan urutan konstruksi. Hubungan antar kegiatan didalam AOA didasarkan pada : Kegiatan yang mendahului (Predecessor) Kegiatan yang mengikuti (Successor) Kegiatan yang bersamaan Konstrain yang digunakan pada AOA adalah FS (Finish to Start) sama dengan nol. FS=0, yang artinya kegiatan yang mengikuti baru dimulai (start) apabila kegiatan yang mendahuluinya telah selesai (finish)
10
1 2 3 A B Pekerjaan B dimulai (start) apabila pekerjaan A telah selesai (finish) Dan SS = 0 (start to start) kegiatan bersamaan
11
Didalam AOA juga dikenal kegitan Dummy dengan tanda (anak panah putus-putus) yaitu kegiatan semu yang durasinya nol (tidak membutuhkan sumber daya) tetapi mempunyai hubungan logis antara kegiatan yang mendahului dummy dengan kegiatan yang mengikuti. Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam AOA diagram didasarkan pada hubungan kegiatan yang mendahului (Predecessor) atau hubungan kegiatan yang mengikuti (Successor) atau keduanya sekaligus sebagai kontrol. Untuk menyederhanakan penggambaran diagram biasanya kegiatan/aktifitas ditulis dalam bentuk kode A, B, C dst
12
Contoh penggambaran diagram AOA
1 No Kode Kegiatan Prodecessor Successor 1 A - B 2 C 3 Maka Penggambarannya 1 2 3 A B 4 C A mendahului B B mendahului C B mengikuti A C mengikuti B
13
2 1 A - BC 2 B 3 C 1 2 3 4 A predecessor B,C BC successor A No
Kode Kegiatan Prodecessor Successor 1 A - BC 2 B 3 C 1 2 3 A B 4 C A predecessor B,C BC successor A
14
3 1 A - C 2 B 3 A, B 3 4 1 2 AB predecessor C C successor A,B No
Kode Kegiatan Prodecessor Successor 1 A - C 2 B 3 A, B 3 4 1 C A 2 B AB predecessor C C successor A,B
15
4 1 2 6 4 5 3 1 A - B, C 2 B D 3 C E 4 5 No Kode Kegiatan Predesessor
Successor 1 A - B, C 2 B D 3 C E 4 5 4 D B C 1 2 6 4 5 3 A E
16
} 5 1 2 6 4 5 3 X 1 A - B,C 2 B D, E 3 C E 4 D 5 B, C No Kode Kegiatan
Predesessor Successor 1 A - B,C 2 B D, E 3 C E 4 D 5 B, C D B C 1 2 6 4 5 3 A E X B, C predecessor E Ada kegiatan dummy D, E Successor B (X) dari B ke E }
17
} 6 1 2 6 4 5 3 X 1 A - B C 2 B D E 3 C 4 D B C 5 E No Kode Kegiatan
Predesessor Successor 1 A - B C 2 B D E 3 C 4 D B C 5 E D B C 1 2 6 4 5 3 A E X BC predecessor D E Ada kegiatan dummy D, E Successor BC (X) dari B ke D E }
18
C B 1 3 4 6 2 5 A D 7 B predecessor D E D, E Successor B Jika akan digambarkan bahwa AB menjadi predecessor D, maka gambar diagramnya menjadi: ada kegiatan dummy (X) dari A ke D 1 A 3 C 5 B X B D 2 4 6 C
19
8 1 5 2 6 4 3 7 A D E B F C A, B, C predecessor D E F
E Successor A B C diagramnya 8 1 5 A D 2 6 4 B E F 3 7 C
20
9 AOA dasar 1 2 3 4 A Predecessor BC B C Successor A B C Predecessor D
D Successor BC AOA dasar B 1 2 3 D 4 A C
21
Berdasar aturan penggambaran AOA dari satu event (node) hanya boleh ada
1 kegiatan/aktifitas yang masuk ke satu node, tidak boleh ada 2 kegiatan paralel B C, diubah dengan menggunakan kegiatan dummy, yang penggambarannya ada 2 cara: 3 B X A 1 2 C 4 D 5 A B 1 5 4 2 A D 3 X C
22
1.3 Durasi Kegiatan/Aktifitas
Durasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan/aktifitas. Satuan waktu/durasi adalah:hari/minggu/bulan Durasi suatu kegiatan dipengaruhi oleh: - Volume/besaran kegiatan tersebut - Jumlah tenaga kerja yang digunakan - Produktifitas tenaga kerja tiap satuan waktu untuk kegiatan tersebut
23
Produktifitas adalah satuan/volume suatu kegiatan dalam satuan waktu - tenaga kerja. Satuannya misal: Produktifitas galian = 4 m3/hari-tk gali Durasi= Satuan/Volume kegiatan/pekerjaan Produktifitas untuk pekerjaan tersebut Misal, volume pasangan pondasi = 100m3 Produktifitas kelompok tukang batu: = 4 m3/hari – kelompok tukang Jika digunakan 1 kelompok tukang Durasi= V = 100 = 25 hari P Tapi jika digunakan 5 kelompok tukang maka durasinya = 25 = 5 hari 5 Durasi kegiatan terdiri dari: Waktu mulai (start) Waktu selesai (finish)
24
Dalam AOA dikenal: Earliest Start (ES) yaitu waktu paling dini/awal/cepat suatu kegiatan dapat dimulai Earlinest finish (EF) yaitu waktu paling dini/awal/cepat suatu kegiatan dapat diselesaikan EF = ES + D Latest Start (LS) yaitu waktu paling lambat/akhir suatu kegiatan harus dimulai LS = LF – D Latest Finish (LF) yaitu waktu paling lambat/akhir suatu kegiatan harus selesai LF = LS + D
25
Durasi kegiatan ditulis pada anak panah (arrow)
ES/EF dan LS/LF ditulis pada node EET = Earliest Event time LET = Latest Event time NE = Number of Event
26
1.4 Critical path Method (CPM)
CPM adalah metoda network yang didasarkan AOA Hubungan kegiatan adalah: - Predecessor - Successor Konstrainnya FS = 0 san SS = 0 Penggambaran dan aturan = pada CPM sama pada AOA Pada CPM ada kegiatan/jalur kritis dan kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat Jalur kritis adalah jalur dari kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat Kegiatan kritis adalah kegiatan yang dilalui jalur kritis. Dari diagram kegiatan kritis ditunjukkan oleh EET = LET pada nodenya tidak mempunyai float Jalur/kegiatan nonkritis adalah jalur/kegiatan yang mempunyai tenggang waktu (float), ditunjukkan oleh EET LET ada floatnya
27
1.5 Perhitungan -CPM Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan CPM suatu proyek adalah sbb: Menyiapkan dan menyusun daftar kegiatan/pekerjaan yang ada pada suatu proyek yang akan dibuat CPM-mya. Misalnya memberi kode untuk setiap jenis kegiatan/pekerjaan. Perhitungan durasi (waktu) yang akan diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing kegiatan/pekerjaan Menentukan hubungan anatra kegiatan Mana kegiatan yang mendahului (predecessor) Mana kegiatan yang mengikuti (successor) Mana kegiatan yang bersamaan Menyusun/menggambarkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam bentuk network, dengan memasukkan kode masing-masing kegiatan, event/node yang saling berhubungan dan durasinya. Angka-angka pada setiap even pada pangkal arrow. Tiap event/node disiapkan/dibagi untuk EET dan LET EET LET
28
Perhitungan ke muka (forward)
Menghitung dan menganalisis EET dan LET dari masing-masing kejadian/event/node untuk setiap kegiatan, dengan perhitungan dan analisis kemuka (forward) untuk menentukan EET, perhitungan dan analisis ke belakang (backward) untuk menentukan LET Perhitungan ke muka (forward) Untuk menentukan EET setiap event menggunakan perhitungan ke muka (forward) Jika hanya satu kegiatan (arrow) menuju event/node, maka EETj = EETi + D Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu event/node, EET tersebut diambil yang akan menghasilkan EET maksimum (terbesar) i j 2 3 C D 5 7 12 EET EET3 = EET2+D =7+5 =12
29
Diambil EET4 yang maksimum = EET 4.2 =16
8 1 A EET 4.1 = EET1 +DA = = 13 EET 4.2 = EET2 +DB = 9+7 = 16 EET 4.3 = EET3 + DC = 5+4 = 9 5 16 4 9 2 B 7 C 5 3 4 Diambil EET4 yang maksimum = EET 4.2 =16 EET4 = 16
30
2. Perhitungan ke belakang (backward)
Untuk menentukan LET setiap event menggunakan perhitungan ke belakang (backward) Untuk setiap kegiatan (arrow) menuju event/node LETi = LETj –D i j 5 13 6 20 E D 7 LET LET 5 = 20 – 7 = 13
31
Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu event/node, maka LET node tersebut diambil yang akan menghasilkan LET minimum/terkecil 7 25 I 8 18 6 11 8 J 7 K 9 20 LET 6.7 = LET7 +DI = = 17 LET 6.8 = LET8 +DJ = 18-7 = 11 LET 6.9 = LET9 + DK = 20-5 = 15 5 Diambil yang minimum LET6.8= 11
32
6) Menentukan lintasan kritis, yaitu kegiatan yang mempunyai event/node EET = LET
7) Membuat tabel CPM yang berisi Kegiatan dan atau kode kegiatan Event Durasi ES (Earliest Start) EF (Earliest Finish) LS (Latest Finish) LF (Latest Finish) TF (Total Float) Keterangan kritis/Non Kritis Jika perlu menghitung FF (Free Float) dan IF (Independence Float)
33
CONTOH SOAL CPM NO KEGIATAN TERGANTUNG PADA DURASI 1 A - 11 2 B 12 3 C
15 4 D 5 E 8 6 F 28 7 G 14 H D,E
34
PENYELESAIAN 1 24 11 3 12 26 9 5 40 4 29 20 D(5) H (11) A (11) E(8)
1 24 11 3 12 26 9 5 40 4 29 20 A (11) C (15) B (12) KRITIS D(5) H (11) F (28) G (14) E(8)
35
1 23 8 2 16 5 41 3 22 9 6 37 24 60 7 42 28 4 30 A (8) H (9) E (16) KRITIS B(7) K (4) I (15) G (13) C (12) D (18) F (25) L (19)
36
Kegiatan Mengikuti (successor)
1.6 Durasi Kegiatan/Aktifitas Dalam contoh ini kegiatan dibuat langsung dalam simbol, didalam praktik harus ada diskripsinya.Misal langkah 1, 2, 3 sudah dan langkah 4 tabelnya: No Kegiatan Durasi (minggu) Kegiatan mendahului (predeccessor) Kegiatan Mengikuti (successor) 1 A 6 - B, C 2 B 7 E 3 C F, G 4 D 14 H 5 K F 8 J, L G 9 N, M I 10 J 11 E, J 12 L O 13 M G, I N 15 L, N
37
Gambarkan dalam diagram network
13 2 32 E 5 25 7 37 B 7 K 4 J 3 6 1 13 C 1 14 4 F 8 22 6 L 12 34 9 O 7 41 1 A 6 N 2 M 6 D 14 14 3 H 3 17 5 27 I 5 23 8 32
38
TABEL CPM KEGIA-TAN EVENT Durasi (MingGU) EARLIEST LATEST FLOAT
KETERANGAN ES EF LS LF TF FF IF 1 A 0-1 6 7 13 2 B 1-2 25 32 19 3 C 1-4 14 4 D 0-3 KRITIS 5 E 2-7 18 37 F 4-6 8 22 G 4-8 9 23 H 3-5 17 24 27 10 I 5-8 J 6-7 34 12 11 K 7-10 29 41 L 6-9 M 8-10 35 N 8-9 15 O 9-10 16 X 3-4
39
SOAL 1 A 5 - 2 B 6 3 C 4 D E 9 F B C 7 G 8 H E F I G H NO Kegiatan
Durasi (minggu) Predecessor 1 A 5 - 2 B 6 3 C 4 D E 9 F B C 7 G 8 H E F I G H
40
Wkt Pry = 30 mng.; KRITIS : A – B – E – H - I
JAWABAN 11 3 15 5 23 D 4 G 3 B 6 1 5 2 26 7 30 3 A 5 I 4 9 E C 4 H 6 11 4 14 20 6 F 6 Wkt Pry = 30 mng.; KRITIS : A – B – E – H - I
41
SEKIAN terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.