Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN AGRIBISNIS (3 - 1)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN AGRIBISNIS (3 - 1)"— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN AGRIBISNIS (3 - 1)
PS AGRIBISNIS FAPERTA UNEJ 1 MANAJEMEN AGRIBISNIS (3 - 1) UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS KELAS - G (Semester Gasal 2014/2015) DOSEN PENGAMPU : Ir.H.Imam syafi’i, MS

2 KONTRAK KULIAH Team Teaching : - Ir. Imam Syafi’I, MS
- Dr.Ir.Evita Soliha Hani, MP Sistem Penilaian - Penilaian pokok : UAS, UTS dan Praktikum - Penilaian Tambahan : Tugas, Assigment, dsb. 3. Aturan Main Perkuliahan - Paling lambat 10 menit setelah jadwal kuliah yang ditetapkan - Yang melebihi sebaiknya tidak perlu masuk - Ditetapkan seorang mahasiswa sebagai ketua kelas Etika Akademik - Pakaian sopan, bersepatu - Menggunakan bahasa Indonesia yang baik - Selama kuliah HP dimatikan 5. Ruang Lingkup Mata Kuliah

3 DEFINISI DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN AGRIBISNIS
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 3 DEFINISI DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN AGRIBISNIS Agribinis adalah kegiatan di sektor pertanian dimana organisasi dan manajemennya dirancang untuk memperoleh nilai tambah komersial melalui aktifitas pra usahatani, usahatani/produksi dan pasca usahatani (pengolahan/agroindustri dan pemasaran) Kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian baik kegiatan usaha yang menunjang dan kegiatan yang ditunjuang oleh kegiatan pertanian (Lincolyn Arsyad,dkk) Meliputi seluruh sektor bahan masukan, usahatani, produk yang memasok bahan masukan usahatani, penanganan pasca panen/ prosesing, penyebaran dan penjualan produk kepada konsumen akhir (David Downey & Steven P. Erickson) Agribisnis adalah pertanian yang organisasi dan manajemennya secara rasional dirancang untuk mendapatkan nilai tambah komersial yang maksimal dengan menghasilkan barang dan atau jasa yang diminta oleh pasar (Badan Agribisnis Departemen Pertanian RI)

4 SISTEM AGRIBISNIS OFF FARM ON FARM OFF FARM OFF FARM
SUB SISTEM PRODUKSI/ BUDIDAYA/ USAHATANI SUB SISTEM PRA PRODUKSI SUB SISTEM PENGOLAHAN/ AGROINDUSTRI SUB SISTEM PEMASARAN PRODUK SARANA & PRASARANA SUB SISTEM JASA & PENUNJANG PEMBINAAN

5 PARADIGMA PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ PARADIGMA PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL 2 Product Driven Market Driven Agriculture Agriculture AGRIBUSINESS SYSTEM Sub sistem Pengadaan & Penyaluran Saprodi, Teknologi dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian Sub Sistem Budidaya atau Usahatani Sub Sistem Pengolahan Hasil Pertanian/ Agroindustri Sub Sistem Pemasaran Hasil Pertanian Sub sistem Prasarana Sub Sistem Pembinaan

6 AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 4 AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM Merupakan rangkaian aktivitas yang saling berkaitan mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk dimana keberhasilan dan pengembangnannya sangat ditentukan oleh tingkat kehandalan dari setiap komponen yang menjadi sub sistemnya a.  Sub Sistem Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi, Teknologi, dan pengembangan Sumberdaya Pertanian (termasuk penyediaan informasi pertanian, alternatif teknologi yang kompatibel, pengerahan dan tenaga kerja, sumber energi lain beserta unsur pelancarnya). b.  Sub Sistem Budidaya atau Usahatani (termasuk perencanaan lokasi, komoditas,teknologi, pola usahatani dan skala usaha untuk mencapai tingkat produksi yang optimal)

7 JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 5 SUB SISTEM AGRIBISNIS c. Sub sistem Pengolahan Hasil Pertanian/Agroindustri (aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani & keseluruhan penanganan pasca panen sampai pengolahan lanjut yaitu proses pengupasan, pembersihan, pengekstrasian, penggilingan, pembekuan, dehidrasi, pengepakan/pengemasan) d. Sub Sistem Pemasaran Hasil Pertanian (termasuk pemantauan dan pengembangan informasi pasar (market development, market promotion dan market intelegence). e. Sub Sistem Prasarana (prasarana publik, prasarana jalan, perhubungan, pengairan, pengendalian, pengamanan dan konservasi) f.  Sub Sistem Pembinaan (pembinaan dari pemerintah baik sosial, ekonomi, politik, budaya yang bersifat kondusif, iklim usaha, penyediaan kemudahan, pengaturan, Iptek, pembinaan SDM, sinkronisasi & koordinasi dan kepemimpinan)

8 PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha- usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumberdaya (atau sering disebut faktor-faktor produksi), tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya-dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa. Para manajer produksi dan operasi mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

9 LINGKUP PEMBANGUNAN SISTEM AGRIBISNIS
8 SUB SISTEM AGRIBISNIS HULU (UP STREAM AGRIBUSINESS) Industri perbenihan/ pembibitan (tanaman /hewan) Industri agro kimia/organik industri agro otomotif SUB SISTEM USAHATANI/PRODUKSI (ON FARM AGRIBUSINESS) Tan. Pangan & Hort. Tan.Perkebunan Usaha Peternakan Usaha Perikanan SUB SISTEM PENGOLAHAN/ AGROINDUSTRI (DOWN STREAM AGRIBUSINESS) Industri makanan Industri minuman Industri rokok Industri barang serat Industri biofarma Industri agrowisata SUB SISTEM PEMASARAN (DOWN STREAM AGRIBUSINESS) Distribusi Promosi Informasi pasar Struktur pasar Pasar Internasional Dsb SUB SISTEM JASA & PENUNJANG Perkreditan & Asuransi Penelitian & Pengembangan Pendidikan & Penyuluhan Transportasi & Penggudangan Kebijaksanaan Pemerintah (Fiskal, Mikro & makro ekonomi, tata ruang

10 MATA RANTAI SISTEM AGRIBISNIS
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 8 MATA RANTAI SISTEM AGRIBISNIS SUB SISTEM SARANA PRODUKSI SUB SISTEM USAHATANI/PRODUKSI SUB SISTEM PENGOLAHAN/AGROINDUSTRI KOMODITAS PRIMER SUB SISTEM PEMASARAN PASAR DOMESTIK PASAR EKSPOR

11 MANAJEMEN PRODUKSI Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Produksi dimaksudkan sebagai kegiatan pengolahan baik dalam pabrik maupun di luar pabrik, yang hasilnya berupa barang konsumsi dan barang produksi. Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa Pengertian Manajemen Produksi Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan/koordinasi kegiatan orang lain. Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen. Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.

12 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Perkembangan Manajemen Produksi karena adanya faktor : a.     Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi. Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi. b.     Revolusi Industri Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.

13 PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI AGRIBISNIS (MPOA) sebagai suatu proses secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumberdaya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan pembangunan agribusiness UNSUR POKOKNYA: KONTINYU: Manajemen produksi dan operasi Agribisnis bukan suatu kegiatan yang berdiri sendiri, keputusan manajemen bukan untuk tindakan sesaat, melainkan tindakan yang berkelanjutan atau suatu proses yang kontinyu EFEKTIF: Segala pekerjaan harus dilakukan secara tepat dan sebaik-baiknya, serta mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan

14 PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Kegiatan MPOA tidak hanya menyangkut pemprosesan manufacturing) berbagai barang. Kegiatan produksi banyak dilaksanakan di perusahaan manufacturing yang membentuk tulang punggung masyarakat konsumen kita melalui produksi berbagai macam produk. Istilah manajemen produksi yang telah banyak dipakai sebelumnya (sampai sekarang) secara meluas, dipandang kurang mencakup seluruh kegiatan sistem-sistem produktif dalam masyarakat ekonomi. Diperlukan suatu istilah yang lebih tepat dan mempunyai cakupan luas, seperti manajemen operasi (secara implisit berarti operasi-operasi).

15 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
PERMINTAAN BARANG DAN JASA PROSES TRANSPORMASI MELALUI Fasilitas Mesin Proses KELUARAN Barang-barang Jasa-jasa MASUKAN (Input) Manusia Sumber Dana Bahan Baku LINGKUNGAN LUAR Pemerintah Teknologi Ekonomi Iklim Konsumen Organisasi buruh Hubungan Internasional FUNGSI MANAJEMEN Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Koordinasi Pengawasan

16 SKEMA PROSES TRANSFORMASI MANAJEMEN PRODUKSI
MASUKAN Manusia Mesin Material Modal Metode Enerji Informasi KELUARAN Barang Jasa PROSES TRANSFORMASI UMPAN BALIK

17 MANAJEMEN PRODUKSI Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya. Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi : 1.     Seleksi dan desain hasil produksi. 2.     Seleksi dan perancangan proses serta peralatan. 3.     Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi. 4.     Pancangan tata letak dan arus kerja. 5.     Rancangan tugas. 6.     Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.

18 MANAJEMEN PRODUKSI Proses Produksi
Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Sebelum membahas proses produksi, ada baiknya kita perlu mengetahui arti dari proses dan produksi. Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia (sumber daya alam, manusia, teknologi, modal/kapital dan sebagainya)

19 MANAJEMEN PRODUKSI Terdapat 2 jenis proses produksi yaitu : 1.     Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. 2.     Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.

20 MANAJEMEN PRODUKSI Ciri-ciri proses produksi terus-menerus adalah :
Produksi dalam jumlah besar (produksi massa), variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisasi. Menggunakan product lay out atau departementation by product. Mesin bersifat khusus (special purpose machines). Operator tidak mempunyai keahlian/skill yang tinggi. Salah satu mesin /peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti. Tenaga kerja sedikit. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang fixed ( fixed path equipment ) menggunakan ban berjalan ( conveyor)

21 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Kebaikan proses produksi terus-menerus adalah Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandarisasi.  Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan tenaga mesin Biaya tenaga kerja rendah. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek. Kekurangan proses produksi terus-menerus adalah Terdapat kesulitan dalam perubahan produk. Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

22 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Ciri-ciri proses produksi yang terputus-putus adalah : Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan berdasarkan pesanan. Menggunakan process lay out (departementation by equipment). Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines) dan kurang otomatis. Operator mempunyai keahlian yang tinggi. Proses produksi tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar. Persediaan bahan mentah tinggi. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang flexible (varied path equipment) menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong (forklift). Membutuhkan tempat yang besar.

23 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Kelebihan proses produksi terputus-putus adalah : Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan : a.     Process lay out b. mesin bersifat umum (general purpose machines) c.  sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia. Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum. Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin. Kekurangan proses produksi terputus-putus adalah : Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesan. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan tenaga kerja yang banyak dan mempunyai tenaga ahli.

24 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Perkembangan Manajemen Produksi karena adanya faktor : a.     Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi. Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi. b.     Revolusi Industri Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.

25 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Perkembangan Manajemen Produksi karena adanya faktor : c. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer. Sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya. d.     Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan. Perkembangan revolusi industri terlihat pada : 1.     Bertambahnya penggunaan mesin 2.     Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja 3.     Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi. 4.     Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan. Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.

26 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Perkembangan Manajemen Produksi karena adanya faktor : c. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer. Sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya. d.     Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan. Perkembangan revolusi industri terlihat pada : 1.     Bertambahnya penggunaan mesin 2.     Efisiensi produksi batu bara, besi, dbaja 3.     Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi. 4.     Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan. Industialisasi ini meningkatkan pengoan lahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.

27 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Sistem Produksi dan Operasi Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran. Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan-keputusan taktikal bahkan keputusan strategis.

28 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
5 (lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan : Proses Produksi Kapasitas keputusan-keputusan Persediaan (Inventory) Tenaga Kerja Kualitas Produksi

29 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
5 (lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan : 1.     Proses Produksi Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada prinsipnya berkaitan dengan penentuan wahana atau fasilitas fisik yang dipergunakan untuk terjadinya transformasi input menjadi produk atau jasa. Keputusan yang dimaksud meliputi : Teknologi produksi . Type peralatan. Jenis proses dan aliran proses produksi. Tata letak fasilitas. Pada umumnya keputusan-keputusan yang diambil dalam kategori ini berdampak jangka panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang singkat (long term strategic decision).

30 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
5 (lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan : 2.     Kapasitas keputusan-keputusan yang termasuk dalam kategori ini berkaitan dengan penentuan kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Dipandang dari sudut waktu dibedakan atas : Keputusan jangka panjang, antara lain penentuan kapasitas design sistem produksi, expansi kapasitas, integrasi vertikal, integrasi horisontal dsb. Keputusan jangka menengah, antara lain penentuan sub kontrak, penambahan mesin, rekrutasi tenaga kerja dsb. Keputusan jangka pendek, pada prinsipnya berkaitan dengan pengalokasian pendayagunaan sumber-sumber yang tersedia untuk menghasilkan barang yang diminta konsumen. Keputusan ini diantaranya adalah penjadwalan produksi (Scheduling & dispatching), pengaturan mesin dlsb.     

31 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
5 (lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan : 3.     Persediaan (Inventory) Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada hakekatnya berkaitan dengan pengaturan material yang diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan bahan baku, barang setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari segi permasalahan yang dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan tentang operating system persediaan dan keputusan tentang policy persediaan.

32 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
5 (lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan : 4.     Tenaga Kerja Mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu dibuat oleh seorang manajer mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai salah satu faktor produksi tetapi merupakan faktor penentu dari keberhasilan semua aktivitas didalam sistem produksi. Keputusan dalam kategori ini dimulai sejak proses seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun keputusan-keputusan rutin diantaranya penugasan karyawan, pengaturan lembur dan cuti, penggiliran kerja dan sebagainya.

33 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
5 (lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan : 5.     Kualitas Produksi Manajer produksi bertanggung jawab atas kualitas dari barang atau jasa yang dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Strategi Operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis atau korporasi sehingga kelima kategori keputusan yang telah diuraikan diatas dapat diambil secara tepat dan konsisten. Dengan demikian strategi operasi akan memberikan arah untuk mengambil keputusan hubungan antara strategi bisnis atau korporasi dan strategi operasi.

34 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Lokasi dan Lay Out Pabrik Perencanaan layout merupakan salah sau tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. Sabagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan.  

35 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Lokasi dan Lay Out Pabrik Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang diantaranya: 1.     Data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. 2.     Analisis urutan operasi 3.     Teknik keseimbangan kapasitas Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perushaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup dan sebagainya.

36 MANAJEMEN PRODUKSI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Sistem Produksi dan Operasi Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran. Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan-keputusan taktikal bahkan keputusan strategis.

37 PERENCANAAN AGRIBISNIS
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 17 BATASAN PENGERTIAN : Usaha sistematis untuk Mencari Alternatif di Bidang Agribisnis disertai penghitungan Konsekwensi Finansiilnya Terhadap Hasil dan Biaya Penentuan Serangkaian Tindakan dalam Agribisnis Berdasarkan Pemilihan dari Berbagai Alternatif Fakta yang ada yang Dirumuskan dalam Bentuk Keputusan yang Dikerjakan Untuk Masa Yang Akan Datang dalam Usaha Mencapai Tujuan Pemikiran yang Mengarah ke Masa Depan yang Menyangkut Rangkaian Tindakan dalam Agribisnis Berdasarkan Pemahaman Penuh Terhadap Semua Faktor yang Terlibat dan Diarahkan Pada sasaran Khusus SEGMEN YANG TERKANDUNG (1) Pemikiran Masa Depan/yang Akan Datang (2) Rangkaian Tindakan (3) Pemilihan Berbagai Alternatif (4) Diarahkan Pada Sasaran Khusus/Tujuan Tertentu

38 TITIK TOLAK PERENCANAAN AGRIBISNIS
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ TITIK TOLAK PERENCANAAN AGRIBISNIS Pemanfaatan Faktor-faktor Yang Paling Langka Semaksimal Mungkin 18 PROSES PERENCANAN AGRIBISNIS : Penetapan Tujuan Mengumpulkan Fakta Menganalisis Situasi & Masalah yang Terlibat Memperkirakan Perkembangan yang Akan Datang Mengembangkan Alternatif, Memilih Alternatif & Menilai Alternatif Mengambil Keputusan & Menyusun Rencana Pendukung MANFAAT PERENCANAAN AGRIBISNIS Mengurangi Ketidak Pastian Mengarahkan Pada Tujuan Meringankan Biaya Sebagai Sarana Untuk Mengadakan Pengawasan

39 KEGIATAN PERENCANAAN AGRIBISNIS
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ KEGIATAN PERENCANAAN AGRIBISNIS 1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN HULU / AGROINPUT - Lembaga Penyedia (industri hulu : pabrik pupuk, obat2an benih, alat2 pertanian dsb - Mutu dari agro input yang ada - Waktu ketersediaan, - Jumlah yang diperlukan, - Harga 2. IDENTIFIKASI & PENYUSUNAN USAHATANI - Perencanaan : Model, bagian produk, mutu, produk, pengujian - Pelaksanaan usahatani ; Perhatikan 5 M (man, money, machine, material, method) 3. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN HILIR - Kegiatan agroindustri : pengolahan, pengeringan, penyimpanan, - Implementasi agroindustri : mendekatkan prod primer dgn industri - Menciptakan peluang, kesempatan kerja & proses komersialisasi - Menumbuhkan nilai tambah & meningkatkan pendapatan

40 KEGIATAN PERENCANAAN AGRIBISNIS
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ KEGIATAN PERENCANAAN AGRIBISNIS 4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASAR - Keinginan pembeli ( komoditi apa, berapa jumlahnya, dimana, berapa harganya dsb) - Pengumpulan berbagai informasi dari berbagai lembaga pemasaran baik langsung maupun tidak langsung 5. IDENTIFIKASI JARINGAN KETERSEDIAAN MODAL USAHA - Perencanaan modal & pengajuan kredit - Cara mendapatkan uanag tunai - Pihak-pihak yang dapat meminjamkan modal - Cara pengembalian pinjaman & besarnya bunga 6. PERENCANAAN TENAGA KERJA - Jenis tenaga kerja - Jumlah kebutuhan tenaga kerja

41 PERENCANAAN AGROINDISTRI
Pemilihan Teknologi Pemilihan lokasi Fasilitas persediaan & masukan Perencanaan bahan baku & pelengkap Perencanaan desain produksi PENGORGANISASIAN INPUT & SARANA PENGOLAHAN KEGIATAN PENGOLAHAN PENGAWASAN PENGOLAHAN EVALUASI KEGIATAN PENGOLAHAN PENGENDALIAN KEGIATAN PENGOLAHAN


Download ppt "MANAJEMEN AGRIBISNIS (3 - 1)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google