Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Metode Analisis Kesehatan
Prof. H. Soedjajadi Keman, dr., MS.. Ph.D. Universitas Airlangga – Surabaya
2
Referensi Turnock B.J. (2004) Public Health, What it is and How It works, 3rd Ed, Sudbury – Massachusetts : Jones and Bartlett Publishers Inc. Schneider M.J. (2006) Introduction to Public Health, 2nd Ed, Sudbury – Massachusetts : Jones and Bartlett Publishers Landon M (2006) Environment, Health and Sustainable Development. London : Open University Press
3
Epidemiologi – Ilmu Dasar Kesehatan
CEA Winslow, pemimpin besar ilmu kesehatan pada awal abad 20 menyebut epidemiologi sebagai alat diagnosis ilmu kesehatan Metode epidemiologi dipakai untuk investigasi penyebab penyakit, mengidentifikasi trend suatu penyakit yg mungkin membutuhkan pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi medis dan kesehatan masyarakat Epidemiologi dipakai untuk melaksanakan fungsi mengukur dan menganalisis di bidang ilmu kesehatan
4
Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi mempelajari pola atau distribusi penyakit yang terdapat pada populasi manusia dan faktor2 yg mempengaruhi (determinan) pada pola atau distribusi penyakit tsb Istilah ini berhubungan dengan istilah epidemi (berasal dari bahasa Yunani : pada masyarakat) yang berarti adanya peningkatan frekuensi penyakit diatas biasanya atau yang diperkirakan yang disebut endemic rate Epidemiologist menghitung jumlah kasus dari suatu penyakit dan kapan mereka mendeteksi gejala epidemi, maka mereka mengajukan pertanyaan 3 W ; who, when and where ?? - Siapa yang terserang penyakit ? - Kapan dan Dimana terdapatnya penyakit ?
5
Tujuan Akhir Epidemiologi
Tujuan akhir pengetahuan epidemiologi ini adalah dipakai untuk mencegah dan pengendalian penyebaran penyakit Bagaimana cara kerja epidemiologi telah ditunjukkan oleh dokter kebangsaan Inggris : John Snow (dikenal sbg Bapak Epidemiologi Moderen) untuk mempelajari wabah penyakit Cholera di kota London pada tahun Nama PAM di London Jumlah Rumah Kematian krn Cholera Kematian Tiap Rumah Southwark and Vauxhall Co Lambeth Company Sisa kota London 40.046 26.107 1263 98 1422 315 37 59 Sumber : Mauser JS (1985) Epidemiology : an Introductory Text, 2nd Ed, Elsevier. p.202
6
Prinsip dan Metode Epidemiologi
Frekuensi penyakit biasanya dinyatakan dengan : - Incidence rate adalah jumlah kasus baru pada populasi tertentu yang berada dalam bahaya pada waktu tertentu, (incidence rate) sangat bermanfaat dlm mengidentifikasi sebab-sebab penyakit - Prevalence rate adalah jumlah kasus yang ada (baru dan lama) pada populasi tertentu yang berada dalam bahaya pada satu waktu tertentu
7
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik
Epidemiologi deskriptif mempelajari distribusi penyakit dengan kharakter manusia seperti umur, jenis kelamin, etnik, kebiasaan, dlsbg, kharakter tempat (variasi geografi), dan variabel waktu (perubahan incidence dalam waktu lama, variasi musim, ataupun waktu sejak suatu wabah penyakit dimulai) Hipotesis dihasilkan dari epidemiologi deskriptif dapat diuji melalui studi epidemiologi analitik (sistematis) Terdapat beberapa tipe studi epidemiologi analitik, seperti studi intervensi dimana yang paling umum adalah randomized, double blind clinical trial dipakai untuk menguji pengobatan dengan obat baru atau usaha-usaha pencegahan
8
Disain Penelitian Epidemiologi
Penelitian Observasional : a. Penelitian Observasional Deskriptif b. Penelitian Observasional Analitik Penelitian Eksperimental : a. Disain Praeksperimental (Eksperimental palsu) b. Disain Eksperimental
9
Penelitian Observasional Deskriptif
Termasuk Penelitian Observasional Deskriptif : - Statistik kematian (morality statistics) - Statistik kesakitan (morbidity statistics) - Populasi dalam bahaya (population at risk) - Perbedaan geografis dalam kematian dan kesakitan (Geographical differences in mortality and morbidity) - Kecenderungan waktu (time trends) - Hubungan dengan indikator lingkungan (Association with environmental indices) - Pencatatan kasus (case registry) - Survei umum (general surveys)
10
Penelitian Observasional Analitik
Termasuk penelitian observasional analitik : - Cross-sectional study - Case-control study - Prospective and follow-up study - Retrospective cohort study - Time series study - Controlled exposure study - Monitoring and surveillance
11
Disain Penelitian Eksperimental
Disain pra-eksperimental (eksperimental palsu): disain ini sebaiknya dihindari krn tidak memenihi kriteria sbg penelitian eksperimental krn banyaknya variabel luar yang tidak dikendalikan a. Disain perlakuan tunggal (one shot case study) b. Disain perlakuan ulang (one group pre-test and post-test design) c. Disain perlakuan statik (static group comparison) Disain eksperimental a. Disain variabel eksperimental tunggal (single variable design) - Disain eksperimental murni (true experimental design) 1. Disain eksperimental sederhana (post test only control group) 2. Disain eksperimental ulang (pre-test post-test control group) 3. Disain eksperimental Solomon (Solomn four groups design) - Disain eksperimental kuasi (quasi experimental design) b. Disain variabel eksperimental ganda (factorial design)
12
Penelitian Eksperimental vs. Penelitian Observasional Analitik
Penelitian cross-sectional, case control, dan cohort pengujian hanya sampai tingkat ada tidaknya hub korelasi antara faktor risiko lingk dan terjadinya efek (perubahan sub-klinis atau klinis/penyakit), sementara itu kedalaman korelasi sebab-akibat tidak dapat diuji secara empirik Jadi penelitian observasional analitik hanya sampai pada tingkat dugaan berdasarkan teori atau logika peneliti
13
Cohort dan Case-Control Study
Dalam banyak situasi dimana epidemiologist ingin meneliti apakah pajanan tertentu menyebabkan penyakit tertentu, hal iniu menjadi tidak etis untuk melaksanakan studi intervensi Cohort study dimana kelompok subyek ditanya tentang pajanan mereka dan diikuti selama beberapa waktu dgn membandingkan kelompok yg tidak terpajan, selanjutnya dilihat apakah kelompok terpajan menjadi lebih banyak yang terkena penyakit Case Control Study dimulai dengan kasus penyakit dan menanyai setiap kasus tentang apa yang telah mereka pajani dan dibandingkan jawaban kelompok yg sehat
14
Epidemiologi mempelajari populasi manusia
Dalam mempelajari distribusi dan determinan penyakit dalam populasi manusia, epidemiologist menggunakan tipe metode epidemiologi yang terbatas untuk dapat dilakukan Bagaimanapun juga, epidemiologi telah membuktikan berbagai informasi yang sangat penting tentang faktor-faktor pengaruh terhadap kesehatan manusia
15
Masalah dan Keterbatasan Epidemiologi
Studi epidemiologi peka thd banyak sumber kesalahan seperti confounding factor, bias, subyek yang mengundurkan diri dalam studi follow-up (cohort), serta tidak dapat membuktikan sebab akibat Studi dgn sejumlah besar subyek nampaknya lebih valid drpd jumlah subyek yang kecil Hubungan yang kuat dalam bentuk RR atau OR yang tinggi tampaknya mengindikasikan satu kebenaran hubungan sebab akibat, apalagi sudah diketahui mekanisme terjadinya penyakit
16
Statistics : membuat arti ketidak-pastian
Dunia ini penuh dengan ketidak-pastian, dimana ilmu tidak selalu bisa memberikan jawaban thd pertanyaan masyarakat, shg untung ada statistics menyediakan cara mempelajari paling tidak membantu masyarakat tentang apa yang masyarakat fikirkan apa yang mereka ingin ketahui Kebanyakan studi epidemiologi atau studi bi bidang kes masyarakat lainnya sangat bergantung pada statistik untuk untuk menganalisis dan menginterpretasikan data Analisis statistik bisa mendapatkan probabilitas (p) dari apa yg diobservasi yang mengindikasikan hasilnya adalah signifikan secara statistik, dan studi pada populasi besar nampak lebih valid ketimbang dengan subyek kecil, walau sumber error selain variasi random banyak di populasi besar
17
Pengetahuan statistik juga penting untuk mengevaluasi uji skrining, dipakai untuk pendekatan pencegahan sekunder untuk mendeteksi penyakit, sehingga dapat diobati dalam fase dini Uji yang punya sensitivitas tinggi punya kecenderungan menghasilkan positif palsu (false positive), sedangkan uji yang punya spesifikasi tinggi cenderung menghasilkan negatif palsu (false negative) Kebanyakan program skrining pakai test sensitif dan follow up hasil positif dengan test yang lebih mahal dan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi Untuk kondisi2 jarang di populasi yang sedang di skrining, maka jumlah false positive mungkin lebih tinggi drpd jumlah true positive
18
Rates Untuk meletakkan angka dalam perspektif, maka sering dikonversi dalam bentuk ”rates” yang sangat bermanfaat dalam epidemiologi dan sebagai jalan untuk memahami pentingnya kuantitas data untuk menganalisis data kesehatan dan masalah kesehatan Rates sering dipergunakan sebagai indikator kesehatan adalah angka kematian (mortality rates), birth rates, fertility rates, infant mortality rates, dan maternal mortality rates Rates dapat disesuaikan secara statistik untuk membuat mereka bisa diperbandingkan dari satu populasi dengan populasi lainnya, dimana age spcific rates juga dapat dihitung Konsep statistik lain yg sangat berguna dalam kesehatan adalah : life expectancy dan years of potential life lost
19
Risk Assessment Usaha kesehatan masyarakat untuk proteksi kesehatan penduduk membutuhkan perhitungan “risk” Risk assessment adalah proses formal untuk menghitung probabilitas berbagai kejadian yang merugikan, dimana pengukuran secara ilmiah sering bertentangan dengan risiko persepsi dari masyarakat Kesehatan Msayarakat itu berbasis ilmu, termasuk ilmu statistik, yang merupakan ilmu ketidak-pastian Studi scientific sering merupakan jalan untuk menjawab pertanyaan masyarakat, dan studi menghasilkan statistik yang harus diinterpretasikan !!!
20
Peranan Data dalam Public Health
Statistik adalah tanda vital kesehatan masyarakat, dimana pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota mengumpulkan data penduduknya dimulai dengan membuat sertifikat (akte) kelahiran dan diakhiri dengn sertifikat (akte) kematian Sensus penduduk yang dilakukan setiap 10 tahun sekali menghasilkan informasi tentang umur, jenis kelamin, komposisi etnis, dan informasi lain yang memungkinkan penghitungan angka kelahiran, angka kematian, angka kematian bayi, umur harapan hidup, dan data lain yang membentuk dasar fungsi pengukuran tingkat kesehatan Statistik kesehatan dipergunakan untuk semua aspek pembuatan kebijakan kesehatan masyarakat dan evaluasi, meliputi identifikasi, analisis masalah, trend, riset bidang kesehatan, evaluasi program, budgeting, pertimbangan dan pembuatan keputusan, serta pendidikan kesehatan
21
Alat Elektronik dan Soft Copy
Menarik sekali, saat ini alat elektronik sudah dipakai untuk mengumpulkan, memindahkan dan menyimpan, serta menganalisis data kesehatan, sehingga tersedia untuk masyarakat pekerja dan masyarakat umum Peringatan yang ketat perlu dlakukan untuk memastikan kerahasiaan (confidentaiality) informasi tentang individu Secara umum, semua informasi yang dikumpulkan dari individu oleh pemerintah untuk tujuan apapun, dipertimbangkan sebagai rahasia dan tidak dapat dipakai tanpa persetujuan (informed consent) dari individu tsb
22
Take Home Assignment Apakah epidemiologi itu ? Mengapa epidemiologi dikatakan sebagai ilmu dasar kesehatan !? Apakah tujuan akhir epidemiologi dlm ilmu kesehatan ? Sebutkan dan terangkan jenis2 penelitian epidemiologi ! Uraikan apa keterbatasan ilmu epidemiologi !? Sebutkan kegunaan statistik dalam bidang kesehatan !! Apa kegunaan “health risk assessment” Apakah peranan data dalam ilmu kesehatan !?
23
Sampai Ketemu Pada Bab Selanjutnya
Sekian Sampai Ketemu Pada Bab Selanjutnya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.