Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan"— Transcript presentasi:

1 Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan
Oleh: Sailal Arimi, S.S., M.Hum

2 Cara pandang terhadap kajian bahasa dan masyarakat
Bahasa mempunyai fasilitas yang berbeda dalam memperlakukan masyarakat penggunanya. Masyarakat pemakai bahasa memperlakukan anggota masyarakat lainnya secara berbeda dengan menggunakan bahasa.

3 1.Bahasa memperlakukan orang secara berbeda
Jenis kelamin: variasi bhs laki2 Prp Usia ? Kelas sosial? Ltr pendidikan? Ltr agama? Ltr suku bangsa? …?

4 Bhs dan identitas Bahasa membentuk, membangun, menentukan, memberi kecenderungan pada satu identitas. Leksikon dan gramatika suatu bahasa memberi penanda untuk membedakan identitas. Leksikon dan gramatika itu membentuk variasi bahasa tertentu. Dalam konteks ini, bahasa menjadi dominan dan alat penentu (identitas). Orang harus tunduk pada bahasa.

5 Dominasi bahasa pada pemakainya
Dominasi bahasa memunculkan relasi-relasi kesantunan, solidaritas, dan kekuasaan. Secara eksplisit relasi ini terlihat dalam pemakaian sapaan. T V Bhs Tu Vous Perancis Vos Latin Ty Vy Rusia Lei Italia Du Sie Jerman Je U Belanda Kowe Panjenengan Jawa …? Inggris

6 Hubungan T dan V T  T Relasi solidaritas V  V Relasi Kesantunan
3a. T  V Relasi Kekuasaan (subordinasi) b. T  V Relasi Kekuasaan (dominasi) 1 dan 2 = resiprokal 3a-b =nonresiprokal

7 Bagan sistem sapaan bhs Inggris
Relasi solidaritas= hub kesetaraan rendah Relasi kesantunan=hub kesetaraan tinggi Relasi kekuasaan=hub dominasi dan subordinasi

8 Contoh Kasus Konteks: Malam perpisahan mhs Inggris yang belajar bhs Indonesia di Yogya. Seorang mhs menyampaikan pidato ucapan terima kasih kepada Gubernur DIY. Mhs: Selamat Malam. Yang saya hormati Bapak Gubernur DIY dan hadirin sekalian. Sebagai rasa penghargaan kami, perkenanlah saya menyampaikan terima kasih yang sedalam-sedalamnya karena telah diberi kesempatan dan fasilitas untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia di DIY ini. […]. Demikian, sekali lagi terima kasih atas kebaikanmu…..

9 Bentuk Tuturan lain Penutur juga dapat menunjukkan relasi solidaritas atau kesantunan dengan bentuk tuturan lain. Contoh: Imperatif T  T antara org yang akrab/dekat atau hub T  V “Tolong, ambilkan handuk!” atau Jon, ambilkan handuk! Contoh: Interogatif dan deklaratif V  V antarorang yang kurang akrab atau hub saling menghormati. “Ada handuk nggak di sana?” “Saya lupa nih bawa handuk.”

10 Penelope Brown (1980) tentang Kesantunan
Kesantunan positif =berorientasi solidaritas (nilai dan perilaku yang sama) Kesantunan negatif =berorientasi penghormatan (nilai dan perilaku berbeda/diperbedakan) Cat: Menjadi santun menurut Penelope Brown adalah memberi perhatian dengan cara tidak melukai orang lain.

11 Alasan Kesantunan

12 2. Orang membedakan orang lain lewat bahasa
Berkat kemampuan pemakainya, bahasa dapat digunakan untuk membedakan orang lain. Bahasa menjadi instrumen saja, sebaliknya orang menjadi dominan dan sentral. Bahasa tunduk pada si pemakai. Contoh, pemilihan kode bahasa pada situasi diglosia.

13 Situasi diglosia Variasi bahasa dalam konteksnya dapat digradasikan ke dalam hub ragam T (Tinggi) dan R (Rendah). Situasi diglosia adalah situasi yang menempatkan (variasi) bahasa tertentu dalam peran yang lebih tinggi daripada (variasi) bahasa yang lain. Contoh: Bhs Ind T  Bhs Daerah R Bhs Ind dialek Kota (Jkt) T  Bhs Ind dialek Desa R

14 Diglosia, Alih kode, Campur Kode dan Interferensi
T  T (Gengsi) R  R (akrab) TR TR (campur kode, interferensi) T R R  T (alih kode)


Download ppt "Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google