Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRiko Arrahman Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
PENUANGAN (CASTING) PENGERJAAN DINGIN (COLD WORKING) ELECTROFORMING
PEMBUATAN ALLOY PENUANGAN (CASTING) PENGERJAAN DINGIN (COLD WORKING) ELECTROFORMING
2
1. PENUANGAN (CASTING) Logam / Alloy dicairkan kemudian dituangkan ke cetakan Cetakan bisa terbuat dari tanah liat atau pasir Cetakan ini hanya untuk sekali pakai (karena cetakan ini rusak setelah pemakaian) Bentuk cetakan yang lain : Die-casting (cetakan permanen terbuat dari logam) Dlm kedokteran gigi sering digunakan MALAM sebagai cetakan
3
METODE UMUM PENUANGAN Contoh penuangan inlay dengan bahan alloy emas
Ukuran tangkai harus tepat sesuai ukuran tuangan Inlay yang sangat kecil butuh diameter tangkai 1,3 mm Untuk inlay pada umumnya dipergunakan tangkai d = 2 mm Untuk mahkota yang sangat besar dipergunakan tangkai d = 2,6 mm
4
Reservoir Dibuat dari bahan malam yang dilekatkan pd tangkai
Berguna untuk mencegah terjadinya porositas yang dapat terbentuk oleh karena adanya kontraksi Jika ruangan untuk reservoir yang ditempati malam memiliki ukuran lebih besar dari ukuran tuangan maka alloy akan lebih lambat mengeras drpd tuangan utama dan berfungsi sebagai cadangan alloy cair yang siap untuk mengisi ruangan yang timbul oleh karena adanya kontraksi.
5
PROSES SELANJUTNYA Setelah tangkai dan pembentuk corong dikeluarkan, maka bahan pendam dipanaskan di tungku untuk membakar malam dan mengekspansi cetakan. Alloy dicairkan dengan api gas, alloy cair ditekan masuk ke dalam cetakan dengan suatu gaya sentrifugal Jika penuangan untuk bahan yang lebih besar dari inlay misalnya kerangka logam untuk landasan gigi tiruan, maka dibutuhkan beberapa tangkai untuk menjamin agar cetakan dapat terisi penuh sebelum alloy cair memadat
6
BEBERAPA KESALAHAN PD PROSES PENUANGAN
Ukuran dimensi tuangan tidak seperti cetakan Permukaan kasar dan adanya sayap pd tuangan Adanya porositas
7
1. Kesalahan ukuran dimensi tuangan
MASALAH PENYEBAB SOLUSI Tuangan terlalu besar Ekspansi cetakan terlalu besar Gunakan suhu yg benar Gunakan tipe bahan pendam yg benar Tuangan terlalu kecil Ekspansi cetakan terlalu kecil Panaskan bumbung tuang dg cukup Tuangan berubah bentuk Pola malam berubah bentuk Penanganan malam dengan benar
8
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pencairan alloy dapat dilakukan dengan semprotan api memakai gas/udara. Hal ini penting karena: Alloy akan cukup panas sehingga mencair semua, jika tidak maka akan terjadi hasil tuangan yang tidak lengkap Harus dihindari terjadinya overheating untuk mencegah timbulnya kontaminasi tuangan oleh oksidasi Digunakan api yang tidak mengandung banyak oksidasi
9
Hasil penuangan yang tidak lengkap dapat terjadi karena:
Bahan alloy yang digunakan tidak cukup Alloy tidak dapat masuk ke dalam bagian cetakan yang tipis Cetakan terlalu dingin sehingga menimbulkan pemadatan prematur dari alloy Saluran terhalang oleh benda asing, misal bahan pendam atau sisa malam yang tidak terbakar Alloy belum mencair sempurna Gaya untuk menekan bahan masuk ke dalam cetakan terlalu kecil
10
Permukaan kasar dan adanya sayap pd tuangan
MASALAH PENYEBAB SOLUSI Permukaan kasar 1.Bahan pendam pecah 2.Gelembung udara pada pola malam 3.Permukaan bahan pendam lunak Mencegah pemanasan berlebih bumbung tuang dan alloy Pengisian yg benar dg menggunakan vakum Mencegah penggunaan perbandingan air/bubuk terlalu tinggi Sayap pada tuangan Retak pada bahan pendam Mencegah pemanasan bumbung tuang yang terlalu cepat
11
POROSITAS MASALAH PENYEBAB SOLUSI a. Bintik-bintik tdk teratur
Kontraksi sewaktu pendinginan alloy Partikel bahan tanam turut serta Pergunakan diameter tangkai yang sesuai Reservoir harus cukup dekat dengan cetakan akan lebih efektif Panaskan bumbung tuang pd tungku dengan posisi terbalik shg partikel bahan pendam jatuh keluar b. Bintik yg sferis Turut sertanya gas dalam alloy cair Cegah pemanasan berlebih dan terlalu lama c. Tepi tuangan membundar Tekanan balik, udara tdk dpt keluar dr cetakan Pergunakan gaya tekan yg cukup sewaktu menuang Pergunakan bahan pendam dengan permeabilita syg cukup Cegah sisa malam didalam cetakan d. Porositas Terjadi arus turbulen pd alloy cair sewaktu masuk cetakan Letakkan tangkai pd posisi yang benar
12
2. PENGERJAAN DINGIN (COLD WORKING)
Proses penempaan logam menjadi lembaran melalui ditarik atau digulung Logam ditarik melalui suatu Die untuk mendapatkan bentuk kawat
13
Cold Working pd logam berupa serbuk
Logam berupa serbuk dpt dipres dibawah tekanan tinggi untuk mendapatkan bahan dengan bentuk yg dikehendaki Hasil yg diperoleh TIDAK KUAT karena adhesi yg terjadi sangat kecil Untuk meningkatkan kekuatannya dilakukan proses sintering (pengepresan sambil dipanaskan di bawah titik cairnya)
14
3. ELECTROFORMING Proses pelapisan logam dengan prinsip elektrolisa
Contoh: Copper plating (melapisi cetakan dengan copper/tembaga) Silver-plating (melapisi cetakan polisulfide dan silikon dengan silver)
15
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UKURAN DAN BENTUK BUTIR/GRAIN
1. Kecepatan pendinginan 2. Pengerjaan dingin Kecepatan Pendinginan Cepat Lambat butir halus butir kasar
16
Bentuk dan ukuran butir
17
PENDINGINAN SECARA CEPAT
Lebih banyak menghasilkan inti kristal sehingga terdapat lebih banyak butir kristal pada volume tertentu dari bahan sehingga akibatnya ukuran butir tersebut menjadi lebih kecil
18
PENDINGINAN SECARA CEPAT DIBOLEHKAN DALAM KASUS:
Bila dipakai cetakan dari bahan yang menghantarkan panas tinggi Pada tuangan yang kecil
19
PENGERJAAN DINGIN Pengerjaan menempa, menggulung atau menarik logam menjadi bentuk kawat akan mengubah bentuk butir dari equiaxed menjadi fibrous
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.