Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

7 Perlindungan hutan terhadap kerusakan abiotik Bagian 1 C H A P T E R

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "7 Perlindungan hutan terhadap kerusakan abiotik Bagian 1 C H A P T E R"— Transcript presentasi:

1 7 Perlindungan hutan terhadap kerusakan abiotik Bagian 1 C H A P T E R
Bahasan Ciri dan besarnya kerusakan akibat gangguan lingkungan Klasifikasi akibat gangguan lingkungan Out comes Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan 3 faktor abiotik yaitu penyebab kerusakan hutan, deskripsi, interaksi dan upaya pengendalian/ pencegahan ketiga faktor tersebut. C H A P T E R Bagian 1

2 Perbedaan antara penyakit biotik dan abiotik
?

3 PENYAKIT ABIOTIK Karakteristik
Tidak disebabkan oleh patogen atau mahluk hidup Non infectious disease, penyakit tidak menular Bersifat khusus dan tidak mudah dikenali Timbul bersama gejala lain Berat dan ringannya penyakit tergantung seberapa besar penyimpangan dari kedaan normal/optimum DIAGNOSIS Diperlukan pengetahuan silvika, silvikultur, keharaan dan kondisi lingkungan

4 Ciri dan besarnya kerusakan akibat gangguan lingkungan
Faktor abiotik penyebab penyakit adalah faktor-faktor fisik dan kimia penyusun lingkungan tempat tumbuh yang keberadaannya tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal suatu pohon penyusun hutan Secara umum, faktor abiotik menentukan apakah interaksi antara patogen dan tumbuhan inang mampu berkembang menjadi PENYAKIT Disamping itu, penyebab abiotik juga mampu secara langsung menyebabkan penyakit pada tanaman, yaitu apabila tanaman dalam kondisi yang kekurangan atau kelebihan dpt menyebabkan penyimpangan atau kerusakan pertumbuhan tanaman Penyakit yang ditimbulkan oleh faktor-faktor abiotik disebut sebagai penyakit abiotik dan biasanya penyakit abiotik pada pohon hutan tidak disebabkan oleh satu faktor tunggal yang terpisah dari faktor penyebab lain

5 Klasifikasi kerusakan akibat gangguan lingkungan
1. Kerusakan akibat iklim Penyakit abiotik yang disebabkan oleh iklim banyak dialami pada negeri empat musim yang mempunyai suhu dan kelembaban sangat bervariasi yang kadang terjadi sangat ekstrim, iklim dengan suhu rata-rata tinggi ( ) tanpa adanya musim dingin, selalu lembab (berkisar 80%-85%), dan mempunyai curah hujan tinggi Bentuk kerusakan yang dapat terjadi jika karakteristik , yaitu: 1) proses penguraian dan mineralisasi berjalan dengan cepat, 2) pencucian hara menjadi tinggi sehingga spesies penyusun hutan menggunakan siklus hara tertutup untuk bertahan hidup.

6 SUHU Kerusakan terjadi apabila suhu tempat tumbuh meningkat di atas batas toleransi. * Suhu Tinggi: - sunscald (luka bakar karena sinar matahari) - solarisasi - suhu permukaan tanah yang cukup tinggi di persemaian * Suhu Rendah - Penurunan suhu di bawah 0º C

7 Kelembaban - Cekaman air
Kekurangan air secara langsung akan mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, termasuk diantaranya adalah fotosintesis, sintesis protein dan dinding sel - Kelebihan air Kondisi kelebihan air pada tanaman akan memberikan pengaruh tidak menguntungkan pada tanaman. Contoh di lapangan adalah jati di kebun benih Cepu yang ditanam dengan drainase buruk dapat mengakibatkan kematian pada beberapa tanaman jati

8 1.c Komponen penyebab badai
Angin, hujan, salju, dan petir dapat menyebabkan kerusakan hutan secara ekstrim. Angin yang terlalu kencang dapat menyebabkan tercabutnya pohon dari tempat tumbuhnya, roboh, patahnya batang pokok serta kerusakan tajuk. Pohon yang tumbang dengan cepat akan dikolonisasi oleh jamur stain dan pembusuk, serangga hama sekunder seperti kumbang penggerek batang , dan kumbang bubuk serta kumbang ambrosia

9 2. Penyebab kimiawi Klasifikasi kerusakan akibat gangguan lingkungan
Adanya gas oksidan seperti O3,SO2, NO2 diketahui sebagai senyawa beracun yang dapat menimbulkan kerusakan pada proses fotosintesis tumbuhan. Kondisi asam dan basa suatu jenis tanah juga dapat mempengaruhi penyerapan hara tanaman.

10 b Herbisida dan Silvisida
a Keracunan garam Keracunan garam pada pohon berdasarkan sumbernya dibagi menjadi enam, yaitu: salinitas tanah, pengairan dan penyiraman dengan air berkadar garam tinggi, pembersihan lapisan es pada jalan menggunakan garam dan semburan garam laut atau garam siklik. b Herbisida dan Silvisida Herbisida adalah bahan kimia yang dirancang untuk membunuh atau menekan pertumbuhan vegetasi yang tidak diinginkan (gulma). Silvisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh pohon atau menekan vegetasi berkayu yang tidak dikehendaki pada hutan tanaman.

11 c Perubahan iklim dan asosiasi cekaman
Dalam jangka pendek, variasi curah hujan yang ekstrim merupakan cekaman bagi pohon dan dapat menyebabkan kematian. Suhu yang ekstrim merupakan penyebab kerusakan serius yang sangat potensial, suhu dibawah normal akan memendekkan masa pertumbuhan. Kondisi mencapai titik beku, misalnya frost, akan mempengaruhi reproduksi, merusak pembungaan serta membuat jaringan lain menjadi mati

12 d. Pencemaran udara Sifat-sifat pencemaran udara yang menyebabkan penyakit pada tanaman. Pencemar udara yang berpengaruh buruk pada tanaman dibagi menjadi pencemar primer dan sekunder. Pencemar primer merupakan bahan pencemar yang langsung meracuni tanaman, misalnya dioksida belerang (SO2) dan flourida hidrogen (HF) Sumber pencemaran udara, Sulfur dioksida terutama diemisikan dari pembakaran batu bara, penyulingan minyak, dan penggunaan gas alam maupun cair; industri yang menggunakan asam belerang; pengolahan biji logam, terutama tembaga, timah, seng, dan nikel Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan tanaman, pada umumnya gejala kerusakan tanaman akibat pencemaran udara dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: nekrotik, klorotik, dan atropik

13 Pengendalian pencemaran udara
Penyakit akibat pencemaran udara pada tanaman dapat dikendalikan dengan jalan (Tainter dan Baker, 1996): Menghilangkan sumber pencemar Menggunakan varietas tahan Menggunakan bahan kimia pelindung Peramalan peristiwa pencemaran udara

14 Klasifikasi kerusakan akibat
gangguan lingkungan 3. Penyebab Edafik Penyebab kerusakan ini berhubungan dengan gangguan yang ditimbulkan oleh adanya kekurangan atau kelebihan nutrisi mineral

15 Pengendalian defisiensi unsur hara
Tumbuhan dapat mengalami gangguan dalam proses fisiologisnya karena tidak tersedianya salah satu atau beberapa unsur hara. Defisiensi unsur-unsur esensial (Mo, Cu, Zn, Bo, Mn, Cl, Fe, Ca) menyebabkan gejala khusus yang diantaranya berasosiasi dengan klorosis dan nekrosis pada berbagai bagian tanaman. - namun, secara umum defisiensi nutrisi sulit untuk didiagnosis dengan tepat karena gejala yang ditimbulkan sangat mirip dengan gejala yang disebabkan oleh organisme patogenik - Kondisi nutrisi dari suatu pohon sangat berpengaruh terhadap responnya dalam menghadapi serangan patogen. Pengendalian defisiensi unsur hara - Dilakukan pemupukan Ditanami jenis legum, karena diketahui dapat ditanam sebagai penyubur tanah (menambat nitrogen)

16 7 Perlindungan hutan terhadap kerusakan abiotik Bagian 2 C H A P T E R
Bahasan Ciri dan besarnya kerusakan (thd permudaan dan pohon) Keuntungan dan kerugian akibat penggembalaan Pokok-pokok pengendalian penggembalaan 7 Out comes Mahasiswa dapat menjelaskan ciri kerusakan hutan, keuntungan, kerugian, yang disebabkan karena penggembalaan/ satwa liar serta cara pengendalian kerusakan tersebut C H A P T E R Bagian 2

17 Unit Ternak Unit ternak didefinisikan sebagai kemampuan atau daya tampung makan optimal makan ternak sapi dewasa dengan umur lebih dari 2,5 tahun dan berat 325 kg yang dinyatakan dalam satuan kg/hari Faktor utama penyebab ternak digembalakan di kawasan hutan di antaranya adalah kebutuhan hijauan pakan ternak tidak terdapat/terbatas di sekitar desa tersebut.

18 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggembalaan di dalam hutan
Populasi ternak di kawasan hutan Teknik memelihara ternak yg dilakukan oleh masyarakat Intensitas pengawasan oleh pengelola kawasan hutan Jumlah hijauan makanan ternak

19 ? Merugikan ? Menguntungkan

20 MERUGIKAN Kerusakan terhadap tanah hutan
Apabila jumlah ternak yang digembalakan berlebihan maka dapat menyebabkan tanah terbuka karena rumput dan tanaman yang melindungi tanah dimakan ternak. Tanah akan menjadi padat, pori-pori tanah akan tertutup oleh patikel tanah dan air hujan akan menggenang di permukaan tanah. Akibatnya akan menimbulkan erosi tanah, terutama tanah-tanah yang miring akan cepat tererosi

21 MERUGIKAN Kerusakan pada tanaman muda
Batasan tanaman muda disini adalah tanaman yang tajuknya masih terjangkau oleh ternak. Kerusakan yang dapat terjadi apabila ternak merusak tanaman muda antara lain: Daun/tajuk tanaman menjadi gundul Batang tanaman menjadi melengkung/patah Seluruh tanaman dapat tercabut & akar tanaman dpt muncul dari tanah Kulit batang sering dimakan dan mudah terkupas

22 Kerusakan pada tanaman yg melewati masa muda
MERUGIKAN Kerusakan pada tanaman yg melewati masa muda Kerusakan langsung yang dapat terjadi adalah: Akar pohon dapat terangkat dan luka akibat injakan ternak Kulit pohon dan batang terdapat luka karena kebiasaan ternak menggosokkan badan ke batang pohon Kerusakan tidak langsung yang dapat terjadi adalah: Pemadatan tanah, sehingga udara dan air tidak dapat merembes ke tanah Erosi tanah yang timbulkan menyebabkan hilangnya kesuburan Berkurangnya tanaman penutup tanah dan seresah

23 Menguntungkan Terhadap persiapan penanaman
Penggembalaan ternak pada tanah yang akan ditanami akan menyebabkan berkurangnya rumput semak dan tanaman rendah lainnya sehingga usaha menyiapkan tanah untuk tanaman menjadi ringan Terbukanya permukaan tanah karena injakan kaki ternak akan memudahkan biji-biji secara alami mencapai permukaan tanah dan menyebabkan timbulnya banyak peremajaan alam

24 Menguntungkan Terhadap kebakaran hutan
Apabila ternak memasuki kawasan hutan, maka dapat mengurangi jumlah/akumulasi bahan bakar yang ada di dalam hutan, sehingga mengurangi resiko terjadinya kebakaran Dengan masuknya ternak ke dalam hutan maka sebagian dari bahan bakar akan dimakan oleh ternak-ternak

25 Mencegah sama sekali masuknya ternak ke dalam hutan.
PENGENDALIAN PENGGEMBALAAN 1 Mencegah sama sekali masuknya ternak ke dalam hutan. Diperlukan sosialisasi agar pemilik ternak tahu tentang bahaya kerusakan hutan akibat penggembalaan di dalam hutan

26 2 PENGENDALIAN PENGGEMBALAAN Pengaturan penggembalaan di hutan
Mengatur tekanan penggembalaan Penggembalaan bergilir Mutu dan kerapatan tanaman pakan

27 Satwa liar dalam hutan Adanya populasi margasatwa yang berlebihan akan dapat merugikan ekosistem hutan, antara lain: Rusaknya daun-daun pohon Rusaknya pucuk dan tunas pohon Rusaknya kulit, batang pohon Rusaknya semai dan anakan Rusaknyan biji dan buah

28 Terimakasih & Selamat Belajar


Download ppt "7 Perlindungan hutan terhadap kerusakan abiotik Bagian 1 C H A P T E R"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google