Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDonie Perdana Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Oleh: Misbakhul, siti noor, kiki nasmiyanti, dwi maya sari, ester oktaviana, ellysa betharia hasibuan, jasinta amanda, sukmo abdila, y.bayu.p, syahrul sidiq, fadheil al faraby zain
2
Teori disonansi kognitif merupakan sebuah teori dalam psikologi sosial yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Istilah disonansi kognitif pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Leon Festinger pada tahun 1950an.psikologi sosialpsikologLeon Festinger1950an
3
1. Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya. 2. Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi biologis. Teori ini merujuk pada fakta-fakta harus tidak konsisten secara psikologis satu dengan lainnya untuk menimbulkan disonansi kognitif. 3. Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan suatu tindakan dengan dampak-dampak yang tidak dapat diukur. 4. Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi.
4
1.Inkonsistensi logika (Logical inconsistency), yaitu logika berfikir yang mengingkari logika berfikir lain. 2. Nilai budaya (cultural mores), yaitu bahwa kognisi yang dimiliki seseorang di suatu budaya kemungkinan akan berbeda di budaya lainnya 3. Opini umum (opinion generality), yaitu disonansi mungkin muncul karena sebuah pendapat yang berbeda dengan yang menjadi pendapat umum 4. Pengalaman masa lalu (past experience), yaitu disonansi akan muncul bila sebuah kognisi tidak konsisten dengan pengalaman masa lalunya.
5
Seorang lesbian, misalnya, dapat mengalami disonansi ketika menyadari orientasi seksualnya karena dia tahu agama dan norma sosial menganggap orientasinya sebagai penyimpangan. Akibatnya, lesbian tersebut berusaha menyangkal orientasinya untuk tetap berpegang pada norma agama dan norma sosial, atau justru menyangkal norma tersebut untuk dan berusaha merasa nyaman dengan orientasi seksualnya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.