Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
MANAJEMEN DATA SIG
2
PENDAHULUAN Karena kekhususannya yang mengkaitkan data umum dengan ruang muka bumi, maka SIG membutuhkan pengelolaan khusus, seperti: - jenis data - objek pemanfaatannya - penyimpanan data, dan - operasinya.
3
GAMBARAN PROSES GIS Data GIS Objek GIS Penyimpanan GIS Operasi GIS
4
GAMBARAN PROSES GIS DATA GIS
Data GIS harus berrelasi dengan wilayah (spatial) yang dapat ditransformasi atau manipulasi ke dalam model. Awalnya model yang dikembangkan adalah untuk kondisi fisik di muka bumi, dengan batasnya yang jelas, sehingga pemanfaatan untuk sosial ekonomi dan kesehatan perlu dikembangkan
5
GAMBARAN PROSES GIS OBJEK GIS
Data kondisi sosial ekonomi, kependudukan dan kesehatan bentuknya menyebar (scattered) di ruang muka bumi, hal ini berbeda dengan data fisik yang lokasinya tertentu. Data tersebut bervariasi antara lokasi, dan tidak segera dapat dikenali lokasinya untuk dipolakan, untuk itu perlu dikembangkan kerangka teori yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan objek kesehatan. .
6
PENYIMPANAN DATA Bentuk penyimpanan data dalam GIS hampir sama dengan penyimpanan data dalam MIS, hanya karena ada kebutuhan untuk menyatukan data dengan lokasi di muka bumi (spasial), maka beberapa tambahan perlu dipersiapkan.
7
OPERASI GIS Reclassification operation
Transformasi data atribut, akan menghasilkan peta satu tema (Single map coverage) Overlay operation Kombinasi 2 peta atau lebih (variabel), akan menghasilkan suatu klasifikasi wilayah baru (“new boundaries”) Distance & connectivity measurement Memperlihatkan jarak antar titik di dalam peta (wilayah), dan dapat memperlihatkan atau membentuk zona (sistem wilayah baru). Neighbourhood characterization Dapat menggambarkan suatu nilai atau criteria baru yang dibentuk berdasar kepada karakteristik lingkungannya.
8
KONSEP BASIS DATA SIG SIG sebagai Basisdata
Dulu pengembangan SIG dimulai dari awal sekali (nol) Saat ini SIG dikembangkan dengan menggunakan sistem-sistem manajemen basisdata (DBMS) yang telah ada sebelumnya Ada 2 pendekatan dalam menggunakan DBMS: 1. Pendekatan solusi DBMS total Semua data spasial dan non spasial diakses melalui DBMS 2. Pendekatan solusi kombinasi Dua sistem basisdata data spasial (ARC) & data non spasial (INFO) Arc/Info
9
KONSEP BASIS DATA SIG Konsep Sistem Basisdata
Sistem Manajemen Basisdata Model Basisdata Relasional Model Basisdata Relasional dan SIG baca buku konsep2 dasar SIG hal
10
MANIPULASI DATA SPASIAL
DISSOLVE MERGE CLIP INTERSECT UNION ASSIGN SPATIAL DATA
11
DISSOLVE DISSOLVE UNTUK MENGGABUNGKAN DATA SPASIAL DARI AGREGASI YANG MEMILIKI NILAI SAMA DARI DATA ATRIBUT YANG TELAH DISPESIFIKASIKAN. MEKANISME ; PILIH THEME YANG DIDISSOLVE PILIH ATRIBUT YANG AKAN DIDISOLVE SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
12
MERGE MERGE UNTUK MENGGABUNGKAN DATA SPASIAL DARI DUA TEMA/LEBIH KE DALAM SATU TEMA. MEKANISME ; PILIH DUA THEME/LEBIH YANG AKAN DIMERGE, EX ; POINT DENGAN POINT, LINE DENGAN LINE SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
13
CLIP CLIP UNTUK MEMOTONG DATA VEKTOR GARIS DENGAN BASE DATA VEKTOR POLYGON. MEKANISME ; PILIH THEME DATA VEKTOR GARIS YANG AKAN DICLIP PILIH THEME POLYGON SEBAGAI BASE-NYA SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
14
INTERSECT INTERSECT UNTUK MEMOTONG DATA VEKTOR GARIS DENGAN BASE DATA VEKTOR POLYGON DAN BERISI ATRIBUT KEDUANYA MEKANISME ; PILIH THEME DATA VEKTOR GARIS YANG AKAN DIINTERSECT PILIH THEME POLYGON SEBAGAI BASE-NYA SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
15
UNION UNION UNTUK MENGGABUNGKAN DATA VEKTOR GARIS DAN DATA VEKTOR POLYGON, BERISI ATRIBUT KEDUANYA MEKANISME ; PILIH THEME DATA VEKTOR GARIS YANG AKAN DIUNION PILIH THEME POLYGON YANG AKAN DIUNION SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
16
JOINING JOINING UNTUK MENGGABUNGKAN DUA DATA ATRIBUT TITIK/GARIS PADA LOKASI YANG SAMA DAN DATA ATRIBUT YANG AKAN TERGABUNG MEKANISME ; PILIH THEME DATA VEKTOR TITIK PERTAMA YANG AKAN DIGABUNGKAN PILIH THEME KEDUA YANG AKAN DIGABUNG SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
17
ANALISIS DATA SPASIAL 2. ANALISIS JARINGAN (GARIS) 2.1. BUFFERING
3. ANALISIS LOKASI (TITIK) 3.1. BUFFERING 3.2. STATISTIK SPASIAL 1. MEAN CENTRAL 2. STANDARD DISTANCE 3. GRAVITY MODEL 3.3. DISTRIBUSI 3.4. NEIGHBOURHOOD ANALISIS 1. REGIONALISASI (POLYGON) 1.1 BUFFERING 1.2 OVERLAYING 1. TITIK DENGAN POLYGON 2. GARIS DENGAN POLYGON 3. POLYGON DENGAN POLYGON 1.3 AREA WEIGTHED 2. ANALISIS JARINGAN (GARIS) 2.1. BUFFERING 2.2. NEIGHBOURHOOD/GRAVITY MODEL (KECENDERUNGAN) 2.3. NETWORK ANALISIS ( KERAPATAN ) 2.4. SATUAN GEOMER ( DAS )
18
REGIONALISASI BUFFERING
UNTUK MENGHASILKAN CAKUPAN AREA DENGAN NILAI TERTENTU DARI DATA SPASIAL YANG DI MAKSUD (TITIK, GARIS, POLYGON) MEKANISME ; PILIH THEME YANG AKAN DI BUFFER PILIH MENU THEME, CLICK Create Buffer TENTUKAN OBYEK YANG AKAN DI BUFFER TENTUKAN UNIT BUFFER SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
19
REGIONALISASI “OVERLAYING” PENGGABUNGAN DUA/LEBIH TEMATIK PETA.
MEKANISME ; PILIH 2 THEME/LEBIH YANG AKAN DI OVERLAY LAKUKAN MANIPULASI DATA SPASIAL. TENTUKAN PARAMETER KERUANGAN YANG DIINGINKAN (ENTITAS) SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
20
ANALISIS LOKASI STATISTIK SPASIAL (STATISTIK RUANG)
PENGHITUNGAN BERDASARKAN STATISTIK DENGAN BASIS DATA KOORDINAT. MEKANISME ; TENTUKAN KOORDINAT OBYEK SPASIAL LAKUKAN PENGOLAHAN STATISTIK. TAMPILKAN DALAM TEMA PETA SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
21
ANALISIS LOKASI NEIGHBOURHOOD (JARAK)
PENGHITUNGAN ANALISIS BERDASARKAN KECENDERUNGAN RUANG (GRAVITY MODEL). MEKANISME ; TENTUKAN SATU TEMA YANG AKAN DIOLAH LAKUKAN KOMPUTASI RUANG. TAMPILKAN DALAM TEMA PETA SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
22
ANALISIS LOKASI DISTRIBUSI (SEBARAN)
PENGHITUNGAN ANALISIS MENDAPATKAN DISTRIBUSI DALAM RUANG. MEKANISME ; TENTUKAN SATU TEMA YANG AKAN DIOLAH LAKUKAN SESUAI PENGHITUNGAN YANG DIINGINKAN. TAMPILKAN DALAM TEMA PETA SIMPAN DI FOLDER YANG DIINGINKAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.