Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRizal Paramore Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
KELOMPOK 2 : CHRISTIAN122.111.044 DEVINA122.111.054 HENDRICK EKA122.111.093 IRDARENA122.111.104 NIRWANSYAH RONALD 122.111.135 RAMENDY ZEIN122.111.147 RIKA ULLY NATASHA122.111.154 Dosen : Prof. Ir. Syamsir Abduh, PhD
2
ISOS = Sama, Berasal dari Bahasa Yunani ISO (International Standard Organization) adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan international yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO 9000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas bukan standar produk (Gaspersz).
3
QMS adalah sistem manajemen yang berguna untuk mengarahkan dan mengontrol sebuah organisasi dalam mencapai kualitas. QMS Policy Procedure Plan Resource Process Delineation Customer Satisfaction & Company’s Objectives
4
TUJUANMANFAAT Kebutuhan kualitas oleh pelangganMeningkatkan daya saing produk Kepuasan pelangganMeningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan Meningkatkan kualitas manajemenMeningkatkan image dan kompetensi Perbaikan terus-menerusMencegah dan mengurangi pemborosan proses internal Image & kepercayaanMarket pasar yang lebih luas
5
Hierarchy
7
Manajemen Kualitas @ Copyright 2011
8
Terdiri dari: 1.ISO 9000:2005Fundamentals & Vocabulary 2.ISO 9001:2008Persyaratan untuk QMS 3.ISO 9004:2000Panduan untuk continual improvement
9
ISO 26000 - Social responsibility ISO 31000 - Risk management ISO 50001 - Energy management ISO 9000 - Quality management ISO 14000 - Environmental management Sector Standard or series of standards Automotive ISO/TS 16949:2009 Customer satisfaction ISO 10002:2004, ISO/TS 10004:2010 Education IWA 2:2007 Energy ISO 50001, TC 242 Food safety ISO 22000:2005 Information security ISO/IEC 27001:2005 Health care IWA 1:2005 Local government IWA 4:2009 Medical devices ISO 13485:2003 Petroleum and gas ISO/TS 29001:2007 Risk ISO 31000:2009 Ship recycling ISO 30000:2009 Supply chain security ISO 28000:2007
10
1.Fokus kepada pelanggan 2.Leadership 3.Keterlibatan semua orang 4.Pendekatan proses 5.Pendekatan system ke management 6.Perbaikan berkelanjutan 7.Pendekatan fakta 8.Kerjasama yang saling menguntungkan Fokus kepada pelanggan 9.Leadership 10.Keterlibatan semua orang 11.Pendekatan proses 12.Pendekatan system ke management 13.Perbaikan berkelanjutan 14.Pendekatan fakta 15.Kerjasama yang saling menguntungkan Memastikan kualitas, keamanan, reliability, efisiensi dan interchangeability dari sebuah produk dan jasa. 1.Fokus kepada pelanggan 2.Leadership 3.Keterlibatan semua orang 4.Pendekatan proses 5.Pendekatan system ke management 6.Perbaikan berkelanjutan 7.Pendekatan fakta 8.Kerjasama yang saling menguntungkan
11
Internal Audit External Audit Certification
12
Tujuan Activity plan Tujuan Activity plan Menjalankan rencana Membandingkan rencana & aktual Tindakan perbaikan
13
KAN (Komite Akreditasi Nasional) Tugas Pokok: memberikan akreditasi kepada lembaga-lembaga sertifikasi, laboratorium kalibrasi serta inspeksi&akreditasi bidang standarisasi lainnya dan memberikan saran kepada kepala BSN dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi. SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN. Cakupan: Manajemen mutu Produk Personel Pelatihan Manajemen Lingkungan HACCP dll.
14
Gerakan Nasional Penerapan SNI (GENAP SNI) CAFTA 2010 Contoh: SNI 7655:2010 Karet perapat (rubber seal) pada katup tabung LPG SNI 1452:2007 Tabung baja LPG SNI 1591:2007 Katup tabung baja LPG SNI 7368:2007 Kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik mekanik SNI 7369:2007 Regulator tekanan rendah untuk tabung baja LPG SNI 06-7213-2006 Selang karet untuk kompor gas LPG
15
1.Membuat quality manual kualitas produk&jasa 2.Dokumen prosedur proses, desain, continual improvement, audit. 3.Bukti komitmen dari manajemen puncak 4.Memastikan kebutuhan pelanggan 5.Mendaftar ke badan akreditasi 6.Melakukan internal audit 7.External audit secara periodik 8.Sertifikasi ISO 9001:2008 9.Surveillance/Pengawasan ulang
16
Data Desember 2008 1.China 2.Italy 3.Japan 4.Spain 5.Germany 6.United States 7.Indiaa 8.UK 9.France 10.Netherlands
17
Quality Management For Organizational Excellence, David L. Goetch & Stanley B. Davis, Pearson. http://www.iso.org/ http://www.bsn.go.id/ http://www.iso.org/iso/theisocafe.htm http://www.iso-9001-checklist.co.uk/iso-9001-project-plan.htm http://okasatria.blogspot.com/2008/01/mengenal-cost-of-quality- coq.html
19
PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa listrik. PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Pusat Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara berada di bawah PLN Pusat. PT PLN (Persero) PIKITRING JBN ini bertanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan proyek pembangunan pembangkit, transmisi, dan gardu induk tenaga listrik yang berada di kawasan pulau Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara. Selain itu juga bertanggung jawab terhadap biaya, jadwal, dan kualitas sesuai dengan target kinerja yang telah ditentukan oleh direksi. Dengan menerapkan Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2008, PT PLN (Persero) PIKITRING JBN akan mendapatkan pengakuan secara internasional berupa sertifikat ISO 9001:2008. Sertifikat ISO 9001:2008 ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan di bidang perencanaan, sehingga bidang perencanaan ini dapat menjadi perencana yang mampu memproyeksikan seluruh sumber daya berkaitan dengan Pekerjaan Konstruksi dan Proyek yang memenuhi harapan stake holders.
20
TAHAP PERSIAPAN 1.Identifikasi Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) 2.Identifikasi Harapan Pelanggan (Internal, Eksternal, Shareholders) 3.Pelajari ISO 9001:2008 4.Pemetaan Awal (Gap Existing Analysis) – Antara Kondisi Aktual dengan persyaratan standar 5.Identifikasi Proses & Pembentukan Tim Pengembangan Mutu ISO 9001:2008 6.Pelatihan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008), untuk Memahami Sistem Manajemen Mutu sesuai standar serta supporting document, seperti : Pedoman Mutu Bidang Perencanaan Prosedur Pengendalian Dokumen Prosedur Pengendalian Rekaman Prosedur Audit Mutu Internal Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai Prosedur Tindakan Perbaikan (Corrective action) Prosedur Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
21
Perbaikan SMM Management review Perbaikan Kinerja Persyaratan sistem PerUU terkait Harapan pelanggan Sasaran organisasi Pelayanan SMM & spesifikasi Mendesain SMM Audit internal Pengukuran kinerja Data & Recording
22
TAHAP PENGEMBANGAN (IMPROVEMENT) Hasil dari tahap persiapan sebelumnya, digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan sistem dan dokumentasi yang dibutuhkan sesuai dengan standar ISO 9001:2008. Dalam tahap pengembangan ini, PT PLN mengembangkan sistem manajemen mutu (QMS)terutama sistem dokumentasi untuk memastikan bahwa PT PLN merencanakan, mengoperasikan, dan mengendalikan proses yang ada secara efektif. 1. Pengembangan Sistem Umum (General) Dalam mengembangkan Sistem umum, PT PLN (Persero) harus : Mengetahui Proses Inti Menetapkan urutan dan interaksi proses Menetapkan kriteria dan metode Tersedianya sumber daya Memantau, mengukur dan menganalisis setiap proses Mengimplementasikan tindakan 2. Pengembangan Sistem Dokumentasi PT PLN mengembangkan sistem dokumentasi sesuai dengan kebutuhan dan juga sesuai dengan standar ISO 9001:2008. Tahap pengembangan sistem dokumentasi ini, meliputi pembuatan dokumentasi level 1 sampai level 4, yang meliputi : Manual Mutu, Prosedur Mutu, Instruksi Kerja, dan Rekaman Mutu.
23
TAHAP IMPLEMENTASI Penerapan / Implementasi dokumentasi sistem manajemen mutu ini, tidak dilaksanakan secara serentak, melainkan secara bertahap. Bagian yang telah siap dapat mengimplementasikan dokumentasi sistem manajemen mutu di bagiannya terlebih dahulu. Hali ini dilakukan untuk menghemat waktu, karena jika harus menunggu semua bagian siap maka akan menghambat pelaksanaan di bagian lain yang telah siap.. Penerapan ini dipantau secara terus menerus. Kendala yang muncul, antara lain : Kurangnya pemahaman karyawan mengenai maksud dan tujuan dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, khususnya dalam hal pendokumentasian sistem manajemen mutu. Budaya kerja yang kurang mendukung, misalnya dalam hal kedisplinan karyawan yang masih kurang.
24
TAHAP IMPLEMENTASI
25
TAHAP EVALUASI / AUDIT MUTU INTERNAL & EKSTERNAL Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan, yang meliputi : 1.Persiapan Audit Mutu Internal Sebelum ini dilakukan, terlebih dahulu diadakan Pelatihan Audit Mutu Internal, untuk memberikan pemahaman mengenai prinsip dasar Audit Sistem Mutu, sehingga pada akhirnya dapat melaksanakan kegiatan audit berdasarkan pendekatan sistem, proses, dan peningkatan mutu berkesinambungan sesuai dengan persyaratan standar ISO 9001:2008. ----Auditor & auditee 2.Pelaksanaan Audit Mutu Internal, yang meliputi : Rapat Pembukaan Pelaksanaan Audit Persiapan Rapat Penutupan Rapat Penutupan
26
TAHAP EVALUASI / AUDIT MUTU INTERNAL & EKSTERNAL - HASIL
34
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.