Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUchiha Aska Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
2
KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM ISLAM
DISUSUN OLEH DHEA RIZKY MAHARANI ( ) M. AULIA GIFFARI HASSAN ( ) NUR OKEU RAHMANNISA ( ) LISA UTAMI ( ) INDRYATY PERMATASARI U. ( ) KELAS 1 H SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG
3
PENGERTIAN KESEJAHTERAAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL Asal kata: “SEJAHTERA” yang artinya aman, sentosa, dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran). Kesejahteraan (welfare) adalah kondisi yang menghendaki terpenuhinya kebutuhan dasar bagi individu atau kelompok baik berupa kebutuhan makan, pendidikan, kesehatan. Kesejahteraan sosial adalah sistem yang mengatur pelayanan sosial dan lembaga-lembaga untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok mencapai tingkat kehidupan, kesehatan yang layak dengan tujuan menegakkan hubungan kemasayarakatan yang setara antar individu sesuai dengan kemampuan pertumbuhan (development) mereka, memperbaiki kehidupan manusia sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
4
Sasaran kesejahteraan
Kesejahteraan Rohani sebagai ruh, spirit dan etos melakukan aktifitas kehidupan Kesejahteraan Jasmani kebutuhan makanan dan minuman, pakaian, alat-alat olah raga untuk menunjang kesehatan raga atau badan, Kesejahteraan Sosial upaya memberantas kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan
5
Ayat Al Quran mengenai masalah kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, persoalan anak yatim, fakir miskin, dan orang tua اارأيت الذي يكذب بالدين . فذالك الذي يدع اليتيم . ولا يحض علي طعام المسكين . فو يل للمصلين . الذين هم عن صلا تهم سا هون . والذين هم يراء ون . ويمنعون المعون . (الما عون 7:1 0-7) “Taukah engkau orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang-orang yang meninggalkan anak yatim dan tidak menghiraukan kehidupan orang miskin. Maka celakalah orang-orang yang melakukan sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, dan berbuat riya’, serta enggan menolong dengan barang yang berguna” (al-Ma’un/107: 1-7)
6
Islam dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Idealisasi “kesejahteraan hidup” dalam Islam pada umumnya, adalah “kehidupan surgawi” yaitu kehidupan di surga nanti, seperti : Serba kecukupan pangan yang berkalori dan bergizi Kecukupan sandang yang bagus-bagus Tempat tinggal yang indah dan nyaman Lingkungan hidup yang sehat dan segar Hubungan sosial yang tentram dan damai Dikeilingi pelayan-pelayan yang trampil dan menggairahkan Hubungan yang selalu dekat dengan Allah, Tuhan Maha Pemurah
7
Lanjutan.... Kunci keberhasilan untuk mencapai kehidupan sejahtera yang ideal, yaitu : Pertama : Keimanan yang mantap kepada Allah, kepada Rasul-Nya, dan rukun iman lainnya. Kedua : Ketekunan melakukan amal-amal saleh, baik amalan yang bersifat ritual, Ketiga :Kemampuan menangkal diri dari kemaksiatan dan perbuatan yang merusak kehidupan (almuhlikat).
8
Kepentingan atau kebutuhan hidup manusia itu dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
Prioritas pertama : “ad-Dhoruriyat” ialah kebutuhan pokok, yakni kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, kebutuhan perumahan atau papan dan semua kebutuhan pokok yang tidak dapat dihindari. Prioritas kedua: “Al-Hajiyat” ialah kebutuhan-kebutuhan yang wajar, sperti kebutuhan penerangan, kebutuhan pendidikan dan lain sebagaianya. Prioritas ketiga : “Al-Tahsinat” atau dapat disebut juga sebagai kesempurnaan yang lebih berfungsi sebagai kesenangan daripada kebutuhan hidup.
9
Imam Al-Ghozali, berpendapat bahwa yang jelas masuk dalam kategori ad-Dhoruriyat yang menjadi prioritas garapan Islam adalah yang menjalin kemaslahatan : Ad-Dienu (agama) An-Nafsu (jiwa) An-Naslu (keturunan) Al-Malu (harta benda) Al-Aqlu (akal atau fikiran) Lima masalah tersebut dikenal dengan istilah lima kebutuhan dasar (ad-dhoruriyat al-homs).
10
Sejumlah argumentasi yang menegaskan tentang betapa ajaran Islam amat peduli untuk mewujudkan kesejahteraan sosial, yaitu : Pertama, dilihat dari pengertiannya Kedua, dilihat dari segi kandungannya Ketiga, upaya mewujudkan kesejahteraan sosial merupakan misi kekhalifahan yang dilakukan sejak Nabi Adam As. Keempat, di dalam ajaran Islam terdapat pranata dan lembaga yang secara langsung berhubungan dengan upaya penciptaan kesejahteraan sosial, seperti wakaf dan sebagainya. Kelima, ajaran Islam mengenai perlunya mewujudkan kesejahteraan sosial ini selain dengan cara memberikan motivasi sebagaimana tersebut di atas, juga disertai dengan petunjuk bagaimana mewujudkannya.
11
Subyek dan Obyek Kesejahteraan Sosial
Individu Muslim. Masyarakat Muslim Pemerintah. Adapun yang menjadi obyek usaha kesejahteraan sosial adalah semua warga negara yang membutuhkan.
12
Kebodohan (al-Jahilia) Wawasan (al-Fakru/ al-Maskanah)
masalah sosial yang oleh Islam dipandang sebagai gangguan terwujudnya kesejahteraan sosial/ mempersulit realisasi kesejahteraan, yaitu : Kebodohan (al-Jahilia) Wawasan (al-Fakru/ al-Maskanah) Kemaksiatan (al-Maksiyah)
13
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.