Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSeptian Irianto Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
NPV IRR Net B/C Ratio BEP PBP software DSS-BALIANALISIS
2
Net Present Value (NPV), digunakan untuk menilai manfaat investasi
dengan ukuran nilai kini (present value) dari keuntungan bersih proyek. Dimana: B = keuntungan C = biaya i = discount rate t = periode
3
Internal Rate of Return (IRR), merupakan suku bunga maksimal (discount rate) untuk sampai pada NPV bernilai sama dengan nol (seimbang). Perumusannya adalah sebagai berikut
4
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), merupakan perbandingan antara nilai
sekarang dari keuntungan bersih yang positif dengan nilai sekarang dari keuntungan bersih yang negatif. dimana: B = keuntungan C = biaya i = discount rate t = periode
5
Break Event Point (BEP), dilakukan untuk mengetahui kapan keuntungan
mulai diperoleh. BEP ini dilakukan dengan dua cara yaitu atas dasar nilai jual dalam rupiah dan atas produksi BEP atas dasar produksi : dimana: FC = Biaya tetap (Rp) VC = Biaya tidak tetap (Rp) C = Produksi (kg) P = Unit penjualan (Rp) S = Penjualan total (Rp)
6
Pay Back of Period (PP), dilakukan untuk mengetahui jangka waktu
pengembalian investasi:
7
ANALISIS KELAYAKAN USAHA ABON IKAN
contoh ANALISIS KELAYAKAN USAHA ABON IKAN
8
PEMBUATAN ABON IKAN DARI IKAN MARLEN
Pengepresan I Pengambilan ikan hasil rebusan
9
Pencampuran dg bumbu serta penambahan santan
Penggorengan
11
CONTOH PENGHITUNGAN KELAYAKAN USAHA
Unit usaha yang dianalisis adalah unit usaha abon ikan berskala kecil. Bentuk badan usaha perusahaan adalah perusahaan perseorangan. Perusahaan mengolah bahan baku ikan TUNA sebanyak kg/bulan. Apabila proses produksi berjalan optimal, dari sejumlah bahan baku tersebut (dicampur dengan bahan-bahan pembantu), akan diperoleh produk abon ikan sebanyak kg /bulan (rendemen ± 40 persen).
13
Biaya investasi untuk usaha abon ikan terdiri dari : biaya perizinan, sewa tanah dan bangunan, serta pembelian mesin/peralatan produksi dan peralatan pendukung lainnya.
15
Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap
Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Komponen biaya variabel mencakup biaya bahan baku, bahan pembantu, bahan pendukung, biaya tenaga kerja produksi, biaya makan tenaga kerja produksi dan biaya transportasi. Sementara itu, komponen biaya tetap terdiri dari biaya overhead pabrik (BOP) serta biaya administrasi dan umum.
16
Kebutuhan Modal Kerja Besarnya kebutuhan modal kerja dihitung berdasarkan kebutuhan dana awal untuk satu kali siklus produksi. Usaha pembuatan abon ikan mempunyai siklus produksi (lama waktu yang diperlukan dari pembelian bahan baku sampai pembayaran terlama dari penjualan produk) kurang lebih selama 1,5 bulan. Sehingga jumlah kredit modal kerja yang dibutuhkan adalah :
17
Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja
18
ANGSURAN KREDIT KE BANK
Jangka waktu kredit dari bank adalah 2 tahun tanpa grace period. Tingkat suku bunga kredit yang digunakan adalah sebesar 15 % per tahun dengan sistem bunga menurun. Dengan demikian, jumlah angsuran pokok dan bunga kredit yang harus dibayar oleh pengusaha abon ikan pada setiap bulannya dapat dihitung. Tabulasi angsuran per tahun sebagai berikut :
19
Jumlah produksi abon ikan selama satu tahun sebesar 14. 440 kg (1
Jumlah produksi abon ikan selama satu tahun sebesar kg (1.200 kg/bulan) dan harga abon ikan ditingkat produsen adalah Rp per kg. Oleh sebab itu, pendapatan dari hasil penjualan abon ikan per tahun adalah sebesar Rp ,–. Rincian penerimaan/pendapatan kotor dalam setahun sebagai berikut :
24
Analisis Sensitivitas
Dalam analisis setiap investasi usaha, termasuk usaha pengolahan abon ikan, tentu terdapat ketidakpastian yang akan mempengaruhi hasil perhitungan. Analisis sensitivitas harus dilakukan guna menguji seberapa sensitif usaha yang akan dilaksanakan terhadap perubahan jumlah dan harga-harga dari input dan output produksi. Dalam analisis sensitivitas ini digunakan 3 skenario, yaitu : Skenario I Pendapatan usaha mengalami penurunan sedangkan biaya investasi dan biaya operasional diasumsikan tetap. Penurunan pendapatan bisa diakibatkan oleh penurunan harga abon ikan, jumlah permintaan yang menurun, ataupun jumlah produksi yang menurun. Skenario II Biaya operasional mengalami kenaikan sedangkan biaya investasi dan penerimaan usaha diasumsikan tetap. Kenaikan biaya operasional bisa terjadi akibat kenaikan harga input produksi, seperti bahan baku dan peralatan produksi. Skenario III Skenario ini merupakan gabungan dari skenario I dan skenario II, yaitu : diasumsikan penerimaan usaha mengalami penurunan dan biaya operasional mengalami kenaikan, sedangkan biaya investasi tetap.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.