Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Desember 2014

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Desember 2014"— Transcript presentasi:

1 Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Desember 2014
Update 13 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim

2 OUTLINE Kondisi Umum Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Desember 2014 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Desember 2014 s.d. Mei 2015 Kesimpulan

3 KONDISI UMUM Sampai dengan Dasarian I Desember, kondisi ENSO berada pada kisaran El Niño lemah, sedangkan Dipole Mode berada pada kisaran normal SSTA Indonesia relatif hangat di bagian barat dan tengah serta relatif dingin di bagian timur Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia umumnya relatif berbeda dengan klimatologinya. Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di Sumatera bag. selatan, Jawa, NTB, Kalimantan bag. timur, dan Papua bag. Utara.

4

5

6 Kejadian Iklim Ekstrim (Banjir) Dasarian I Desember 2014
Provinsi Jawa Timur: Kab. Gresik, 11 Desember 2014 Provinsi Jawa Tengah : Kab. Purworejo, Desember 2014 Sumber:

7 Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Desember 2014

8 ANALISIS ANGIN LAP 850mb Daerah pertemuan massa udara mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia relatif sama dengan klimatologinya. (Sumber : JRA/ JDAS)

9 ANALISIS ANGIN ZONAL LAP 850mb
Pola aliran massa udara komponen zonal (timur-barat) umumnya relatif berbeda dengan klimatologinya. (Sumber : JRA/ JDAS)

10 ANALISIS ANGIN MERIDIONAL LAP 850mb
Pola aliran massa udara komponen meridional (utara-selatan) umumnya relatif berbeda dengan klimatologisnya. (Sumber : JRA/ JDAS) 10

11 Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di Sumatera bag. selatan, Jawa, NTB, Kalimantan bag. timur, dan Papua bag. Utara. (Sumber : JRA/ JDAS)

12 Analisis Anomali Suhu Muka Laut
(Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : /Normal; Anomali SST Indonesia : -1.0 s.d + 1.0oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.775oC /El Niño lemah Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di Indonesia bag barat, serta terjadi pengurangan pasokan uap air yang kurang signifikan ke Samudra Pasifik dari wilayah Indonesia bag. timur

13 Analisis Anomali Suhu Muka Laut Terkini
(Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : -0.23/ Normal; Anomali SST Indonesia : -1.0 s.d oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : oC /El Niño lemah  Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di Indonesia bag barat, serta terjadi pengurangan pasokan uap air yang kurang signifikan ke Samudra Pasifik dari wilayah Indonesia

14 PANTAUAN NILAI SOI TERKINI HINGGA DASARIAN I DESEMBER 2014
Nilai Southern Oscilation Index (SOI) rata - rata 30 hari terakhir : -4.4/Normal; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan dengan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suply uap air yang signifikan dari Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik

15 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Desember s.d. Mei 2014

16 PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 12 DESEMBER 2014)
1. NCEP/NOAA (USA) Des14-Mei15El Nino Lemah 2. Jamstec (Japan) Des14  El Nino Lemah Jan-Mar15  El Nino Moderate Apr-Mei15  El Nino Lemah 3. BoM/POAMA (Australia) Des14-Feb15El Nino Lemah Mar-Mei15Kondisi Normal 4. BMKG (Indonesia) El Nino Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia  Samudera Pasifik El Nino Moderate El Nino Lemah NORMAL La Nina Lemah Aliran massa uap air dari Samudera Pasifik  Indonesia La Nina Moderate La Nina Kuat INSTITUSI Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 NCEP/NOAA 0.95 0.75 0.85 0.9 Jamstec 1 1.1 BoM 0.73 0.53 0.52 0.49 0.48 BMKG 0.57 0.59 0.62 0.69 0.67 May-15 0.95 0.85 0.48 16

17 PREDIKSI INDEKS DIPOLE MODE (UPDATE 12 DESEMBER 2014)
BMKG Kesimpulan: Prediksi Indeks Dipole Mode Desember 2014 s/d April 2015: Normal/penambahan Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. DM (+) Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur NORMAL DM (-) Kuat Aliran massa uap air dari Afrika Timur ke Indonesia Prediksi IOD Institusi Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 BoM 0.15 -0.13 -0.25 -0.23 -0.11 -0.07 BMKG 0.22 -0.03 0.03 0.08 0.07 17 17

18 PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST INDONESIA oleh NCEP (USA) (UPDATE 12 DESEMBER 2014)
Mar 2015 Jan 2015 Apr 2015 Feb 2015 May 2015 Desember 2014-Maret 2015, umumnya SST perairan Indonesia cenderung hangat/ penambahan massa uap air cukup signifikan. April -Mei 2015, umumnya SST perairan Indonesia normal/ penambahan massa uap air kurang signifikan.

19 MONSOON ASIA Monsoon Asia saat ini melemah, hal ini mengindikasikan bahwa pembentukan awan di sekitar Sumatera relatif lebih sedikit dibanding klimatologinya. Sumber: NCEP

20 MONSOON AUSTRALIA Monsoon Australia saat ini relatif melemah, hal ini mengindikasikan bahwa pembentukan awan di sekitar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif lebih banyak dibanding klimatologinya. Sumber: NCEP

21 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Desember 2014

22 PREDIKSI CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN DESEMBER 2014

23 Kesimpulan Kondisi ENSO berada pada kondisi El Niño Lemah sehingga terjadi pengurangan pasokan uap air dari wilayah Indonesia bagian timur ke Samudra Pasifik Dipole Mode bernilai normal sehingga tidak terjadi penambahan/pengurangan pasokan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat Kondisi SST di wilayah Indonesia barat relatif lebih hangat dibandingkan dengan klimatologisnya mengakibatkan mulai terdapat suplai uap air di perairan Indonesia. SOI bernilai negatif (-4.4) ; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suply uap air yang signifikan dari Samudra Pasifik ke Indonesia. Pola aliran massa udara lapisan 850 mb di wilayah Indonesia umumnya relatif sama dengan klimatologisnya. Kejadian banjir di beberapa wilayah disebabkan curah hujan harian tinggi yang terjadi pada saat banjir akibat pengumpulan massa udara dan kondisi setempat.

24 Terima Kasih

25 PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 12 DESEMBER 2014)
BoM/POAMA NCEP/NOAA NCEP/NOAA El Nino Lemah (0.75) El Nino Lemah (0.53) El Nino Lemah (0.95) El Nino Lemah (0.73) BMKG Jamstec Jamstec El Nino Moderate (1) El Nino Lemah (0.95) El Nino Lemah (0.59) El Nino Lemah (0.57)

26 KEJADIAN EL NINO DAN DIPOLE MODE 1981 – sekarang
Sumber : NOAA EN/LN Lemah ± 0.5 – 1.0 0C EN/LN Moderate ±1.0 – 2.0 0C EN/LN Kuat > ±2.0 0C Level EN/LN & DM Dipole Mode (DM) Normal ±0.40 PERIODE EL NINO Anomali Suhu Muka Laut (0 C) Pasifik Tengah (El Nino/ La Nina) Perairan Indonesia Samudera Hindia (Dipole Mode) AMJ 1982 – MJJ 1983 + 2.3 -0.60 + 2.20 JAS 1986 – JFM 1988 + 1.6 -0.05 + 1.88 AMJ 1991 – JJA 1992 + 1.8 -0.23 + 1.56 AMJ 1994 – FMA 1995 + 1.3 -0.52 + 2.73 AMJ 1997 – AMJ 1998 + 2.7 s/d +3.2 -0.29 AMJ 2002 – FMA 2003 + 1.5 0.17 + 0.96 MJJ 2004 – JFM 2005 + 0.9 -0.06 - 0.19 JAS DJF 2006/07 + 1.1 -0.25 + 1.59 JJA MAM 2010 +1.6 +0.55 +0.08 November 2014 09 Desember 2014 +0.83 +0.85 +0.21 +0.66 +0.02 -0.18 26

27 PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST oleh NCEP (USA) (UPDATE 12 DESEMBER 2014)
Prediksi anomali suhu permukaan laut (SPL) di Pasifik tengah pada Desember 2014 menunjukkan kondisi cenderung hangat selanjutnya diprediksi akan tetap hangat di bulan-bulan berikutnya hingga Mei 2015

28 KESIMPULAN BMKG Prediksi Elnino/La Nina BMKG dan Institusi Internasional : Indeks Nino34 bulan Desember 2014 diprediksi berada pada El Nino Lemah menurut NCEP (USA), JAMSTEC (Japan), POAMA (AUS) dan BMKG. Prediksi indeks Nino34 hingga Mei 2015 yaitu El Nino Lemah hingga Kondisi Normal. Dampak El Nino/La Nina di Indonesia : Anomali Curah Hujan di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor El Nino/La Nina saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pengendali Curah Hujan lainnya, yaitu Indeks Dipole Mode (IDM) dan Suhu Muka Laut Indonesia. Walaupun terjadi kejadian El Nino di Lautan Pasifik tetapi pada saat bersamaan suhu Muka Laut di Perairan Indonesia cukup hangat maka dampak El Nino tersebut tidak terlalu signifikan. Untuk memprakirakan kondisi Curah Hujan Bulanan/Musiman, BMKG secara rutin memperhatikan ketiga faktor pengendali Curah Hujan yaitu El Nino/La Nina, Indeks Dipole Mode dan Suhu Permukaan Laut Perairan Indonesia. Desember 2014: Anomali suhu permukaan laut di Nino34 diprediksi berada pada kondisi hangat sementara prediksi kondisi suhu perairan Indonesia umumnya normal cenderung hangat memberikan indikasi bahwa curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan berkisar pada normalnya pada musim Hujan 2014/2015. 28

29 Lampiran

30 Prediksi ENSO dari Institusi Internasional
Seluruh institusi internasional memprediksi perkembangan ENSO bulan Desember 2014 berada pada kondisi El Nino. Summarized by POAMA

31 Prediksi Probabilistik Elnino/Lanina
Sumber: IRI

32 Tabel Prediksi Elnino/La Nina
Kondisi El Nino diprediksi akan lebih dominan pada periode NDJ 2014 hingga AMJ Sedangkan mulai MJJ hingga JAS 2015 diprediksi akan dominan kondisi Normal Sumber: IRI

33 Summary Fenomena ENSO diprediksi berada pada kondisi El Nino Lemah pada beberapa bulan ke depan. Indeks Dipole Mode diprediksi akan berada pada kondisi normal pada beberapa bulan ke depan. SST perairan Indonesia diprediksi akan cenderung normal hingga hangat pada beberapa bulan ke depan. Monsoon Asia dan Monsoon Australia saat ini melemah.


Download ppt "Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Desember 2014"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google